Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Desa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan kini tumbuh sebagai salah satu kantong produksi nanas madu yang berkembang pesat, tempat tanaman berduri manis itu tumbuh subur di atas tanah gambut yang selama ini dianggap kurang produktif.

Tonton juga RiauOnline “
(RiauOnline)

#Riauonline #Riauonlinecoid #SahabatRAPP #LifeatAPRIL #Sentrananas

Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.

Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:
- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8
- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU

Jangan lupa subscribe yaa..

Follow Juga akun Sosial Media kami

https://www.facebook.com/RiauOnlin

https://twitter.com/red_riauonline

https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id

https://www.tiktok.com/@riauonline1

https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR

https://sck.io/u/j3hlxrGg

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00RAPP dorong petani Kuala Panduk bangun sentra nanas berdaya saing.
00:04Desa Kuala Panduk di Kecamatan Teluk Meranti,
00:07pelalawan berkembang sebagai kantong produksi nanas madu yang tumbuh subur di tanah gambut.
00:12Perkembangan ini tidak lepas dari Program Pemberdayaan Community Development,
00:15SIDI, PT Riau Andalan Pulp & Paper, RAPP,
00:19melalui bantuan bibit, pelatihan, dan pendampingan teknis
00:23yang membuka peluang ekonomi baru bagi warga.
00:25Kisah Freddy Mahrus, 52 tahun,
00:28menjadi contoh keberhasilan program tersebut.
00:31Ia merantau ke Kuala Panduk tiga dekade lalu
00:33dan bertemu program SIDI RAPP yang menjadi awal perjalanan barunya sebagai petani nanas.
00:39Tonggah perubahan terjadi saat ia menerima 1.250 bibit pada 29 September 2022,
00:45modal besar untuk membangun kebun pertamanya.
00:47Sebelumnya, Freddy bekerja serabutan,
00:50tidak pernah menganggap nanas sebagai tanaman bernilai.
00:54Namun pelatihan SIDI RAPP membuka wawasannya tentang potensi ekonomi nanas.
00:58Ia berkata,
01:00padahal cuma nanas, tidak mewah bunyinya,
01:02tapi dari sinilah kami hidup,
01:04tanaman sederhana pun bisa jadi sumber rezeki besar, ujarnya.
01:08Ia terdorong semakin serius setelah mendengar pengalaman rekannya.
01:12Beli satu pokok saja 5.000 rupiah.
01:15Ternyata dari bibit itu berkembang jadi ribuan tanaman yang memenuhi lahan saya,
01:19ungkapnya.
01:20Ia mengikuti pendampingan teknis hingga studi banding ke sungai apit yang meningkatkan kualitas kebunnya.
01:25Usaha yang awalnya kecil kini tumbuh menjadi kebun berisi sekitar 15.000 batang di lahan 2,7 hektare
01:31dan mendorong terbentuknya kelompok tani harapan Jaya Nenas Madu dengan 16 anggota.
01:36Yang lain banyak lahan tapi tak menanam.
01:39Yang penting berani memulai karena hasil itu pasti mengikuti usaha, kata Freddy.
01:43Produksi yang meningkat memperluas pasar hingga bangkinang, kerinci, padang, baso, dan talu kuantan.
01:51Ia juga berencana mengembangkan produk olahan seperti dodol nanas untuk meningkatkan nilai tambah.
01:57Meski usahanya berkembang, Freddy tetap disiplin bekerja dari pagi hingga sore.
02:02Karena sudah merasakan hasilnya, semangat itu datang sendiri, hasilnya juga ikut lebih maksimal, tuturnya.
02:08Kini, melihat kebunnya yang berisi lebih dari 15.000 tanaman,
02:12Freddy semakin yakin bahwa perubahan hidup bisa datang dari tanaman sederhana yang dirawat dengan konsistensi dan ketekunan.
02:19Pengalaman Freddy juga memperkuat keyakinan warga bahwa program CDRAPP mampu menciptakan dampak berkelanjutan.
02:25Peningkatan produksi nanas tidak hanya menambah pendapatan,
02:28tetapi juga mulai mendorong warga lain menata kembali lahan gambut mereka agar lebih produktif.
02:34Keberhasilan ini membuat desa perlahan membangun sentra nanas yang lebih berdaya saing.
02:38Upaya kolektif petani bersama dukungan perusahaan membuka peluang pengembangan ekonomi lokal yang lebih stabil bagi masyarakat Kuala Pandu.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan