- 3 hours ago
Sebuah filem yang berani menyelami wilayah luka, kuasa dan kemanusiaan. Pangku bukan sekadar tontonan, tetapi pengalaman emosi. Saksikan perbualan eksklusif AWANI Pagi bersama pengarahnya, Reza Rahadian dan pelakon utama, Fedi Nuril.
Category
🗞
NewsTranscript
00:00Intro
00:00Hai selamat pagi anda sedang minta nak wani pagi bersama saya Nursyaz Wani Safisyam
00:12Hari ini kita nak bercakap berkenaan dengan sebuah film yang bukan sekadar hiburan
00:16tetapi merupakan cerminan jiwa, luka dan persoalan besar tentang manusia
00:21Film pangku ini hadir sebagai sebuah naskah yang berani untuk menyelongkar
00:26wilayah emosi, hubungan kuasa, trauma dan juga kemanusiaan
00:30melalui lensa pengarahan yang matang dan lakonan yang sangat nuansa
00:35dan bersama kami dalam awal ni pagi hari ini adalah dua figura besar cinema Indonesia
00:40Reza Rahadian yang kini tampil sebagai pengarah pangku
00:44serta Fadi Nurul yang bukan pelakon utama yang menghidupkan watak dengan intensiti emosi luar biasa
00:52Terima kasih kawan Sudi bersama dengan kami
00:54Terima kasih
00:55Apa khabar?
00:57Baik sekali Alhamdulillah
00:59How do you find Malaysia again?
01:01I'm very always happy to be back
01:02It's like our second home
01:05Second home, rumah kedua kan?
01:06Rumah kedua
01:07Kalau kita boleh mulakan bersama dengan Reza terlebih dahulu
01:10This is your, I think first direct, first pengarahannya untuk sebuah film kan?
01:17Kenapa memilih sebuah film yang sangat berat dan juga intim lah terutamanya jalan penceritaannya Reza?
01:25Sebuah ruang yang saya familiar
01:28Ruang antara bagaimana relasi ibu dan anak, ruang di mana saya tumbuh sebagai seorang anak
01:36Saya rasa film ini sedikit banyak
01:40Relevant
01:41Buat bagi saya pribadi
01:43Sehingga saya memilih genre ini selain daripada drama
01:47Ini juga, it's a very sensitive topic in it
01:50Tapi dari kacamata yang berbeda
01:52Biasanya mungkin kita melihat sesuatu kemiskinan sebagai bentuk yang bisa diexploit dalam sebuah film
02:00We can make it more melodramatic
02:02For the sake of the audience to get tears here and there
02:06But we try to maintain our sincerity of the film
02:10To be able to go through and to be delivered to the audience in a very subtle way
02:18So it's a slice of life
02:20It's how a single mother trying to survive with no choice
02:24But that only thing
02:26So, ya kita berbicara juga mengenai pasal kemiskinan
02:31Kita berbicara mengenai bagaimana kemiskinan juga adalah sebuah part of a system
02:36It's not just there and bluntly but there is something systemic
02:43Bagi Fedy yang juga memegang watak utama kan
02:47Mungkin boleh ceritakan watak itu sendiri
02:49Dan bagaimana sebenarnya Fedy cuba untuk menghayati watak itu
02:53Watak saya bernama Hadi
02:56He's a truck driver, fish distributor
03:00Dan saya mencoba mendalami pak watak Hadi itu dengan melihat bahwa walaupun dia dari kalangan miskin
03:11Tapi dia tetap bekerja keras untuk bisa menghidupi dirinya karena tidak banyak pilihan di tempat dia tinggal itu untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak
03:24Tapi mindsetnya adalah apa yang bisa dia kerjakan untuk bertahan itu dia kerjakan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
03:33Tapi kebutuhan emosional ini dia kesepian
03:38Dia merindukan ada sosok keluarga dan khususnya dia merindukan ingin memiliki seorang anak gitu
03:44Dan saya melihat
03:46Waktu menerima film ini waktu ditawarkan oleh Reza saya melihat ada kesamaan bahwa saya juga dibesarkan oleh single mother
03:55Bersama 3 kakak saya
03:57Dan saya sangat mengapresiasi bagaimana ibu saya berjuang untuk membesarkan
04:03Dan ini juga menjadi tribute untuk para perempuan khususnya single mother
04:08Dan bagaimana walaupun sekeras-kerasnya kehidupan
04:14Saya juga mencoba memahami Hadi atau men-share perasaan dia adalah bahwa kita tuh sulit untuk bisa bertahan sendiri di dunia yang keras ini
04:26That's why dia tetap merasa kesepian dan menginginkan adanya sosok keluarga
04:30Tapi saya melihatnya bagaimanapun karakter ini saya bisa memahami dia
04:34Dan ada nilai-nilai yang bermanfaat untuk di-share kepada penonton
04:41Dan saya hanya berusaha berperan sebaik mungkin berdasarkan arahan dari Reza
04:49Dan keyakinan saya bahwa kita harus lebih sensitif untuk melihat orang-orang yang dari luar mungkin terlihat kuat, mandiri
04:58Tapi ternyata dia ada kekosongan yang juga ingin ada yang menemani gitu
05:05Dan somehow saya bisa relate dengan itulah gitu
05:08Bagaimana bahkan orang yang dia bilang saya sangat introvert
05:13Tapi ya tidak, satu sisi dia ingin ada at least seseorang yang mau mendengarlah ketika dia berkeluh kesah
05:20Bagi Reza pula kan, you have this idea untuk hasilkan penceritaan ini
05:27Bagaimana detik bulanya dan bagaimana inspirasi itu dan seterusnya pemilihan karakter-karakter
05:34Pastinya kan kalau sebagai seorang pengarah perlu ada imajinasi yang sangat tinggi
05:39Untuk memvisualkan apa yang diimpikan itu
05:44So pertama kali saya melihat fenomena, this social phenomena of kopi pangku
05:49Where most likely women are serving coffee sitting on someone's lap
05:55Mostly men's lap of course
05:58Was in 2017
06:01And then I was shooting in that area
06:06Which is in Pantura area
06:07In the north coastal of Java
06:09And I was just mesmerized by the fact bahwa
06:12Ada kehidupan masyarakat macam itu
06:15Dan itu membuat saya berpikir bahwa suatu hari nanti kalau saya membuat film
06:20Saya mau ada di ruang ini, di setting ini
06:23Karena secara artistik kemudian secara kehidupan banyak hal yang menarik bisa digali
06:28Tapi waktu itu belum ada cerita
06:30Seven years later
06:32Saya sedang berpikir mengenai
06:35Kalau saya berkesempatan mengucap terima kasih pada ibu saya
06:40Apa yang akan saya lakukan kira-kira
06:41Saya terpikir bahwa kenapa tidak sebagai sosok ibu yang juga pada dasarnya membesarkan saya seorang diri
06:50As a single mother
06:51Rasanya punya begitu banyak source of inspiration
06:55So inspirasi datang dari ibu saya
06:57Kemudian dari tempat yang saya lihat
07:00Maka dirangkum dalam sebuah cerita berjudul pangku
07:03That is the beginning
07:04Dalam proses pemilihan karakter juga demikian
07:07We have a lot of casting process that we have to go through
07:12Bersama Calvin, our casting director
07:15Dan dari situ proses kreatif itu berjalan
07:18Dari mulai-mula menulis senario bersama Felix dan seterusnya
07:21Sampai akhirnya kenapa terpilih para aktor-aktor ini
07:27Karena memang sesederhana saya merasa inilah pilihan yang tepat
07:30Setelah dikompose, disatukan
07:34Rasanya saya cukup yakin bahwa
07:36Saya sudah mempunyai apa yang saya perlukan
07:39Siapa tidak mahu bekerja dengan Fenuriel
07:41Siapa tidak mahu bekerja dengan Christine Hakim
07:43Dan saya sangat beruntung untuk bekerja dengan pelajar pertama saya
07:48Jose Rizal Manoa yang menangis Pak Jaya
07:52Suara Ibu Christine dalam film
07:54Dia adalah pelajar pertama saya
07:56Jadi saya sangat beruntung untuk bekerja dengan pelajar ini
08:02Terutamanya pada dilakukan film
08:05Anda tahu anda mempunyai produksi yang kempuan
08:07Anda mempunyai pengguna kepada penerbangan
08:08Kita sangat beruntung untuk menemukan
08:10Tentu pada tujuan kami
08:11Ibu?
08:12Kami panggil dia Ibu
08:13Ibu Meliana
08:15Dia adalah pengguna pelajar kami
08:18jadi saya pikir ini membuat kita
08:21mewakitkan seluruh projek
08:23Okey, kamu ketahui 7 tahun lakon
08:26Kamu ada idea ini
08:27Ya, 7 tahun lakon
08:29Melihatkan keadaan itu
08:31Ya, you have the idea.
08:33What take you that long?
08:36Well, I'm sure saya pasti sudah adakan sumber-sumbernya untuk menghasilkan.
08:41Tapi adakah satu detik yang membuatkan,
08:44Okay, it's about time for you to direct.
08:462024 adalah tahun di mana saya berkontemplasi cukup banyak.
08:52Reflect on many things.
08:54What have I done?
08:55What have I done wrong and right and so on.
08:58Lepas itu saya berfikir bahawa,
09:02Okay, it's about time.
09:03I'm going to do something for my career.
09:07I'm going to take a new step.
09:09This is a new step for me.
09:11I'm willing to take the risk of making this film.
09:16Okay, so back to this film,
09:18Pangku bagi Fadi sendiri,
09:20adakah mungkin satu moment,
09:26satu babak yang sukar untuk digambarkan
09:28dan memerlukan, I don't know,
09:31mungkin background story yang lebih mendalam
09:34untuk menjiwai watak tersebut?
09:37Buat saya yang salah satu yang menantang di film Pangku ini adalah
09:42film ini very little dialogue.
09:46Jadi memang lebih mengandalkan silent acting
09:50dari tatapan mata, ekspresi wajah,
09:54gestur tubuh,
09:55dan itu yang harus konsisten gitu.
09:57Dan bagaimana acting itu
10:00tanpa dialog,
10:02tapi penonton bisa menangkap lah pesannya seperti apa.
10:04Nah, itu yang justru
10:07mengeksplorasi banyak bentuk acting
10:11di mana
10:13apa yang mau kita sampaikan tanpa dialog itu
10:16akhirnya bisa sampai ke penonton.
10:17itu salah satu teknik acting yang susah sih.
10:20Jadi itulah antar cabaran juga lah
10:22bagi film ini.
10:23Oke, bagaimana pula chemistry
10:25dengan pelakon-pelakon yang lain?
10:28I'm sure there's a lot of
10:30film yang lain juga
10:31sudah bergadingan bersama,
10:33tetapi jalan ceritanya mungkin berbeza.
10:35Tetapi chemistry itu bagaimana?
10:37Ada yang menarik sih.
10:37Jadi, waktu kita preparation,
10:39ada permainan kartu terbilang baru,
10:46it's called
10:46We're Not Really Strangers.
10:48Oke.
10:48Have you played that game?
10:49I've not played that game,
10:50but I've heard about it.
10:51Yeah, you've played that game.
10:52We played that game.
10:53And,
10:55semua pegang kartu,
10:57dan di kartu itu ada pertanyaan.
10:59Dari yang paling ringan,
11:00kayak,
11:01kamu suka warna merah atau hitam?
11:04dan dengan setiap orang menjawab,
11:08kita jadi tahu sedikit-sedikit
11:09tentang dirinya.
11:10Nah, terus ada level dua,
11:12di mana itu lebih deep pertanyaannya.
11:14Kayak,
11:16kalau,
11:17kalau orang yang sangat berjasa
11:20dalam hidupmu ada di depan kamu,
11:22kamu akan ngomong apa sama dia?
11:25Dan,
11:25tidak ada paksaan untuk menjawab,
11:28tapi ternyata setiap pelakon itu
11:30mau menjawab,
11:31dan itu,
11:32entah kenapa jadi membuat kita
11:35jadi lebih mengenal,
11:37kepercayaan kebangunan,
11:38dan chemistry itu jadi muncul.
11:40Dan kami sangat mengingat momen
11:41waktu bermain kartu itu.
11:44Ada yang tidak sadar ketika bercerita,
11:46dia menangis.
11:46Ya, ya.
11:47It becomes a very deep connection moment.
11:51So, ya.
11:51Jadi,
11:52untuk teman-teman yang ingin
11:53nge-build chemistry secara cepat,
11:55mainlah kartu itu.
11:56Ya,
11:57karena disitulah
11:59kita bisa sama-sama melihat
12:00siapa yang mungkin belum
12:01terlalu nyaman
12:02untuk bercerita,
12:03siapa yang sudah mulai
12:04comfortable,
12:06dan ruang itu kan
12:07harus di-create bersama-sama,
12:09tidak hanya bisa
12:09satu orang, dua orang.
12:11Jadi,
12:11itu adalah moment
12:12untuk,
12:13I think,
12:13everyone to be here.
12:14Yang sebenarnya tidak ada,
12:16not intended for the movie,
12:17eh, ada kartu baru
12:19yang mau menangis?
12:20Oke.
12:20Let's play.
12:21dan tidak terduga saja
12:24hasilnya itu
12:25membuat kami
12:26jadi lebih dekat.
12:27Oke.
12:27Dan itulah juga saya pasti
12:29dapat dihasilkan
12:30dalam film pangku ini.
12:31Dan,
12:33kita difahamkan
12:33pangku ini
12:34sudah mula
12:35dikenali di
12:35persediaan film antarabangsa,
12:37more recognition
12:38is coming
12:39for pangku.
12:41Terutamanya bagi
12:42Reza,
12:43apa yang sebenarnya
12:44ingin dibuktikan?
12:45This is your first
12:46film,
12:47it got so many recognition
12:48already.
12:50Apa seterusnya, Reza?
12:51Se-retire.
12:54Emang masih terlalu awal, kan?
12:55Masih saya gini,
12:56ketika kamu ingin
12:57memulai sesuatu,
12:58kamu tentu ingin
12:59jadi yang terbaik di situ.
13:01Nah,
13:01sudah dikembangkan.
13:02Ya, yang terbaik sudah dapat,
13:03jadi,
13:03retire.
13:05Are you going to?
13:05No, no, no, no.
13:07No, no, no.
13:07I think,
13:09I think what am I going to do next
13:11is just keep doing
13:12something that
13:14I hope
13:15it can
13:18bring
13:19the film
13:20to
13:20the audience.
13:23So,
13:23tetap berkarya,
13:25tetap ingin
13:25berbuat yang terbaik
13:26bagi film Indonesia,
13:29selagi masih
13:30diberi kesempatan,
13:31berlakon pula,
13:33dan membuat
13:34karya-karya film
13:35seterusnya lah.
13:35Ya.
13:36Dan adakah
13:37karya-karya seterusnya
13:38juga bakal
13:39seperti pangku,
13:40walaupun kita tahu,
13:42ya, kalau lihat di poster
13:43dan trailer-nya,
13:44mungkin ada
13:44niche audience
13:45yang
13:46cuba untuk
13:47ditayangkan.
13:48Dan mungkin
13:49filmnya juga
13:50boleh disifatkan
13:51sebagai agak sensitif juga
13:53dan tidak bolehlah
13:54diterima oleh
13:55keseluruhan audience,
13:56kan?
13:57Adakah itu juga
13:58sebenarnya
13:59matlamat utama?
14:00Something niche?
14:01Not really.
14:02Because
14:03waktu membuat pangku,
14:04saya tidak berfikir bahawa
14:05apakah ini akan menjadi
14:05film yang niche atau tidak.
14:07Saya hanya ingin
14:07membuat sebuah film
14:08dan membiarkan
14:10publik
14:10atau masyarakat
14:11menilai filmnya bagaimana.
14:16Jadi ya,
14:17it's just the fact that
14:18this is how,
14:19this is the way I make film.
14:21Dan itu kan akan
14:22selalu berproses.
14:23Film kedua,
14:24film ketiga,
14:25dan seterusnya.
14:26Dia akan selalu mengalami
14:27evolution-nya sendiri-sendiri.
14:29Jadi,
14:30buat saya,
14:31untuk film pertama,
14:33saya bisa,
14:34boleh bilang bahwa
14:35senang sekali
14:36bisa mengerjakan sesuatu
14:37sebagaimana saya
14:38meyakininya.
14:41Bagi Fadi pula,
14:42bagaimana pengalaman
14:43bekerja bersama dengan
14:45Reza yang kini
14:46mengarahkan
14:47kalau dulu kan
14:48orang kata
14:48sparring partner lah kan
14:51berlakon bersama-sama.
14:53Tetapi apabila
14:53Reza mengarah,
14:55how do you find it?
14:56Is it a new,
14:57orang kata,
14:58fresh
14:58direction from him?
15:01Of fresh direction,
15:02definitely.
15:04Tapi yang saya lihat,
15:06Reza tidak terlihat
15:06seperti pertama kali
15:08mengarahkan,
15:09tidak terasa seperti
15:10pertama kali mengarahkan,
15:12karena saya lihat
15:12dia very well planned,
15:15very well organized,
15:16obviously passionate,
15:18dia juga professional,
15:19dia disiplin,
15:21jadi,
15:22semua yang Reza persiapkan itu
15:23membangun
15:24kepercayaan di saya,
15:26bahwa
15:26apa yang mau dia buat,
15:28saya percaya dia,
15:29he knows exactly
15:30yang mau dilakukan,
15:32dan itu membuat
15:33syutingnya buat saya
15:35berjalan lancar gitu,
15:36tidak ada
15:37hal-hal yang
15:39berat,
15:40yang menghambat,
15:41atau menantang,
15:42tapi,
15:43ya,
15:44walaupun
15:44film pertama,
15:46tapi terlihat sekali,
15:47Reza sangat
15:47mempersiapkan untuk ini,
15:49jadi,
15:50syutingnya lancar.
15:51dan saya pasti juga,
15:53banyak pengalaman yang
15:55dicapai,
15:58sewaktu penggambaran itu kan,
15:59cuma,
16:00adakah mungkin
16:01watak ini,
16:02ada meninggalkan
16:04kesan,
16:05psikologi sedikit
16:06kepada Freddie,
16:06because this is,
16:08this movie is a bit,
16:09I guess,
16:11and not,
16:12not too sensitive,
16:13but there's emotionally
16:14attached,
16:16to that movie,
16:17so,
16:17mereka sedikit meninggalkan
16:18kesan juga,
16:19walaupun saya belum menontonnya,
16:20pasti akan menonton,
16:21iya,
16:22not,
16:23ya,
16:24sangat meninggalkan kesan,
16:25dan tidak sedikit,
16:26karena,
16:26ketika kita syuting
16:28di,
16:28di daerah,
16:30Pantura itu,
16:31saya melihat struggling
16:32orang-orang ini yang,
16:33karena mereka tidak punya
16:34banyak pilihan,
16:36they just,
16:37do it,
16:38mereka hanya melakukan,
16:39gitu,
16:39dan,
16:40itu inspiring buat saya,
16:41walaupun mereka dari kalangan miskin,
16:43tapi melihat semangat mereka
16:44untuk bertahan hidup,
16:45tidak banyak komplain,
16:47karena memang,
16:48tidak ada pilihan,
16:49gitu,
16:49saya harus melakukan ini,
16:50mau tidak mau,
16:50itu yang inspiring buat saya,
16:52yang kadang saya malu,
16:54saya lebih berprivilege,
16:55lebih ada,
16:57facility-facility,
16:58yang menyama,
16:58yang membuat saya nyaman,
17:00tapi,
17:00masih suka,
17:01berkeluh,
17:02atau komplain,
17:03itu,
17:04muncul rasa malu di saya,
17:05dan,
17:06membuat saya jadi lebih,
17:07lebih banyak bersyukur,
17:09dan lebih,
17:09mau bekerja keras lagi,
17:11karena,
17:12saya itu sebenarnya beruntung,
17:13gitu,
17:14dibanding mereka,
17:15jadi,
17:15jangan menyanyiakan ini,
17:16gitu.
17:17Ya,
17:17message kepada,
17:19Fedy sendiri,
17:20film ini,
17:21nampaknya,
17:22bagi Reza pula,
17:24apabila sudah memasuki,
17:25pasaran di Malaysia,
17:26ini,
17:28kita tidak dapat,
17:29nafikan,
17:29pasaran Malaysia,
17:31mungkin,
17:31kalau film yang lebih sensitif ini,
17:33tidaklah,
17:35boleh diterima oleh,
17:36semua audience,
17:37tetapi,
17:37di Indonesia itu,
17:39banyak film-film seperti ini,
17:40yang sudah dihasilkan juga,
17:42ini adalah salah satu,
17:43antaranya,
17:44tetapi,
17:45bagi di Malaysia,
17:46pasaran di Malaysia,
17:47apa sebenarnya yang Reza,
17:48cuba juga sampaikan.
17:51Ya,
17:51pertama,
17:52menyampaikan cerita,
17:53itu,
17:54yang paling penting,
17:55sebagai film-film,
17:55Anda ingin menceritakan cerita,
17:58melalui film,
17:59melalui film,
18:01dan saya berharap,
18:02bahwa,
18:03kami di Indonesia,
18:05juga,
18:05sempat kaget,
18:06jumlah penontonnya,
18:08adalah,
18:09terlalu,
18:09bingung,
18:10menurutupi kita,
18:12dan saya berpikir,
18:13saya berpikir,
18:14yang terakhir,
18:15ini sangat,
18:15sebabnya,
18:17berharap,
18:17ini terlalu,
18:18ini untuk menceritakan,
18:20karena,
18:20ini terlalu,
18:21lainnya,
18:22yang lain,
18:22ini terlalu,
18:23lain,
18:24ini sangat,
18:25sensitif,
18:25itu sangat,
18:27masyarakat,
18:27kami,
18:28berharap,
18:29ada,
18:30kita berharap,
18:30yang tidak,
18:31yang kita,
18:31kami,
18:31sangat benar,
18:32haveli,
18:32jadi,
18:32emang,
18:34emang,
18:35yang yang sama,
18:35di Malaysia,
18:36Adakah harapan Reza juga terutamanya bagi industri film ini
18:41Tidak kisahlah Indonesia, Malaysia atau Nusantara itulah
18:44Untuk mengimbangi antara kebebasan artistik dan juga keperluan komersial itu
18:50Ialah satu-satu film yang dihasilkan juga perlu ada nilai komersial sedikit
18:54To balance it out
18:56Ya, I think in filmmaking there is no specific rules for that
19:00You can make film that makes people fly and people can accept it
19:05And it's fine
19:06But you can also make film out of your own research
19:11And based on the reality that you want to capture and reflect it on film
19:15So it's always, it's a freedom of cinema
19:18That's our language
19:19And that's the beauty of filmmaking
19:21You can always create something that beyond your vision
19:24You can create a visionary film
19:26But you can be very rooted at the same time
19:29So there's no specific rules
19:31But of course, I really hope that Indonesia and Malaysia and filmmakers can collaborate more
19:40We are in one region
19:42Kita sesama bangsa Asia Tenggara
19:45Mudah-mudahan akan banyak kolaborasi-kolaborasi yang lebih lagi
19:50Untuk bisa berkongsi
19:52Bersama
19:53Bersama
19:54Ya
19:55Bersama
19:55Untuk membuat sebuah karya
19:57Bagi Fedy pula
19:59Adakah pemilihan film seperti ini juga akan menjadi pilihan watak-watak yang untuk film-film akan datang?
20:08Saya selalu memilih film memang berdasarkan cerita yang saya pribadi suka
20:15Dan saya sendiri tersentuh
20:18Karena berarti kalau sampai tersentuh film itu mempunyai nilai filosofis yang cukup dalam
20:23Dan
20:24Ke pawagam itu kan perlu effort ya
20:28Dari rumah ke pawagam
20:31Dan kadang harus
20:32Harus beli snack
20:34Apalagi yang dating beli snack buat pacarnya
20:36So
20:36We have to make sure that
20:38Apa yang mereka tonton di pawagam itu
20:41Worth it
20:42Dan salah satu elemen yang terpenting dalam film
20:45Yang membuat penonton merasa itu worth it adalah
20:48Itu bisa menyentuh hatinya
20:50Dan itu perlu kedalaman cerita
20:52So
20:53Yang terpenting buat saya
20:55Kedalaman cerita yang menyentuh
20:58Walaupun mungkin genre-nya horror
21:00Or comedy
21:01Tapi ada elemen
21:02Kedalaman cerita itu
21:03Kita sudah tidak punya banyak masa lagi
21:07Jadi apakah yang dapat dijanjikan
21:10Terutamanya kepada penonton di Malaysia
21:13Kalau mereka akan pergi menonton pangku
21:17Fadi dulu kemudian kita ke Reza
21:19Oke
21:19Malaysia
21:21Ayo nonton film pangku
21:22Mulai tayang di pawagam
21:2411 Desember 2025
21:26Saya tak berjanji apa-apa
21:30Yang kami janjikan adalah
21:31Ini
21:31Ini adalah film yang
21:33Tribute
21:34To perempuan
21:35Single mothers
21:37Bahwa kami melihat
21:40Bagaimana kuatnya
21:42Perempuan dan single mothers ini
21:44Dalam bertahan hidup
21:45Karena saya juga dibesarkan oleh single mother
21:47Dan kami juga berharap
21:51Bahwa film pangku ini
21:52Bisa menjadi pelukan kecil yang hangat
21:54Untuk para perempuan atau single mothers
21:56Yang masih berjuang
21:58Dan masih bertahan
21:59Demi masa depan keluarganya
22:01Saya
22:04Sama seperti Fadi
22:06Tidak bisa menjanjikan apa-apa
22:07Selain daripada
22:09Buat anda-anda semua
22:10Yang
22:11Berkeinginan
22:12To take some pause
22:14In your life
22:15Just to sit back for
22:18One hour, two hours
22:21I hope you can enjoy this film
22:24As much as we
22:25Enjoy the film
22:26It's watching this film
22:29Probably will be an experience
22:31Of you taking a pause
22:32A little bit
22:32Reflect
22:33And maybe you can bring something home
22:35And I wish
22:36That you can
22:37Take something home with you
22:38From
22:39After watching pangku
22:40Okay
22:41Baik, terima kasih
22:42Kita ucapkan kepada
22:43Rizal Hagan
22:44Dan juga Fadi
22:45In real
22:46Kerana studi bersama dengan kami
22:47All the way from Indonesia
22:48Thank you so much
22:49Hopefully everything goes well
22:51Kalau anda ada masa
22:53Boleh pergi menonton pangku
22:54Di Pawagam
22:55Terima kasih
22:55Sekali lagi
22:56Sekian
22:57Awalnya pagi untuk jam ini
22:58Saya Norsha
22:58Kita jumpa lagi
23:00Aku mau punya anak
23:06Kamu mau punya suami
23:10Saya mau cari kerja bu
23:17Apa aja
23:18Mama
23:23Bikin kopi
23:25Iya
23:25Kalau mau kerja di warung
23:27Cuma bikin kopi
23:29Budik duduk
23:31Lampan kan
23:32Tapi
23:35Kalau kerja di warung
23:36Mesti
23:38Ngelendot sambil
23:39Di pangku-pangku gitu
23:41Bo
23:41Kalau gak disini
23:44Kamu tahu
23:46Mau kemana
23:46Menurut
23:47Menurutmu
23:48Menurutmu
23:49Berapa
23:50Kopi 3
23:51Apa yang bisa terjadi
24:03Dalam sewindow
24:05Bukan apa
24:07Ganteng
24:08Belum kawin lagi
24:10Tahu dari mana
24:11Bapak cincin kawin
24:12Ya abu hari gini
24:14Mana ada orang laki
24:15Keluar rumah
24:15Pake cincin kawin
24:17Buku cari uangnya
24:22Sampai malam terus
24:24Yang terjadi
24:25Kalau ibu gak cari uang
24:27Nanti bayar sekolahnya
24:29Gimana
24:30Kalau mau
24:31Beli jajan
24:33Beli layangan
24:37Takut padaku
24:39Bayu gue suka
24:42Lihat ibu
24:43Pangku-pangku
24:44Memang
24:45Tidak muda
24:50Nama orang tua
24:53Sartika
24:54Puspita
24:55Bapaknya bu
24:59Kamu tahu bapakku enggak
25:00Lu juga kenapa aku temung
25:01Sama bapakku
25:05Nari kreseknya yang gede
25:06Terkresek mah gampang
25:10Ada bapak yang susah
25:25Terima kasih kerana menonton!
Be the first to comment