Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan pendahulunya, Joko Widodo, di kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 4 Oktober 2025, kini menyisakan gelombang spekulasi politik yang tajam.
Di balik narasi silaturahmi kebangsaan, terungkap bocoran mengejutkan yang mengindikasikan adanya keretakan dalam hubungan kedua tokoh sentral tersebut.
Pakar Politik Senior, Profesor Ikrar Nusa Bhakti, mengklaim telah menerima informasi mengenai isi pembicaraan empat mata tersebut.
Menurutnya, salah satu agenda utama yang dibawa Jokowi adalah permintaan bantuan terkait kasus dugaan ijazah palsu yang menjerat dirinya dan putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Namun, respons yang diterima di luar dugaan.
Secara tegas, Ikrar menyebut Prabowo menolak untuk campur tangan atau memberikan perlindungan hukum dalam kasus yang semakin sulit dibendung ini.
Ikrar menegaskan, Prabowo tidak bisa membantu kasus ijazah Jokowi dan Gibran yang semakin terungkap.
Penolakan ini, lanjutnya, didasari oleh semakin kuatnya bukti dan data yang muncul ke publik, termasuk informasi dari KPU yang mengindikasikan adanya kejanggalan serius.
Sikap Prabowo ini dinilai oleh banyak pengamat sebagai strategi untuk menjaga kredibilitas pemerintahannya dan memberi sinyal bahwa hukum harus berjalan tanpa intervensi politik.
Sementara itu, di tengah panasnya isu ijazah, kontroversi lain muncul dari aksi dr. Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa bersama mantan Menpora Roy Suryo.
00:00Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan pendahulunya Joko Widodo di kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada Sabtu 4 Oktober 2025, kini menyisakan gelombang spekulasi politik yang tajam.
00:17Di balik narasi silaturahmi kebangsaan, terungkap bocoran mengejutkan yang mengindikasikan adanya keretakan dalam hubungan kedua tokoh sentral tersebut.
00:30Poker politik senior Prof. Ikrar Nusa Bakti mengklaim telah menerima informasi mengenai isi pembicaraan empat mata tersebut.
00:40Menurutnya, salah satu agenda utama yang dibawa Jokowi adalah permintaan bantuan terkait kasus dugaan ijazah palsu yang menjerat dirinya dan putranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Raka.
00:54Namun, respon yang diterima di luar dugaan.
00:57Secara tegas, Ikrar menyebut Prabowo menolak untuk campur tangan atau memberikan perlindungan hukum dalam kasus yang semakin sulit di bendung ini.
01:09Ikrar menegaskan Prabowo tidak bisa membantu kasus ijazah Jokowi dan Gibran yang semakin terungkap.
01:16Penolakan ini lanjutnya didasari oleh semakin kuatnya bukti dan data yang muncul ke publik, termasuk informasi dari KPU yang mengindikasikan adanya kejanggalan serius.
01:28Sikap Prabowo ini dinilai oleh banyak pengamat sebagai strategi untuk menjaga kredibilitas pemerintahannya dan memberi sinyal bahwa hukum harus berjalan tanpa intervensi politik.
01:42Sementara itu, di tengah panasnya isu ijazah kontroversi lain muncul dari aksi dokter Tifa Uziya Tia Suma atau dokter Tifa bersama mantan Menpora, Troy Suryo.
01:55Keduanya mendatangi pemakaman mundu di Karanganyar, Jawa Tengah yang merupakan tempat peristirahatan terakhir orang tua Jokowi.
02:02Dalam video yang diunggah di kanal Youtube Rafli Harun, Tifa secara terbuka menyuarakan keraguannya terhadap silsilah keluarga Presiden.
02:13Ia mengklaim mendapat informasi dari warga lokal yang menyebut mendiang Sujiadmi Noto Miharjo bukanlah ibu kandung Jokowi.
02:22Dikutip dari konten Rafli Harun, dokter Tifa mengucapkan bahwa warga Solo mengatakan kalau ibu Sujiadmi adalah ibu tiri dari Jokowi dan ada juga yang mengatakan ibu angkat.
02:37Tifa juga menyoroti usia orang tua Jokowi saat sang Presiden lahir sebagai sebuah kejanggalan.
02:43Aksi ini memicu kecaman keras dari berbagai pihak termasuk PSI yang menyebut tindakan tersebut tidak bermoral dan tidak manusiaul.
02:52Namun, berbeda dengan reaksi keras yang muncul, Gibran Raka Buming Raka justru menanggapi kontroversi ini dengan sikap tenang.
03:00Gibran menyebut makam tersebut adalah makam keluarga.
03:04Siapapun boleh melakukan ziarah kubur dan mendoakan almarhum kakek dan almarhumah nenek mereka.
03:10Gibran juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan doa yang telah diberikan.
Jadilah yang pertama berkomentar