00:00Ya saya ke Pak Joy, kita kalah lawan Arab Saudi, apakah ini tandanya makin berat melawan Irak dan kanskri tak kepala dunia semakin menipis?
00:12Harus diakui memang makin berat. Pertama, Irak itu tim yang masih fresh. Artinya dia belum bertanding.
00:20Selama mungkin 10 hari mereka nggak tanding. Indonesia baru tanding baru 2 hari yang lalu.
00:25Jadi secara freshness mereka lebih bugar. Yang kedua, ini tim yang kurang lebih tidak sama dengan timnya Arab Saudi.
00:36Irak ini adalah bangsa yang sangat militan. Bayangkan Anda pada tahun 2007 mereka lagi perang, mereka bisa jadi juara Asia.
00:45Mereka masuk piala dunia tahun 1986. Jadi, boleh saya katakan ini tugas yang lebih berat lagi pada saat untuk menghadapi Irak.
00:55Irak ini adalah tim yang dipegang oleh latihan sekarang. Ini tim yang sama sekali berbeda.
01:01Mereka agility-nya lebih bagus, physical fitness-nya lebih bagus.
01:05Jadi, problem bagi Clayford dan kawan-kawan dan timnya adalah bagaimana pertama recover dari pertandingan melawan Arab Saudi.
01:15Recover mental dan recover fisik. Itu yang paling penting.
01:19Tapi, tetap ada namanya juga bola itu bulat ya.
01:23Jadi, masih ada 2x45 menit. Saya rasa masih ada kesempatan.
01:28Istilahnya, patah kaki, patah pinggang lakukan untuk kemenangan.
01:31Karena hanya kemenangan yang bisa mengamankan peluang.
01:35Kalau di luar kemenangan, sudah tidak ada.
01:38Artinya, ini one way ticket lawan.
01:40Oh, tidak mau.
01:42Patah kaki, patah pinggang lakukan deh.
01:46Abis-abisan pokoknya untuk kelawan Irak.
01:48Yang terakhir, tidak ada kesempatan lagi.
01:51Kalau bisa masuk putaran kelima, ya syukurlah.
01:54Tapi, kalau masuk putaran kelima, ketemunya Amerika Latin, ketemunya Afrika.
01:59Oman dulu, oman dulu.
01:59Lebih berat, gitu loh. Jadi, kalau mau masuk, ya sekarang.
02:05Oke, harus menang lawan Irak.
02:07Coach Bambang, 3 kali pertemuan terakhir kita sangat berat.
02:12Kita tidak pernah menang lawan Irak.
02:13Bagaimana peluang kali ini nanti, Minggu, Dini, Hari?
02:16Ya, dari daratan Arab situ, sepak bolanya yang berbeda ya, Irak.
02:21Kalau tipe Arab Saudi dan yang lainnya, itu kan tipikalnya agak-agak main bolanya agak, apa namanya, pelan, teknikal, gitu kan.
02:32Progresif ke depan, pelan, tapi pasti, gitu.
02:34Tapi kalau Irak, ini, dia ada powernya juga.
02:39Ada, apa, high price-nya juga ada.
02:42Main pabrak-pabrak aja.
02:44Nah, itu, itu tipikal.
02:46Sulit, ya pasti sulit.
02:47Lawan Arab kemarin juga sulit, gitu kan.
02:49Tapi peluang tetap ada, mbak.
02:51Peluang tetap ada.
02:52Kenapa?
02:53Kecil nggak kansnya?
02:54Kalau saya pikir, selama peluang belum berakhir berbunyi, peluang masih sama, 50-50, gitu kan.
03:01Tapi tinggal sekarang bagaimana pelajaran pertandingan lawan Arab kemarin, untuk tim pelatih, mengevaluasi bagaimana nanti main lawan Arab.
03:12Starting eleven harus pasti sesuai dengan game model apa yang dia mau mainkan ketika melawan Irak.
03:19Dan juga tim pelatih, atau tim analisa kita harus secara jitu, menganalisa tim Irak ini, tim permain yang sebelumnya,
03:30dianalisa dengan baik, sehingga kita bisa menganalisa dan kita bisa mengeluarkan taktik apa yang kita harus hadapi lawan Irak nanti.
03:37Bermain seperti apa ketika lawan Irak nanti, itu adanya di tim analisa itu.
03:42Sehingga pelatih, tim pelatih bisa memutuskan kita main seperti apa nanti lawan Irak.
03:45Dalam permainan kemarin ada isu ketegangan antar pemain, waktu penentuan starting eleven, Anda dengar itu nggak?
03:54Belum, belum. Wah ini menarik ini.
03:56Ini menarik.
03:56Memang ada itu?
03:57Tapi ada yang satu dari Bursi, aplik story Bursi itu di aplikus lagi.
03:59Oh gitu, aku tahu bang.
04:01Bung tol, dengar mungkin, tahu kan?
04:03Iya, tapi itu kan sikap yang kekanak-kanakan ya untuk level tim nasi nior dan level pertandingan yang seperti ini.
04:09Oh makanya dia nggak dipasang itu?
04:10Bursi asyik nggak penting.
04:12Bukan itu setelah pertandingan kalau salah-salah.
04:14Setelah pertandingan, yang itu setelah pertandingan.
04:17Oke, itu nggak penting itu.
04:20Ketidakmatangan itu.
04:21Oke baik, saya ke Bung Gita.
04:23Kita akan lawan Irak, bukan lawan yang mudah.
04:26Harapan kita kemarin bisa menang dari Rapsodi, tapi mau dikatakan apa, fakta berkata lain.
04:30Siapa lawan dari Irak yang harus kita antispasi?
04:33Kalau dilihat catatan tiga kali permainan terakhir itu kan ada Ayman Hussein, Ali Jassim, Muhammad Ali.
04:38Striker yang cukup membuat repot tim nasi kita waktu itu.
04:41Ayman Hussein itu delapan gol ya dalam dua round.
04:45Empat di round dua, dua di antaranya ke gawang kita.
04:49Tapi kan kabarnya dia hamstring.
04:52Nah itu, dia hamstring, dia cedera.
04:54Saya cuma takut cara berpikirnya Clivert.
04:57Oh ini ada orang yang cedera?
04:58Gue pasang Jordi Amat aja nanti.
05:01Takutnya kayak gitu mikirnya.
05:03Takutnya, ya beneran.
05:07Kenapa Jordi Amat katanya?
05:09Kan kemarin gak dipasang.
05:11Itu meremehkan Jordi Amat.
05:12Itu meremehkan Jordi Amat.
05:14Ya more or less kayak gitu lah.
05:16Jadi maksudnya gini.
05:17Ayo gitu.
05:18Kita gak bisa menebak karena kita gak tahu cara berpikirnya Clivert.
05:22Itu tadi yang saya suka bilang.
05:23Apa yang harus diperbaiki lawan Irak?
05:26Ya cara berpikirnya Patrick Clivert itu yang harus diperbaiki.
05:28Anda mau bilang cara pikir Clivert itu gak bisa ditebak?
05:32Atau Anda sebenarnya mau mengkritik cara pikir Clivert?
05:34Beda loh, Bung.
05:35Saya cuma berpikir bahwa ini orang kalau sudah patokannya satu,
05:39dia gak punya, dia enggak kekah dengan satu-satu ini aja.
05:42Bahkan di dalam pertandingan dia harus rubah.
05:44Itu dia gak rubah dengan cepat.
05:46Oke, kita pernah menang lawan Bahrain.
05:48Clean sheet.
05:49Lawan China, clean sheet.
05:50Tapi itu kan kayak hidup sesuai dengan plannya.
05:53Dia, dalam hidup ini banyak yang gak sesuai dengan plan kita.
05:58Artinya dalam enam pertandingan, ada empat itu dia gak sesuai dengan plannya.
06:02Termasuk lawan Libanon.
06:03Di mana kita menguasai jalannya pertandingan.
06:05Semua orang kan langsung bilang, Libanon nutup di belakang.
06:08Ya itu plannya Libanon.
06:09Gak sesuai dengan plan kita.
06:10Dia harus merubah cara mainnya untuk bisa menembus cara Libanon.
06:13Oke, baik.
06:13Nah itu tadi, melawan Irak lebih bahaya lagi.
06:16Tadi kan semua udah bilang bahwa Irak ini tidak seperti Arab-Arab yang lain.
06:21Mereka tidak bermain stylish, tapi mereka bermainnya militan.
06:25Tapi mereka no drama.
06:27Mereka tuh gak ada yang guling-gulingan.
06:29Di sisi-sisi itu yang kita harus manfaatkan artinya.
06:31Iya, iya.
06:32Kenapa kita harus manfaatkan?
06:33Contohnya pertandingan mereka melawan Thailand.
06:35Mereka main kasar sekali loh.
06:36Artinya kesempatan bagi kita kalau mereka main kasar.
06:39Ada yang kena kartu merah seperti melawan Thailand.
06:41Kita bisa manfaatkan.
06:41Tapi mereka menang 1-0 loh di final kingskap lawan Thailand.
06:45Saya gak bilang level kita sama dengan Thailand.
06:48Kalau secara kualitas pemain sekarang kita di atasnya Thailand.
06:51Tapi kan bola gak bisa dilihatnya seperti itu.
06:54Jadi tetep aja saya bilang ini Irak akan lebih sulit daripada pertandingan melawan Arab.
06:59Tapi balik-balik lagi.
07:00Masyarakat kan ekspektasinya menang dua pertandingan.
07:03Oke.
07:03Beda dengan saya.
07:04Saya sejak kemarin selalu ditanya.
07:06Menang gak lawan Arab Saudi?
07:07Saya teluk-teluk loh bilang di dua tempat.
07:09Kalah.
07:09Wah berarti gak cinta Indonesia.
07:12Bukan gak cinta Indonesia.
07:13Bukan gak cinta Indonesia.
07:15Logikanya adalah gak kena gitu loh.
07:17Melawan Arab kita bisa menang dengan.
07:18Oke.
07:19Dengan cara berpikirnya Clyford.
07:20Itu aja yang saya selalu mikir.
07:22Cara berpikirnya Clyford ini kenapa harus begini ya gitu.
07:25Cara berpikirnya Clyford suka gak punya backup plan.
07:28Begitulah kalau disampaikan oleh Bung Gita.
07:31Pandi gimana?
07:32Paham gak?
07:34Mungkin Pandi paham mungkin pola pikirnya Clyford mungkin.
07:36Saya percayakan kepada pelatih bagaimana menyusun strategi.
07:42Tapi yang jelas pertandingan melawan Irak tidak ada jalan lain kecuali menang.
07:48Karena seri berarti ya gagal.
07:51Pupus sudah.
07:52Kalau kalah apalagi.
07:54Jadi sekarang kita percayakan kepada pelatih dengan timnya membuat evolusi bagaimana caranya menang lawan Irak.
08:01Itu aja.
08:02Nah mau 4-3-3 mau segala macam terselah lah.
08:07Yang penting sekarang Anda sudah punya masukan segala macam.
08:10Ini lawan juga kita tahu lawannya Irak berat.
08:13Tetapi menurut saya materi pemain ini punya kesempatan untuk menang.
08:19Ini orang-orang ya pemain-pemain Eropa sebagian besar.
08:23Walaupun dia belum kasta yang terlalu tinggi, sebagian besar.
08:29Tetapi mereka punya standar.
08:31Mereka lihat kan orang bermain di Eropa yang sehari-hari mereka lihat dan mereka punya aspirasi untuk bermain di kasta tertinggi.
08:39Liga A, seri A, atau bahkan Premier League.
08:43Mereka semua aspirasinya ke situ.
08:45Kalau pemain kita kan aspirasi utamanya bagaimana jadi pemain nasional.
08:50Tapi mereka ini kan aspirasi utamanya bagaimana jadi pemain kasta tertinggi di Eropa.
08:55Nah karena itu kita harapkan bahwa ada sesuatu ramuan yang dilakukan oleh pelatih untuk bisa memenangkan pertandingan nanti melawan Irak.
09:06Nah setelah itu, kalau itu sudah bisa kita dapatkan menang, berapapun skornya, tinggal memang nasib kita ditentukan pertandingan Irak melawan Arab Saudi.
09:15Itu we never know.
09:17Baik, saya ke Bung Nur Alim.
09:19Kalau misalnya nih, misalnya Anda masuk dalam starting 11-nya Patrick Clifford lawan Irak katakanlah.
09:26Anda bisa ngerti nggak pulau pikir Clifford?
09:29Ya, mungkin gini mbak ya.
09:31Kita lihat di pertandingan yang kemarin gitu, berarti kan di situ ada kesalahan Patrick Clifford kan.
09:38Jangan sampai terulang lagi untuk buat pertandingan berikutnya.
09:41Yang dibilang sama Kuz Banur, di situ kan ada staff pelatih, di situ ada analisa.
09:46Nggak mungkin dia membuat kesalahan lagi.
09:49Berarti kan dia harus benar-benar ini mateng.
09:52Jangan sampai nanti blunder lagi mbak.
09:54Nah kalau untuk buat menghadapi Irak, ya sekarang ini besok itu.
09:58Kita juga jangan lihat itu besok kita harus menang atau apa.
10:00Kita lihat juga, di sini kan kita kalah itu berarti kita dihantam mental kita mbak, pemain.
10:06Oke.
10:07Ya kan, kondisi juga kebugaran kita juga dilihat.
10:09Di situlah pelatih sama istilahnya dokter dari tim di situ mbak.
10:15Nah kita menghadapi Irak, itu yang tadi dibilang sama Bang Banur,
10:19Bang Banur, itu karena beda sekali sama timnya Arab.
10:24Kalau Arab Saudi kan istilahnya masih ada takatikinya dari pemain-pemain latin kan, di situ.
10:32Kalau Irak ini beda, dia punya postur dan juga dia mengandalkan power di situ mbak.
10:37Ya kita juga kan dia sudah ada rest, maksudnya pertandingan pertama ya Bang Jo ya.
10:42Itu 10 hari.
10:43Kalau kita kan sudah main ini, berarti kan kita harus juga siap untuk buat menghadapi tim Irak.
10:49Yang memang mereka beda sekali sama bangsa Arabnya yang lain mbak.
10:53Oke, saya punya pertanyaan ke Bung Tawel, kira-kira siapa striker yang harus kita siapkan nanti untuk melawan Irak?
10:57Dijawab nanti, usai jeda.
11:00Saya mau angkat tangan.
11:12Meski asa Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026 masih terbuka,
11:17kekalahan Garuda 2-3 dari Arab Saudi tertuju ke pelatih Patrick Glover.
11:22Kita tidak melakukannya terbuka, kita tidak melakukannya terbuka.
11:25Terima kasih.
11:26Terima kasih.