Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama

#politikindonesia #prabowo #gibran

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran belum menunjukkan arah kepemimpinan yang jelas.

Ray menyebut tata kelola pemerintahan saat ini tampak semrawut dan tidak terkoordinasi dengan baik.

Ray juga menilai Presiden Prabowo justru menjadi bagian dari sumber ketidak jelasan arah pemerintahan tersebut.

Kemudian Ray memaparkan 5 alasan utama yang menjadi dasar penilaiannya terhadap 1 tahun kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Ray menilai, dalam aspek politik, pemerintahan ini gagal memperlihatkan perkembangan positif, khususnya dalam bidang demokrasi.

Menurutnya hasil pilkada 2024 justru memperkuat praktik dinasti politik.

Disisi lain, praktik politik uang juga kian menguat dan merusak tatanan demokrasi.

Selain itu, Ray menyoroti kerusuhan pada akhir Agustus 2025 yang diwarnai perusakan gedung DPR dan rumah sejumlah legislator.
Contact Me :
Whatsapp : +62 812-6628-0882
: https://wa.me//6281266280882
Email : partnership@riau24.com
Instagram : https://www.instagram.com/riau24/
TikTok : https://www.tiktok.com/@riau24com?lang=id-ID
Website : https://www.riau24.com
#entertainment #viral #riau24

Wy, Mn, Zar, Yan
Transkrip
00:00Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Rai Rangkuti menilai
00:05satu tahun pemerintahan Prabowo Gibran belum menunjukkan arah kepemimpinan yang jelas.
00:10Rai menyebut tata kelola pemerintahan saat ini tampak semraut dan tidak terkoordinasi dengan baik.
00:18Rai juga menilai Presiden Prabowo justru menjadi bagian dari sumber ketidakjelasan arah pemerintahan tersebut.
00:25Kemudian Rai memaparkan lima alasan utama yang menjadi dasar penilaiannya terhadap satu tahun kepemimpinan Prabowo Gibran.
00:35Rai menilai dalam aspek politik, pemerintahan ini gagal memperlihatkan perkembangan positif, khususnya dalam bidang demokrasi.
00:45Menurutnya, hasil Pilkada 2024 justru memperkuat praktik dinasti politik.
00:51Di sisi lain, praktik politik uang juga kian menguat dan merusak tetanan demokrasi.
00:58Selain itu, Rai menyoroti kerusuhan pada akhir Agustus 2025 yang diwarnai perusahaan gedung DPR dan rumah sejumlah legislator.
01:09Ia menilai insiden itu mencerminkan kegagalan pemerintah dalam mengelola dinamika politik dan aspirasi publik.
01:17Ia menyebut peristiwa tersebut tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah politik Indonesia modern.
01:25Rai menjelaskan serangan masa ke kompleks parlemen dan persekusi hingga penjarahan terhadap sejumlah anggota Dewan
01:33menunjukkan kemarahan publik yang tak lagi tersalukan melalui jalur politik normal.
01:38Ia menilai kejadian tersebut merupakan puncak dari akumulasi kekecewaan terhadap elit politik yang gagal membaca aspirasi rakyat.
01:50Ia menilai krisis politik yang memuncak lewat kerusuhan di DPR juga dipicu oleh melemahnya fungsi oposisi.
01:57Alasan selanjutnya adalah sentralisasi kekuasaan yang semakin kuat di pemerintah pusat.
02:06Ia menilai sejumlah program nasional terlalu didominasi oleh kebijakan pusat tanpa melibatkan cukup banyak pemerintah daerah.
02:14Salah satu contohnya, kata Ray, adalah program makan bergizi gratis MBG yang dianggap minim koordinasi dengan daerah.
02:25Menurutnya MBG terlalu dipaksakan dan kurang melibatkan pemerintah daerah.
02:31Menurut Ray, pola sentralisasi kebijakan itu tidak hanya terjadi pada program MBG,
02:37tetapi juga pada banyak keputusan pemerintah yang sebelumnya menjadi kewedangan daerah.
02:44Ray menegaskan kebijakan MBG memang terlihat populis,
02:48namun dijalankan tanpa perencanaan matang dan tidak membuka ruang partisipasi bagi pemerintah daerah.
02:55Akibatnya, daerah hanya menanggung kewajiban tanpa memiliki peran berarti dalam proses perencanaan maupun evaluasi.
03:05Tidak hanya itu, Ray juga menyoroti melemahnya peran oposisi yang membuat ruang kritik terhadap pemerintah semakin terbatas.
03:12Ray menyimpulkan, berbagai persoalan tersebut menunjukkan lemahnya tata kelola dan arah kebijakan pemerintahan dalam tahun pertamanya.
03:22Terima kasih telah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan