Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV Eks Kabareskrim Polri, Susno Duadji menyampaikan pesan kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo terkait pernyataannya soal adanya "orang besar" di balik kasus ijazah.

"Mudah-mudahan Pak Jokowi mendengar bahwa isu politik yang dilemparkan tentang orang gede itu tolong untuk segera diakhiri," ujar Susno Duadji.

"Sehingga tidak dikatakan bahwa Pak Jokowi membuat gaduh. Dan saya yakin Pak Jokowi tidak bertujuan untuk membuat gaduh. Beliau adalah seorang negarawan," lanjutnya.

Sementara itu, Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo, serta Ketua DPP PSI, Bestari Barus, beradu argumen soal polemik ijazah Jokowi.

#ijazahjokowi #jokowi #roysuryo #susnoduadji #psi

Presiden ke-7 RI Joko Widodo kembali merespons isu ijazah palsu yang menyasar dirinya. Dalam wawancara eksklusif di program khusus KompasTV, Jokowi menyebut ada operasi politik dan tokoh besar yang bermain-main dengan isu ijazah palsu, dengan tujuan men-downgrade, menjatuhkan reputasinya.

Jokowi juga menantang para penuduh ijazah palsu, untuk membuktikan tuduhan di pengadilan. Namun, Jokowi juga menyatakan siap menunjukkan ijazahnya di pengadilan.

Bola panasnya, apakah isu ijazah palsu benar bagian dari operasi politik untuk melemahkan keluarga Jokowi, atau ini murni soal hukum dan keterbukaan informasi? Jika bergulir di pengadilan, apakah Jokowi pada akhirnya bakal menunjukkan ijazahnya ke publik, dan polemik kemudian berakhir lewat putusan hakim?

Simak pembahasannya dalam BOLA LIAR, episode "JOKOWI SIAP TUNJUKKAN IJAZAH DI PENGADILAN, TUNGGU APALAGI?" Jumat, 12 Desember 2025 pukul 20.30 WIB, LIVE di KompasTV.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/637135/pesan-susno-ke-jokowi-hingga-adu-argumen-roy-suryo-vs-psi-peradi-bersatu-di-isu-ijazah-bola-liar
Transkrip
00:00Pak Susno, jadi pembuktian di pengadilan nanti apakah akan mengakhiri polemik dari ijazah Jokowi?
00:12Baik, pengadilan adalah yang terbaik, tetapi untuk menuju ke pengadilan yang agak susah.
00:18Karena apa? Harus dibuktikan dulu ijazah itu asli atau palsu.
00:24Dan saya yakin itu asli, kalau itu ada buktinya.
00:30Siapa yang bisa membuktikan itu, tolong pada kesempatan ini mudah-mudahan UGM mendengar.
00:37Jelaskan bahwa ijazah itu asli dan sah.
00:41Sah itu adalah cara perolehannya yang benar.
00:45Bahwa ijazah itu asli dari UGM, untuk mendapatkan itu betul dia sebagai mahasiswa,
00:51betul dia sekulia, betul memenuhi semua persyaratan yang saya tidak tahu apa persyaratan itu.
00:57Mungkin Pak Roy yang tahu.
00:58Sudah dijawab mesin AI, Pak.
01:00Itu akan lebih meyakinkan lagi.
01:03Nah kalau UGM bisa membuktikan itu, saya yakin Pak Jokowi akan,
01:09apa yang dikatakan dia mencemarkan nama baik itu terbukti ya.
01:13Karena apa namanya memang baik, dikatakan tidak baik.
01:16Tetapi kalau seandainya itu UGM tidak bisa membuktikan,
01:21maka orang yang berkata bahwa ijazah itu palsu, berarti dia tidak berbohong.
01:26Saya netral di sini, saya tidak membihak siapapun juga.
01:29Pengadilan ada yang terbaik, tetapi pengadilan panjang dia.
01:33Siapa yang misalnya merasa dirugikan, masih bisa untuk banding.
01:37Banding masih bisa kasasi, kasasi masih bisa PK,
01:41dan insya Allah sampai ke 2029 lemparan isu politik ada orang gede sekali tadi itu akan terbukti.
01:49Dan mudah-mudahan Pak Jokowi mendengar bahwa isu politik yang dilemparkan tentang orang gede itu,
01:55tolong untuk segera diakhiri.
01:59Ada dua cara mengakhirinya.
02:01Satu lelucon kayak Pak Gusdor, gede itu adalah gorilla.
02:05Kemudian gede itu adalah langsung memang ada yang ditunjuk gitu.
02:11Sehingga tidak dikatakan bahwa Pak Jokowi membuat gaduh gitu.
02:15Dan saya yakin Pak Jokowi tidak tujuannya untuk membuat gaduh.
02:18Beliau adalah negarawan. Terima kasih.
02:20Oke baik. Bang Re, kalau ini memang operasi politik,
02:24kemudian manuver kontra untuk Jokowi,
02:26apakah dengan peradilan nanti bisa menghentikan polemik ijazah?
02:30Kalau polemik ijazahnya mungkin iya, tapi kan kalau politiknya kan jalan terus.
02:36Karena itu yang saya sebut tadi, ini kan sudah bagian dari persaingan politik.
02:41Diakui oleh mereka yang sebagai orang yang terlibat dalam peristiwa politik ini gitu.
02:46Dan kayaknya hal-hal yang, kenapa Pak Jokowi mengatakan ada orang besar terus,
02:50orang besar tapi tidak mengungkapkan ciri-ciri yang sangat spesifik tentang apa yang,
02:55karena itu juga bermainan politik itu.
02:57Kan gaya politik Pak Jokowi itu kan selalu menempatkan dirinya itu sebagai orang yang tanda kutip terzalini kan.
03:04Kan kira-kira di jasa palsu ini mau diubah oleh beliau sebagai korban dari penzaliman Roy Surya dan kawan-kawan,
03:10dan di atas Roy Surya dan kawan-kawan.
03:10Memang begitu Bang Re.
03:12Perang bisa.
03:13Emang fitnah yang tidak pernah dilihat kok.
03:16Pola ini kayaknya yang mulai juga terus dikembangkan oleh Pak Jokowi.
03:19Nah dengan cara begitu, popularitas macam-macam dan sebagainya itu tetap teriaga.
03:24Ingat loh ya, sekalipun Pak Jokowi mengatakan bahwa ia didonggrik reputasinya oleh peristiwa ini,
03:30tapi kan kenyataannya popularitasnya tetap teriaga.
03:34Artinya apa?
03:34Artinya Pak Jokowi melihat peristiwa ini justru memelihara popularitasnya.
03:39Jadi pengadilan bukan solusi terakhir?
03:40Bukan.
03:42Pengadilan sebagai kasus ijazah itu ansih, bisa mengakhirinya.
03:46Tapi peristiwa politiknya akan terus bergulir.
03:50Jadi tidak dengan sendirinya selesai di pengadilan, maka peristiwa politiknya akan selesai.
03:55Sebab kelihatan yang terkadang justru memanfaatkan peristiwa ini secara politik,
04:00bukan saja orang besar yang dituduhkan palsu kita tadi oleh Pak Jokowi,
04:05bahkan boleh jadi Pak Jokowi sendiri menikmati secara politik adegan-adegan ini.
04:11Oke baik.
04:12Pak Bestari, jadi menurut Anda apakah nanti pengadilan bisa menyudahi polemik Jokowi?
04:17Pertama, saya ingin menyampaikan begini.
04:22Kompas TV ini harus mendidik dalam menggelar acara yang ditonton oleh publik,
04:31apalagi ini mahasiswa hadir di sini menyaksikan.
04:36Ada satu hal yang sebetulnya terlupa oleh Kompas ini.
04:41Kemudian mengamini bahwa setiap ada yang mengatakan ijazah Pak Jokowi itu palsu,
04:48itu sepertinya kemudian seperti mengamini,
04:51Kompas TV seakan-akan menyatakan itu benar seperti itu dengan diam.
04:55Ijazah Pak Jokowi belum pernah terbukti palsu.
04:58Sehingga seharusnya Kompas TV lebih bijak menyampaikan kepada masyarakat bahwa
05:06ijazah Pak Jokowi asli disangka palsu.
05:10Itu makanya kami kemarin menginterview eksklusif Pak Jokowi, Pak Bestari.
05:13Tetapi pada pertemuan hari ini kita melihat bagaimana Anda membiarkan hal-hal seperti itu terjadi
05:20yang seharusnya tidak mencemari pikiran banyak orang bahwa ini kok sepertinya mengamini.
05:27Ini palsu.
05:28Itu satu.
05:29Kedua, bahwa remah-remah, ini untuk kepada kawan-kawan adik-adik mahasiswa,
05:33remah-remah operasi politik yang besar ini,
05:37yang sekarang dilakukan oleh katakanlah dalam hal ini Roy Syuryo,
05:42yang kemudian beranggapan bahwa dia sangat besar dan sedang berhadapan dengan Pak Jokowi,
05:49itu tidak sebetulnya, dia hanya bagian daripada orkestrasi yang tanpa sadar,
05:55tanpa sadar kemudian dia seakan-akan berpikir dialah yang menjadi leader dalam perseteruan yang dia anggap sebagai perseteruan ini.
06:06Sehingga pada satu kesempatan pun, ada orang yang menyatakan berani gak buka rekening,
06:14ini ada kegugupan di situ.
06:15Kenapa? Mengorkestrasi ini selama bertahun-tahun itu tentu butuh effort yang sangat besar.
06:24Dan bohong itu, kalau tidak di belakangnya ada operasi politik yang dilakukan.
06:30Saya kira itu perlu menjadi pengayaan bagi Kompas TV dan masyarakat dan tentu juga adik-adik mahasiswa.
06:36Mas Umam, bagaimana? Apakah pengadilan bisa menyelesaikan masalah ini?
06:40Saya pikir itu bukan soal yang terlalu ini ya.
06:44Maksudnya pengadilan silahkan jalan, itu juga menjadi bagian yang ditunggu-tunggu.
06:49Kalau misal tadi secara hukum acara pidana disampaikan oleh Pak Susno bisa dipenuhi,
06:54kemudian stakeholders terkait terutama UGM juga bisa membantu untuk mempercepat proses itu,
06:59itu juga kita apresiasi.
07:01Tetapi dalam konteks ini kita harapkan spekulasi-spekulasi itu segera disudahi.
07:08Kami dari Partai Demokrat sekali lagi clean and clear, kita tidak terlibat dalam hal itu.
07:13Dan dalam sebuah kesempatan secara tegas,
07:16Mas Gibran, Mas Kaisang, bahkan Pak Jokowi juga pernah mengklarifikasi secara tegas,
07:23seles bahwa Partai Demokrat tidak menjadi bagian dari itu.
07:26Sehingga kemudian kita juga mendorong, proses ini bisa terselesaikan dengan baik,
07:32dan fokus pada tugas-tugas pemerintahan, dan konteks ini akan berjalan.
07:37Pak Isam, sih?
07:38Waktu yang akan memperlihatkan.
07:40Kalau saya sih, kita tidak perlu mengatakan bahwa kita terlibat tidak terlibat.
07:46Jadi, saya mengimbolah, ya, sahabat saya dari Partai Demokrat,
07:52enggak usahlah, karena enggak ada yang menyampaikan bahwa Partai Demokrat.
07:56Dan saya juga tidak yakin bahwa itu dilakukan oleh Pak SBI.
08:00Lalu siapa?
08:01Sebut namanya, dong.
08:02Sebentar, sebentar.
08:03Sebut namanya, dia tunjuk saya.
08:04Tunggu, tunggu.
08:04Coba sebut namanya siapa?
08:06Bahwa ini adalah urusan politik, Prof.
08:09Ini Prof Ginting ini.
08:10Ini kan urusan politik, ini barang enggak jelas, kan, Prof?
08:13Kecuali Andang Rasa, atau benar.
08:15Politik pada tahun, saya mengembalikan ini supaya rakyat ingat.
08:21Tahun 2004, pemilu, pemenangnya siapa?
08:27Pemilu 2004, pemenang presiden siapa?
08:30SBY.
08:31SBY, JK.
08:33Didukung kurang lebih cuma 10%.
08:36Saya koalisi, koalisi, mendukung Megawati, Hasimu Sadi.
08:4360% kalah dengan yang 10%.
08:47Itulah politik.
08:49Ada kekuatan besar di situ.
08:51Siapa kekuatan besar?
08:52Ya kita tahu siapa.
08:53Mas Rony, di mana?
08:55Siap tidak terbicara, seolah-olah tidak ada pengadilan.
08:57Sekali lagi itu, kayak kalau dalam dunia pewayangan itu, kayak...
09:00Oh, gue goncang, kacik.
09:03Jadi inilah yang terjadi.
09:05Ironi sekali.
09:06Negara lagi diguncang bencana.
09:08Lagi diguncang, goncang, kacik.
09:09Eh, ada Petro yang malah nuduh-nuduh.
09:13Ada orang besar di balik ini.
09:16Petro ini mah nggak tahu malu.
09:17Petro ini mah nggak tahu malu.
09:19Ya, malah dia menumpangi gajah.
09:22Wah, gajah.
09:23Gajah nggak punya ijazah.
09:24Wah, ini gajah nggak punya.
09:26Tapi dalam Quran Surat Al-Film 105,
09:30gajah itu nanti akan hancur dengan burung ababil.
09:33Jadi insya Allah Indonesia akan kembali pegang.
09:37Luar biasa.
09:37Akan kembali baik.
09:39Kalau ijazah palsunya ini terbongkar.
09:41Dan dia, mbak, nggak penting lagi.
09:43Karena bisanya cuma tok, detok, bok, detok.
09:46Oke, baik.
09:47Itu rasa deh.
09:48Luar biasa, Kompan TV.
09:51Sekali lagi saya sampaikan.
09:54Rusak, rusak.
09:55Kocin statement.
09:56Bahwa ini telah bergulir sampai ke tingkat penyidikan.
09:59Dan saya memahami sekali apa yang disampaikan oleh Bang Susno.
10:04Tetapi kalau harus dibuktikan dulu bahwa ijazah itu asli.
10:08Dan itu Bapak Yesus Yoko Widodo yang harus membuktikan itu.
10:12Itu di luar dari konteks penyidikan.
10:14Artinya penyidik itu hanya menerima laporan proses.
10:16Kemudian melimpahkan kekejaksaan.
10:18Sangat sederhana.
10:20Tidak mungkin orang yang melaporkan yang membuktikan itu.
10:23Hal-hal yang seperti itu yang dituduh.
10:25Yang dituduh dia harus membuktikan.
10:27Nah, kemudian tanggal 15 ini, besok, hari Senin, kita akan gelar perkara.
10:33Nah, disini akan kita ungkap.
10:34Duduk perkara saya rasa Bang Susno juga tahu.
10:37Bahwa bagaimana gelar perkara itu mengungkap fakta-fakta.
10:40Sehingga, saya yakini bahwa mudah-mudahan ketika hal itu ada kesalahan dalam penyidikan.
10:47Tentunya bisa dihentikan.
10:48Tetapi kalau tidak, hati-hati disini.
10:50Berarti lengkap.
10:51Bisa bergulir.
10:52Pak Mantan Presiden nanti bakal menunjukkan ijazah aslinya di pengadilan.
10:57Diwakili oleh kejaksaan.
10:59Terima kasih, Pak Bapak.
11:01Terima kasih, Pak Bapak.
11:01Terima kasih, Pak Bapak.
11:01Terima kasih, Pak Bapak.
11:02Terima kasih, Pak Bapak.
11:03Saya masih terima kasih, Pak Bapak.
11:04Sampai jumpa minggu depan.
11:05Terima kasih.
11:06Terima kasih.
11:22Terima kasih, Pak Bapak.
11:52Terima kasih, Pak Bapak.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan