Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Lebih dari sepekan pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor, warga di Aceh Tamiang, Aceh, tak kunjung menerima bantuan.

Sejumlah kepala daerah menyatakan tidak sanggup menangani dampak bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera ini.

Beberapa kepala daerah meminta agar bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh ditetapkan sebagai bencana nasional.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mendesak pemerintah untuk menaikkan status bencana di Sumatera menjadi bencana nasional. Dengan menaikkan status menjadi bencana nasional, Usman menjelaskan, pemerintah bisa dengan cepat mendistribusikan bantuan dan menerima bantuan dari dalam maupun luar negeri.

Namun pemerintah menegaskan belum perlu ada perubahan status menjadi bencana nasional. Pasalnya, penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat oleh pemerintah sudah semaksimal mungkin. Pemerintah punya banyak pertimbangan dalam menentukan status bencana.

Hingga Rabu (3/12/2025) sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut korban meninggal dunia dalam bencana banjir dan longsor di Sumatera mencapai 811 jiwa, sebanyak 600 lebih jiwa hilang, sementara 500 lebih warga mengungsi dan membutuhkan bantuan segera.

#banjiraceh #banjirsumatera #naganraya #istana

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/635179/saat-tangis-pilu-korban-banjir-sumatera-aktivis-singgung-asing-yang-rusak-alam-istana-pastikan-ini
Transkrip
00:00Pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor,
00:03warga di Aceh Tamiang Aceh tak kunjung menerima bantuan.
00:08Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan makanan,
00:11air bersih, dan tempat tinggal yang hanyut diterjang bencana.
00:16Bahkan pakaian yang dikenakan pun hanya yang tersisa di badan.
00:21Barang-barang semua sudah habis,
00:23bahkan baju saja kami tidak punya.
00:26Banyak yang kelaparan.
00:28Anak-anak di sini butuh makan, obat-obatan.
00:33Tempat juga tidak ada, Pak.
00:34Sudah hanyut semua.
00:36Kami butuh tenda, Pak.
00:37Kami butuh bantuannya.
00:38Belum dapat bantuan apapun.
00:40Kami mau konsumsi air-air banjir itu.
00:44Di sini banyak yang sakit, Pak.
00:46Kami mohon, belum ada apa-apa kami di sini.
00:49Pesawat-pesawat lewat, belum ada turun apa-apa di sini, Pak.
00:52Kami, adik itu sakit, ada yang sakit, ada anak-anak.
00:57Ini mulai batuk-batuk kami, Pak.
01:01Bantuan sulit masuk untuk warga terdampak bencana di Aceh, Tamiang
01:05karena akses menuju lokasi bencana yang masih terputus.
01:10Bukan hanya di Aceh, Tamiang.
01:12Sebagian wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh masih terisolasi.
01:18Bukan hanya akses fisik seperti jalan dan jembatan yang terputus,
01:25namun juga akses internet untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
01:31Sejumlah kepala daerah menyatakan tidak sanggup menangani dampak bencana banjir dan longsor
01:37yang melanda wilayah Sumatera ini.
01:39Beberapa kepala daerah meminta agar bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh
01:46ditetapkan sebagai bencana nasional.
01:49Yang daerah terolisit terisolir, itu ada 97 desa yang hari ini belum terjangkau.
01:57Kecamatannya hari alhamdulillah sudah turun menjadi 3 kecamatan.
02:00Yang awalnya 12, 9, 7, dan hari ini sudah berproses tinggal 3 lagi.
02:06Dengan pangan kita dan BBM kita tahan berapa hari, Pak?
02:08Untuk BBM hari ini memang sudah minim, tinggal sedikit lagi.
02:13Kalau untuk beras mungkin tidak ada lagi.
02:14Tinggal hanya hari ini dan besok, gas dan kebutuhan yang lain ini memang sudah sangat menipis.
02:21Kenapa? Karena jalan akses kita terputus semuanya.
02:24Bupati itu kita tanda tangani, ada bagian yang tidak mampu kita tangani.
02:29Dan harus dibantu oleh provinsi dan juga harus ditangani oleh pusat.
02:35Pengertian surat itu seperti itu.
02:36Sehingga nanti ada kolaborasi bahwa bencana ini menjadi bencana nasional.
02:40Sudah 3 hari yang lalu menandatangani surat tidak sanggup dari segi anggaran menangani banjir ini, Bu.
02:49Saya sudah teken, sudah tanda tangani.
02:51Jadi oleh karenanya mungkin sama juga dengan daerah-daerah lain di Aceh.
02:56Dengan kondisi kami yang sangat terbatas.
02:59Maka kami mohon uluran tangan dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah provinsi Aceh
03:04untuk segera membantu penanganan banjir ini, Bu.
03:09Termasuk pasca banjir nantinya.
03:12Kalau menurut kami, kami bermohon kepada Bapak Presiden
03:15supaya bencana besar ini dapat diterapkan sebagai status bencana nasional.
03:22Itu memang benar barangkali apa yang disampaikan oleh Bapak dari BNPB.
03:26Tapi khusus untuk Kabupaten Agaraya sampai saat ini itu belum ada bantuan dari pemerintah pusat yang kami terima, Pak.
03:34Jadi oleh karenanya saya kira dengan penetapan status bencana nasional ini,
03:39maka penanganan akan lebih cepat.
03:41Karena ini terkait dengan waktu juga.
03:43Ini masyarakat boleh sakit semua.
03:45Direktur Eksekutif Amnesti Internasional Indonesia, Usman Hamid,
03:51mendesak pemerintah untuk menaikkan status bencana di Sumatera menjadi bencana nasional.
03:57Dengan menaikkan status menjadi bencana nasional,
04:00Usman menjelaskan pemerintah bisa dengan cepat mendistribusikan bantuan
04:05dan menerima bantuan dari dalam maupun luar negeri.
04:09Sekali lagi, kami turut mendesak kepada pemerintah
04:14untuk segera menyatakan keadaan darurat nasional.
04:19Ini demi percepatan pertolongan kepada saudara-saudara kita,
04:23kepada satwa-satwa Indonesia di Sumatera Utara, di Aceh, dan juga di Sumatera Barat.
04:31Pernyataan keadaan darurat nasional ini sangat penting
04:34untuk membuka segala peluang bantuan dari dalam maupun dari luar negeri.
04:40Pemerintah tidak perlu beralasan takut asing.
04:45Asing yang merusak Indonesia adalah asing yang bekerjasama
04:48dengan para pejabat Indonesia untuk merusak kekayaan alam
04:52demi keuntungan segelintir orang-orang mereka saja.
04:57Nickel, emas, batu bara, sampai dengan semen.
05:01Hentikanlah tambang-tambang, deforestasi,
05:05hentikanlah kriminalisasi terhadap para aktivis.
05:08Dan sekali lagi, nyatakanlah keadaan darurat nasional
05:11untuk bertolongan saudara-saudara kita di Sumatera Utara,
05:15di Sumatera Barat, dan juga di Aceh.
05:18Namun pemerintah menegaskan,
05:20belum perlu ada perubahan status menjadi bencana nasional.
05:24Pasalnya, penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
05:29oleh pemerintah sudah semaksimal mungkin.
05:32Pemerintah punya banyak pertimbangan dalam menentukan status bencana.
05:37Paling penting adalah penanganannya.
05:41Penanganannya, saudara-saudara tadi sudah bisa lihat
05:45bahwa semenjak terjadinya bencana di Aceh, Sumatera Utara, maupun di Sumatera Barat,
05:54seluruh sumber daya nasional bekerja keras untuk melakukan penanganan.
06:00Jadi berkenan dengan masalah status,
06:02itu banyak pertimbangan,
06:05dan sampai hari ini kita merasa,
06:10pemerintah merasa bahwa
06:12dengan penanganan yang cukup masif,
06:16semua sumber daya nasional dikerahkan,
06:19nah itu sementara pilihan yang diambil.
06:22Hingga Rabu sore,
06:24Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut,
06:27korban meninggal dunia dalam bencana banjir dan longsor di Sumatera
06:30lebih dari 700 jiwa.
06:32Sebanyak 600 lebih jiwa hilang,
06:36sementara 500 lebih warga mengungsi dan membutuhkan bantuan segera.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan