Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami letusan sekunder pada Kamis (20/11/2025) sore. Letusan sekunder terjadi setelah kawasan puncak gunung diguyur hujan hingga mengakibatkan banjir lahar dingin.

Video amatir warga memperlihatkan detik-detik terjadinya letusan sekunder Gunung Semeru. Kepulan asap membumbung saat banjir lahar mengalir, mengikis tumpukan material vulkanik yang masih panas.

Tim gabungan dari TNI, Polri, dan sukarelawan mengimbau warga agar tidak mendekati aliran Sungai Besuk Kobokan. Sebab, selain panas, abu dari letusan sekunder itu juga mengganggu pernapasan.

Baca Juga [LIVE] Gunung Semeru Erupsi: Awan Panas Sudah Lampaui 14 Km, Warga Mengungsi di https://www.kompas.tv/nasional/632020/live-gunung-semeru-erupsi-awan-panas-sudah-lampaui-14-km-warga-mengungsi

#lumajang #banjirlahar #gunungsemeru

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/632300/letusan-sekunder-semeru-picu-banjir-lahar-warga-diimbau-jauhi-besuk-kobokan-demi-keselamatan
Transkrip
00:00Informasi lainnya dari Jawa Timur, Saudara Gunung Semeru di Lumajang mengalami letusan sekunder pada Kamis sore.
00:08Letusan sekunder ini terjadi setelah kawasan puncak gunung diguyur hujan hingga mengakibatkan banjir lahar dingin.
00:21Video amatir warga memperlihatkan detik-detik terjadinya letusan sekunder Gunung Semeru.
00:28Kepulan asap membubung saat banjir lahar mengalir mengikis tumpukan material vulkanik yang masih panas.
00:34Tim gabungan dari TNI dan Polri serta sukarelawan mengimbau warga agar tidak mendekati aliran sungai Besuk Kobokan.
00:43Sebab selain panas, abu dari letusan sekunder itu juga mengganggu pernafasan.
00:49Pemukiman ke dusun kamar kacang.
00:52Kita sebagai perangkat atau tim gabungan dari TNI Polri dan warga,
01:02perlawan sekalian yang ada di Desa Subiruang,
01:05mengimbau menghalau warga untuk mendekati zona merah.
01:09Dikarenakan ada letupan sekunder sewaktu-waktu terjadi.
01:14Dan juga ada pembagian masker untuk masyarakat yang berlalang di seputaran pasca erusi di Desa Subiruang.

Dianjurkan