00:00Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur DVI Polda Jatim
00:11mengidentifikasi 8 jenazah korban ambruknya bangunan pondok pesantren
00:16Ponpes Al-Hozini Sidoarjo, Kamis 9 Oktober petang.
00:21Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kabit Dokkes Polda Jatim,
00:25Komisaris Besar Polisi Kombes Pol Mohamad Husnan Marzuki menjelaskan
00:307 jenazah diantaranya teridentifikasi melalui hasil laboratorium uji DNA
00:35selain juga pencocokan data antemortem dengan posmortem berupa rekamedis,
00:41susunan gizi, dan properti atau kepemilikan barang yang dikenakan korban.
00:48Masing-masing teridentifikasi bernama Muhammad Raihan Jamil, 14 tahun, warga Surabaya,
00:53Muhammad Abdul Rohman Nafis, 15 tahun, warga Sidoarjo,
00:58Muhammad Kifari Caspi, 15 tahun, warga Pasurwan,
01:02Muhammad Tony Afandi, 14 tahun, warga Surabaya,
01:06Ahmad Ramzi Fariki, 15 tahun, warga Bogor,
01:10Abdullah Asyaid, 16 tahun, warga Bangkalan,
01:12dan Arif Afandi, 15 tahun, warga Surabaya.
01:17Satu jenazah lagi teridentifikasi melalui pencocokan data antemortem dengan posmortem.
01:23bernama Muhammad Adam Fidyan Syah, 12 tahun, warga Sidoarjo.
01:28Sampai dengan hari ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 48 korban
01:35dari 67 kantor jenazah yang diterima.
01:39Saat ini, proses operasi juga masih berjalan dengan melakukan pendalaman antemortem dan posmortem.
01:46Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat,
01:50Kabit Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abbas,
01:54sekaligus mengumumkan peningkatan status dari penyelidikan menjadi penyidikan
01:59atas amruknya bangunan Ponpes Al-Hozini Sidoarjo
02:02yang telah menelan sebanyak 67 korban jiwa.
02:05Sementara, tersisa 19 jenazah santri yang masih dalam proses identifikasi
02:12di poskomando posko DVI Rumah Sakit Payangkara Polda Jatim, Surabaya.
02:17Dari Surabaya, Jawa Timur, Hanif Nasrubloh, Kantor Berita Antara, mengwartakan.