Sebanyak 206 desa/kelurahan di Provinsi Riau menjadi kawasan rawan banjir dan longsor. Berdasarkan hasil pemetaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, ratusan daerah tersebut tersebar luas di 116 kecamatan pada 12 kabupaten/kota sehingga diperlukan upaya mitigasi bencana.
00:00Sebanyak 206 desa kelurahan di Provinsi Riau menjadi kawasan rawan banjir dan longsor.
00:07Berdasarkan hasil pemetaan pemerintah provinsi, Pemprov, Riau, ratusan daerah tersebut tersebar luas di 116 kecamatan pada 12 kabupaten kota sehingga diperlukan upaya mitigasi bencana.
00:18Pelaksana tugas Gubernur Riau SF Haryanto mengatakan pihaknya telah melakukan peningkatan mitigasi, mengingat Riau diprediksi memasuki periode cuaca ekstrim dan puncak musim hujan.
00:27Sesuai arahan Bapak Presiden, kita Pemprov Riau sudah melakukan mitigasi bencana hidrometeorologi.
00:34Berdasarkan data yang ada, 206 desa dikategorikan rawan banjir dan tanah longsor, yang tersebar di 116 kecamatan, katanya di Pekanbaru, Senin, 8 Desember 2025.
00:46Dari 206 desa yang berstatus rawan, SF Haryanto merinci 170 desa yang berada di 93 kecamatan rawan banjir.
00:53Sedangkan 36 desa lainnya di 23 kecamatan, diidentifikasi rawan tanah longsor.
01:00Ini adalah angka yang tidak kecil.
01:03Data ini harus menjadi peringatan bagi kita semua untuk memastikan kesiapsiagaan berjalan secara maksimal dan cepat.
01:10Karena itu, antisipasi harus dilakukan di seluruh tingkatan, sebutnya.
01:14Lebih lanjut, ia secara spesifik mengingatkan beberapa daerah yang perlu ekstra waspada,
01:20yakni Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.
01:25SF Haryanto pun mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk tetap waspada dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi konkret di lapangan.
01:32Upaya ini lanjutnya harus segera dilaksanakan demi menghindari risiko dan meminimalkan dampak buruk dari bencana hidrometeorologi di Riau.
Jadilah yang pertama berkomentar