00:00Terima kasih dan masih bersama kami dalam Sapa Indonesia Pagi.
00:03Saudara diambang kesepakatan damai, Gaza masih menghadapi beberapa kali serangan udara
00:08usai pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
00:13Kepulauan asap yang disebabkan serangkaian ledakan membumbung di langit jalur Gaza pada Kamis waktu setempat.
00:20Ini, Saudara, terjadi beberapa jam setelah Israel dan Hamas sepakat menghentikan pertempuran di Gaza
00:29guna membebaskan sandera yang tersisa.
00:34Israel dan Hamas mencapai kesepakatan mengenai rencana perdamaian setelah negosiasi intensif
00:40yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Turki di Sharm el-Sheikh, Mesir.
00:48Kesepakatan ini menandakan seluruh sandera akan dibebaskan dan Israel menarik pasukannya di Gaza.
00:52Sebelumnya, 29 September, Trump meluncurkan ada rencana 20 poin untuk Gaza bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
01:02Hamas akhirnya menerima rencana ini dengan syarat perdamaian abadi dan penarikan penuh pasukan Israel dari tanah Palestina.
01:10Langsung saja kita bahas soal bagaimana kesepakatan damai Israel dan Hamas bersama dengan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia
01:19sudah bersama kami melalui sambungan daring Prof. Hikmahanto Juwana.
01:23Selamat pagi Prof. Hikmahanto Juwana.
01:26Selamat pagi.
01:27Ya Prof. Hikmahanto, kalau kita lihat di harian kompas di halaman pertama Hamas Israel menyepakati fase awal.
01:33Kita harus sepakat untuk fase awal perdamaian, ini adalah pembebasan sandera dan juga tahanan, penarikan pasukan,
01:40serta pembukaan akses bantuan ke Gaza.
01:44Bagaimana kemudian kita bisa memastikan kesepakatan di fase awal ini on the track atau on schedule?
01:52Ya, tiga hal yang saya dengar dari berita-berita, yaitu pertama adalah akan ada pasukan dari negara-negara di Timur Tengah
02:01yang akan mengawasi proses ini.
02:06Itu yang pertama, dan saya berharap nantinya Indonesia, kita juga bisa, harus sudah siap ya,
02:14menyumbang pasukan untuk mengawasi proses perdamaian ini.
02:20Yang kedua adalah masyarakat internasional tentu akan melihat proses ini.
02:25Jadi semua mata akan tertuju pada pukul 00 pada hari Minggu, karena hari Senin dilaksanakannya proses ini.
02:37Dan yang ketiga adalah Presiden Trump, karena Presiden Trump menjanjikan kepada baik Hamas maupun kepada Israel
02:47bahwa setelah ada kesepakatan ini, maka Amerika Serikat akan menjamin bahwa tidak akan ada serangan-serangan
02:56baik itu dari Hamas maupun dari Israel.
02:59Jadi tiga hal ini menurut saya penting untuk kita perhatikan, seperti itu.
03:05Oke, ini kan kalau kita lihat tiga poinnya adalah soal pembebasan Sandra,
03:08kemudian menarik pasukan mereka, pasukan Israel, ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama
03:17untuk menuju perdamaian yang kuat dan abadi.
03:20Nah, Trump juga mengatakan, semua pihak akan diperlakukan secara adil.
03:26Nah, ini bagaimana?
03:28Ya, yang pasti adalah dalam proses penarikan, lalu kemudian penghentian serangan,
03:34itu pada saat yang bersamaan, bantuan ke Gaza itu akan dibuka seluas-luasnya.
03:42Jadi bantuan-bantuan mungkin sekarang ini sudah siap mereka berada di perbatasan
03:48untuk segera bisa masuk ke Gaza pada pukul 00.00.
03:53Lalu kemudian yang perlu kita juga perhatikan adalah tidak lagi ada serangan-serangan,
04:00karena ditarik mundurnya pasukan dari Israel.
04:06Tetapi yang kita harapkan, kita bisa melihat nanti pasukan-pasukan dari negara-negara Timur Tengah
04:12akan hadir di perbatasan dan menggantikan pasukan-pasukan dari Israel
04:17untuk menjaga perdamaian itu.
04:20Jadi ini yang dianggap adil dan yang saya dengar kemungkinan besar Presiden Trump
04:25akan hadir pada hari Minggu pada waktu penyerahan Sandra dari pihak Hamas kepada Israel.
04:37Tentu tidak di borderline-nya, tetapi setelah nanti para Sandra ini dibawa ke Israel
04:43mungkin akan ditemui oleh Trump.
04:45Di sini Trump kelihatannya sangat ingin sekali bahwa ada perdamaian ini.
04:50Ya, untuk apapun alasan Trump, tetapi yang penting bagi kita adalah
04:56penghentian serangan terhadap rakyat Gaza.
04:59Seperti itu.
05:00Oke, kita berharap betul begitu ya ini fase pertama ini menjadi awal yang baik
05:05untuk bisa menyelesaikan konflik antara Hamas dan juga Israel begitu ya.
05:11Salah satunya adalah proposal Trump yang berisi 20 poin,
05:14yang kompleks sekali isunya soal demilitarisasi Hamas,
05:19kemudian ada reformasi otoritas Palestina,
05:22dan juga pemerintahan transisi.
05:24Bagaimana Prof?
05:26Ya, yang pasti adalah ini fase pertama dan ada 20 poin yang disampaikan oleh Trump
05:32dan disepakati oleh pihak Israel dan pihak Hamas.
05:37Nah, salah satu yang terpenting adalah pemerintahan transisi.
05:40Nah, pemerintahan transisi ini tugasnya ada dua sebenarnya.
05:45Pertama adalah melakukan rekonstruksi terhadap Gaza,
05:50dan kemudian mengembalikan infrastruktur,
05:53fasilitas air minum, air besi, dan sebagainya,
05:56dan juga masuknya bantuan-bantuan,
05:59termasuk juga mengatur mengenai pasukan perdamaian,
06:03pasukan yang disebut sebagai ISF,
06:05International Stabilization Force.
06:07Nah, disini kita berharap bahwa pasukan Indonesia,
06:12sebagaimana dijanjikan oleh Bapak Presiden,
06:14bisa sudah mulai masuk di dalam ISF ini.
06:18Nah, yang jadi masalah adalah sekarang,
06:22siapa yang akan memimpin pemerintahan transisi?
06:25Di dalam berbagai media,
06:27ada yang menyebut mantan Perdana Menteri Tony Blair.
06:32Nah, kalau menurut saya,
06:34sulit ya kalau misalnya Tony Blair yang akan dimunculkan,
06:37karena di samping dia warga negara Inggris yang kita tahu masalah Israel-Palestina ini,
06:43dimunculkan karena Inggris,
06:45dan kemudian juga ada permasalahan,
06:48di mana Tony Blair punya lembaga yang terafiliasi dengan Israel.
06:53Nah, kalau saya mengusulkan adalah,
06:55harusnya pemimpin transisi ini adalah dari negara Islam,
07:00Timur Tengah, bahkan dari Indonesia.
07:03Misalnya saja, Pak Mantan Wapres kita, Pak Yusuf Kala,
07:06bisa muncul,
07:07di-endorse oleh Bapak Presiden,
07:09dan diusulkan,
07:11supaya bisa memimpin,
07:12karena beliau sudah punya pengalaman untuk,
07:16di pemerintahan,
07:17kita tahu pernah jadi Menteri di Indonesia,
07:19bahkan jadi Wakil Presiden,
07:21dan kemudian punya konsen yang sangat tinggi terhadap rakyat Palestina,
07:25dengan menginisiasi berdirinya Rumah Sakit Indonesia di Palestina.
07:30Jadi, mudah-mudahan beliau bisa diterima oleh rakyat Palestina,
07:33dan beliau seorang ekonom yang diharapkan,
07:37dapat menggerakkan perekonomian di Gaza,
07:41pasca perang ini.
07:43Jadi, yang penting adalah rekonstruksi,
07:46dan kemudian mengembalikan kehidupan masyarakat di Gaza,
07:51dan kemudian juga menggerakkan perekonomian,
07:54karena tidak bisa masyarakat itu dibiarkan dengan berbagai bantuan-bantuan.
08:00Nah, jadi ini yang penting,
08:01dan kemudian pemerintahan transisi ini sebenarnya akan mendorong,
08:07agar ada komunikasi antara Israel dengan rakyat Palestina,
08:11agar Israel bisa mengakui kemerdekaan dari Palestina.
08:17Karena di poin 20, yang ke-20,
08:20dalam proposal yang disampaikan oleh Trump,
08:23itu didorong adanya komunikasi antara kedua belah pihak,
08:27sehingga walaupun di situ belum disebutkan bahwa akan ada negara Palestina merdeka,
08:32tetapi kita berharap bahwa Israel akan segera mengakui Palestina merdeka.
08:37Karena pada saat sekarang, meskipun sudah ada 157 negara yang mengakui,
08:42tapi kalau Israel belum keluar dan belum mengakui Palestina,
08:46maka Palestina sebenarnya masih belum merdeka.
08:49Sia-sia saja.
08:50Tapi tadi yang sudah Anda sebutkan,
08:52soal kontribusi Indonesia untuk bisa rekonstruksi di sana,
08:57untuk ambil peran,
08:58selain yang tadi Anda sudah sebutkan lagi,
09:00sebenarnya apa yang bisa dilakukan Indonesia
09:02untuk bisa dalam tanda kutip berperan aktif soal perdamaian,
09:06termasuk juga rekonstruksi dari kita lihat pemerintahan Palestina di sana?
09:13Ya, banyak sekali.
09:14Pertama adalah kita berharap pasukan yang dijanjikan Bapak Presiden masuk,
09:19yang kedua adalah kita berharap ada orang Indonesia yang ada di pemerintahan transisi,
09:25bahkan kita harus siap dengan membantu siapapun yang ditunjuk,
09:30kalau misalnya dari Indonesia,
09:32sumber daya manusia yang membantu orang Indonesia ini yang memimpin
09:37untuk bisa bekerja,
09:38dan anggaran awal yang dibutuhkan.
09:41Jadi kita bisa lakukan itu.
09:43Lalu saya berharap juga dalam proses rekonstruksi ini,
09:47perusahaan-perusahaan BUMN, karya-karya,
09:48ini jangan sampai perusahaan-perusahaan BUMN ini yang karya-karya ini
09:51fokus cuma di Indonesia saja.
09:53Mereka harus go international.
09:54Ada kesempatan yang baik untuk melakukan rekonstruksi,
09:58lalu kemudian juga kita bisa membantu Palestina dengan dana pinjaman,
10:04mungkin dengan negara-negara Timur Tengah akan dibangun Asian Development Bank,
10:10di mana uang itu disalurkan lewat ADB atau Islamic Development Bank,
10:15yang kemudian akan digunakan untuk melakukan rekonstruksi.
10:18Lalu kemudian jangan lupa juga,
10:20satuan-satuan kesehatan yang kemarin sudah dikirim oleh Bapak Presiden,
10:26ketika beliau jadi menhan,
10:27itu harus ditambah lagi, diperbesar lagi,
10:30karena sekarang ini pasca perang ini banyak mereka-mereka yang terluka.
10:36Jadi ini juga harus dikirim,
10:37dan kemudian juga tentu pasokan pangan dan lain sebagainya tetap harus dilakukan.
10:42Karena memang sudah ada poin yang memang fase pertama adalah untuk membuka akses sebesar-besarnya terhadap bantuan ke Gaza.
10:50Begitu ya, Prof.
10:51Betul sekali.
10:52Oke, terakhir, Pak Hik,
10:54kalau dari kacamata Anda,
10:55butuh waktu berapa lama perdamaian Israel dan juga Hamas ini?
11:01Bisa terwujud setelah fase pertama ini nantinya kita akan lihat menjadi awal yang baik, kita harapkan?
11:05Ya, kita harapkan sebenarnya segera ya.
11:08Jadi sekarang ini sudah terjadi kencatan senjata,
11:11fase berikutnya adalah proses rekonstruksi dari Palestina.
11:17Karena Israel sekarang sudah tidak punya alasan lagi untuk melakukan serangan ke Gaza,
11:23karena nantinya para Sandra bahkan yang meninggal pun akan dikembalikan oleh Hamas,
11:29dan kemudian dari pihak Palestina juga akan dikembalikan tahanan-tahanan politik dan lain sebagainya.
11:35Walaupun di Israel itu ada sayap kanan yang tidak setuju,
11:40tetapi ini sudah menjadi komitmen.
11:42Jadi kita harus lihat bahwa ini proses ini dilakukan.
11:45Jadi setelah fase pertama ini,
11:48kita nanti lihat dalam beberapa hari masuk ke fase berikutnya.
11:53Fase berikutnya itu adalah fase di mana dipikirkan tentang pemerintahan transisi.
11:59Nah ini kita semua sudah siap gitu ya.
12:02Dan kemudian juga bantuan-bantuan mungkin saya yakin
12:05kendaraan-kendaraan besar gitu ya yang membawa bantuan-bantuan itu
12:10sekarang sudah juga siap untuk mendistribusi
12:14dan kemudian itu harus terus setiap hari harus diberikan
12:17karena rakyat Palestina pada saat sekarang ini di Gaza
12:21itu sudah banyak yang kelaparan mereka membutuhkan makanan dan minuman.
12:25Dan ini harus langsung disalurkan lah gitu.
12:29Oke, keadilan untuk Gaza fase pertama,
12:32awal perdamaian kita tunggu saja bagaimana
12:35dan kita berharap ini benar-benar terwujud
12:37untuk bisa masyarakat Gaza kembali hidup secara normal.
12:41Terima kasih Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia,
12:45Prof. Hikmahanto Juwana telah bergabung bersama kami.
12:47Sehat selalu, Prof. Assalamualaikum.
12:48Assalamualaikum.
12:49Terima kasih.
12:50Waalaikumsalam.