Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Sejumlah korban banjir di Aceh Tamiang menunjukkan kondisi rumah mereka yang hancur dan rusak parah akibat banjir.

Banyak warga kehilangan sebagian besar harta benda dan terpaksa mengungsi ke lokasi penampungan sementara.

Kondisi ini menyoroti dampak dahsyat banjir terhadap masyarakat, sekaligus menegaskan perlunya bantuan cepat berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan tempat tinggal darurat.

#acehtamiang #banjir #aceh

Baca Juga Sedih! Korban Banjir Aceh Belum Dapat Tempat Pengungsian, Pakai Terpal Sebagai Tenda Darurat di https://www.kompas.tv/regional/635162/sedih-korban-banjir-aceh-belum-dapat-tempat-pengungsian-pakai-terpal-sebagai-tenda-darurat



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635164/penampakan-rumah-warga-yang-hancur-akibat-banjir-di-aceh-tamiang
Transkrip
00:00Di rumah tulang saya, punya tulang, juga robo.
00:08Kita akan kembali bergabung dengan jurnalis Kompas TV Emir Syahpurba dan juru kamera Dedy Ginting di Aceh, Tamiang.
00:15Emir, seperti apa situasi yang dapat Anda gambarkan di sana, Emir?
00:23Ya saudara, saat ini saya berada di Kampung Dalam, di Karambaru.
00:30Kuala Simpang Aceh, Tamiang, saudara.
00:31Tepatnya saya berada di perkampungan ataupun pemukiman warga yang saat ini sudah rata dengan tanah akibat banjir bandeng yang terjadi.
00:39Dan saya akan mengajak Anda untuk berbincang dengan salah seorang warga ataupun korban banjir yang terdampak.
00:45Selamat siang, Ibu.
00:45Selamat siang.
00:47Sebelumnya dengan Ibu siapa, Ibu?
00:48Dengan Ibu Marisa.
00:49Ibu Marisa saat ini ataupun sebelum banjir tinggal di sini, Ibu?
00:53Iya, memang di sini, asli Kampung Dalam.
00:58Kalau boleh tahu rumah Ibu yang mana ya?
01:00Posisinya ada di mana?
01:01Posisinya di sebelah sini, di sebelah kiri.
01:05Lapak yang ada pohon pisang ini sama dekat mobil kuning.
01:12Ya, ini lokasi rumah Mama.
01:15Mungkin kita bisa ke sana, Ibu ya, untuk melihat-lihat.
01:20Ya, Saudara, saya akan mengajak Anda melihat situasi di rumah Ibu Marisa, salah seorang warga korban banjir di Aceh, Tamiang.
01:32Mungkin Ibu Marisa bisa diceritakan seperti apa, posisi ruang utama ataupun kamar mandi ataupun ruang-ruang kamera lainnya di rumah ini?
01:43Ya, kalau ini ruangan depan ya.
01:49Kalau ini ruang, ini rumah Mama sih, ruang tamu, kamar, sama kamar mandi.
01:57Kamar mandinya di sana, yang udah nggak tahu lagi bentuknya.
02:02Saya juga melihat di sini ada kenderaan bermotor, Ibu.
02:05Benar ini punya Ibu ataupun keluarga?
02:07Iya, benar.
02:08Sampai saat ini belum dievakuasi kenderaannya?
02:11Karena kan masih kejepit sama material-material yang tertimbun di sini, jadi nggak bisa dievakuasi.
02:20Kalau boleh bercerita, Ibu, pada saat terjadinya banjir, pada saat itu ibu dan keluarga sedang beraktifitas seperti apa?
02:29Kami sekeluarga sedang tidur, karena waktu saat itu kan hujan deras.
02:36Dan bagaimana pada saat itu mengevakuasi diri, Ibu?
02:39Saat evakuasi, air sudah naik.
02:43Jadi kami nggak sempat, nggak sempat membawa barang apa-apa, cuman bawa baju aja.
02:51Dan selamatkan suami yang sakit sama anak-anak.
02:55Artinya tidak ada lagi yang tersisa setelah banjir, Ibu?
02:57Habis semuanya.
03:00Kalau boleh tahu, Ibu, ini ada bangunan.
03:02Boleh diceritakan untuk ketinggian airnya itu seberapa, Ibu?
03:06Kurang lebih mau mendekati atap.
03:10Mau mendekati atap?
03:11Mendekati atap.
03:13Lalu pada saat evakuasi, Ibu dan keluarga pergi kemana terlebih dahulu, Ibu?
03:17Kami dibantu sama orang PLN.
03:21Kebetulan kan di depan ada PLN, jadi agak tinggi.
03:24Kami dievakuasi sama Bapak itu, naik ke atas PLN.
03:29Baik.
03:29Tadi saya juga berbincang dengan warga lainnya,
03:32mengatakan saat ini bantuan belum merata benar, Ibu?
03:34Belum, iya.
03:35Belum ada bantuan.
03:37Kalau ada ya, cuman sekedar aja.
03:39Baik.
03:42Begitu juga dengan akses air bersih, benar?
03:44Air nggak ada sama sekali.
03:46Kami menggunakan air-air yang ada di sini untuk nyuci, untuk keperluan memasak.
03:52Kalau air bersih memang nggak ada.
03:56Susah.
03:57Apalagi air minum, kan?
03:59Baik.
04:00Terima kasih banyak, Ibu Marissa, atas waktunya.
04:02Dan itu tadi, Saudara,
04:03wawancara saya dengan seorang warga atau menkorban banjir,
04:06mengatakan tidak ada lagi yang tersisa
04:08akibat banjir bandang yang menyapu rumah mereka,
04:12menyapu harta benda yang mereka miliki,
04:14sehingga saat ini mereka hanya memiliki pakaian yang saat ini mereka kenakan.
04:19Emir, apakah ada informasi di sana?
04:22Kapan bantuan bisa masuk?
04:24Bantuan pemerintah dan juga tadi air bersih,
04:27kebutuhan obat-obatan di sana?
04:29Apakah memang akses masih terputus untuk di Aceh Tamiang sendiri,
04:33sehingga bantuan belum bisa masuk?
04:34Ya, Saudara, saya informasikan kemarin saya sempat berbincang
04:42dengan Wakil Bupati Aceh Tamiang mengatakan
04:45untuk bantuan sendiri dari pemerintah belum merata.
04:48Meskipun tadi pantauan saya ada helikopter
04:52ataupun pesawat yang lewat itu membawa bantuan,
04:56Wakil Bupati mengatakan bantuan tersebut
04:58untuk daerah trisolir ataupun daerah lainnya.
05:02Sementara untuk Aceh Tamiang ini sendiri,
05:04saat ini sudah tidak trisolir lagi seperti beberapa hari sebelumnya.
05:08Namun, tidak ada bahan makanan
05:11ataupun akses air bersih yang bisa dikonsumsi oleh warga.
05:14Begitu juga dengan obat-obatan ini merupakan hal yang penting juga.
05:17Mengingat tadi di posko ini sendiri ada beberapa pengungsi yang sakit
05:21yang membutuhkan obat-obatan,
05:23namun akses ataupun kesediakan obat-obatan itu tidak ada.
05:27Begitu juga dengan pakaian dan selimut.
05:30Baik, terima kasih atas laporan Anda,
05:35Jurnalis Kompas TV, Emir Syahpurba,
05:38dari Aceh, Tamiang.
05:39Kita berharap bantuan bisa segera masuk di sana
05:42dan harap berhati-hati, Emir.
05:44Terima kasih.
05:45Terima kasih.
05:46Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan