Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Listrik di Aceh kembali padam. Meski di beberapa lokasi listrik sempat menyala, namun hanya bertahan beberapa jam. Warga berbondong-bondong ke sejumlah warung kopi dan SPBU yang memiliki genset untuk bisa mengisi daya baterai ponsel dan mengakses internet.

Pasokan listrik di Banda Aceh dan Aceh Besar mengalami pemadaman bergilir hingga tiga malam berturut-turut, dan kondisinya masih belum normal. Selama dua minggu lebih, pasokan listrik di daerah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih belum pulih.

Lalu, bagaimana langkah untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah terdampak banjir dan longsor?

Kita bahas lebih dalam bersama, Ketua Komisi VII DPR Fraksi PAN, Saleh Daulay, Analis Ekonomi Energi UGM, Fahmi Radhy, dan Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bengkulu Likopa Noptilo, yang saat ini bertugas di Agam, Sumatera Barat

#banjirlongsor #acehsumatera #sumatera

Baca Juga [FULL] BRIN minta Masyarakat Waspada! Lahan Bekas Bencana Beresiko Tinggi untuk Permukiman di https://www.kompas.tv/regional/637109/full-brin-minta-masyarakat-waspada-lahan-bekas-bencana-beresiko-tinggi-untuk-permukiman



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/637110/full-komisi-vii-dpr-tim-sar-soal-pasokan-listrik-di-aceh-sumatera-masih-belum-stabil
Transkrip
00:00Pasokan listrik di Banda Aceh dan Aceh Besar mengalami pemadaban bergilir hingga 3 malam berturut-turut
00:08dan kondisinya masih belum normal.
00:11Pemadaban bergilir berlangsung setiap 3 hari sekali dan membuat sejumlah pertokohan terpaksa tutup.
00:18Tak hanya itu, lampu di jembatan yang biasanya menerangi pengguna jalan pun padam.
00:23Hal ini membuat sebagian besar warga terganggu.
00:25Pemadaban listrik juga berdampak pada jaringan komunikasi yang mengakibatkan koneksi internet terputus.
00:34Warga korban bencana di desa Blangperia, Aceh Utara juga harus kembali menunggu adanya aliran listrik
00:40setelah sebelumnya sempat menyala selama beberapa jam.
00:44Warga berbondong-bondong ke sejumlah warung kopi dan SPBU yang memiliki genset
00:49untuk bisa mengisi daya baterai ponsel hingga mengakses internet.
00:55Kebutuhan akan pulihnya aliran listrik sangat mendesak.
01:23Tanpa aliran listrik, proses pemulihan pasca bencana semakin lambat
01:28dan membuat derita masyarakat bertambah.
01:31Tim Liputan, Kompas TV
01:32Dalam kunjungannya ke Aceh, Tamiang, Presiden Prabowo Subianto meminta para pengungsi untuk bersabar
01:42karena pemerintah sedang berusaha mengatasi masalah di lapangan.
01:46Prabowo menyebut bahwa masih ada beberapa kepala keluarga yang belum mendapatkan aliran listrik.
01:52Pemerintah sedang bekerja keras meski di lapangan sulit, namun seluruhnya akan diupayakan maksimal.
02:00Prabowo juga berpesan untuk bersama-sama melindungi alam dan tidak menebang pohon sembarangan.
02:06Saya minta maaf kalau masih ada yang belum, kita sedang bekerja keras.
02:18Mungkin listrik yang belum ya.
02:21Sudah mulai?
02:23Kita berusaha, kita tahu di lapangan sangat sulit, keadanya sulit, jadi kita atasi bersama.
02:33Kita tidak boleh tebang pohon sembarangan.
02:38Saya minta pemerintah, daerah, semua lebih waspada, lebih awasi.
02:43Kita jaga alam kita dengan sebaik-baiknya.
02:49Saya kira itu pesan saya.
02:51Selama dua minggu lebih, pasokan listrik daerah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat masih belum pulih.
03:01Lalu bagaimana langkah untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah terdampak banjir longsor?
03:06Kita bahas lebih dalam bersama Ketua Komisi 7 DPR Fraksipan, Saleh Daulai, Pengamat Ekonomi Energi, Fahmi Radi, dan Likopa Noptilo.
03:16Kasih operasi dan siaga kantor Sar Bengkulu yang saat ini bertugas di Agam, Sumatera Barat.
03:21Selamat malam, Bapak-Bapak.
03:24Selamat malam, Pak.
03:28Selamat malam saya ke Pak Likopa.
03:31Saat ini suasana di sana seperti apa?
03:33Apakah sambungan listrik ini sudah stabil dan sudah tersedia, Pak Likopa?
03:40Terima kasih untuk jaringan listrik.
03:45Saat ini memang sudah terpasang.
03:47Tetapi masih belum stabil.
03:49Masih ada giliran mati-matinya.
03:52Masih terkait listrik.
03:55Jadi masih bergilir.
03:58Sejauh ini daerah mana saja yang sudah teraliri listrik walaupun bergantian itu di Agam?
04:03Pak Likopa.
04:06Untuk daerah Agam itu ada 16 kecamatan.
04:09Dan 13 kecamatan yang terdampak dari banjir dan wongfor atau galodu.
04:18Daerah ini memang yang kami tempatin atau putusnya Batana sendiri itu daerah Palembayan.
04:25Palembayan ini daerah yang terdampaknya di belah korbannya sangat banyak.
04:31Sangat banyak memang daerah-daerah seperti Kota Tengah atau Sawalawe itu memang tiang listriknya pada ini jatuh atau tanggal.
04:43Jadi maka PLN bekerja keras untuk supaya bisa tersambung.
04:47Daerah-daerah yang terifolir.
04:48Dan sudah ada informasi kira-kira kapan listrik itu akan stabil dalam kondisi seperti ini kalau informasi dari PLN Pak?
04:59Kalau informasi dari PLN sendiri bahasanya dia akan secepatnya.
05:05Cepatnya segera untuk mengatasi terkait untuk jaringan listrik yang berpengaruh dengan jaringan telekomunikasi juga.
05:13Ya karena betul ini akan berdampak pada jaringan telekomunikasi banyak sekali yang jadi kesulitan untuk memberikan informasi ke keluarganya.
05:22Belum lagi gelap-gulutnya sudah dua minggu ini dari bencana awal datang.
05:26Pak Saleh kalau dalam kondisi seperti ini apa saja dari tinjauan DPR kendalanya untuk memulihkan pasokan listrik sudah ada komunikasi dengan pemerintah.
05:35Apa saja feedbacknya Pak?
05:36Jadi untuk sejauh ini sebetulnya kan kami itu hanya melihat bagaimana keadaan masyarakat.
05:44Masyarakat sekarang sangat tergantung sekali dengan pasokan listrik yang ada.
05:52Sampai sejauh ini kalau kita lihat tanggap darurat yang sedang dilakukan oleh pemerintah juga sangat terkendala karena adanya kendala listrik seperti ini.
06:03Jadi ada banyak alat-alat yang memang membutuhkan supplier energi yang bersumber dari listrik.
06:11Nah di daerah-daerah kita terutama di tempat rawan bencana sekarang katakanlah di Provinsi Aceh, Suwatera Utara dan juga Suwatera Barat.
06:19Itu rata-rata semuanya sangat berharap agar listrik ini bisa segera hidup dan menyala tinggal yang demikian kebutuhan masyarakat bisa berponungi.
06:29Tentu begini, masyarakat ini percaya betul dengan apa yang disampaikan oleh pemerintah.
06:36Jadi karena itu kita berharap bahwa pemerintah menyampaikan informasi yang valid, akurat.
06:42Sehingga dengan demikian masyarakat punya atakallah prediksi dan juga punya rencana-rencana yang akan dilakukan terkait dengan apa saja yang sedang mereka hadapi.
06:57Terutama dalam melakukan upaya-upaya percepatan tanggap darurat yang ada saat ini.
07:04Kemarin pada saat ada rapat di Aceh, rapat koordinasi, itu kan kita dengar semua bahwa Pak Bahlil melaporkan kepada Presiden bahwa malam ini,
07:14waktu itu disebut begitu, akan terang semua seluruh wilayah Aceh gitu.
07:21Tetapi kenyataannya sampai beberapa hari, bahkan sampai hari ini, listriknya belum total semua bisa menciplai kebutuhan masyarakat.
07:31Masih banyak masyarakat yang merasakan kesulitan dengan adanya kekurangan listrik setelur.
07:36Nah disinilah saya katakan bahwa apa yang disampaikan oleh pemerintah itu semestinya bisa dikerjakan dengan baik.
07:43Tetapi kami juga di DPR meyakini bahwa tidak mudah memang untuk menghidupkan kembali listrik-listrik yang ada itu.
07:50Melihat situasi dan kondisi yang ada di lapangan saat ini.
07:54Kita melihat bahwa ada kendala-kendala baik yang bersifat teknis maupun non-teknis yang dihadapi oleh PLN.
08:01Terutama karena ada banyak tiang-tiang listrik yang memang rusak, anjut, kemudian kabel-kabel listrik yang putus,
08:09kemudian bukan hanya putus di lintasan satu provinsi tertentu, tetapi juga antar provinsi dan antar kabupaten.
08:17Dan bahkan ada, katakanlah, kabel-kabel listrik tersebut yang menyeberangi sungai.
08:24Di mana kita tahu bahwa sungai-sungai yang ada di sana juga terputus.
08:27Jadi jalannya putus, kemudian komunikasi antar mereka juga tidak baik.
08:32Karena di sana kalau tidak ada listrik, maka itu juga berpengaruh kepada telekomunikasi.
08:38Jadi adalah telekomunikasi yang ada di sana tidak nyala, ya banyak ya.
08:42Banyak sekali tidak akan hidup kalau listriknya tidak ada.
08:45Nah ini yang saya katakan juga menjadi kendala.
08:48Jadi kendala ini memang harus diselesaikan dulu.
08:50Kalau tidak, ya tidak mungkin tanggap daruratnya akan dipercepat.
08:52Nah sekarang fakta yang muncul di lapangan adalah adanya perpanjangan masa tanggap darurat yang dikeluarkan oleh pemerintah-pemerintah daerah.
09:00Yang tadinya mungkin sudah selesai dalam waktu 7 sampai 8 hari, sekarang malah diperpanjang sampai lebih dari 14 sampai 15 hari.
09:07Ini yang saya katakan lagi bahwa tidak mudah dan karena itu kita berharap PLN jangan asal kasih informasi kepada menterinya gitu.
09:15Jadi nanti menterinya bicara seperti ini ternyata tidak sesuai.
09:18Nanti masyarakat salah persepsi lagi.
09:20Mereka melihat apa yang terjadi di pemerintah malah justru dianggap tidak siap untuk menghadapi tanggap darurat seperti ini.
09:26Ini kesiapan ini itu masalah mentalitas.
09:29Kalau pemerintahnya saya dianggap tidak siap, maka masyarakatnya kan tidak siap.
09:32Ya karena masyarakat bergantungnya pada pemerintah dalam masa tanggap darurat ini ya Pak Saleh ya.
09:37Iya, karena memang kan faktanya bencana ini tidak mau disebut juga sebagai bencana nasional.
09:43Kalau dia tidak bencana nasional berarti tentu pemerintah mampu untuk mengatasi semua yang dibutuhkan.
09:47Nah sampai hari ini kebutuhan dasar manusia atau kebutuhan dasar masyarakat yang ada di sana tidak terpenuhi.
09:54Yaitu kebutuhan dasar untuk memperoleh listrik.
09:57Itu kebutuhan dasar sekali gitu.
09:58Di era teknologi seperti sekarang, listrik itu satu hal yang sangat penting.
10:02Nah soal listrik ini saya tanyakan ke Pak Fahmi.
10:05Sebenarnya dalam masa tanggap darurat bencana, ketersediaan energi terutama listrik ini kan sangat penting.
10:11Kalau sampai sekarang saja belum beres soal listrik, sebenarnya apa yang harus dilakukan lebih cepat lagi?
10:17Dan bagaimana melakukannya Pak Fahmi?
10:20Ya tadi kita sepakat bahwa listrik itu nyawa bagi kehidupan-hidupan yang lain gitu.
10:27Kalau listriknya mati maka banyak nyawa yang mati juga.
10:30Tadi sudah kita sepakati itu gitu.
10:32Nah rakyat terdampak terutama di Aceh.
10:37Ini pandai ada dua hal yang membuat mereka kecewa.
10:40Tadi Pak Saleh sudah menyampaikan bahwa klaim Bahlil sudah 93% nyala, ternyata tidak.
10:49Ini benar-benar mematikan harapan ini.
10:52Nah kemudian yang kedua, secara teknis itu ya.
10:57Itu yang dilakukan PLN menurut saya tidak benar juga gitu ya.
11:00Memang PLN itu fokus pada perbaikan tower energi brandon di Langsa itu ya.
11:07Karena tower itulah yang menghubungkan backbone listrik Sumatera.
11:15Artinya kalau tower itu sudah diperbaiki maka akan menyala seluruh Sumatera.
11:21Tetapi Pak Saleh mengatakan itu tidak mudah.
11:24Karena banyak hal yang rusak, kemudian akses jalan menuju ke sana itu juga rusak, terputus gitu ya.
11:33Kalau misalnya butuh pergantian yang dan lain sebagainya itu tidak bisa sampai sana.
11:39Nah mestinya sembari itu diperbaiki, maka digunakan dulu temporary gitu ya.
11:45Saya kira PLN bisa mensuplai paket genset di banyak tempat tadi.
11:51Tapi genset yang memiliki kan hanya beberapa SPBU tadi gitu ya.
11:57Saya kira PLN bisa punya menyediakan genset yang banyak.
12:01Sehingga di banyak tempat itu bisa mengundang listrik dari genset tadi.
12:05Sembari tower tadi diperbaiki tapi listrik nyala gitu ya.
12:10Itu saya kira yang belum terlambat dilakukan oleh PLN untuk mensuplai genset dan saya kira relatif lebih mudah disuplai gitu ya.
12:19Di daerah-daerah yang terdampak tadi itu Pak Arista.
12:22Ya saya ke Pak Likopa.
12:25Kalau di sana sudah ada di mana saja untuk genset ini Pak Likopa?
12:31Terutama untuk di daerah-daerah dekat misalnya pengungsian, dekat perumahan.
12:35Kalau di agam di mana saja yang sudah ada.
12:36Dan apakah sudah ada permintaan khusus dari SAR atau dari BPB maupun BNPB untuk penyediaan genset?
12:44Rumah sakit misalnya itu kan sangat butuh sekali.
12:47Terima kasih Pak untuk genset.
12:50Sebetulnya kalau dari kita sendiri kita sudah bawa dari awal.
12:55Di posko-posko sudah dilengkapi dari pemerintah daerah juga.
12:59Hasil dari rapat setiap alamnya di posko, utama di Kabupaten Agam,
13:05menyampaikan apa yang dibutuhkan dari pihak masyarakat khususnya yang terdampak maupun di posko pengungsian.
13:13Untuk saat ini di Kabupaten Agam ada beberapa titik posko pengungsian.
13:21Karena wilayah perkecamatannya sangat panjang.
13:26Ada 13 kecamatan yang terdampak.
13:29Jadi setiap titiknya mereka juga sudah menyiapkan dari pemerintah sendiri genset.
13:34Nah gendala kita memang saat ini akses untuk komunikasi efek dari jaringan listrik tersebut.
13:43Dan kalau genset dengan jumlah yang terbatas tentu tidak bisa mencukupi ya kebutuhan masyarakat di sana.
13:50Betul ya Pak Likopa ya?
13:51Ntar sekali Mbak. Untuk genset memang kalau memang ada genset otomatis juga masuk BBM-nya juga di pernikahan.
14:00Mungkin gendala kita juga salah satu akses untuk membawa BBM-nya tersebut.
14:07Jadi itu juga menjadi gendala.
14:09Pertama di daerah-daerah yang menggunakan genset dari publik.
14:13Kalau untuk jalur pengangkutan BBM maupun BBM yang masuk sampai sekarang cuma ada di pos-pos mana saja kalau di Agam Pak?
14:22Itu nanti di data dari pemerintah dan mereka sudah akomodir terkait berapa satu malamnya menggunakan buahan bakar.
14:34Untuk saat ini memang tidak ada pengaruh terkait maklumat jajet.
14:38Cuma daerah-daerah yang terpencil itu agak sulit untuk mengirimkan buahan bakar.
14:44Karena ada jembatan-jembatan ya, pun daerah-daerah itu juga aksesnya juga sudah makin berbelakang.
14:54Untuk menggunakan kodampan atau penerahan motor juga agak sulit karena daerah terbut dengan ketinggian akibat dari jembatannya rusak.
15:03Kalau daerah yang terpencil otomatis juga akan semakin sulit tadi ya seperti Pak Liko Pacerita untuk mengantarkan bahan bakar, untuk mengantarkan genset.
15:14Tapi bahkan di Banda Aceh kemarin saya berbincang langsung dengan wali kota Banda Aceh.
15:19Di situ pun di ibu kota provinsi Aceh belum ada listriknya, belum tersedia listriknya untuk masyarakat.
15:25Lalu mau menunggu sampai kapan lagi dan apa yang bisa didorong untuk pemerintah menyelesaikan masa tanggap darurat ini sesaat lagi di Sampai Indonesia Malam.
15:34Indonesia Malam masih membahas soal bagaimana langkah mempercepat pembelian listrik di daerah terdampak banjir longsor.
15:39Kita bahas bersama dengan Ketua Komisi 7 DPR Fraksipan Seledaulai, Pengamat Ekonomi Energi UGM Famir Radi dan Liko Panoptilos,
15:48Kasih Operasi dan Siaga Kantor Sar Bengkulu yang saat ini bertugas di Agam Sumatera Barat.
15:52Kemarin baru saja saya berbincang dengan wali kota Banda Aceh, ibu kotanya Provinsi Aceh.
15:59Pak Liko, Pak tadi cerita bahwa daerah terpencil ini sulit sekali dijangkau jenset bantuan masuk,
16:05tapi ini ibu kota Provinsi Aceh pun masih sulit untuk dijangkau listrik, apalagi daerah-daerah lainnya.
16:12Pak Saleh, apa yang bisa didorong dari DPR, dari fraksi PAN yang terutama ada di dalam pemerintahan agar jadi percepat?
16:21Kalau masyarakat kan tidak bisa bergantung kepada siapapun lagi, kepada pemerintah yang saat ini tidak menetapkan sebagai bencana nasional,
16:28artinya pemerintah mampu semestinya.
16:29Jadi kalau saya mohon maaf ya, kebetulan ini kan dapil saya, Pak.
16:36Jadi saya tahu persis bahwa memang ini ada sesuatu yang perlu disegerakan oleh pemerintah.
16:44Nah karena itu, hal-hal yang bersifat fundamental, memang yang dibutuhkan oleh pemerintah hari ini,
16:52itu mesti harus segera dipenuhi.
16:56Ya karena kalau tanpa pemenuhan terhadap hal-hal seperti itu,
16:59maka tanggap darurat ini akan terkendala dan ini bisa membutuhkan waktu yang sangat lama sekali.
17:05Pertama begini, pertama ya yang perlu diingati,
17:08bahwa perumahan warga itu puluhan ribu yang hilang.
17:13Ya bukan hanya seribu, dua ribu, puluhan ribu.
17:16Karena ada desa juga, seperti Tapanulis Selatan itu ada dua desa yang hilang tuh mbak.
17:21Sama sekali nggak ada lagi, nggak kelihatan.
17:24Itu satu, berarti kan rumahnya hilang-hilang semua.
17:26Kemudian yang kedua, infrastruktur yang dimiliki oleh masyarakat,
17:31terutama misalkan tak kalah sekolah, rumah ibadah,
17:34apa namanya, pelayanan kesehatan,
17:38dan pusat-pusat aktivitas sosial lainnya juga hilang.
17:43Jadi karena itu, itu perlu rekonstruksi dan rehabilitasi
17:49yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit gitu.
17:51Kemudian, pekerjaan masyarakat terganggu.
17:54Sekarang kalau datang ke tempat bencana ini,
17:56akan kelihatan betapa masyarakat di sana tidak bisa bekerja secara optimal
18:01karena sawah mereka hilang.
18:03Jadi sawah yang hilang itu jutaan hektar juga,
18:07kalau dihitung total semua gitu loh.
18:09Nah karena itu ini bukan tidak mudah gitu.
18:11Nah sekarang apa yang akan dilakukan oleh pemerintah
18:13untuk mengatasi apa yang terjadi sekarang ini?
18:16Kalau panen tak bisa dihitungin,
18:18karena sawah-sawah mereka itu juga sekarang sedang,
18:22katakanlah,
18:23terkendalai.
18:24Ya karena tadi bencana ini.
18:26Kemudian,
18:27tadi infrastruktur,
18:29ya katakanlah jembatan, jalan,
18:31dan hal-hal lainnya yang menghubungkan
18:34antara satu kota dan kota lain juga terkendala.
18:36Kemudian sekarang,
18:38alat-alat untuk membantu percepatan.
18:41Saya katakan helikopter, pesawat,
18:43dan sebagainya juga terbatas.
18:44Bandara udara yang ada di sana juga terbatas.
18:47Jadi banyak sekali bandara udara yang tidak operasional.
18:50Sehingga dan demikian,
18:50bantuan juga sangat terkepat.
18:52Nah ini yang menurut saya,
18:54penting harus dipikirkan oleh pemerintah,
18:56bagaimana caranya ada percepatan-percepatan seperti itu.
18:58Nah kami dari praktipan,
19:00memang sudah diperintah oleh Ketua Umum
19:02supaya datang turun,
19:04bikin dapur,
19:05datang ke mereka,
19:06bantu apa yang bisa dibantu.
19:07Ya sesuai dengan kapasitas kami.
19:09Nah ini sedang kita lakukan,
19:11dengan harapan ya ini bisa juga membantu pemerintah.
19:14Dalam rangka minimal tangkap darurat ini,
19:16masyarakat tidak merasa ditinggalkan oleh siapapun.
19:19Kalau dari Pak Fahmi,
19:20apa yang harus dipercepat oleh pemerintah saat ini?
19:23Singkat saja.
19:23Ya saya kira strateginya PLN harus diubah tadi.
19:27Jadi jangan fokus pada perbaikan tower,
19:30karena perbaikan tower itu
19:32nanti akan perbaikan juga
19:34untuk transisi,
19:35kemudian distribusi,
19:37yang ribuan tadi itu butuh.
19:39Waktu tadi Pak Saleh mengatakan
19:41bisa berbulan-bulan,
19:42sementara masih mati.
19:45Nah sembari itu,
19:47bagi dulu genset
19:48supaya tidak beberapa tempat itu hidup.
19:51Dan saya ya PLN mampu untuk membagikan genset tadi.
19:55Baik, itu untuk daruratnya ya Pak ya?
19:58Iya.
19:59Jadi genset dibagi,
20:00listrik hidup,
20:01kemudian tower diperbaiki.
20:03Pada saat diperbaiki tower,
20:06itu sudah ada listrik dari genset.
20:08Baik.
20:09Nah kalau dari Pak Liko Pak,
20:10singkat saja,
20:11apa yang paling dibutuhkan saat ini Pak?
20:12Ada butuh genset di mana saja?
20:14Kalau untuk dari pasaran sendiri,
20:20untuk genset kita lebih di daerah-daerah posko.
20:24Mungkin kalau genset kita lebih ke jaringan.
20:27Jaringan ya.
20:28Karena berhubungan dengan jaringan telekomunikasinya Pak.
20:32Ya.
20:32Jadi.
20:34Antara seru atau tim yang mencari di lapangan
20:39untuk komunikasi,
20:40tadi ini memang kita sangat membutuhkan itu.
20:43Karena daerah-daerah yang kita sisir
20:45untuk pencarian sendiri,
20:47itu memang kita menggunakan hati,
20:50tapi ada daerah-daerah yang dinyatakan blank spot.
20:53Ya.
20:54Saat ini jaringan listrik maupun komunikasi
20:57terbatas begitu.
20:59Baik.
20:59Jadi bukan energi sementara dari genset yang dibutuhkan,
21:03tapi jaringan listriknya,
21:04karena ini terkait dengan jaringan komunikasi
21:06untuk pencarian,
21:08untuk juga masyarakat melakukan aktivitasnya.
21:10Terima kasih Pak Liko Pak.
21:11Semoga lancar di sana,
21:13prosesnya semoga segera membaik
21:15dan segera masuk jaringan listrik secara stabil.
21:18Dan terima kasih juga Pak Fahmi,
21:20terima kasih juga Pak Saleh sudah hadir
21:21sampai Indonesia malam.
21:22Selamat malam.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan