00:00Sementara itu dari Jakarta, pohon besar setinggi 15 meter tumbang dan menimpa 4 mobil yang tengah melintas di Jalan D.I. Panjaitan, Jati Negara, Jakarta Timur.
00:11Tak ada korban dalam kejadian ini.
00:15Pohon berdiameter sekitar 50 cm dan tinggi 15 meter ini tumbang akibat embusan angin kencang saat hujan deras pada kami sore.
00:24Saksi mata mengatakan sempat terdengar suara dentuman saat pohon tumbang dan menimpa 4 mobil serta 1 lampu penerangan jalan.
00:34Dari 4 mobil, 1 mobil mengalami kerusakan pada bagian kaca depan dan atap mobil.
00:39Beruntung pengamudi mobil tidak mengalami luka.
00:54Hujan belum mengguyur kawasan Senayan, Jakarta pada kami siang.
01:10Namun kencangnya embusan angin menumbangkan sebuah pohon mahoni di Jalan Sisinga, Mangaraja.
01:16Pohon yang diperkirakan berusia satu abad ini sekilas tampak kokoh dan sehat.
01:23Tapi tidak dengan kondisi akar yang sudah keropos di makan rayap.
01:30Mungkin pohonnya sudah tua, tapi kalau secara kasat mata ini pohon masih sehat, masih segar.
01:36Ternyata di bawah, di dalam akarnya itu sudah di makan rayap.
01:40Pohon tumbang membuat lalu lintas di Jalan Sisinga, Mangaraja menuju Sudirman, Lumpu tak dapat dilalui.
01:49Aliran listrik padam hingga membuat perjalanan MRT sempat terhenti di tengah jalan.
01:56Sejumlah penumpang terpaksa turun dan langsung dievakuasi di pinggir rel.
02:00Pihak MRT Jakarta meminta maaf atas gangguan operasional yang terjadi akibat pohon tumbang.
02:10Gangguan ini disebabkan oleh pohon tumbang pada rute transisi dari stasiun Senayan Mastercard menuju stasiun ASEAN
02:18yang berdampak pada kerusakan struktur di lintasan dan juga gangguan jaringan listrik
02:23yang menyebabkan layanan operasional kereta terhenti.
02:29Cuaca ekstrim yang melanda Jakarta kerap diwarnai insiden pohon tumbang.
02:34Pada awal November, sebuah pohon tumbang hingga menimpa pemotor yang melintas di Tebet, Jakarta Selatan.
02:42Akibatnya korban menderita luka ringan di beberapa bagian tubuh.
02:48Insiden pohon tumbang juga memakan korban jilwa.
02:51Pada akhir bulan Oktober, dua pengemudi mobil tewas akibat tertimpa pohon tumbang di dua lokasi berbeda.
02:58Di Dharma Wangsa dan di Pondok Indah.
03:03Mengantisipasi agar insiden serupa tak terulang,
03:06Gubernur Jakarta telah menginstruksikan Dinas Pertamanan dan Kehutanan Jakarta
03:10untuk rutin melakukan perawatan.
03:13Pohon-pohon yang usianya sudah tua akan dipasang penyangga.
03:17Pohon-pohon yang memang perlu kita buatkan trigger penyangganya.
03:22Dan yang menjadi persoalan adalah seringkali masyarakat sendiri keberatan untuk dilakukan itu.
03:29Tetapi dengan kejadian yang ada ini saya sudah memutuskan,
03:32saya sudah memerintahkan mungkin ada lima ribuan pohon yang perlu trigger atau penyangga.
03:37Kalau enggak kejadian ini bisa terulang kembali.
03:40Termasuk pohon yang sudah tua saya minta untuk dipotong saja.
03:43Seiring dengan cuaca ekstrim yang melanda Jakarta beberapa hari ini,
03:49diharapkan Pemprov Jakarta dapat memperhatikan pohon-pohon tua
03:53agar tak ada lagi pihak yang jadi korban.
03:58Tim Liputan, Kompas TV
04:00Terkait penataan pohon di Jakarta untuk mengantisipasi insiden pohon tumbang,
04:09kita akan bahas dengan pengamat Tata Kota, Yayat Supriyatna.
04:12Selamat malam Pak Yayat.
04:15Iya, selamat malam Mbak Valen.
04:17Iya.
04:18Iya Pak Yayat, sebelumnya ini juga sebagai informasi pada Pemirsa Kompas TV
04:21bahwa kami sudah berusaha untuk mencoba mengundang dari pemerintah Provinsi Jakarta
04:26tapi hingga kini masih belum bersedia untuk diskusi bersama kita pada malam hari ini.
04:33Langsung saja Pak Yayat, kami tanyakan.
04:34Ini sesuai dengan pernyataan dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung,
04:39pemeliharaan sudah dalam instruksi dan sudah rutin dilakukan.
04:44Tapi mengapa masih saja terjadi insiden pohon tumbang?
04:47Kira-kira apa yang perlu diperbaiki?
04:50Iya, topiknya sudah banyak dilakukan.
04:53Pemangkasan untuk menyesuaikan tajuk sama akarnya.
04:56Tapi yang agak kurang itu adalah pohonnya banyak yang sakit.
05:02Yang mungkin potensi sakitnya ini kan rata-rata pohon sudah di atas 50 tahun.
05:07Pohon itu sebetulnya umurnya itu 50 tahun adalah usia kritis ke atas.
05:13Jadi seperti kasus yang di Sisinga Mangaraja ditemukan katanya ada rayap
05:18dan akarnya sudah tidak mampu menahan beban pohon yang demikian besar.
05:23Jadi yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana pemetaan, tawasan, rawan, pohon, tumbang.
05:32Nah kalau kita lihat pemetaan ruangnya itu ada dua wilayah yang paling rentan.
05:37Jakarta Selatan dan sekitar Jakarta Timur.
05:41Tapi yang paling rentan itu adalah Jakarta Selatan.
05:44Pertama satu, pada jenis Jakarta Selatan itu khususnya pada koridor jalan-jalan utama
05:50itu koridor yang banyak pohon besar dan tingkat kerapatannya tinggi.
05:55Dan kita ingat bahwa wilayah itu adalah wilayah yang paling rentan
05:59karena usianya di atas rata-rata lebih dari 50 tahun.
06:03Yang kedua yang perlu diperhatikan adalah apakah pohonnya sehat atau tidak.
06:08Kalau untuk misalnya topping itu betul bisa dilakukan.
06:11Tapi sebetulnya selain topping, kita juga harus memetakan kondisi akarnya.
06:17Karena beberapa tahun yang lalu saya juga pernah dilibatkan
06:20untuk katakanlah program dokter pohon.
06:24Jakarta ini kekurangan dokter pohon.
06:27Maksudnya itu orang untuk mengidentifikasikan wilayah mana
06:32dan jenis pohon yang bagaimana yang sebetulnya sangat rentan.
06:36Karena sekali lagi kondisi akar itu tidak pernah terlihat secara kasat mata.
06:41Dia sudah keris atau tidak.
06:43Maka saya menyarankan petakan kembali pada jalan utama dengan mobilnya setinggi
06:50di mana kiri-kanannya terdapat pohon-pohon tua.
06:53Nah sekarang sebetulnya kalau sudah ketahuan pohon-pohon tua
06:56yang lebih dari 50 tahun atau 100 tahun
06:59jadikan zona itu menjadi zona prioritas untuk keselamatan.
07:05Kalau tidak ya banyak pohon yang tiba-tiba tumbang.
07:07Yang kedua ada beberapa pohon yang tumbang karena tajuknya terlalu lebar,
07:12sudah terlalu lebat, tidak sempat untuk dipotong.
07:16Nah baru tadi memang sarannya Pak Gubernur untuk mempasang steger.
07:21Memang menarik ya kalau ada pernyataan Gubernur yang mengatakan
07:24masyarakat agak sensitif kalau ada pohon ditebang, panas, kurang teduh, dan sebagainya.
07:29Padahal itu adalah bagian dari keselamatan sebetulnya.
07:33Nah sekarang yang menjadi masalah adalah kita kadang-kadang terlambat
07:37menebang pohon pada saat musim hujan dan angin kencang.
07:40Harusnya ini dilakukan pada saat sebelum musim hujan masuk.
07:45Sehingga aspek pertimbangan keselamatan karena cuaca, angin kencang itu juga berpengaruh.
07:51Ya, Pak Yayat ini tapi ini kan pohonnya banyak di beberapa titik.
07:56Kemudian di daerah Jaksel itu memang sering terjadi pohon tumbang.
07:59Nah kendalanya apa sih dengan segala sedemikian rupa perawatan itu sudah dilakukan?
08:05Dan tadi ada masalah baru ternyata akarnya yang nggak sehat.
08:08Nah apakah sampai sekarang itu belum dilakukan?
08:14Atau memang saking banyaknya pohon jadi pembenahan terutama untuk akarnya itu belum tersentuh sama sekali?
08:20Ya, pertama saya sependapat kita kurang atau terlambat melakukan identifikasi tingkat kekritisan pohon.
08:30Biasa contoh ya dikasih pin itu.
08:32Misalnya hijau, merah, atau kuning.
08:35Kalau pohon-pohon yang memang harus ditebang harus segera ditoping,
08:39itu misalnya nggak dikasih warna merah.
08:40Bahwa pohon ini harus diselamatkan, dipasang steger, toppingnya segera dilakukan.
08:45Atau pohon yang sehat dan hijau.
08:47Nah sekarang pendataannya itu lengkap atau tidak gitu.
08:51Nah seperti kita lihat di gambar ini, ini pohonnya besar sekali kan.
08:55Pajuknya itu sangat lebar.
08:56Tapi tidak pernah diketahui apakah ini pohon sehat atau tidak.
09:00Nah kalau ada pohon sehat atau tidak, itu sederhana aja.
09:04Identifikasikan untuk ruas-ruas utama jalan Jakarta pada kawasan mana yang paling rawan.
09:08Kemudian periksa pohon.
09:10Kemudian dikasih penanda untuk dia sehat, sakit, atau memang kritis.
09:16Nah kemudian yang kedua yang perlu diingatkan, kepada masyarakat juga.
09:20Hati-hati yang misalnya melitas, memang agak sensitif ya.
09:23Hati-hati melitas pada koridor yang terlalu banyak pohon yang sedang usia di atas 50 tahun atau 100 tahun lah.
09:32Yang kedua dihimbau, jangan parkir mobil di bawah pohon saat musim pekujian atau angin kencang.
09:38Khususnya pada pohon-pohon yang tua.
09:40Ini menarik ya, karena apa ketika orang ingin parkir, selalu ingin dibawa pohon, supaya teduh dan sebagainya.
09:47Tapi diingat bahwa faktor cuaca itu sangat mempengaruhi.
09:52Khususnya pada apa?
09:53Pohon yang tajuk yang sangat lebar.
09:55Nah sekarang pertanyaannya, apakah Pemprov DKI bersedia atau tidak?
10:00Membuka informasi, data seluas-luasnya tentang koridor jalan dengan tingkat kekritisan pohon yang sakit, yang tua.
10:10Atau misalnya pada koridor jalan yang belum sempat dilakukan topping secara selesai gitu.
10:16Artinya ada garansi.
10:18Nah Mbak Yayat, ini kan ngobrol, bisakah Pemprov ini melakukan catatan-catatan yang tadi juga Anda sampaikan.
10:25Nah ini kan melihat sampai akhir tahun, kemungkinan potensi cuaca ekstrim masih akan terjadi.
10:31Dengan segala catatan Anda, mungkinkah Pemprov bisa mengerjakan hal ini?
10:36Karena ya kita harapannya jangan ada lagi pohon tumbang yang kemudian berdampak bagi masyarakat luas.
10:42Salah satunya seperti tadi, berdampak pada perjalanan transportasi umum MRT.
10:47Ya, oke. Nah ini menarik ya.
10:50Pertama satu, data mengatakan sudah lebih dari 63.000 pohon yang ditopik, sudah dipotong.
10:58Kasih ke masyarakat.
11:00Daerah mana yang sudah ditopik, Anda aman di situ.
11:02Artinya secara untuk mobilitas, perjalanan, usaha, parkir, sudah aman.
11:07Yang kedua, ini ada data misalnya pemeriksaan lebih dari 6.500 pohon kesehatannya.
11:15Sudah disampaikan nggak? Dari 6.000 lebih itu.
11:18Pohonnya sakit, sehat, masih kuat, masih bertahan, dan berapa usianya.
11:23Jadi alangkah baiknya, jika sudah diketahui identifikasi tentang kondisi kritis pohon itu,
11:29kasih peringatan, kemudian kritis maksudnya begini,
11:33jangan parkir atau menggunakan bertaduh sebagian di dekat pohon itu.
11:38Yang kedua, segera dilakukan tindakan.
11:41Berapa lama hasil identifikasi tentang kritis pohon itu sama tindakannya?
11:47Karena sekali lagi, saya belum tahu ya,
11:50Pemrof Dekayu punya berapa banyak kendaraan forklift untuk mendebang pohon.
11:55Karena keterbatasan jumlah kendaraan itu pun,
11:59dan keahlian, mohon maaf ya, mendebang pohon itu betul ahli.
12:04Jadi kalau nggak ada tenaga yang terampil,
12:07tidak ada alatnya, itu nggak terkejar itu,
12:09karena luasnya wilayah dan banyaknya pohon.
12:12Jadi Pemrof Dekayu berani terbuka.
12:14Mohon maaf, kami ada keterbatasan nih,
12:17terkait alat dan tenaganya.
12:20Dan kedua, yang agak bikin andilau antara dilema dan kegalauan,
12:24itu potongnya kapan? Sebaiknya.
12:26Kalau potong siang, mati.
12:28Transparansi terhadap publik ini memang yang harus diutamakan dan ditunggu.
12:33Pak, ya tapi singkat saja,
12:34sebenarnya idealnya berapa usia pohon yang ada di sepanjang jalan raya sebaiknya?
12:40Singkat saja.
12:41Ya, sebetulnya pohon-pohon ada jenisnya.
12:45Tolong hati-hati antara yang sudah di atas 50 tahun sama 100 tahun,
12:49kemudian segera identifikasi.
12:52Kalau dia kritis, segera ganti.
12:54Segera dilakukan penanaman pohon-pohon baru.
12:56Dan jangan ragu untuk penerbangan.
12:59Dan segera dilakukan penanam.
13:00Itu segera harus dilakukan.
13:02Kalau tidak, ya sama saja kita akan mengulang kasus yang sama.
13:05Jadi, Pemrof harus melakukan upaya-upaya revitalisasi pepohonan yang sudah tua,
13:11kemudian melakukan penerbangan dan menggantikan dengan tanaman yang baru.
13:15Dan ingat, pilih tanaman-tanaman dengan tajuk yang kuat, akar yang kuat,
13:20kemudian juga sehat di dalam.
13:22Baik, itu harapan kita bersama.
13:24Semoga hal ini didengar oleh pemerintah Provinsi Jakarta,
13:27sehingga tidak ada lagi insiden pohon tumbang yang lagi-lagi menjadi rakyat korbannya.
13:33Terima kasih sudah bergabung dalam diskusi kita pada malam hari ini di Kompas Malam,
13:38Pengamat Tata Kota, Bapak Yayat Supriyatna.
13:40Salam sehat selalu, Pak Yayat.
13:42Terima kasih.
13:43Terima kasih, Pak Yayat.