00:00Terima kasih Anda masih di program ROSI.
00:03Saya masih bersama Gubernur Maluku Utara, Ibu Sherly Coanda.
00:07Ia sedang dalam pusaran tudingan industri tambang karena Ibu Sherly adalah pemilik perusahaan tambang.
00:16Dalam bagian sebelumnya, Ibu Sherly sudah mengakui bahwa memang memiliki perusahaan tambang dan sahamnya pasif.
00:22Ibu Sherly, tadi Ibu sudah mengatakan paham dengan perasaan yang ada di masyarakat.
00:29Capek melihat pengusaha jadi pembuat kebijakan dan alih-alih membuat masyarakatnya makin makmur tetapi memperkaya diri sendiri.
00:42Atau konflik kepentingan.
00:44Apa yang membedakan Ibu Sherly dengan oligarki lainnya?
00:49Saya mendekler apa yang saya miliki.
00:52Saya sudah mendekler apa yang saya miliki bahkan jauh sebelum saya menjadi Gubernur.
00:55Sekarang saya menjadi Gubernur, saya mendekler lagi di sini.
00:57Dan di LHKPN dan jika ada di posisi suatu saat nanti, ada posisi di mana akan terjadi konflik of interest, maka saya akan abstain.
01:11Saya tidak mengambil kebijakan terhadap sesuatu yang terkait dengan usaha Anda.
01:18Karena saya, mengapa saya tanyakan ini?
01:22Karena kita tidak bisa memaksa orang kemudian ketika jadi pejabat melepaskan semua yang telah diterimanya dari dulu, yang didapatkannya dengan hasil keringatnya.
01:31Tetapi yang dijaga adalah bagaimana seorang pembuat pengusaha menjadi pembuat kebijakan tidak memutuskan tentang perusahaannya sendiri.
01:40Jadi ketika Ibu mengatakan bahwa,
01:44Jangan ada yang membawa-bawa nama saya, jangan ada yang menjual-jual nama saya, itu termasuk juga pada eksekutif perusahaan milik Ibu.
01:51Mereka lah orang pertama yang harus menjaga nama baik Ibu.
01:54Setuju.
01:55Nah, pertanyaan saya, jadi benchmark Ibu sebagai pembuat kebijakan, gubernur Maluku Utara yang juga punya perusahaan tambang,
02:05yaitu, ya, itu sudah Ibu miliki sejak awal.
02:10Jadi benchmark Ibu sebagai seorang gubernur yang memang punya perusahaan di usaha tambang adalah
02:17Ibu akan abstain atau tidak terlibat dalam setiap pengambilan kebijakan ketika itu menyangkut perusahaan Ibu.
02:25Ya. Dan saya juga selalu bilang ke OPD terkait, tidak perlu ada perlakuan khusus.
02:32Jika memang ada yang salah, lakukan sesuai SOP.
02:35Saya tidak punya perlakuan khusus bahkan untuk teman, keluarga, semuanya lakukan sesuai SOP.
02:42Saya mau melakukan hal yang benar. Saya sedang membentuk sistem ini menjadi benar.
02:46Saya tidak bisa melakukan hal yang benar jika saya sendiri tidak benar.
02:51Dan ketika saya mau melakukan hal yang benar, tidak mungkin saya tidak benar.
02:55Karena nanti semua orang pasti akan ada di mana-mana.
03:00Saya harus mulai benar dengan diri saya sendiri, dengan circle saya terdekat, dengan keluarga saya, teman saya, perusahaan saya.
03:09Baru kemudian OPD dan sistem yang lainnya bisa mencontoh.
03:12Dan kepercayaan itu tidak bisa diyakinkan dengan kata-kata, harus dengan tindakan.
03:19It takes time for me to prove.
03:21Ya. Jadi Ibu paham dong kalau misalnya...
03:23Saya paham, saya menghormati kekhawatiran itu, saya mengerti.
03:27Saya pun menghormati...
03:29Orang itu capek melihat.
03:30Semua simpul-simpul kekuasaan pengambil kebijakan itu adalah pengusaha.
03:36Dan kemudian, ya pengambilan kebijakan itu tidak pernah lepas dari kepentingan usahanya masing-masing.
03:44Saya mengerti, saya menerima, saya mengapresiasi semua kritikan.
03:48Saya menganggap ini bagian dari demokrasi dan juga menjaga saya untuk terus amanah.
03:53Karena mengingatkan saya bahwa semua mata melihat saya, memastikan saya melakukan apa yang saya katakan dan melakukan hal yang benar.
04:02Walaupun itu termasuk dan memastikan saya tidak ada dalam posisi konflik of interest.
04:10Bu Sherly, saya mau menaikkan ini.
04:14Karena saya tahu Bu Sherly itu seorang diver.
04:1717 Agustus selalu dive in dan itu luas sekali.
04:23Saya harus tanyakan ini kenapa?
04:26Karena di Halmahera, tempatnya di Teluk Weda, Halmahera Tengah, lalu ada di Sungai Sangaji.
04:31Itu sudah terpapar.
04:34Mereka masyarakatnya tidak bisa cari ikan lagi, hasil laut, hasil sungai.
04:38Sungai, karena mereka sudah terpapar, terkontaminasi dengan dua logam berat yaitu merkuri dan arsenik yang melebihi batas aman.
04:47Rasanya seorang diver itu harusnya pencinta lingkungan loh.
04:50Apa yang Ibu bisa lakukan?
04:52Apa perhatian Ibu tentang kerusakan seperti ini yang mengancam kehidupan masyarakat Bu Sherly?
04:59Saat ini dengan tim baru yang sudah saya bentuk, kita sedang menginventaris semua kerusakan yang ada.
05:06Karena kan semuanya harus berdasarkan data.
05:08Tidak bisa katanya.
05:09Dan data itu juga tidak hanya dilihat dengan mata, harus ada hasil lab dan lain-lain.
05:15Saat ini Maluku Tara itu kita belum punya namanya status dan kelas sungai maupun laut.
05:19Kita sedang petakan status dan kelas sungai dan laut, kelas 1, kelas 2, kelas 3, kondisi saat ini.
05:26Sehingga ketika kita bilang rusak, rusaknya dari mana?
05:29Oh Ibu, come on.
05:31Kalau misalnya sudah ada masyarakat yang terpapar.
05:34Saya tahu rusak itu fakta, rusak itu fakta.
05:36Data itu satu hal, tapi Ibu juga harus memiliki.
05:38Kan kita untuk memperbaiki, kita harus tahu data hari ini di mana.
05:42Kita tidak bisa saling menyalahkan.
05:44Bahwa itu rusak, ya saya setuju itu rusak.
05:46Bahkan saya melihat sendiri dari keran warga keluar air coklat.
05:52Karena kenapa? Ibu kan diver.
05:54Iya, saya tahu saya diver.
05:56Jadi rasanya data itu satu hal.
05:58Tapi rasanya kalau orang itu sudah dive in ke laut, dia bisa sendiri mengetahui bahwa ini sudah tercemar.
06:06Seharusnya Ibu memiliki sense itu selain menunggu data.
06:10Bahwa sekarang rusak, saya tahu itu sudah rusak.
06:15Untuk memperbaiki, saya butuh data hari ini untuk memperbaiki kedepannya seperti apa.
06:20Bahwa saya melihatnya langsung yang rusak, saya diving di daerah pariwisata.
06:24Saya tidak diving di daerah tambang.
06:27Bahwa ada masyarakat nelayan semakin susah mencari ikan, ya itu fakta.
06:32Bahwa saya menyayangkan hal itu terjadi, ya.
06:35Bahwa apakah saya hari ini bisa menyetop tambang? Tidak.
06:40Faktanya adalah pertumbuhan ekonomi yang ada di Malaukutara itu karena dari industri ekstraksi, which is tambang.
06:47Dan izinnya sudah ada jauh sebelum saya menjadi gubernur.
06:51Dan izinnya sebagian dikeluarkan oleh pusat, itu sudah ada.
06:54Dan sebelum dikeluarkan, itu sudah melalui analisa dampak lingkungan yang panjang.
07:00Yang seharusnya semua amdal dan seluruh pengawasan reklamasi itu harusnya dijalankan dengan benar.
07:07Apakah itu sudah dijalankan dengan benar?
07:08Menurut saya belum.
07:10Apakah saya punya data untuk mengatakan itu?
07:13Belum ada.
07:13Kan saya ketika berbicara dengan pusat, saya juga harus pakai data.
07:16Tidak bisa pakai katanya juga.
07:17Cuma yang terlihat dengan mata memang bahwa apakah semuanya buruk?
07:22Tidak.
07:23Apakah ada yang melakukan good-minded governance?
07:25Ya.
07:25Apakah ada yang tidak melakukannya?
07:27Ya.
07:27Nah kemudian yang sudah melakukannya yang baik, good-minded governance, kita memberikan apresiasi.
07:32Yang belum, kita tidak lanjuti.
07:34Kita kembalikan semua sesuai dengan kajian amdal yang sudah ada.
07:39Ketika mereka semua melakukan good-minded practice yang benar, maka seharusnya limbah yang keluar itu adalah air bersih.
07:46Jadi, jika tambang yang memberikan dampak ekonomi ini tidak merusak lingkungan, maka itu positif.
07:54Yang terjadi sekarang memang tidak semua, tapi ada mining yang kemudian ada dampak lingkungan.
08:01Itu ya, itu yang mau kita perbaiki.
08:03Untuk perbaiki, kita ketika berbicara dengan pusat karena mereka yang punya kekuasaan, harus pakai data.
08:08Jika ada data, mereka melakukan fungsinya dengan baik, seperti yang tadi saya baru jelaskan.
08:12Mereka tutup, dan ketika kita berbicara dengan perusahaan pun dengan data, mereka melakukan apa yang kita minta.
08:17Selama itu memang ada data.
08:19Ya, saya ngerti maksudnya ibu.
08:21Ibu akan fight untuk ini.
08:23Ya, I'll fight for it.
08:25Selama memang ibu juga punya pegang data, supaya ketika ibu fight for them, ibu juga punya argumentasi yang kuat.
08:32Ya.
08:33Tapi, will you fight for them?
08:34Of course I'll fight for them.
08:36Bagi saya, kerusahaan lingkungan itu hidden cost.
08:39Apa yang kita cari ketika ekonomi naik, lingkungan rusak itu hidden cost, dampak lingkungan, dampak sosial, masa depan.
08:47Kita tuh tidak mewariskan alam ini untuk anak cucu Maluku Tara, kita meminjamnya dari mereka.
08:53Anda akan berjuang bersama mereka?
08:55Saya akan berjuang bersama mereka.
08:56Dari awal saya bilang, ketika bapak ibu berjuang untuk memenangkan saya, saya akan berjuang untuk kalian 5 tahun ke depan.
09:02And I'll do.
09:04I'm doing right now.
09:06Kami kembali, kami kembali saat lagi.