Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Setahun menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda diterpa isu tak sedap terkait kepemilikan tambang.

Isu muncul karena dianggap konflik kepentingan dan bertentangan dengan independensi jabatan yang diemban.

Sherly juga dituding lebih memihak pengusaha dibanding warga. Apa jawaban Sherly Tjoanda?

Saksikan dalam ROSI episode Gubernur Sherly di Pusaran Isu Tambang. Tayang Kamis, 20 November 2025 pukul 20.30 WIB LIVE di KompasTV.



#gubernur #malukuutara #sherlytjoanda

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/632303/full-gubernur-maluku-utara-sherly-tjoanda-blak-blakan-bicara-isu-tambang-rosi
Transkrip
00:00Gubernur Maluku Utara, Serli Joanda, tengah menjadi sorotan terkait isu soal tambang.
00:08Jaringan advokasi tambang atau JATAM mengkritik kepemilikan saham dan jabatan strategis Gubernur Serli atas lima perusahaan tambang di Maluku Utara.
00:20JATAM menuding gurita bisnis tambang Gubernur Serli ini dapat menimbulkan konflik kepentingan.
00:25Fakta kepemilikan bisnis tambang oleh Serli Joanda, Gubernur Maluku Utara, yang menduduki jabatan strategis secara langsung di sejumlah perusahaan.
00:39Kami indikasikan ini sangat berkentangan dengan sejumlah regulasi yang berlaku di Indonesia.
00:45Ini berpotensi besar akan berdampak pada lahirnya kebijakan yang kemudian hanya mengakomodasi apa yang menjadi kepentingan dari perusahaan-perusahaan itu sendiri.
01:02Menurut JATAM ada sejumlah pelanggaran yang dilakukan perusahaan milik Gubernur Serli, namun tidak diproses secara hukum.
01:09Ini akan menghambat proses penegakan hukum ke depan karena perusahaan yang diduga melakukan tindak pidana antar terkait dengan perusahaan lingkungan dan segala macamnya,
01:21itu adalah milik dari mereka-mereka yang punya kekuasaan politik.
01:25Sehingga dalam kasus Serli Joanda, kami justru berpandangan ke arah sana.
01:30Tidak heran kemudian terjadi, tidak muncul proses penegakan hukum atas sejumlah dugaan pelanggaran dilakukan oleh perusahaannya Serli.
01:39Selain itu, saat terjadi sengketa, Gubernur Serli juga dianggap lebih berpihak pada koleganya sesama pengusaha dibanding warga.
01:51Benarkah demikian?
01:51Selamat malam.
02:06Anda menyaksikan program ROSI bersama saya, Rosia Nasilalahi.
02:09Gubernur Maluku Utara yang memiliki perusahaan tambang di daerahnya, dituding oleh jaringan advokasi tambang atau JATAM,
02:18menggunakan kekuasaannya untuk melindungi tambang dan membiarkan konflik kepentingan antara dirinya sebagai pembuat kebijakan sekaligus pemilik perusahaan tambang.
02:27Malam ini secara langsung saya mengundang Gubernur Maluku Utara, Sherli Joanda, untuk menjawab tudingan ini.
02:34Selamat malam, Bu Gubernur.
02:36Selamat malam, Mbak Rosi.
02:38Terima kasih bersedia hadir dalam siaran langsung Rosi malam hari ini.
02:42Terima kasih.
02:42Saya sangat menghargainya.
02:44Bu Sherli, saya rasa saya tidak menjadi satu-satunya orang yang kaget,
02:49karena pada saat Anda memenangkan pilkada,
02:53Bu Sherli cukup mendapat apresiasi,
02:56dielulukan sebagai seorang perempuan yang bisa memenangkan pilkada Maluku Utara.
03:00Tapi dalam rentang 100 hari pemerintahan Bu Sherli,
03:04Anda dituding sebagai seorang yang memanfaatkan kebijakan kekuasaan,
03:10oligarki untuk perusahaan tambang.
03:13Saya ingin dengar dulu apa jawaban Ibu Sherli tentang ini.
03:17Ya, terima kasih sudah bertanya dan saya di sini untuk mengkarifikasi.
03:22Sebelumnya saya memberikan apresiasi kepada teman-teman di Jatam maupun di NGO lainnya
03:28yang sudah memberikan tudingan, kecaman,
03:32tapi saya menganggap itu sebagai suatu masukan yang positif.
03:36Saya mengucapkan terima kasih atas kritik yang sudah diberikan kepada saya.
03:41Untuk diketahui, mungkin highlightnya, pertanyaannya,
03:45apakah saya memiliki saham perusahaan tambang?
03:48Ya, saya memiliki saham.
03:49Dan itu ada di LHKPN kan?
03:51Dan itu ada di LHKPN.
03:52Saya terbuka.
03:53Dan jika bisa melihat, itu bukan baru saya laporkan di tahun 2025 atau 2024,
04:00sudah saya laporkan beberapa tahun sebelumnya.
04:04Dan saya selalu transparan tentang apa yang kami miliki.
04:08Itu prinsip yang dipercaya oleh almarhum suami saya.
04:11Dan semuanya bisa diaudit secara publik di LHKPN.
04:15Kemudian, apakah ada konflik of interest?
04:17Definisi konflik of interest yang saya tahu,
04:20apabila saya menggunakan kekuasaan saya sebagai gubernur
04:23untuk meluarkan izin pertambangan seperti yang dituding dalam tulisan-tulisan yang ada.
04:29Saya selama dilantik sejak tanggal 20 Februari sampai dengan hari ini,
04:35sudah hampir 9 bulan.
04:37Hari ini tanggal 20 November,
04:39saya belum tanda tangan memberikan referensi izin apapun.
04:48Dan untuk ditakui,
04:49Undang-Undang Minerba yang baru kita, gubernur,
04:52tidak memiliki otorisasi untuk mengeluarkan izin produksi
04:57apapun lagi yang berhubungan dengan tambang.
05:00Saya sampai di situ, Bu Sherly.
05:02Betul bahwa saat ini,
05:04IUP itu tidak diterbitkan untuk kepala daerah,
05:07karena satu kepala daerah bisa menerbitkan begitu banyak IUP.
05:11Dan sekarang ditarik ke pusat,
05:15Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral.
05:17Tetapi rasanya poinnya bukan di situ.
05:20Poinnya adalah Bu Sherly itu memiliki perusahaan tambang.
05:25Lima tambang untuk lima atau ada lebih lagi?
05:30Lima untuk lima.
05:32Untuk satu daerah Maluku Utara.
05:35Dan Bu Sherly adalah kepala daerah di Maluku Utara.
05:39Bagaimana seorang pembuat kebijakan
05:41bisa juga menjadi konglomerat industri tambang di satu daerah?
05:46Bagaimana seorang gubernur Sherly
05:49bisa menjawab tudingan bahwa Anda bukan sedang menjalankan oligarki?
05:54Pertama, apa yang saya miliki itu
05:56jauh sebelum saya bahkan mencolonkan diri untuk menjadi gubernur.
06:00Tahunnya itu mulai dari 2018, 2020.
06:04Bahkan ketika saya memiliki, ini kan aset keluarga ya.
06:09Dari suami?
06:10Dari suami.
06:11Semua sudah ada bahkan jauh sebelum kita memutuskan
06:14atau almarhum memutuskan untuk maju sebagai gubernur.
06:17Dan yang kedua adalah saya sudah mengecek secara undang-undang
06:20dan berkonsultasi dengan para ahli hukum
06:24bahwa tidak ada undang-undang yang melarang
06:27pejabat publik untuk memiliki usaha, izin.
06:34Apalagi yang sudah didapat jauh sebelum menjabat.
06:38Jadi saya merasa sebagai warga negara Indonesia
06:45saya tidak melanggar undang-undang yang ada saat ini.
06:48Undang-undang menyebutkan bahwa pejabat publik tidak boleh
06:51menjadi bagian dari pengurus perusahaan.
06:55Saya tidak boleh menjadi pengurus oleh karena itu sebelum saya dilantik
06:58saya sudah melepaskan kepengurusan saya yang aktif di semua PT yang saya miliki.
07:04Saat ini ya saya adalah pemegang saham pasif.
07:10Jadi saya tidak terlibat dalam rapat direksi, pengambilan keputusan,
07:14bahkan seluruh operasionalnya sudah kita serahkan kepada profesional.
07:17Saya mengapresiasi itu Bu Sherly, bahwa Bu Sherly menjalankan
07:22bahwa memang undang-undang itu menyeratkan ada undang-undang administrasi,
07:26pemerintahan daerah, itu mencaratkan bahwa pejabat publik
07:32tidak ikut serta dalam manajemen islahir gitu, atau pembuat kebijakan.
07:37Tetapi kan ini perusahaannya gubernur.
07:40Anda menjadi orang nomor satu, atau maluku utara 01,
07:48dan Anda memiliki tambang yang bisa bilang mendominasi di satu daerah.
07:52Bagaimana Anda bisa menjelaskan bahwa Anda tidak terlibat dalam konflik kepentingan?
07:58Pertama, secara gubernur kita tidak memiliki kewenangan langsung.
08:04Tetapi benar, jika ada pelanggaran kerusahaan lingkungan
08:08adalah menjadi tanggung jawab saya sebagai gubernur
08:11untuk mengirimkan surat kepada kementerian.
08:13Dan jika itu terjadi di perusahaan yang saya juga pemegang sahamnya,
08:19saya akan melakukannya secara berlaku sama untuk semua.
08:24Mau perusahaan saya, perusahaan orang lain,
08:26siapapun yang melanggar kerusahaan lingkungan,
08:29saya akan bersurat kepada kementerian
08:31untuk mengirim inspektorat untuk mengeceknya.
08:33Saya akan transparan dalam hal yang bisa ditransparansikan.
08:43Saat ini saya sedang membentuk Satgas,
08:45karena baru ada terjadi rotasi dalam Kepala Dinas Lingkungan Hidup,
08:49SDM, dan Kehutanan.
08:51Untuk memulai yang baru,
08:53saya mengganti komposisi Kepala Dinas yang ada.
08:55Bukan berarti bahwa yang lama itu salah.
08:57Hanya untuk mengaudit yang lama,
08:59kita butuh tim yang baru.
09:00Dan saya baru melakukan rotasi itu,
09:01kalau tidak salah, dua minggu yang lalu.
09:03Kita sekarang sedang membentuk Satgas,
09:05kita sedang mendata berapa banyak IUP yang ada di Malaukutara.
09:09Dokumen apa saja yang punya, yang tidak punya,
09:11dampak lingkungan, catatan dari masyarakat,
09:14akan kita publikasikan semua secara transparan.
09:16Saya sudah berkomunikasi dengan Kementerian SDM
09:18untuk kita sharing dashboard.
09:20Jadi mereka itu punya dashboard untuk mengontrol semuanya
09:22dan akan kita sharing dan kita kontrol bersama.
09:25Saya akan berdasarkan dengan lintas lembaga kementerian,
09:28Kementerian SDM, Kementerian Lingkungan Hidup,
09:30bekerja sama juga dengan dinas kita dan inspektoran dari pertambangan
09:34untuk memastikan semua transparansi itu publik bisa melihat.
09:38Sehingga kita tidak debat kusir antara NGO yang mengontrol dampak lingkungan
09:43dengan masyarakat lingkar tambang,
09:46dengan masyarakat yang katanya peduli,
09:48dengan pemerintahan.
09:49Kita biarkan publik melihat data.
09:53Kita berbicara harus berdasarkan data.
09:55Tidak bisa katanya, diduga, semuanya harus berdasarkan data.
09:58Ya, masyarakat adalah rakyat, pemilik tambang adanya juga rakyat,
10:03semuanya harus didudukan di komposisi yang benar.
10:07Selama ada data, selama ada dampak,
10:10semuanya akan saya tindaklanjuti sesuai dengan aturan berlaku.
10:15Mungkin klise lah ya, orang mungkin tidak akan percaya,
10:18tapi logikanya begini,
10:22saya memiliki sens atas pertanyaan saya selanjutnya.
10:26Ya, I know, I know.
10:27Teorinya kayak,
10:28why should I bother become governor when I can sembunyi
10:33dan orang tidak tahu yang aku miliki?
10:35Ini kan saya menjadi pejabat publik.
10:37It means I have to declare everything.
10:39And semua yang mereka lihat sekarang itu bukan baru ada di LHKPN.
10:42LHKPN itu sudah ada lama, sudah ada lama,
10:45data-data saham ini sudah ada lama.
10:47Saya menyadari dengan penuh ketika saya menjadi gubernur,
10:50hal ini angkat-angkat.
10:51Saya tahu konsekuensi itu.
10:53Tapi saya tetap melangkah, saya transparan,
10:56I declare everything.
10:58Kalau emang saya niatnya jelek,
11:00I won't declare everything.
11:02Dan ketika saya sudah tahu,
11:03karena saya sudah declare everything years before,
11:05harusnya saya mundur.
11:08Tapi saya itu sekarang ada di spotlight.
11:11Everyone can judge me.
11:12Everyone bisa buka yang saya miliki.
11:15Dan apapun yang saya bicarakan,
11:19mereka akan tidak percaya.
11:22Jadi ya hanya waktu dan output saya yang bisa membuktikan.
11:28Ini kan saya baru dilantik 9 bulan,
11:30saya baru mendata.
11:31Saya akan memastikan bahwa benefit ekonomi yang dihasilkan oleh tambang
11:36akan tidak merusak lingkungan.
11:41Karena saya sangat yakin,
11:43saya percaya bahwa tambang itu jangka pendek.
11:48Kita harusnya memanfaatkan apa yang ada di bawah tanah
11:52untuk membangun apa yang ada di atas tanah.
11:57Wicius itu tidak terlihat.
11:5815 tahun tambang di Maluku Utara itu sudah jalan.
12:02Dan saya menyadari penuh,
12:03walaupun pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia,
12:0539 persen, kuartal 3,
12:07tidak inklusif, tidak ada pemerataan,
12:09masih banyak rumah tidak lakuin.
12:10Jadi artinya Bu Sherly mengakui dong,
12:12bahwa Maluku Utara selama ini hanya tergantung pada industri ekstraktif.
12:16Dan Bu Sherly, apakah ada pengakuan bahwa selama ini
12:19Maluku Utara telah melakukan kesalahan ekologis?
12:24Saya tidak bisa menjawab kesalahan ekologis
12:27karena saya tidak punya data untuk itu.
12:29Tetapi yang saya lihat bahwa pemanfaatan Maluku Utara
12:33sebagai salah satu penghasil nikel terbesar di Indonesia,
12:36dampak ekonominya tidak dirasakan oleh masyarakat Maluku Utara itu iya.
12:42Kita masih ada 1200 km jalan yang belum dibangun.
12:45Kita punya fasilitas kesehatan yang kurang baik.
12:49Al-Mahrum suami saya adalah korban dari fasilitas kesehatan yang tidak baik
12:52di Kepulauan, untuk daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia,
12:58tapi kemudian tidak ada oksigen.
13:00Persis?
13:00Ya, dan itu terjadi untuk masyarakat Maluku Utara setiap harinya.
13:03Satu hari sebelumnya bahkan ada yang meninggal hanya karena melahirkan sesar.
13:07Dan kemudian kalau dilihat kemarin ada yang viral,
13:11anak-anak sekolah nyebrang lewat sungai karena mau ke sekolah,
13:15tidak ada jembatan, bahkan sebelumnya lagi berenang ke pulau.
13:19Karena pulang motornya tidak ada yang jemput, jadi mereka harus berenang,
13:23harus jalan 2-3 kilo untuk pergi ke sekolah.
13:25Jadi Bu Sherly maaf saya potong, artinya Ibu tahu kan,
13:30tidak ada artinya pertumbuhan ekonomi dengan angka-angka,
13:33kalau itu tidak dirasakan oleh masyarakat atau anak-anaknya Bu Sherly.
13:39Jadi apakah Bu Sherly ingin ada pengakuan bahwa selama ini
13:43angka-angka pertumbuhan Maluku Utara sesungguhnya harus juga dikejar
13:49pemanfatannya untuk masyarakat Maluku Utara.
13:52Artinya maksud saya begini, 100 hari penilaian untuk Bu Sherly
13:56tidak melulu tentang industri tambang.
14:00100 hari saya prestasinya banyak Mbak Rosy, menurut saya.
14:04100 hari saya, ya saya belum memenahi industri tambang,
14:08saya menerima itu sebagai kritik.
14:10100 hari Bu Sherly menurut Jatam adalah kriminalisasi warga
14:16dan kerusakan ekologis, apakah Bu Sherly mau menerima ini?
14:19Saya, bahwa ada warga yang kemudian ditahan oleh pihak aparat keamanan
14:29karena berselisih dengan pihak swasta, aparat, itu ya benar.
14:36Dan kemudian ada masyarakat yang ditahan dan kemudian lanjut sampai ke pengadilan
14:40dan dijatuhkan hukuman dan harus ditahan di penjara, ya itu benar.
14:44Apa yang harus saya lakukan, saya sudah berkomunikasi dengan pihak Kapolda,
14:48Kajati, pengadilan untuk mencari solusi terbaik buat mereka.
14:53Posisi sekarang mereka total 11 orang.
14:57Sebagai seorang Ibu, sedih melihat warga saya kemudian ditahan
15:00karena memperjuangkan tanah adat yang menurut mereka itu adalah haknya mereka.
15:04Apa Ibu lakukan?
15:05Ya saya berkomunikasi ke aparat hukum untuk memberikan hukuman teringan
15:13yang bisa dilakukan tanpa melanggar aturan hukum.
15:15Ini kan negara hukum.
15:17Ada hukum-hukum yang harus memang dijalankan.
15:20Faktanya hari ini dari 11, 9 sudah keluar.
15:24Kalau nggak salah 2 atau 3 itu masih ditahan.
15:27Dan info terakhir mungkin harusnya dalam waktu dekat pun semuanya akan keluar.
15:32Saya menyadari penuh ketika Menteri ATR datang, ketika ada pertemuan berbahasa dengan GTRA di Kementerian ATR,
15:40saya selalu mengatakan bahwa Maluku Utara ini perlu lebih banyak legalitas tanah adat.
15:47Sehingga tidak selalu konflik antara masyarakat adat dengan pemilik tambang.
15:52Masyarakat adat hidup puluhan tahun di tanah yang menurut mereka itu milik mereka,
15:57tetapi tidak ada legalitasnya.
15:59Negara ini kan negara hukum.
16:01Tidak bisa hanya katanya, di Kementerian ATR karena itu tidak sah menjadi tanah adat dan itu adalah kawasan hutan,
16:09sehingga ketika perizinan diberikan lewat pusat menjadi tiba-tiba ada izin IUP diberikan kepada perusahaan swasta.
16:17Padahal itu sejak awal milik tanah adat?
16:19Ya, secara aturan yang berlaku itu dibenarkan untuk kemudian itu menjadi gunakan oleh swasta yang diberikan izin oleh pusat.
16:29Dan kemudian masyarakat adat marah, minta ganti rugi, itu juga wajar dipahami, saya memahami itu.
16:35Apa yang bisa dilakukan oleh seorang gubernur Sherly?
16:37Saat ini yang bisa dilakukan, yang sudah dilakukan, memediasi.
16:43Jadi beberapa kali kita memediasi, ada Pak Kapolda, kita dari Pemprov, dari Pemkap, dari swasta, dari masyarakat, duduk bersama untuk ganti rugi.
16:54Ganti rugi lahan, ganti rugi pohon, beberapa kabupaten kota sudah punya peraturan kabupatennya, daerah yang mengatur tentang nilai perpohon yang harus diganti rugi.
17:07Ada yang cocok, ada yang tidak cocok, ada yang bisa diselesaikan dengan mediasi, ada yang kemudian teribut di lapangan.
17:14Setiap bulan ada, banyak.
17:17Pertanyaan saya sebelum kita akan jeda, apakah Anda juga akan menjadi ibu bagi kelompok masyarakat adat?
17:24Anda masih di program ROSI, Gubernur Maluku Utara, Sherly Coanda, memiliki saham di sejumlah perusahaan tambang.
17:34Dan kemudian ia sebagai kepala daerah, dituding memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan perusahaan.
17:40Saya bersama Ibu Gubernur Maluku Utara, Sherly Coanda.
17:44Ibu Sherly, tadi saya sebelum jeda, saya menanyakan apakah Anda juga bisa menjadi seorang ibu bagi masyarakat adat?
17:51Yang kehilangan lahannya untuk perusahaan tambang?
17:56Saya ingin dengar jawaban Bu Sherly soal ini.
17:59Saya selalu mengatakan saya ini bukan Gubernur.
18:01Saya ini adalah ibu bagi 1,3 juta warga Maluku Utara.
18:05Mau warga adat, apapun itu, saya adalah ibu.
18:09Saya juga punya program saat ini sebenarnya sedang dilakukan pendalaman teknis.
18:16Saya berencana untuk membagi setiap 1 hektare kepada 1 keluarga.
18:21Untuk mereka yang selama ini hidup lahan adatnya diambil untuk kemudian dikonversi menjadi UP dari pusat,
18:29akan kita inventariskan dan kita ganti.
18:31Ada program pemerintah juga melalui GTRA untuk manfaatan lahan milik negara yang kemudian bisa diberikan kepada masyarakat.
18:38Kita akan menggantikan untuk memastikan bahwa mereka ada income.
18:43Karena bagi kita, kalau kita di Maluku Utara itu, tanah itu adalah penghasilan.
18:47Tanah itu yang bisa diwariskan.
18:49Tanah itu tumbuh kelapa, tumbuh cengke, tumbuh pala.
18:51Sumber penghasilan mereka itu, kalau petani ya harus memiliki tanah.
18:54Saya sangat menghami ketika mereka marah karena sumber penghasilan mereka,
18:59penghidupan mereka tiba-tiba diambil tanpa ada kompensasi yang layak dan mereka marah.
19:04Itu saya pahami. Dan sebagai pemerintah kami akan hadir untuk menggantikan itu.
19:09Seberapa besar omongan ibu ini bisa dipercaya?
19:11Saya selalu mengesekusi apa yang saya janjikan.
19:15Dan masyarakat Maluku Utara tahu itu.
19:18Bu Syari, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang karena banyak dari masyarakat yang merasa lelah,
19:25melihat pengusaha menjadi pejabat dan kemudian semakin kaya untuk kepentingannya sendiri.
19:33Betul bahwa kita tidak bisa merasa iri karena dia menjadi pejabat dan sebelumnya sudah kaya.
19:39Yes, kita juga tidak ingin seperti itu.
19:42Tapi saat ini faktanya adalah begitu banyak pengusaha menjadi pejabat,
19:47yang terjadi adalah ia memperkaya diri sendiri,
19:49konflik kepentingan antara dia membuat kebijakan dan kemudian
19:52ia memanfaatkan kekuasaan itu untuk kekayaan kroni-kroninya.
19:58Jadi apa yang dikatakan oleh ibu Sherly ini,
20:00sesuatu yang rasanya terlalu ideal dan masih harus dibuktikan.
20:07Jata misalnya, kembali saya ingin mengutip NGO ini atau LSM ini,
20:12temuan jata menunjukkan pola dukungan pemerintahan ibu Sherly terhadap korporasi tambang,
20:16meskipun warga harus menghadapi dengan kekerasan, kriminalisasi,
20:19intimidasi serta kehilangan ruang hidup akibat serbuan ekstraktif
20:24seperti di Mabah Sangaji, Halmahera Timur, atau di Pulau Obi dan Halmahera.
20:32Tidakkah ibu melihat bahwa seruan ekologis ini sudah sesuatu yang mendesak?
20:39Ini dari perspektif saya ya, semua yang dikatakan itu perizinannya itu semua sudah dikeluarkan sebelum saya.
20:49Sorry, tetapi Jatam juga mengatakan bahwa ada perusahaan ibu yang diberikan izin setelah ibu jadi gubernur,
20:56meskipun izin itu dari SDM, dan ini ada relasi kuasa di antaranya.
21:00Faktanya tidak ada, itu tinggal dibuka saja di kementerian, bisa dilihat.
21:04Kalau di OSOS itu jelas, kapan izin itu diberikan.
21:07Semua izin pertambangan saya itu 2020 ke bawah.
21:11Mungkin 2018, 2020, mungkin ada 2022, saya sudah hafal.
21:15Tapi intinya tidak ada perizinan yang baru keluar.
21:19Karena Anda sedang menduduki, karena Anda sebagai gubernur?
21:23Ya, semua perizinan yang sudah saya miliki itu sudah ada sebelum saya menjadi gubernur.
21:28Dan tahun itu bisa dibuka di OSS, bisa lihat di kementerian, itu transparan.
21:32Bisa dibuka, itu informasi publik.
21:34Jadi bisa dikecek saya berbohong atau tidak.
21:39Tadi patahin apa?
21:40Kalau tidak apa-apa, saya ulangi lagi.
21:43Bagaimana ibu, karena ibu memiliki perusahaan tambang,
21:47ibu sudah menjelaskan bahwa ibu tidak aktif lagi, hanya saham pasif.
21:52Tapi bagaimanapun juga perusahaan tambang itu milik ibu gubernur, milik ibu Shirley,
21:58bagaimana ibu bisa memastikan bahwa semua aparat yang ada di Maluku Utara itu
22:03tidak menjadi bagian dari yang melindungi ibu, karena semuanya itu milik ibu, kan?
22:09Kalau yang saya pahami sih,
22:12sebagai gubernur, sekalipun saya mau melindungi perusahaan saya,
22:17saya juga tidak punya otoritas untuk itu.
22:19Kita gubernur itu tidak memiliki otoritas yang absolut.
22:22Kembali lagi, sudah izin bukan kita yang keluarkan.
22:25Kerusakan lingkungan pun penutupan dan tidak tutup, itu pun bukan kita.
22:30Contoh sederhana, kemarin ada sawah yang tergenang dari Limba Nikkel di Halmahera Timur.
22:38Saya hanya bisa bersurat kepada Kementerian SDM.
22:41Saya pun tidak bisa menutup izin itu.
22:43Kemudian dari Kementerian SDM mengirimkan inspektorat,
22:46turun bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup saya dan SDM,
22:49kita melihat inventaris di lapangan,
22:50ternyata ada dinding damnya dia itu yang jebol.
22:54Jadi kalau di Nikkel itu, Limba Nikkel itu biasanya ditampung dulu di bendungan,
22:58untuk kemudian dia turun dengan gravitasi,
23:00jadi harus yang keluar itu air yang sudah bersih.
23:03Nah, temboknya itu either kurang tinggi atau dia pecah,
23:06intinya dia turun dari saluran religasi warga.
23:08Saluran itu sebenarnya sudah saya persiapkan 2 bulan sebelumnya,
23:11sebelum musim tanam,
23:12untuk memastikan, saya kirim tim PU untuk memastikan bahwa
23:16pintu airnya itu tertutup dengan benar,
23:19sehingga saluran religasinya itu tidak boleh limbahnya turun ke sawah.
23:22Cuman yang menutup pintu air itu,
23:24dia malam itu, dia ketiduran, entahlah bagaimana dia luar tutup.
23:27Akhirnya dia menenggelamkan sawah itu.
23:33Masyarakat WhatsApp ke saya,
23:34masyarakat bisa WhatsApp saya apa saja dan saya merespon.
23:36Dari WhatsApp itu turunlah surat,
23:38inspektoran turun,
23:39akhirnya kita sepakat tutup sementara,
23:41sampai mereka perbaiki dulu damnya,
23:43dan mereka temboknya,
23:45embungnya,
23:46dan mereka harus ganti rugi sawah.
23:48Dan akhirnya itu lakukan.
23:49Intinya sebenarnya,
23:50karena gubernur sekarang tidak bisa mengeluarkan izin lagi
23:52untuk usaha pertambangan,
23:54maka gubernur itu hanya sebagai pengawas.
23:56Dan kemudian kalau ada terjadi sesuatu pada perusahaan tambang di sana,
24:01gubernur harus menyurat kepada kementerian SDM
24:04untuk menurjunkan inspektorat.
24:06Pertanyaannya sekali lagi Ibu Sherly,
24:08apakah ketika sesuatu kelalaian yang terjadi pada perusahaan
24:13yang sahamnya Anda miliki secara pasif,
24:16Anda akan melakukan hal yang sama?
24:18Saya akan melakukan hal yang sama.
24:20Karena tidak diperlukan hanya gubernur yang bisa lapor kementerian.
24:24Hari ini warga siapapun bisa lapor kementerian.
24:27Kementerian bisa kirim siapapun untuk turun.
24:29Dan kementerian bisa menyegal dan menyetop siapapun,
24:32tanpa penjujuan gubernur pun.
24:34Jadi saya tidak punya memenang bahkan untuk melindungi perusahaan saya sendiri.
24:38Logiknya demikian.
24:41Dan kemudian saya ini pejabat publik.
24:43Saya tidak bikin saja satu Indonesia tahu.
24:46Apalagi kalau saya bikin dan saya salah.
24:48Dan saya tidak bisa berdiri di sini,
24:49di depan Mbak Rosi dan di depan seluruh Indonesia
24:52untuk declare dan apa yang saya lakukan.
24:55Bagi saya, saya ini juga ada di sini nih sebagai gubernur
25:00tujuannya untuk membenahi, bukan untuk merusak.
25:09Saya di sini bukan karena cita-cita saya yang menjadi gubernur.
25:12Saya sedang sekali waktu itu Bu Shirley rasanya video itu diambil candid
25:18atau mungkin siapapun yang mengambil itu dan mengatakan bahwa
25:21jangan pakai nama saya dan jangan kemudian menggunakan nama saya
25:26untuk keperluan apapun.
25:28Dan dalam peristiwa yang berbeda,
25:30Anda mengatakan bahwa saya tidak suka penjilat,
25:34something like that.
25:35Dipuji-puji.
25:36Ini hal yang juga Anda katakan pada perusahaan yang sahamnya Anda miliki secara pasif
25:46supaya mereka tidak menggunakan nama Anda untuk kepentingan mereka.
25:51Saya mengatakan kepada semua,
25:54kepada saudara saya, saudara alamurum saya,
25:56mereka yang menjalankan bisnis yang saya juga memegang saham,
26:02mereka tahu saya ada di posisi yang sensitif.
26:05bahwa semua mata melihat saya.
26:08Saya tidak punya ruang untuk melakukan kesalahan dan kompromi.
26:12Di zaman jenital saat ini saya ngomong pun dinding bertelinga,
26:15udara bertelinga, ada rekaman di mana-mana.
26:18Saya hanya seorang ibu rumah tangga,
26:20tidak punya dukungan politik,
26:21tidak mengerti hal-hal eks-eks lainnya.
26:27Yang saya lakukan, apa yang saya katakan,
26:29itu yang saya lakukan,
26:31aturan yang ada saya turuti sesimpel itu.
26:37Saya tidak nyampe untuk sesuatu yang terlalu ribet,
26:40karena sebuah kompromi akan menghasilkan kompromi yang lain.
26:43Saya tidak berencana untuk kehilangan kebebasan saya.
26:46Saya bersyukur yang saya miliki ini lebih dari cukup.
26:49Saya, hidup saya sederhana.
26:52Yaitu?
26:54Yang saya miliki, saya merasa sudah lebih dari cukup.
26:57Saya hanya butuh waktu untuk menikmatinya.
26:59Dan waktu itu saat ini saya konversikan untuk membangun Maluku Utara.
27:03Terima kasih Anda masih di program ROSI.
27:09Saya masih bersama Gubernur Maluku Utara,
27:11Ibu Sherly Coanda.
27:13Ia sedang dalam pusaran tudingan industri tambang,
27:18karena Ibu Sherly adalah pemilik perusahaan tambang.
27:22Dalam bagian sebelumnya,
27:23Ibu Sherly sudah mengakui bahwa memang memiliki perusahaan tambang,
27:26dan sahamnya pasif.
27:29Ibu Sherly, tadi Ibu sudah mengatakan,
27:31paham dengan perusahaan yang ada di masyarakat.
27:35Capek melihat pengusaha jadi pembuat kebijakan,
27:41dan alih-alih membuat masyarakatnya makin makmur,
27:45tetapi memperkaya diri sendiri.
27:48Atau konflik kepentingan.
27:50Apa yang membedakan Ibu Sherly dengan oligarki lainnya?
27:55Saya meniklir apa yang saya miliki.
27:58Saya sudah meniklir apa yang saya miliki,
27:59bahkan jauh sebelum saya menjadi Gubernur,
28:01sekarang saya menjadi Gubernur,
28:02saya mendeklir lagi di sini,
28:04dan di LHKPN,
28:06dan jika ada di posisi suatu saat nanti,
28:12ada posisi di mana akan terjadi konflik of interest,
28:15maka saya akan abstain.
28:17Saya tidak mengambil kebijakan,
28:21terhadap sesuatu yang terkait dengan usaha Anda.
28:24Karena mengapa saya tanyakan ini,
28:28karena kita tidak bisa memaksa orang kemudian ketika jadi pejabat,
28:31melepaskan semua yang telah diterimanya dari dulu,
28:34yang didapatkannya dengan hasil keringatnya.
28:37Tetapi yang dijaga adalah bagaimana seorang pembuat pengusaha,
28:41menjadi pembuat kebijakan,
28:43tidak memutuskan tentang perusahaannya sendiri.
28:45Jadi ketika Ibu mengatakan bahwa,
28:50jangan ada yang bawa-bawa nama saya,
28:51jangan ada yang menjual-jual nama saya,
28:53itu termasuk juga pada eksekutif perusahaan milik Ibu.
28:57Mereka lah orang pertama yang harus menjaga nama baik Ibu.
29:00Setuju.
29:01Nah, pertanyaan saya,
29:03jadi benchmark Ibu sebagai pembuat kebijakan,
29:08Gubernur Maluku Utara yang juga punya perusahaan tambang,
29:11yaitu, ya, itu sudah Ibu miliki sejak awal.
29:15Jadi benchmark Ibu sebagai seorang gubernur
29:19yang memang punya perusahaan di usaha tambang adalah
29:23Ibu akan abstain atau tidak terlibat
29:27dalam setiap pengambilan kebijakan ketika itu menyangkut perusahaan Ibu.
29:31Ya.
29:33Dan saya juga selalu bilang ke OPD terkait,
29:36tidak perlu ada perlakuan khusus.
29:37Jika memang ada yang salah,
29:39lakukan sesuai SOP.
29:41Saya tidak punya perlakuan khusus,
29:42bahkan untuk teman, keluarga,
29:46semuanya lakukan sesuai SOP.
29:48Saya mau melakukan hal yang benar.
29:49Saya sedang membentuk sistem ini menjadi benar.
29:52Saya tidak bisa melakukan hal yang benar
29:55jika saya sendiri tidak benar.
29:56dan ketika saya mau melakukan hal yang benar,
30:00tidak mungkin saya tidak benar,
30:01karena nanti semua orang pasti akan
30:03akan ada di mana-mana.
30:07Saya harus mulai benar dengan diri saya sendiri,
30:09dengan circle saya terdekat,
30:11dengan keluarga saya,
30:12teman saya,
30:14perusahaan saya,
30:15baru kemudian OPD dan sistem yang lainnya bisa mencontoh.
30:19Dan kepercayaan itu tidak bisa diyakinkan dengan kata-kata,
30:22harus dengan tindakan.
30:23It takes time for me to prove.
30:27Jadi Ibu paham dong kalau misalnya...
30:29Saya paham, saya menghormati kekhawatiran itu,
30:32saya mengerti.
30:33Saya pun menghormati...
30:35Orang itu capek melihat.
30:36Semua simpul-simpul kekuasaan,
30:39pengambil kebijakan itu adalah pengusaha.
30:41Dan kemudian pengambilan kebijakan itu
30:46tidak pernah lepas dari kepentingan usahanya masing-masing.
30:49Saya mengerti, saya menerima,
30:51saya mengapresiasi semua kritikan,
30:54saya menganggap ini bagian dari demokrasi,
30:57dan juga menjaga saya untuk terus amanah.
31:00Mengingatkan saya bahwa semua mata melihat saya,
31:02memastikan saya melakukan apa yang saya katakan,
31:06dan melakukan hal yang benar.
31:07walaupun itu termasuk dan memastikan saya
31:11tidak ada dalam posisi konflik of interest.
31:16Bu Sherly, saya mau menaikan ini.
31:20Karena saya tahu Bu Sherly itu seorang diver.
31:2317 Agustus lalu dive in dan itu luas sekali.
31:29Saya harus tanyakan ini kenapa?
31:32Karena di Halmahera, tepatnya di Teluk Weda,
31:34Halmahera Tengah, lalu ada di Sungai Sangaji.
31:37Itu sudah terpapar.
31:40Mereka masyarakatnya enggak bisa cari ikan lagi,
31:42hasil laut, hasil sungai.
31:44Karena mereka sudah terpapar,
31:47terkontaminasi dengan dua logam berat,
31:49yaitu merkuri dan arsenik yang melebihi batas aman.
31:53Rasanya seorang diver itu harusnya pencinta lingkungan.
31:56Apa yang Ibu bisa lakukan?
31:58Apa perhatian Ibu tentang kerusakan seperti ini
32:01yang mengancam kehidupan masyarakat Bu Sherly?
32:04Saat ini dengan tim baru yang sudah saya bentuk,
32:08kita sedang menginventaris semua kerusakan yang ada.
32:11Karena kan semuanya harus berdasarkan data,
32:14tidak bisa katanya.
32:15Dan data itu juga tidak hanya dilihat dengan mata,
32:18harus ada hasil lab dan lain-lain.
32:21Saat ini Maluku Utara itu kita belum punya
32:23namanya status dan kelas sungai maupun laut.
32:25Kita sedang petakan status dan kelas sungai dan laut,
32:29kelas satu, kelas dua, kelas tiga,
32:30kondisi saat ini.
32:32Sehingga ketika kita bilang rusak,
32:33rusaknya dari mana?
32:35Oh Ibu, come on.
32:37Kalau misalnya sudah ada masyarakat yang terpapar.
32:39Saya tahu rusak itu fakta.
32:41Data itu satu hal, tapi Ibu juga harus memiliki.
32:44Kan kita untuk memperbaiki,
32:46kita harus tahu data hari ini di mana.
32:47Kita tidak bisa saling menyalahkan.
32:49Bahwa itu rusak, ya saya setuju itu rusak.
32:52Bahkan saya melihat sendiri dari keran warga keluar air coklat.
32:58Karena kenapa? Ibu kan diver.
33:00Iya, saya tahu saya diver.
33:01Jadi rasanya data itu satu hal.
33:04Tapi rasanya kalau orang itu sudah dive in ke laut,
33:07dia bisa sendiri mengetahui bahwa ini sudah tercemar.
33:12Harusnya Ibu memiliki sense itu selain menunggu data.
33:17Bahwa sekarang rusak, saya tahu itu sudah rusak.
33:20Untuk memperbaiki, saya butuh data hari ini
33:23untuk memperbaiki ke depannya seperti apa.
33:25Bahwa saya melihatnya langsung yang rusak,
33:28saya diving di daerah pariwisata.
33:30Saya tidak diving di daerah tambang.
33:33Bahwa ada masyarakat nelayan semakin susah mencari ikan,
33:37ya itu fakta.
33:38Bahwa saya menyayangkan hal itu terjadi, ya.
33:41Bahwa apakah saya hari ini bisa menyetop tambang?
33:45Tidak.
33:46Faktanya adalah pertumbuhan ekonomi yang ada di Maluku Tara
33:49itu karena dari industri ekstraksi,
33:52which is tambang.
33:52Dan izinnya sudah ada jauh sebelum saya menjadi gubernur.
33:57Dan izinnya sebagian dikeluarkan oleh pusat.
34:00Itu sudah ada.
34:00Dan sebelum dikeluarkan,
34:01itu sudah melalui analisa dampak lingkungan yang panjang.
34:06Yang seharusnya semua amdal dan seluruh pengawasan reklamasi
34:10itu harusnya dijalankan dengan benar.
34:13Apakah itu sudah dijalankan dengan benar?
34:15Menurut saya belum.
34:16Apakah saya punya data untuk mengatakan itu?
34:19Belum ada.
34:19Kan saya ketika berbicara dengan pusat, saya juga harus pakai data.
34:22Tidak bisa pakai katanya juga.
34:23Cuma ini yang terlihat dengan mata memang bahwa
34:26apakah semuanya buruk? Tidak.
34:29Apakah ada yang melakukan good mining governance? Ya.
34:31Apakah ada yang tidak melakukannya? Ya.
34:34Nah kemudian yang sudah melakukannya yang baik,
34:36good mining governance, kita memberikan apresiasi.
34:38Yang belum, kita tidak lanjuti.
34:40Kita kembalikan semua sesuai dengan kajian amdal yang sudah ada.
34:44Ketika mereka semua melakukan good mining practice yang benar,
34:48maka seharusnya limbah yang keluar itu adalah air bersih.
34:52Jika tambang yang memberikan dampak ekonomi ini tidak merusak lingkungan,
34:58maka itu positif.
35:00Yang terjadi sekarang memang tidak semua,
35:03tapi ada mining yang kemudian ada dampak lingkungan.
35:07Itu ya, itu yang mau kita perbaiki.
35:09Untuk perbaiki, kita ketika berbicara dengan pusat,
35:11karena mereka yang punya kekuasaan, harus pakai data.
35:14Jika ada data, mereka melakukan fungsinya dengan baik.
35:16Yang tadi saya baru jelaskan.
35:18Mereka tutup, dan ketika kita berbicara dengan perusahaan pun dengan data,
35:21mereka melakukan apa yang kita minta.
35:23Selama itu memang ada data.
35:25Ya, saya ngerti maksudnya ibu.
35:26Ibu akan fight untuk ini.
35:29Ya, I'll fight for it.
35:31Selama memang ibu juga punya pegang data,
35:33supaya ketika ibu fight for them,
35:36ibu juga punya argumentasi yang kuat.
35:39Tapi will you fight for them?
35:40Of course I'll fight for them.
35:42Bagi saya, kerusahaan lingkungan itu hidden cost.
35:45Apa yang kita cari ketika ekonomi naik,
35:48lingkungan rusak itu hidden cost,
35:50dampak lingkungan, dampak sosial,
35:52masa depan.
35:53Kita itu tidak mewariskan alam ini untuk
35:55anak cucu Maluku Tara.
35:57Kita meminjamnya dari mereka.
35:59Anda akan berjuang bersama mereka?
36:00Saya akan berjuang bersama mereka.
36:02Dari awal saya bilang,
36:03ketika bapak ibu berjuang untuk memenangkan saya,
36:06saya akan berjuang untuk kalian lima tahun ke depan.
36:08dan saya akan melakukan.
36:10Saya melakukan sekarang.
36:11Saya masih bersama Gubernur Maluku Utara,
36:16Sherly Coanda.
36:17Bu Sherly,
36:18Maluku Utara itu zaman COVID saja,
36:20pertumbuhan ekonominya bisa dua digit,
36:22saat pertumbuhan ekonomi kota-kota lainnya.
36:25Karena punya ketergantungan pada industri tambang.
36:29Apa yang bisa Bu Sherly jawab terhadap tudingan,
36:33katakan pencinta lingkungan,
36:36saya percaya harusnya Anda memiliki juga hati yang sama,
36:39karena tadi Anda sudah mengatakan paham dengan apa yang mereka khawatirkan.
36:43Tapi kira-kira gini,
36:45saya lios waktu itu mengadakan satu seminar yang mengatakan
36:49potensi ekonomi Maluku Utara,
36:51supaya tidak tergantung pada industri ekstraktif.
36:54Karena Maluku Utara itu punya kayaan yang luar biasa
36:56dari hasil laut, pertanian.
37:00Apa yang bisa membedakan bahwa Maluku Utara,
37:02pengusaha jangan diganggu,
37:04mereka yang sudah punya izin jangan diganggu.
37:05Tapi apa yang bisa membuat Maluku Utara berbeda di tangan Anda
37:08dengan diversifikasi ekonomi?
37:11Ya, memang pertumbuhan ekonomi saat ini,
37:13kuartal 3, 39 persen itu mayoritas dari industri pertambangan.
37:20Masa depan Maluku Utara itu kita harus melakukan diversifikasi,
37:23karena pertambangan ini kan jangka pendek.
37:26Kita adalah...
37:27Sorry, jadi Anda memasukkan itu dalam visi kepemimpinan Anda?
37:32Ya.
37:32Bahwa tidak tergantung pada ekstraktif?
37:34Kita memang tidak boleh tergantung pada ekstraktif.
37:36Kita lihat apa yang terjadi 15 tahun sudah lewat Maluku Utara,
37:39fokus kepada ekstraktif, nothing happened.
37:41Bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi,
37:43tidak inklusif, tidak pemerataan,
37:44sebenarnya juga karena salahnya kita.
37:47Kita tidak menyiapkan infrastruktur untuk itu.
37:49Petani dan nelayan kita punya produksi tidak cukup banyak
37:52untuk meng-supply kawasan industri.
37:55Mereka kebutuhan bahan-pangannya satu bulan,
37:57seratusan miliar,
37:58and then kita tidak bisa supply,
37:59karena kita tidak ada infrastruktur
38:04dan menyiapkan diri selama 15 tahun terakhir untuk meng-supply.
38:07Jadi mereka mengambil dari luar,
38:09dari Menado, dari Makassar, dari Jawa.
38:12SDM tidak semuanya bisa menggunakan orang lokal,
38:14karena memang SDM kita tidak bersiapkan.
38:16Oleh karena itu sebenarnya,
38:18untuk kita bisa menikmati hasil dari multiply effect,
38:22dari pertumbuhan ekonomi di tambang,
38:24kita harus diversifikasi di perikanan dan pertanian.
38:27Kita harus bisa meng-supply industri tambang ini
38:30yang sedang bertumbuh very fast.
38:32Kita harus investasi di pendidikan,
38:34kita bisa meng-supply sumber daya manusia untuk mereka.
38:37Dan kemudian satu hal lagi,
38:40Maluku Utara itu sangat cantik.
38:42Pariwisata,
38:43pariwisata itu adalah salah satu cara
38:45untuk bagaimana pertumbuhan ekonomi itu bisa inklusif.
38:48Kalau dilihat seperti Bali,
38:49semua daerah yang pertumbuhan ekonominya itu
38:51karena pariwisata itu pemerataan ekonomi terjadi.
38:54Karena stakeholder-nya banyak.
38:56Tapi untuk pariwisata bisa bertumbuh,
38:58dibutuhkan infrastruktur dasar yang bagus.
39:00Dibutuhkan airport, jalan jembatan, signal,
39:02dan itu masih menjadi PR.
39:04Seharusnya industri pertambangan ini menjadi leverage.
39:06Eko nilainya itu menjadi bargaining
39:09untuk kita membangun infrastruktur
39:12untuk perikanan, pertanian, pendidikan,
39:14kesehatan, dan pariwisata.
39:16Dan itu belum terjadi.
39:17Karena akan sangat mengagumkan Maluku Utara
39:21ketika ia bisa memulai diversifikasi ekonomi.
39:26Saya sedang memulainya.
39:27Saya sedang membentuk infrastruktur.
39:29Saya tidak punya banyak uang.
39:30Fiskal kita lemah.
39:31Saya jalan ke semua kementerian.
39:32Minta dukungan.
39:33Saya mendapat dukungan yang sangat baik
39:35dari Menteri Pertanian,
39:36dari Menteri Perikanan,
39:38dari Menteri Pendidikan
39:39untuk membangun infrastruktur di Maluku Utara.
39:43Pada saat terpilih, Bu Sherry,
39:45kalau saya merewind atau mengulang-ulang,
39:48ingatan tentang bagaimana Bu Sherry terpilih
39:52sebagai seorang perempuan.
39:54Maka waktu itu banyak lembaga survei
39:57mengatakan ini triple minority
39:59bisa menang di Maluku Utara.
40:03Seorang perempuan non-muslim
40:05tidak berasal dari Maluku Utara.
40:09Ada yang bilang triple,
40:12ada yang bilang lima minoritas,
40:14tapi bagi saya,
40:15saya selalu bilang saya merah putih.
40:17Saya bukan minoritas.
40:20That's my mindset.
40:22Itu mindsetnya.
40:24Jadi kekaguman orang bahwa
40:26wah hebat banget bisa triple atau lima
40:30apa minoritas gitu.
40:32Ketika kita berpikir bahwa kita itu minoritas,
40:35secara unconsciously,
40:37kita itu merasa minder.
40:38Saya dulu awalnya selalu mengulang gitu.
40:41Walaupun saya ini minoritas,
40:43and then suatu hari ada teman saya mengatakan,
40:46no, you are merah putih.
40:47And then since then I berubah,
40:49saya merah putih.
40:50Saya mencintai Indonesia
40:51as much as yang mayoritas.
40:54Bu Sherry, Bu Sherry lagi pencitraan gak sih?
40:57Bagi saya pencitraan itu
40:59sesuatu yang saya katakan tidak saya lakukan.
41:01Yang saya lakukan adalah publikasi.
41:03Saya menginformasikan apa yang saya lakukan.
41:08Saya tidak butuh orang untuk menyukai saya.
41:11Saya punya citra diri yang cukup baik.
41:13Saya tidak butuh validasi dari orang.
41:15Saya membutuhkan output untuk kepuasan diri saya.
41:21Saya mau tanya,
41:24apakah tudingan ini?
41:26Atau misalnya,
41:27tadi saya senang mendengar jawaban dari Bu Sherry
41:30mengatakan bahwa saya menghargai kritik
41:32dari teman-teman aktivis sebagai masukan.
41:34Ya, teman-teman dari JATAM, NGO,
41:36saya menerima sebagai masukan.
41:38Tapi pernah gak terpikir oleh Bu Sherry
41:40bahwa tudingan ini atau serangan ini
41:43karena Anda seorang perempuan?
41:47Enggak.
41:48Saya tidak pernah mempermasalahkan jenis.
41:50Karena begitu banyak kepala daerah
41:51yang punya perusahaan tambang,
41:53begitu banyak laki-laki
41:55sebagai pembuat kebijakan.
41:57Mereka dengan tenang
41:58bisa ngapa-ngapain
42:01tanpa diserang bertubi-tubi.
42:02Tapi ketika perempuan
42:04yang memegang jabatan,
42:06maka ia begitu banyak mendapat serangan bertubi-tubi.
42:09Do you think it's about women?
42:12Saya tidak pernah berpikir.
42:13Saya tidak pernah memberikan energi saya
42:15untuk berpikir tentang itu.
42:16Benar atau tidak, I don't know.
42:18Tapi saya menggunakan energi saya
42:22untuk berpikir bagaimana bereaksi,
42:26bagaimana solusi,
42:29bagaimana meminimaliskan rasa
42:32tidak percaya publik kepada saya.
42:35Dan saya memahami itu.
42:37Artinya saya harus lebih transparan lagi.
42:40Komunikasi publik saya harus lebih baik lagi.
42:42Saya memastikan bahwa memang
42:43tidak ada conflict of interest
42:44ketika saya memerintah.
42:46Saya memang harus berjuang lebih keras,
42:47belajar lebih keras,
42:48dan melakukan semua lebih transparan saja.
42:51Benar kata orang.
42:53Perempuan memang harus membuktikan
42:55dua, tiga, empat kali lebih besar.
42:58And then that's okay.
43:00Ya.
43:00Kadang kita itu katanya
43:02women itu like a tea bag.
43:05Kita itu...
43:06Semakin diseduh.
43:07Iya.
43:07Semakin...
43:08Dan harus di air panas.
43:09Semakin diseduh dia akan semakin mengembang.
43:12Ya, wanginya keluar.
43:13Ya.
43:14Kata itu istri Presiden Amerika.
43:16Ya, Roosevelt.
43:17Eleanor.
43:18Roosevelt?
43:19Ya, Eleanor.
43:19So, saya menerima semuanya dengan menerima.
43:23Saya tidak pernah bertanya kenapa.
43:25I think I renew my mindset.
43:28Waktu kejadian 12 Oktober saya bertanya kenapa.
43:31And then ada titik di mana
43:32saya menerima,
43:34dan setelah itu semuanya menjadi lebih gampang.
43:36And ketika saya sudah melewati kehilangan
43:39pasangan hidup,
43:40itu cobaan terbesar dalam hidupku.
43:41and then the rest is
43:43just bring it.
43:45I'll do my best.
43:47Bu Sherly,
43:48saya sungguh berharap
43:50dan saya rasa saya tidak sendirian.
43:53Bu Sherly bisa menjawab semua
43:55kecemasan,
43:56kekhawatiran,
43:57ketakutan
43:58dari teman-teman NGO
44:00yang juga bisa dibilang representasi
44:03dari masyarakat Maluku Utara.
44:05karena
44:06tudingan mereka ini
44:08juga karena kecemasan
44:10akan tanah leluhur mereka.
44:13Saya pahami.
44:15Harus berhasil
44:17karena
44:18begitu banyak orang yang mensupport Anda.
44:21Kalau Anda terlibat dalam konflik kepentingan
44:24dan kasus korupsi
44:25akan begitu banyak
44:27rakyat Anda yang kecewa.
44:31Terutama menurut saya
44:32banyak perempuan
44:33yang memberikan support pada Anda.
44:35Saya sering membaca komen,
44:37saya sering di DM juga.
44:38Banyak yang menaruh harapan besar.
44:43Saya membuka pintu untuk
44:45banyak perempuan.
44:47Pemimpin perempuan di masa depan nanti.
44:49Saya
44:49ada beberapa
44:52kalau saya kunjungan ke sekolah
44:53kemudian ada anak-anak SMA.
44:55Kalian mau jadi apa?
44:55Saya mau jadi gubernur.
44:57Atau kalian mau jadi apa?
44:58Saya mau jadi seperti Bu Sherly.
44:59Pada ngomong seperti itu.
45:01Saya tahu
45:01banyak harapan yang ditaruh di pundak saya
45:03dan saya harus
45:04membuktikan bahwa saya amanah.
45:07Tapi ya
45:07saya juga menyadari bahwa saya hanya manusia biasa
45:10dan godaan itu akan selalu ada.
45:12Saya selalu minta doa untuk saya selalu amanah.
45:15Setiap minggu saya mengkalibrasi kembali
45:18hatiku dan moral kompas saya.
45:20dan saya berdoa Tuhan selalu menjaga hati saya tetap bersih.
45:28Saya bukan pemimpin yang sempurna.
45:30Saya belajar.
45:31Jika saya salah, saya menerima kritik.
45:34Dan teman-teman jatam, NGO, media, sahabat saya, Mbak Rosi, siapapun yang bisa ketika saya salah, kritik saya.
45:46Ketika saya salah, ingatkan saya untuk saya tetap teguh dalam jalur yang benar.
45:54Berbicara lah, berkomunikasilah, berdiskusilah dengan teman-teman aktivis yang saya yakin mereka juga punya seperasaan dengan Anda menjaga lingkungan Maluku Utara.
46:06Saya membuka ruang untuk berdiskusi dengan mereka, bagaimana sama-sama memberikan yang terbaik untuk Maluku Utara.
46:14Saya mau memberikan yang terbaik untuk Maluku Utara, saya yakin mereka membuat semua tudingan dan kecaman itu mungkin dengan alasan khawatir atau pengen yang terbaik untuk Maluku Utara.
46:26Saya membuka ruang diskusi untuk semua teman-teman, jatam, NGO, wartawan, media, aktivis.
46:33Terima kasih, Bu Sherly. Terima kasih sudah secara langsung menjawab semua pertanyaan soal oligarki, kriminalisasi warga, dan kerusukan ekologis di Maluku Utara.
46:49Terima kasih, Mbak Rosi.
46:52Terima kasih juga bagi Anda yang telah menyaksikan Rosi.
46:54Saya Rosi Anasila Lahih undur diri, kita jumpa lagi Kamis depan.
46:58Tetaplah di Kompas TV, independen terpercaya.
47:03Terima kasih.

Dianjurkan