- 1 jam yang lalu
KOMPAS.TV - TNI terus memaksimalkan dukungan dalam penanganan bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Sabtu (6/12/2025).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyampaikan menyampaikan bahwa pengerahan kekuatan telah ditingkatkan secara signifikan.
"Pembangunan akses jalan jembatan Bailey terus dilaksanakan dan dipercepat. Ada total 18 jembatan Aceh," Kapuspen TNI.
Baca Juga TNI AL Musnahkan 41,7 Kg Ketamine di Sumatera Utara di https://www.kompas.tv/nasional/635834/tni-al-musnahkan-41-7-kg-ketamine-di-sumatera-utara
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/635852/full-kapuspen-tni-soal-pemulihan-sumatera-pasca-bencana-kirim-jembatan-bailey-hingga-alat-berat
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyampaikan menyampaikan bahwa pengerahan kekuatan telah ditingkatkan secara signifikan.
"Pembangunan akses jalan jembatan Bailey terus dilaksanakan dan dipercepat. Ada total 18 jembatan Aceh," Kapuspen TNI.
Baca Juga TNI AL Musnahkan 41,7 Kg Ketamine di Sumatera Utara di https://www.kompas.tv/nasional/635834/tni-al-musnahkan-41-7-kg-ketamine-di-sumatera-utara
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/635852/full-kapuspen-tni-soal-pemulihan-sumatera-pasca-bencana-kirim-jembatan-bailey-hingga-alat-berat
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Sampai dengan per 6 Desember ini.
00:05Perlu saya sampaikan bahwa untuk jumlah personil,
00:11ada penambahan personil, karena ada penambahan 1 Adri
00:15yang tergelar di daerah bencana,
00:21maka jumlah total personil yang terlibat adalah 30.864.
00:25Kemudian jumlah pesawat, angkut 18 pesawat,
00:31helikopter, 36 helikopter, KRI,
00:36ulangi kapal yang dilibatkan ada 16 kapal, 14 KRI, dan 2 Adri.
00:43Kemudian hingga total pelibatan seluruh alutsista pesawat maupun KRI
00:49ada 70 unit, sama dengan saat ini.
00:52Kemudian untuk bantuan melalui udara,
00:58total bantuan melalui udara,
01:01barang yang didistribusikan dari Halim Perdana Kusuma
01:04ke berbagai pangkalan Aju,
01:06yaitu Medan Padang, Banda Aceh, Elok Sumawi, Sibolga, dan Rembele,
01:09itu sampai dengan saat ini jumlah 271,39 ton bantuan.
01:23Itu terdiri dari bantuan melalui airdrop,
01:28total ada 26,22 ton,
01:32kemudian bantuan melalui laut,
01:33itu total bantuan yang sudah sampai,
01:37ulangi,
01:38di bawah melalui laut ada 968 ton.
01:43Sehingga total bantuan logistik yang sampai ke daerah sasaran,
01:47dalam hal ini daerah bencana,
01:49ada 1.265,61 ton.
01:53Terkait perkembangan upaya-upaya TNI
02:01dalam penanggulan bencana ini,
02:04bahwasannya seperti yang saya sampaikan,
02:06pembangunan akses jalan jembatan BLE
02:10itu terus dilaksanakan dan dipercepat.
02:13Ada total 18 jembatan,
02:16itu Aceh, di Aceh ada 6
02:19yang sedang dibangun dan 2 buah dibirin,
02:25kemudian 4 proses pembangunan,
02:29di Sumatera Barat ada 8 titik,
02:31kemudian di Sumatera Utara ada 4.
02:33Kemudian TNI juga terus terlibat dalam upaya
02:38untuk penyediaan dapur umum atau dapur lapangan.
02:41Ya ada total, ada 21 dapur umum atau dapur lapangan,
02:506 di Aceh, 11 di Medan, dan 4 di Sumatera Barat.
02:56Dilaksanakan oleh Bekang Dam.
03:01Kemudian penyediaan air bersih,
03:04tergelar mobil RO reverse osmosis,
03:08ada 9 buah, 6 di Iskandar Muda,
03:11kemudian 1 di Bukit Barisan,
03:13dan 2 di Tuan Kuimam Bonjol, Sumatera Barat.
03:21Saya sangat berterima kasih
03:23untuk rekan-rekan media maupun masyarakat,
03:28banyak yang terus memberikan informasi update
03:31bagaimana pelaksanaan penanggulan bencana di sana,
03:34baik itu bersifat penyampaian pernyataan yang positif
03:45maupun sifatnya membangun.
03:47Dalam artian memberikan hal yang kekurangan-kekurangan
03:51yang di lapangan.
03:54Jadi saya sangat berterima kasih.
03:55sebagai contoh itu semalam itu kami mendapat info tentang
04:03kondisi rumah sakit umum daerah di Aceh, Tamiang.
04:08Jadi disampaikan bahwa masih ada personil yang dirawat inap,
04:13namun kondisinya tidak layak.
04:16Oleh karena itu pada hari Kamis,
04:19pada hari Kamis itu personil dari Kodim Aceh, Tamiang
04:25sudah meluncur ke sana melaksanakan pembersihan
04:29karena mengingat memang akses jalan rumah sakit umum daerah itu tertutup
04:35oleh mobil-mobil akibat banjir,
04:39maka dibutuhkan tenaga yang lebih besar.
04:41Maka di hari Jumat kemarin penambahan menjadi 100 orang
04:45melakukan proses recovery operasi di rumah sakit umum daerah Aceh, Tamiang.
04:55Walaupun memang dari sisi peralatan akibat banjir
04:59tidak dapat berfungsi kembali,
05:01namun setidaknya layak untuk rawat inap sementara.
05:05Jadi Alhamdulillah proses upaya-upaya
05:10untuk melaksanakan perbaikan layanan publik
05:14terus dilaksanakan oleh prajurit-prajurit kita di sana.
05:17Yaitu terkait dengan kondisi rumah sakit umum daerah di Aceh, Tamiang.
05:24Saya kira itu dari saya sebagai pembuka,
05:27nanti akan ada penyampaian lebih detail dari Kadis Penal,
05:31kemudian Kadis Pen Angkatan Darat,
05:35dan Kadis Pen Angkatan Udara
05:37terkait dengan gelar maupun kegiatan yang dilaksanakan.
05:41Kami persilakan Kadis Penal.
05:49Terima kasih rekan-rekan media.
05:51Sesuai yang diarahkan oleh Bapak Kapuspen,
05:54kami menyambung tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh unsur-unsur TNI Angkatan Laut.
06:00Sampai dengan saat ini, TNI Angkatan Laut mengarahkan 14 KRI dari berbagai jenis,
06:06dua diantaranya merupakan kapal rumah sakit.
06:09Kemudian untuk kekuatan udara ada tujuh,
06:13terdiri dari lima helikopter dan dua pesawat CN.
06:17Helikopter ini merupakan helikopter yang on board di atas KRI.
06:23Kemudian selain daripada itu,
06:27TNI Angkatan Laut juga mensiagakan personil dari Batalion Kesehatan Marinir.
06:33Juga melibatkan komando-komando kewilaian yang berada di sekitar daerah terdampak bencana,
06:41yaitu Kode Eral 1 di Belawan dan Kode Eral 2 yang ada di Padang.
06:46Total pelibatan personil sampai dengan saat ini yaitu 3.452 personil.
06:56Kemudian untuk disposisi ataupun penggelaran KRI sampai dengan saat ini,
07:01ada tiga KRI yang standby di Jakarta.
07:04Salah satunya yaitu KRI Bontang,
07:06yang merupakan kapal perang jenis tanker yang akan memuat bahan bakar solar sebanyak 2.000 kiloliter.
07:16Saat ini masih dalam proses untuk loading bahan bakar yang akan didistribusikan ke daerah-daerah yang terdampak.
07:24Segera setelah penuh, selesai pengisian akan berangkat ke daerah yang membutuhkan.
07:30Kemudian 9 KRI sudah tergelar di arah operasi,
07:36terbagi ke dalam dua arah operasi secara besar,
07:38yang sebagian berada di Pantai Timur Sumatera dan yang satunya lagi berada di Pantai Barat Sumatera.
07:46Kemudian dua KRI masih perjalanan dari daerah wilayah timur menuju ke Jakarta
07:52dalam rangka untuk persiapan pengangkutan bahan-bahan kontak yang akan digunakan dalam perbantuan.
08:00Kemudian khusus untuk satuan tugas yang berada di wilayah Belawan,
08:11fokus kepada mempercepat pendistribusian bahan kontak,
08:14kemudian juga melaksanakan embarkasi personil ke KRI Dr. Suwarso,
08:20karena KRI ini merupakan KRI jenis rumah sakit yang turut melaksanakan pelayanan kesehatan,
08:26bakti kesehatan kepada masyarakat.
08:29Termasuk juga apabila ada prajurit TNI yang mengalami kendala kesehatan.
08:34Kemudian selain daripada itu juga melaksanakan embarkasi maupun debarkasi bahan-bahan kontak
08:41dari titik-titik pengumpulan ke daerah-daerah yang akan dituju.
08:45Demikian juga untuk yang berada di daerah Padang,
08:49fokus kepada pencarian korban,
08:52kemudian penyelamatan, juga pendistribusian bahan kontak
08:55supaya lebih cepat sampai ke daerah-daerah yang sesaran.
08:59Demikian Pak Kabus dari TNI Angkatan Terat. Terima kasih.
09:04Mungkin dari TNI Angkatan Terat ada penambahan? Silahkan.
09:11Baik, terima kasih rekan-rekan media.
09:14Kami ingin atas izin Kapus Pen menambahkan,
09:18kemarin satu kapal Adri 52,
09:23nomor lambungnya 52,
09:24juga sudah berangkat dari Tanjung Priok
09:27menuju kodam-kodam yang terdampak.
09:31Ada beberapa bekal yang dibawa,
09:33ada matkes, ada alat berat,
09:36ada sembako itu sendiri,
09:38kemudian ada perlengkapan berupa
09:40kendaraan-kendaraan membantu
09:42masyarakat yang terdapat dan
09:45para prajurit yang berada di garis depan.
09:48Daerah sasarannya yang pertama tentu adalah
09:50kodam Tuan Kuimam Bonjol,
09:53kemudian kodam satu,
09:55dan kodam IM.
09:56Jadi, totalnya ada dua Adri,
09:58kapal Adri yang sudah bergerak.
10:01Selain bantuan-bantuan dari pusat,
10:03kodam-kodam setempat juga
10:04menggerakkan satuan-satuannya secara keseluruhan
10:07untuk membantu masyarakat.
10:10Prioritas kami adalah keselamatan masyarakat,
10:14membantu evakuasi,
10:16mereka yang selamat,
10:17kita bantu bagaimana makannya,
10:21kemudian jalur distribusi logistik
10:24yang tertutup,
10:26ada jembatan beli yang kami bawa
10:28di Adri Lima Duani,
10:30dan ada beberapa jembatan beli
10:31yang saat ini sedang terpasang.
10:34Tentunya ini semuanya dalam rangka
10:35untuk membantu masyarakat.
10:37Dan itu adalah fokus Angkatan Darat.
10:40Terima kasih.
10:45Selamat siang,
10:47rekan-rekan media.
10:49Kami dari unsur udara mungkin,
10:50mungkin kami akan menambahkan sedikit
10:55tentang pelaksanaan kegiatan unsur udara pada hari ini.
10:59Kita terus mengerahkan sejumlah alutsista kita,
11:02berupa pesawat angkut,
11:05baik itu yang berat ataupun yang sedang.
11:08Seperti tadi sudah disampaikan,
11:09total bantuan yang telah kita
11:12angkut ke sejumlah pangkalan aju
11:16yang ada di tiga provinsi yang terdampak,
11:20itu 271 ton,
11:23seperti yang disampaikan oleh Kapus Pen tadi.
11:25Kemudian hari ini,
11:26hari ini kita juga melaksanakan
11:29pengangkutan barang bantuan sosial
11:32dengan menerbangkan tiga pesawat Hercules.
11:38Dengan rincian 1343,
11:42pesawat super Hercules,
11:45itu membawa sejumlah bantuan
11:47yang masih tetap kita fokuskan
11:51kepada barang-barang yang sangat dibutuhkan.
11:53Seperti contoh sembako,
11:55kemudian peralatan-peralatan
11:57yang mendukung pelaksanaan operasi udara
12:01yang dilaksanakan di satuan
12:03pangkalan-pangkalan aju tersebut.
12:06Selain itu,
12:07kita juga masih tetap mengerahkan helikopter
12:09di tiga pangkalan aju tersebut,
12:12baik di Medan,
12:13kemudian di Banda Aceh,
12:15ataupun di Sumatera Barat, di Padang.
12:19Heli-heli ini tetap menyalurkan
12:21sejumlah bantuan yang dibutuhkan.
12:25Kemudian selanjutnya,
12:26untuk airdrop ataupun helibox,
12:30distribusi bantuan melalui udara,
12:33sepertinya masih tetap akan terus dilakukan
12:36hingga nantinya memang kebutuhan-kebutuhan pokok
12:40daripada masyarakat yang terdampak tersebut
12:43sudah tersupply melalui jalur darat.
12:46Mungkin sementara itu yang dapat kami sampaikan.
12:50Terima kasih.
12:55Terima kasih, rekan-rekan.
12:58Saya kira itu dari
13:00Pusku Terpadu Penanggulangan Bencana.
13:03Mungkin ada dari rekan-rekan yang ditanyakan.
13:06Saya persilakan.
13:08Ya, silakan, Mbak.
13:08Ini Pak Cindy Kompas TV.
13:12Pak, kalau untuk bantuan,
13:13sekarang kan sudah di H plus sekian
13:15untuk bantuan yang dibutuhkan itu masih sama
13:17atau ada barang-barang lain yang juga
13:20sebenarnya dibutuhkan oleh warga di sana?
13:23Kemudian yang kedua,
13:23soal, kan terakhir akan bilang evaluasi
13:25soal airdrop dan helibox ya, Pak.
13:27Mungkin sekalian bisa dijelasin.
13:28Penyebab airdrop itu biasanya bisa rusak itu karena apa?
13:32Yang dievaluasi itu nantinya akan apa?
13:33Sama terakhir juga soal KRI rumah sakit.
13:36Penyakit yang paling banyak dikeluhkan itu apa?
13:39Dan apakah masih butuh dokter spesialis tertentu juga, Pak, untuk ke sana?
13:43Terima kasih.
13:43Terima kasih pertanyaannya.
13:45Yang pertama terkait dengan bantuan.
13:47Itu untuk jenisnya,
13:50beberapa masih sama,
13:52karena memang yang dibutuhkan dari mulai dari bahan pangan,
13:58baik itu berupa beras,
14:00kemudian makanan instan,
14:03ataupun makanan siap saji juga,
14:06karena memang keterbatasan alat masak sehingga butuh itu,
14:10kemudian bantuan kesehatan,
14:13dan juga dinamis sesuai dengan kebutuhan real di lapangan.
14:18Jadi kita bersama BNPB selalu komunikasi,
14:22kemudian apa-apa saja yang menjadi kebutuhan,
14:25seperti contoh ada beberapa titik yang terisolir itu,
14:27apa itu untuk tempat tenda-tenda pengungsi itu tidak layak,
14:33kemudian makanya didoronglah kebutuhan-kebutuhan akan tenda yang layak
14:37untuk para pengungsi,
14:39kemudian alat-alat tempat tidur,
14:43langit kasur,
14:45dan kebutuhan bayi,
14:47jadi beberapa kebutuhan yang mendesak,
14:51pakaian, dan sebagainya itu nantinya akan dinamis
14:54sesuai dengan yang kenyataan di lapangan.
14:56Kemudian yang kedua tentang evaluasi ya,
15:02kita terus mengevaluasi proses distribusi bantuan mengelalui udara.
15:10Berusaha tekankan di sini bahwa di momen saat ini,
15:15khususnya pada tempat-tempat yang terisolir,
15:18sulit dijangkau,
15:19masih tertutup akses jalan daratnya,
15:22kemudian masih terputus akses jalan daratnya.
15:24Itu kemampuan, kekuatan udara itu memang sangat mendukung.
15:31Jadi helikopter, pesawat udara yang melaksanakan airdrop dengan berbagai model,
15:39baik menggunakan teknik helibok,
15:41kemudian low cost, low altitude,
15:45itu menggunakan parasut,
15:46semuanya kita upayakan untuk pendistribusian,
15:49percepatan pendistribusian.
15:50Sehingga bantuan itu cepat sampai kepada para masyarakat terdampak.
15:58Jadi beberapa masukan,
16:01kemudian koreksi, kemudian evaluasi,
16:04itu kita jadikan perbaikan internal,
16:07kemudian menyeluruh ya, bukan hanya pihak TNI,
16:09karena memang kekuatan unsur-unsur udara itu ada yang dari BNPB,
16:13kemudian beberapa kementerian lembaga yang mendukung ini.
16:17Jadi kita evaluasi,
16:20kemudian saya tegaskan di sini bahwa keamanan dari kru,
16:26keamanan dari alutsista, dalam ini heli maupun pesawat,
16:32serta keamanan dari masyarakat itu yang menjadi berdasar kami.
16:35Jadi evaluasi tetap bagaimana percepatan pendistribusian logistik,
16:43namun tidak mengabekan sisi keamanan.
16:46Itu tetap kita laksanakan,
16:48dan Alhamdulillah sampai sejauh ini semuanya berjalan baik.
16:51Karena memang kita butuh drooping zone yang layak.
16:55Sementara di daerah-daerah terisolir,
16:58itu banyak tempat-tempat terbuka,
17:00medan terbuka, tapi tidak layak.
17:03Jadi kelihatan luas seperti lapangan,
17:05tapi tanahnya lembek.
17:08Kemudian lunak, tidak layak untuk didarati.
17:12Kemudian bekas-bekas puing,
17:14yang apabila kena baling-baling itu akan berterbangan,
17:18juga membayakan alutsista.
17:20Saya kira itu.
17:23Untuk KRI silahkan.
17:24Terima kasih.
17:27Saat ini ada dua KRI jenis rumah sakit,
17:31KRI Dr. Suharso,
17:32yang diposisikan di pantai timur,
17:35mulai dari Aceh, Tamiang, Belawan, dan lain sebagainya.
17:38Kemudian, satu lagi,
17:40yaitu KRI Rajiman,
17:42itu diposisikan di pantai barat,
17:44wilayah Sibolga, Nias, dan lain sebagainya.
17:46Atas perintah dari Bapak Kepala Staf Pengantan Laut,
17:49Laksamana Ali,
17:51dikarenakan dua KRI ini memiliki
17:53fasilitas rumah sakit yang cukup memadai,
17:56untuk itu akan stand by dalam rangka penanganan
18:00untuk merawat pasien-pasien yang sifatnya
18:05kritis memerlukan penanganan yang segera.
18:08Sampai dengan sejauh ini,
18:11pasien bisa dikategorikan ke dalam dua,
18:15yang pertama adalah memerlukan perawatan umum,
18:18dalam artian mengalami keluhan, pusing, dan lain sebagainya.
18:23Kemudian yang kedua adalah trauma-trauma seperti patah tulang.
18:28Untuk itu,
18:31pasien-pasien tersebut,
18:32sebagian ada yang dirawat di KRI Dr. Suharso,
18:35yang posisinya berada di pantai timur,
18:37dan sebagian dirawat di KRI Rajiman,
18:40yang posisinya di wilayah Pantai Barat dari Sumatera.
18:44Demikian, terima kasih.
18:52Sampai dengan saat ini,
18:53tentu saja karena fokus dari penanggulangan ini
18:58ada di pertolongan pertama pada masyarakat yang terdampak,
19:02sampai dengan saat ini,
19:03untuk keperluan dokter spesialis,
19:05masih bisa ditangani oleh kedua KRI jenis rumah sakit tersebut.
19:10Terima kasih.
19:10Oke, yang lainnya?
19:13Ya silahkan Mbak.
19:14Mengadakan seperti trauma healing kepada anak-anak,
19:25karena yang kita tahu kan mereka pasti
19:26lebih trauma ya dibandingkan orang dewasa melihat bencana itu.
19:30Ini itu seperti apa?
19:30Jadi di tiap-tiap kodam juga perlu saya sampaikan,
19:37itu dari kesedam,
19:39kemudian dari lembaga psikologi,
19:43itu berupaya juga melaksanakan penanganan dari sisi trauma healing tadi,
19:50sehingga nantinya memang kita lihat sendiri di beberapa media sosial,
19:55juga sudah mulai berjalan bersama dengan kementerian lembaga,
19:58Kementerian Sosial, kemudian Kementerian Perlindungan Anak.
20:03Jadi berupaya untuk melaksanakan upaya-upaya tadi,
20:06yang terbaiklah untuk anak-anak,
20:10kemudian para pengungsi maupun para terdampak bencana,
20:14sehingga trauma bencana itu dapat dilalui.
20:19Sehingga saya lihat di beberapa media sosial juga bagus sekali ya,
20:25para rekan-rekan masyarakat juga ikut,
20:27ulangi, masyarakat yang berempati juga turut membantu di titik-titik pengungsian ya,
20:32jadi membantu untuk menstabilkan kembali khususnya anak-anak itu,
20:37kemudian melakukan pengajaran pendidikan-pendidikan yang sifatnya memberikan hiburan kepada anak-anak.
20:44Saya kira semua upaya itu kita laksanakan,
20:49utamanya untuk mempercepat titik-titik ulangi daerah-daerah yang wilayah-wilayah yang terdampak ini untuk pulih kembali.
20:59Terima kasih.
21:00Yang lainnya?
21:02Cukup ya.
21:03Tambahan dari saya,
21:04ya terakhir,
21:07jadi perlu saya sampaikan bahwa
21:10saya, TNI,
21:12dan semua rekan-rekan yang bekerja di sana itu butuh
21:15masukan-masukan yang membangun,
21:17kritik-kritik yang membangun dari rekan-rekan.
21:20Sehingga saya harapkan setiap informasi,
21:21jangan sungkan-sungkan untuk menyampaikan ke saya.
21:24Bahwa ujian musibah ini bukan hanya duka dari saudara-saudara kita yang terdampak,
21:30tapi ini duka kita bersama,
21:31dan saya pastikan negara hadir, TNI hadir,
21:37memberikan yang terbaik untuk masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
21:42Terima kasih.
21:43Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
21:48Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar