00:00Saya masih bersama Gubernur Maluku Utara, Sherly Coanda.
00:03Bu Sherly, Maluku Utara itu zaman Covid saja, pertumbuhan ekonominya bisa dua digit saat pertumbuhan ekonomi kota-kota lainnya.
00:11Karena punya ketergantungan pada industri tambang.
00:15Apa yang bisa Bu Sherly jawab terhadap tudingan, katakan pencinta lingkungan, saya percaya harusnya Anda memiliki juga hati yang sama,
00:25karena tadi Anda sudah mengatakan paham dengan apa yang mereka khawatirkan.
00:28Tapi kira-kira gini, saya lios waktu itu mengadakan satu seminar yang mengatakan potensi ekonomi Maluku Utara,
00:38supaya tidak tergantung pada industri ekstraktif, karena Maluku Utara itu punya kekayaan yang luar biasa dari hasil laut, pertanian.
00:46Apa yang bisa membedakan bahwa Maluku Utara, pengusaha jangan diganggu, mereka yang sudah punya izin jangan diganggu,
00:51tapi apa yang bisa membuat Maluku Utara berbeda di tangan Anda dengan diversifikasi ekonomi?
00:57Ya, memang pertumbuhan ekonomi saat ini kuartal 3, 39 persen itu mayoritas dari industri pertambangan.
01:06Masa depan Maluku Utara itu kita harus melakukan diversifikasi, karena pertambangan ini kan jangka pendek.
01:11Jadi Anda memasukkan itu dalam visi kepemimpinan Anda, bahwa tidak tergantung pada ekstraktif?
01:20Kita memang tidak boleh tergantung pada ekstraktif.
01:22Kita lihat apa yang terjadi 15 tahun, sudah lewat Maluku Utara, fokus kepada ekstraktif, nothing happened.
01:28Bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi, tidak inklusif, tidak pemerataan, sebenarnya juga karena salahnya kita.
01:33Kita tidak menyiapkan infrastruktur untuk itu. Petani dan nelayan kita punya produksi tidak cukup banyak untuk meng-supply kawasan industri.
01:41Mereka kebutuhan bahan pangannya satu bulan, seratusan miliar, and then kita tidak bisa supply.
01:46Karena kita tidak ada infrastruktur dan menyiapkan diri selama 15 tahun terakhir untuk meng-supply.
01:53Jadi mereka mengambil dari luar, dari Menado, dari Makassar, dari Jawa.
01:58SDM tidak semuanya bisa menggunakan orang lokal, karena memang SDM kita tidak bersiapkan.
02:02Oleh karena itu sebenarnya untuk kita bisa menikmati hasil dari multiply effect, dari pertumbuhan ekonomi di tambang,
02:10kita harus diversifikasi di perikanan dan pertanian.
02:13Kita harus bisa meng-supply industri tambang ini yang sedang bertumbuh very fast.
02:18Kita harus investasi di pendidikan, kita bisa meng-supply sumber daya manusia untuk mereka.
02:22Dan kemudian satu hal lagi, Maluku Utara itu sangat cantik.
02:28Pariwisata, pariwisata itu adalah salah satu cara untuk bagaimana pertumbuhan ekonomi itu bisa inklusif.
02:34Kalau dilihat seperti Bali, semua pertumbuhan daerah yang pertumbuhan ekonominya itu karena pariwisata,
02:39itu pemerataan ekonomi terjadi, karena stakeholder-nya banyak.
02:42Tapi untuk pariwisata bisa bertumbuh dibutuhkan infrastruktur dasar yang bagus.
02:46Dibutuhkan airport, jalan jembatan, signal, dan itu mesti menjadi PR.
02:50Seharusnya industri pertambangan ini menjadi leverage, ekonilainya itu menjadi bargaining
02:55untuk kita membangun infrastruktur untuk perikanan, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
03:02Dan itu belum terjadi.
03:04Karena akan sangat mengagumkan Maluku Utara ketika ia bisa memulai diversifikasi ekonomi.
03:12Saya sedang memulainya, saya sedang membentuk infrastruktur.
03:14Saya tidak punya banyak uang, fiskal kita lemah, saya jalan ke semua kementerian, minta dukungan.
03:19Saya mendapat dukungan yang sangat baik dari Menteri Pertanian, dari Menteri Perikanan, dari Menteri Pendidikan
03:25untuk membangun infrastruktur di Maluku Utara.
03:29Pada saat terpilih, Bu Sherry, kalau saya merewind atau mengulang-ulang, ingatan tentang bagaimana Bu Sherry terpilih sebagai seorang perempuan.
03:40Maka waktu itu banyak lembaga survei mengatakan ini triple minority bisa menang di Maluku Utara.
03:49Seorang perempuan, non-muslim, tidak berasal dari Maluku Utara.
03:56Ada yang bilang triple, ada yang bilang lima minoritas, tapi bagi saya, saya selalu bilang saya merah putih.
04:03Saya bukan minoritas.
04:06That's my mindset.
04:09Itu mindsetnya.
04:10Jadi kekaguman orang bahwa, wah hebat banget, bisa triple atau lima, apa, minoritas gitu.
04:18Ketika kita berpikir bahwa kita itu minoritas, secara unconsciously, kita itu merasa minder.
04:25Saya dulu awalnya selalu bilang gitu, walaupun saya ini minoritas.
04:30And then suatu hari ada teman saya mengatakan, no, you are merah putih.
04:33And then since then I berubah, saya merah putih.
04:35Saya mencintai Indonesia as much as yang mayoritas.
04:40Bu Sherry, Bu Sherry lagi pencitraan gak sih?
04:43Bagi saya pencitraan itu sesuatu yang saya katakan tidak saya lakukan.
04:47Yang saya lakukan adalah publikasi.
04:49Saya menginformasikan apa yang saya lakukan.
04:55Saya tidak butuh orang untuk menyukai saya.
04:57Saya punya citra diri yang cukup baik.
04:59Saya tidak butuh validasi dari orang.
05:01Saya membutuhkan output untuk kepuasan diri saya.
05:07Saya mau tanya, apakah tudingan ini atau misalnya tadi saya senang mendengar jawaban dari Bu Sherry
05:16mengatakan bahwa saya menghargai kritik dari teman-teman aktivis sebagai masukan.
05:20Ya, teman-teman dari JATAM, NGO, saya menerima sebagai masukan.
05:24Tapi pernah gak terpikir oleh Bu Sherry bahwa tudingan ini atau serangan ini karena Anda seorang perempuan?
05:33Enggak, saya tidak pernah mempermasalahkan JATAM.
05:36Karena begitu banyak kepala daerah yang punya perusahaan tambang.
05:39Begitu banyak laki-laki sebagai pembuat kebijakan.
05:43Mereka dengan tenang bisa ngapa-ngapain tanpa diserang bertubi-tubi.
05:49Tapi ketika perempuan yang memegang jabatan, maka ia begitu banyak mendapat serangan bertubi-tubi.
05:55Do you think it's about women?
05:58Saya tidak pernah berpikir.
05:59Saya tidak pernah memberikan energi saya untuk berpikir tentang itu.
06:02Benar atau tidak, I don't know.
06:04Tapi saya menggunakan energi saya untuk berpikir bagaimana bereaksi, bagaimana solusi, bagaimana meminimaliskan rasa tidak percaya publik kepada saya.
06:21Dan saya memahami itu, artinya saya harus lebih transparan lagi.
06:26Komunikasi publik saya harus lebih baik lagi.
06:28Saya memastikan bahwa memang tidak ada conflict of interest ketika saya memerintah.
06:32Saya memang harus berjuang lebih keras, belajar lebih keras, dan melakukan semua lebih transparan saja.
06:38Benar kata orang.
06:39Perempuan memang harus membuktikan dua, tiga, empat kali lebih besar.
06:44And then that's okay.
06:46Ya.
06:47Kadang kita itu katanya women itu like a tea bag.
06:51Kita itu...
06:52Semakin diseduh.
06:53Iya.
06:53Dan harus di air panas.
06:55Semakin diseduh dia akan semakin mengembang.
06:58Ya, wanginya keluar.
06:59Saya itu istri Presiden Amerika.
07:03Ya, Roosevelt.
07:03Eleanor Roosevelt.
07:05Ya, Eleanor.
07:06So, saya menerima semuanya dengan menerima.
07:09Saya tidak pernah bertanya kenapa.
07:11I think I renew my mindset.
07:14Waktu kejadian 12 Oktober saya bertanya kenapa.
07:17And then ada titik di mana saya menerima, dan setelah itu semuanya menjadi lebih gampang.
07:22And ketika saya sudah melewati kehilangan pasangan hidup, itu cobaan terbesar dalam hidupku.
07:28And then the rest is just bring it.
07:31I'll do my best.
07:32Ya.
07:33Bu Sherly, saya sungguh berharap, dan saya rasa saya tidak sendirian.
07:39Bu Sherly bisa menjawab semua kecemasan, kekhawatiran, ketakutan.
07:44Dari teman-teman NGO, yang juga bisa dibilang representasi dari masyarakat Maluku Utara.
07:52Karena tudingan mereka ini juga karena kecemasan.
07:56Akan tanah leluhur mereka.
07:59Saya pahami.
07:59Harus berhasil, karena begitu banyak orang yang men-support Anda.
08:07Kalau Anda terlibat dalam konflik kepentingan dan kasus korupsi, akan begitu banyak rakyat Anda yang kecewa.
08:17Terutama menurut saya banyak perempuan yang memberikan support pada Anda.
08:21Saya sering membaca komen, saya sering di DM juga, banyak yang menaruh harapan besar.
08:26Saya membuka pintu untuk banyak pemimpin perempuan di masa depan nanti.
08:35Saya ada beberapa, kalau saya kunjungan ke sekolah, kemudian ada anak-anak SMA.
08:41Kalian mau jadi apa? Saya mau jadi gubernur.
08:43Atau kalian mau jadi apa? Saya mau jadi seperti Bu Sherly.
08:45Pada ngomong seperti itu.
08:46Saya tahu banyak harapan yang ditaruh di pundak saya, dan saya harus membuktikan bahwa saya amanah.
08:53Tetapi ya, saya juga menyadari bahwa saya hanya manusia biasa, dan godaan itu akan selalu ada.
08:58Saya selalu minta doa untuk saya selalu amanah.
09:01Setiap minggu saya mengkalibrasi kembali hatiku dan moral kompas saya.
09:08Dan saya berdoa Tuhan selalu menjaga hati saya tetap bersih.
09:14Saya bukan pemimpin yang sempurna.
09:15Saya belajar, jika saya salah, saya menerima kritik.
09:20Dan teman-teman jatam, NGO, media, sahabat saya, Mbak Rosi, siapapun yang bisa ketika saya salah, kritik saya.
09:32Ketika saya salah, ingatkan saya.
09:35Untuk saya tetap teguh dalam jalur yang benar.
09:40Berbicara lah, berkomunikasi lah, berdiskusi lah dengan teman-teman aktivis yang saya yakin.
09:49Mereka juga punya seperasaan dengan Anda menjaga lingkungan Maluku Utara.
09:53Saya membuka ruang untuk berdiskusi dengan mereka.
09:55Bagaimana sama-sama memberikan yang terbaik untuk Maluku Utara.
10:00Saya mau memberikan yang terbaik untuk Maluku Utara.
10:03Saya yakin mereka membuat semua tudingan dan kecaman itu mungkin dengan alasan khawatir atau pengen yang terbaik untuk Maluku Utara.
10:11Saya membuka ruang diskusi untuk semua teman-teman, jatam, NGO, wartawan, media, aktivis.
10:19Terima kasih Bu Sherly.
10:22Terima kasih sudah secara langsung menjawab semua pertanyaan soal oligarki, kriminalisasi warga, dan kerusukan ekologis di Maluku Utara.
10:35Terima kasih.
10:36Terima kasih Mbak Rosy.
10:38Terima kasih juga bagi Anda yang telah menyaksikan Rosy.
10:40Saya Rosyana Silalahi undur diri.
10:42Kita jumpa lagi Kamis depan.
10:44Tetaplah di Kompas TV, independen terpercaya.