- 2 jam yang lalu
- #timnasindonesia
- #bungtowel
- #patrickkluivert
JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menpora Andi Mallarangeng menilai PSSI akan melakukan evaluasi terhadap pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert usai menggema tagar Patrick Kluivert Out di media sosial buntut kekalahan 2-3 dari Arab Saudi di kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Pasti dibicarakan tim pelatih, pasti juga federasi apalagi Menporanya ini Ketua Umum PSSI, pasti memberikan masukan. Apalagi media sosial ini sekarang pendapat-pendapat segala macam, tagar juga, pasti ada sampai kepada mereka, karena itu kita percayakan dulu," ujar Mallarangeng, Jumat (10/10/2025).
Sementara itu, pengamat sepak bola Tommy Welly atau Bung Towel menilai ada aroma sentimen dari tagar tersebut.
Baca Juga Blak-blakan! Bung Towel Geram Pemain Timnas Yakob hingga Klok Dihujat Usai Kalah Lawan Arab Saudi di https://www.kompas.tv/olahraga/622385/blak-blakan-bung-towel-geram-pemain-timnas-yakob-hingga-klok-dihujat-usai-kalah-lawan-arab-saudi
#timnasindonesia #bungtowel #patrickkluivert
Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Noval
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/622386/tagar-patrick-kluivert-out-menggema-usai-timnas-kalah-lawan-arab-saudi-bung-towel-ada-sentimen
"Pasti dibicarakan tim pelatih, pasti juga federasi apalagi Menporanya ini Ketua Umum PSSI, pasti memberikan masukan. Apalagi media sosial ini sekarang pendapat-pendapat segala macam, tagar juga, pasti ada sampai kepada mereka, karena itu kita percayakan dulu," ujar Mallarangeng, Jumat (10/10/2025).
Sementara itu, pengamat sepak bola Tommy Welly atau Bung Towel menilai ada aroma sentimen dari tagar tersebut.
Baca Juga Blak-blakan! Bung Towel Geram Pemain Timnas Yakob hingga Klok Dihujat Usai Kalah Lawan Arab Saudi di https://www.kompas.tv/olahraga/622385/blak-blakan-bung-towel-geram-pemain-timnas-yakob-hingga-klok-dihujat-usai-kalah-lawan-arab-saudi
#timnasindonesia #bungtowel #patrickkluivert
Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Noval
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/622386/tagar-patrick-kluivert-out-menggema-usai-timnas-kalah-lawan-arab-saudi-bung-towel-ada-sentimen
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Saat melawan Arab Saudi, Tiger Clever out menggembal di media sosial.
00:03Menurut Anda, haruskah Peter Clever dievaluasi?
00:07Sekarang ini kita dalam pertandingan turnamen ini yang lawannya ada dua.
00:13Masih satu lagi, melawan Irak.
00:15Kita percaya bahwa pelatih dengan timnya pasti mengevaluasi
00:20apa yang sudah dilakukan dan kesalahan-kesalahan apa yang telah dilakukan
00:25pada waktu melawan Arab Saudi.
00:27Dan mereka tentu saja juga sudah melihat forward ke depan
00:31bahwa lawan berikutnya Irak dan tim susunan pemain Irak kira-kira bagaimana
00:37lalu apa yang harus disiapkan, mempelajari, mengevaluasi
00:41apa yang sudah dilakukan dan kesalahan-kesalahan segala macam.
00:45Yang kita sekarang ini bicarakan, pasti juga dibicarakan tim pelatih.
00:49Pasti juga federasi, apalagi Menpora-nya ini juga ketubung PSSI.
00:52Pasti juga memberikan masukan, apalagi media sosial ini.
00:56Sekarang pendapat-pendapat segala macam, tagar yang Anda maksudkan juga,
01:00pasti ada.
01:02Sampai juga kepada mereka, walaupun mereka sekarang di sana.
01:05Karena itu kita percayakan dulu,
01:09satu pertandingan ini lagi,
01:11dengan Coach Kluver kita harap
01:13mereka bisa mengevaluasi dan memberikan yang terbaik
01:16pada pertandingan berikutnya.
01:18Apalagi memang kita juga harus paham bahwa pelatih juga mempunyai
01:23keterbatasan dalam pemain yang ada.
01:25Inilah materi pemain yang ada.
01:27Oke, jadi dia evaluasi setelah selesai nanti.
01:28Dan kemudian menggunakan yang terbaik dari materi pemain yang ada,
01:32menggunakan taktik dan segala macam,
01:34sehingga ke depannya nanti pertandingan ke depan hari minggu nanti,
01:39kita bisa menang.
01:40Ini harapan kita.
01:41Tapi tetap harus dievaluasi setelah bertandingan.
01:43Oh, setelah bertandingan, harus federasi akan melakukan evaluasi.
01:46Saya punya pertanyaan, Pak Andi.
01:48Menurut Anda, kenapa sih Dede Jeni itu sampai marah sekali
01:50sehingga muncul tagar clever out?
01:53Karena harapan luar biasa.
01:54Akmulasi atau agar kemarin doang?
01:56Ini dari dulu Indonesia punya mimpi masuk dalam Piala Dunia.
02:01Bahkan dulu saya masih jaman Menpora dulu,
02:05PSSI menginginkan supaya bagaimana caranya
02:08bisa jadi tuan rumah Piala Dunia.
02:10Oke.
02:11Karena dengan tuan rumah Piala Dunia, otomatis lolos.
02:13Saya bilang waktu itu lebih terhormat kita masuk Piala Dunia
02:17karena kita memenangkan pertandingan kualifikasi menuju Piala Dunia.
02:22Oke.
02:22Nah, tapi itu adalah usaha jaman itu.
02:25Mimpi kita bagaimana ikut Piala Dunia.
02:28Masa sih ketemu 11 orang pemain yang dari 280 juta,
02:32itu kan pikiran orang sama gitu.
02:33Tapi Cina juga 1,4 iliar, juga susah.
02:36Tapi saya kasih informasi, Bang Andi.
02:39Jadi Ketua Umum PSSI itu sudah dipanggil oleh Menpora
02:42untuk mengevaluasi pertandingan kemarin.
02:45Dan Menpora setuju.
02:48Tapi artinya bahwa kita percayakan pada pelatih Koevo dengan timnya,
02:54kita harapkan dan kita dukung,
02:55kita doakan supaya tim Nas kita ini bisa menang lawan Irak.
02:59Setelah itu tentu saja ada pertandingan berikutnya,
03:02Irak lawan Arab Saudi.
03:03Itu juga tergantung bagaimana hasilnya.
03:05Pagi, saya punya pertanyaan.
03:06Menurut Anda, capain keneja Menpora dan ketung PSSI yang cukup lama sekarang,
03:10lebih bagus dibandingkan Anda atau enggak?
03:12Sekarang dia ketungguan PSSI.
03:14Juga sekaligus Menpora.
03:16Kita harapkan mesti lebih baik.
03:17Kalau saya dulu kan Menpora, bukan ketungguan PSSI.
03:20Tetap saja apapun semua urusan operasional dari sepak bola itu adalah federasi.
03:26Begitu juga cabang olahraga lain, kita tidak mencampuri langsung.
03:30Kecuali kalau ada masalah-masalah yang fundamental.
03:32Oke, baik.
03:33Saya kanya supporteran gitu.
03:35Dafa, menurut kamu setelah kita kalah kemarin,
03:39haruskah ketung PSSI sekaligus Menpora mengevaluasi Patrick?
03:45Lalu kenapa kira-kira Tagar Clever Out itu keluar dan mengemar di media sosial?
03:50Kalau buat evaluasi memang harus.
03:52Karena kemarin pelatih Sintayong saja,
03:56baru belum selesai dari pertandingan kualifikasi ini sudah di out.
04:02Apalagi kalau kita sampai gagal gitu.
04:05Berarti memang harus dievaluasi si Patrick Clever ini.
04:09Kamu jengah ya?
04:10Kenapa?
04:11Jengah.
04:13Apa kira-kira harus Tagar itu?
04:15Ini marahnya karena gara-gara kemarin
04:17atau sebenarnya akumulasi kekecewaan atau pertandingan-pertandingan sebelumnya?
04:21Ya karena emang ini memang peluang kita gitu.
04:24Yang tidak bisa kita harus ini lagi.
04:28Ya udah di depan mata ibaratnya gitu.
04:30Jadi tolong jangan disiasiakan gitu.
04:32Dan menurut kamu kekalan kemarin itu tanda menyanyiakan kesempatan kita?
04:36Ya.
04:36Karena Irak lebih kuat dibandingkan tim dari Arab Saudi?
04:39Kalau bisa menang kemarin kenapa harus kalah gitu.
04:42Jadi kalau kita menang kemarin lawan Irak juga harus menangkan bisa langsung lolos.
04:47Oke baik saya ke Bungu Alim.
04:50Ini kekecewaan dari penonton sudah didengar.
04:52Tagar Patrick Clever out.
04:56Anda pernah dalam posisi di mana banyak kritikan juga tidak?
05:00Ketika misalnya tim sudah berusaha sebaik.
05:01Mungkin atau mungkin dari pelatih sudah memberikan racikan-racikan untuk memenangkan tim.
05:07Ya kalau kita ya dulu ketika saya masih jadi pemain mbak.
05:13Itu kadang-kadang juga kan tergantung dari pelatih.
05:17Untuk buat formasi itu kita melihat bahwa lawan yang bakal kita hadapi itu seperti apa.
05:24Kan seperti itu mbak.
05:25Jadi kita juga sudah tahu bahwa yang tadi dibilang sama Dafa itu mungkin juga satu memang kekecewaan.
05:33Kita juga sebagai pemain kita juga merasa kita.
05:36Oh kita salah atau apanya.
05:38Tapi kan nggak seperti kita terus langsung kita ini harus kita intropeksi diri juga.
05:43Seperti itu mbak.
05:44Jadi kalau saya lihat dari pertandingan kemarin dari teman-teman juga.
05:49Terkait masalah yang mungkin di formasi starting elevennya itu yang jadi kendala di situ.
05:55Yang tadi kita juga mau mengharapkan pertandingan kemarin itu juga kita menang.
05:59Ini ungkapan dari kita sebagai saya sebagai mantan pemain sama seperti situasinya yang seperti semalam itu mbak.
06:06Kita juga tidak mau kalah gitu.
06:08Kita juga tidak mau kalah.
06:09Bung Tawal pertanyaannya sama.
06:11Kritik di media sosial begitu ramai membanding-bandingkan STY dengan Patrick Klyver.
06:16Bisa diterima tidak?
06:17Atau menurut Anda seperti kritik yang sebenarnya hujatan saja bukan kritikan.
06:22Bisa dibandingkan nggak mereka?
06:23Tagar Patrick Klyver out kayaknya sejak Patrick Klyver datang juga sudah ada itu.
06:28Itu yang saya bilang ada aroma, sentimen.
06:32Jadi analisisnya, kejernihan analisinya ada banyak noise gitu loh.
06:37Bahwa harus dikritisi selalu menurut saya sih.
06:40Cuman kan ada ukurannya.
06:42Kalau Anda tanya sama saya misalnya, saya kritik Sinteyong sejak kapan?
06:46Kan dia datang efektif Januari 2020, 2021, 2022 akhir.
06:51Itu pun belum terlalu intense.
06:53Baru 2023, berarti di tahun ke-3, ke-4, ke-5-nya.
06:58Kalau kita bicara yang ronde 3 kemarin.
07:02Kan sebetulnya ada framing sejak pergantian itu yang menurut saya sih fairness-nya nggak ada dalam kontek bola.
07:11Ketika diganti berarti harus melaloskan ke pihak dunia kan begitu.
07:14Itu kan framing yang terjadi di medsos.
07:17Memang ada yang jamin ke pihak dunia saya tanya?
07:19Nggak ada yang jamin.
07:22Jejak digital tanggal 7 November, saya nggak mau sebutin media online ya, karena ini di TV.
07:28Cek aja 7 November, itu beritanya STI jamin lolos dari ronde 3.
07:33Begitu kalah dari Jepang, beda lagi ngomongnya.
07:36Tanggal 16 November, saya tidak jamin lolos kualifikasi kecuali realistis beringkat 3-4.
07:42Lalu kemudian Patrick Clevet datang dan dalam tiga pertandingan dia mengantar ke ronde 4 yang kita anggap ini pencapaian tertinggi.
07:54Suka tidak suka, saya akui ini pertandingan tertinggi.
07:57Bukan saya sepakat dengan semua proses itu.
07:59Makanya saya menyebut aturalisasi itu akselerasi.
08:02Apakah dengan akselerasi itu kita langsung jadi jagoan Asia?
08:05Kan nggak tuh.
08:06Yang kemarin main stabil aja, saya bisa sebut cuma Kevin Dick sama Jay Ijes.
08:12Maka ketika nggak ada Calvin Verdon, pelatih pusing kalau kasarnya gitu loh.
08:16Walaupun mereka pintar-pintar kan.
08:18Jadi nggak ada yang jamin, Mbak.
08:19Waktu pertama dikontrak, buka lagi jejak digital, 2019, Desember kali itu tanggalnya.
08:26Kenapa PSSI waktu itu ketua umumnya masih Iwan Bule memilih STI?
08:30Karena dia janjikan juara dibandingkan Louis Mila yang nggak janjikan juara.
08:34Ada janjinya itu terpenuhi lima tahun.
08:38Sekarang dasar Kusbambang, Nuralim, atau saya yang terimbas sepak bola meski tidak secara langsung jadi pelaku bola,
08:46kan tetap nilai sepak bola.
08:48Fair apa nggak kita gitu.
08:51Ketika selama masih kerjanya oke gitu loh.
08:56Bukan saya menjustifikasi, oh kalahnya tipis.
09:01Nggak, saya juga tahu permainan kemarin gitu loh.
09:03Tapi nggak gampang main di situ gitu loh.
09:06Tapi kalau orang sepak bola nggak punya fairness, nggak punya respect, menurut saya sih kelar gitu loh.
09:11Oke, baik.
09:12Dan nggak banyak drama juga kan.
09:14Setidaknya dalam beberapa bulan hitungannya.
09:16Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober.
09:20Sepuluh bulan.
09:21Nggak banyak drama sebetulnya.
09:23Nggak banyak drama, Pak Joy.
09:25Nggak ada tuh yang janjiin kemenangan.
09:26Nah, ukurnya apa supaya kita bisa mengukur keberhasilan seorang pacar clever meracik tim kita?
09:33Ada evaluasi jangka pendek, ada evaluasi jangka panjang.
09:36Tapi kalau kita lihat dari statementnya PSSI, kan memang tidak pernah ada statement yang mengatakan bahwa Indonesia harus lolos piala dunia pada 2026.
09:49Nggak pernah ada statement itu.
09:52Dan itu sudah berkali-kali dikatakan oleh Erick Thohir.
09:57Dan lalu kenapa diasporanya datang terus?
10:04Dan dia akui sendiri, Tommy nggak ada waktu itu, pertemuan di Jakarta tanggal 20 Februari.
10:09Dia bilang gini, kan ada kesempatan Joy.
10:13Ini kita lihat ada opportunity.
10:15Dan dia pengusaha.
10:16Pengusaha itu kalau lihat kesempatan dia ambil.
10:19Gitu loh.
10:20Jadi, sebagai ketua umum PSSI, saya memahami meskipun saya tidak setuju dengan begitu banyaknya pemain naturalisasi.
10:28Tapi dia pengusaha, saya harus paham.
10:30Dia bilang, ketika nambah pemain naturalisasi dari 3, 4, 5 permainan naik.
10:38Peringkat FIFA naik, bener nggak Tom?
10:40Peringkat FIFA naik, dan tiba-tiba Indonesia sudah ada di level sama dengan Australia lah gitu kira-kira.
10:46Bisa bersaing dengan Arab Saudi.
10:48Ada progresnya.
10:49Saya bilang, oh iya ada progresnya.
10:51Tapi dia bilang, kita tidak target 2026.
10:55Targetnya 2030.
10:572026 ini, karena ada opportunity, saya terusin Joy naturalisasinya.
11:05Karena ada kesempatan.
11:07Makin bagus, makin bagus, makin bagus.
11:09Harus kita akui memang makin bagus kan dibanding sebelum-sebelumnya gitu loh.
11:13Kan awalnya juga Sintayong yang minta-minta pemain naturalisasi kan,
11:18di-endorse lah oleh PSSI gitu loh.
11:20Sampai sekarang jumlahnya ada 20 lebih gitu loh.
11:23Apakah itu bagus untuk sepak bola?
11:26Pada titik ini saya boleh bilang memang ada progresnya.
11:30Masuk ke putaran 4, sebetulnya lebih bagus daripada angkatannya Om Bambang.
11:35Kenapa? Om Bambang waktu itu tinggal lawan Korea Selatan dan Jepang.
11:40Tapi 4 pertandingan kan?
11:422 lag.
11:42Sekarang tinggal 2 pertandingan.
11:44Tinggal 180 pertandingan.
11:46Apakah program naturalisasi itu so far cukup oke untuk mendekatkan Indonesia pada piala dunia?
11:54Iya.
11:54Tapi apakah sebagai negara sepak bola kita makin hebat?
11:58Enggak.
11:59Jadi pertanyaannya begini, yang jadi masalah itu timnya, pelatihnya atau federasinya?
12:05Kalau saya sih lihat federasinya.
12:07Federasinya yang salah?
12:08Federasinya ini menurut saya, federasi ini tidak punya karakter untuk mencetak pemain-pemain terbaik, tim terbaik dari hasil kerjanya sendiri.
12:22Meskipun sudah mengeluarkan modal besar.
12:24Ya, mengeluarkan modal besar.
12:25Mungkin juga ada modal sendiri yang keluar.
12:28Tapi kan kita tergantung pada federasi Belanda.
12:30Apa itu yang kita mau?
12:33Bahwa kita bisa masuk piala dunia masih mungkin loh.
12:36Besok kita masih ada pertandingan.
12:38Tapi apakah sebagai negara sebesar ini kita hebat di sepak bola?
12:42Kalau kita masuk piala dunia?
12:44Enggak tuh.
12:46Oke.
12:46Dan enggak membambang?
12:48Kita di level klub Asia kita enggak pernah bicara.
12:51Sekarang kita di tier 2.
12:53Gitu kan?
12:54Kalau Jepang dari 98 sampai sekarang enggak pernah absen di piala dunia karena domestiknya kuat.
13:00Gitu loh.
13:01Ada 20 pemain Jepang sekarang tampilnya di Eropa.
13:04Gitu loh.
13:05Indonesia?
13:06Oke.
13:07Pertanyaan besar saya.
13:08Saya tidak melihat ini sebagai apa ya?
13:11Sebagai keberhasilan yang utuh.
13:14Oke.
13:14Ini hanya sebagian.
13:16Tapi Erik Thohir menurut saya harusnya juga adil.
13:20Dia harus ada program juga untuk memperkuat sepak bola domestik.
13:24Sehingga kita sebagai negara sepak bola ini merasa bahwa oh ya kita memang layak tampil di piala.
13:29Oke baik.
13:30Pandi ini soal federasi.
13:33Kata Pak Joy.
13:34Anda setuju enggak dengan itu?
13:36Jadi kita harus melihat bahwa federasi mengusahakan ada dua hal.
13:44Satu pembinaan, satu kompetisi.
13:48Menang dalam kompetisi.
13:49Jadi pembinaan ke dalam harus tetap dilakukan.
13:55Sementara itu kompetisi tentu saja dengan melakukan sekarang memperluas cakupan rekrutmen pemain melalui diaspora.
14:06Dari dulu memang sebenarnya kita sudah terbuka untuk melakukan rekrutmen untuk diaspora.
14:11Tetapi waktu itu memang lebih sedikit jumlahnya.
14:18Beberapa kita sudah mulai masuk.
14:20Beberapa cabang ularaga juga.
14:21Sudah bukan cuma di sepak bola loh.
14:22Tapi cabang ularaga juga.
14:24Basket juga sudah mulai melakukan naturalisasi sejak beberapa waktu lalu.
14:29Juga ada sempat di beberapa anggar.
14:32Tapi kadang-kadang diasporanya begini.
14:35Yang terjadi maksudnya di anggar pernah terjadi juga.
14:38Ada anak diaspora kita kita rekrut dari luar.
14:41Datang ke sini dipon habis semua pemain nasional lokal kita.
14:47Tapi begitu dibawa ke kejuaraan dunia.
14:49Dia belum bisa juga menang di kejuaraan dunia.
14:51Tapi inilah proses.
14:53Intinya begini.
14:55Dengan adanya pemain-pemain diaspora.
14:58Maka level pembinaan dalam negeri juga harus membuat kualitasnya sama dengan pemain diaspora.
15:06Sehingga ada nanti pemain kita yang bermain di Liga Eropa misalnya.
15:09Tapi juga kita bebas merekrut juga pemain-pemain yang ada di pemain diaspora yang ada di seluruh dunia.
15:16Toh Jerman juga merekrut Boateng.
15:20Orang Afrika.
15:21Begitu juga dalam tenis.
15:24Itu Osaka.
15:26Itu ibunya Jepang.
15:27Bapaknya Haiti hidupnya tinggalnya lahirnya di Osaka tapi hidupnya di Amerika.
15:37Sekarang bendera Jepang dia pakai.
15:39Nah di dalam luar raga sekarang memang terbuka semacam itu.
15:42Karena itu level federasi di Indonesia, IPSSI harus menyiapkan pelatih pembinaan di dalam negeri yang se-level dengan.
15:54Anak Tulehu misalnya yang kampung Tulehu yang menghasilkan selalu pemain nasional di Ambon sana.
15:59Harus diberikan pelatih yang juga sertifikatnya, ya kalau bisa juga sertifikat yang paling tinggi sehingga dan kemudian gizi.
16:07Sehingga anak-anak Tulehu nantinya kalau dia bisa bermain tarap nasional, dia juga bisa bermain di Liga Eropa kasta tinggi.
16:15Oke baik.
16:16Bung Gita, kalau Anda sendiri melihat apakah PSSI sekarang sudah membangun ekosistem sesuai dengan harapan dari pandi barusan?
16:22Belum.
16:23Belum.
16:24Sangat belum.
16:24Kenapa kira-kira?
16:26Artinya apa ya, pembinaan oke.
16:28Mereka memajukan Liga iya, mencoba memajukan Liga iya.
16:31Liganya dijual dengan harga yang tinggi iya.
16:33Kemudian tapi apakah Liga itu menghasilkan tim-tim yang bisa bersaing di kejuaraan Asia?
16:39Enggak.
16:39Kita yang kayak Joy tadi bilang, hanya di AFC Champions League 2 ya.
16:45Bukan elite kita.
16:47Jadi masih jauh.
16:48Kemudian kalau kita lihat kan yang dimajukan ya sampai sekarang ini masih B, masih yang namanya Super League, Liga 1.
16:55Kemudian Championship, Liga 2.
16:58Yang Liga-Liga lainnya ya jalan, jalan enggak, jalan enggak.
17:02Epa contohnya.
17:03Epa kadang oke jalan, tapi Epa itu tidak lama.
17:06Jadi Epa itu kan pembinaan pemain muda, enggak lama juga.
17:10Dia hanya berjalan 3 sampai 4 bulan.
17:13Jadi enggak apa ya, dalam setahun itu mereka cepat sekali kompetisinya.
17:18Jadi enggak ini, masih belum itu tadi.
17:20Dan itu tadi, kita akselerasi yang Tommy bilang bahwa kita selalu mencoba mengambil diaspora.
17:26Oke, enggak apa-apa.
17:27Karena target awalnya memang mencoba untuk sejauh mungkin ke Piala Dunia.
17:31Kita sudah coba, kita sudah keluar modal banyak, tapi tampaknya masih harus terus diuji.
17:36Tadi saya juga enggak setuju sama Joy.
17:37Kayak Joy bilang kan Mas Banur tadi 4 pertandingan ya, menuju Piala Dunia.
17:41Joy bilang kita cuma 2 pertandingan.
17:43Kita 4 loh, kita mungkin main di November loh.
17:46Harus menang hati-hatian.
17:46Jadi masih 4 lagi jadi.
17:47Bahkan 6 kalau kita main di Marah.
17:49Tapi kalau lawan Arab menang, lawan Irak menang kan cuma 2 pertandingan.
17:52Oke, baik.
17:54Pertanyaan berikutnya adalah, ketika kita kalah melawan Arab Saudi, mampukah timnas membantai Irak?
18:00Jangan kemana-mana, Saudara.
18:00Bola Liar, segera kembali.
Dianjurkan
1:27
|
Selanjutnya
6:06
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
1:14