Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni telah mengantongi 12 perusahaan yang diduga menjadi biang keroik di balik bencana ekologis di Suamtera. Mereka terindikasi melakukan pelanggaran lingkungan hingga memperparah banjir dan tanah longsor di tiga provinsi.
00:01Menteri Kehutanan, Menhut, Raja Juli Antoni telah mengantongi 12 perusahaan yang diduga menjadi biangkroik di balik bencana ekologis di Sumatera.
00:10Mereka terindikasi melakukan pelanggaran lingkungan hingga memperparah banjir dan tanah longsor di tiga provinsi.
00:16Namun, Menhut Raja Juli memilih untuk merahasiakannya rapat-rapat.
00:20Alasannya, kata dia, untuk menjaga proses hukum yang sedang berjalan agar tidak terganggu.
00:25Saat dicecar wartawan, ia bersikukuh untuk tidak membocorkan nama-nama tersebut.
00:32Saya belum bisa sebutkan.
00:34Karena ini masih proses hukumnya, ujar Raja usai mengikuti rapat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025.
00:44Raja Juli konsisten menunjukkan sikap, tutup mulut, ini.
00:48Ia bahkan enggan merincikan langkah penindakan yang telah diambil.
00:51Namun menegaskan bahwa temuan indikasi pelanggaran tersebut sangat serius dan siap untuk ditindaklanjuti ke tahap berikutnya.
00:58Ia juga mengisyaratkan bahwa jumlah perusahaan yang diselidiki bisa saja bertambah seiring dengan pendalaman bukti-bukti di lapangan oleh tim penegak hukum.
01:05Nanti.
01:07Yang penting kita sudah identifikasi.
01:09Ada indikasi tadi pelanggaran hukum.
01:12Selanjutnya apakah 12?
01:14Apakah berapa persisnya?
01:15Ya tentu nanti tergantung temuan di lapangan.
01:18Tapi indikasi awalnya ada 12 subjek hukum.
01:21Katanya, Jumat, 5 Desember 2025.
01:25Suasana semakin memanas ketika awak media mencoba memancing dengan menyebut inisial salah satu perusahaan raksasa, TPL.
01:32Namun, Raja Juli kembali mengelak, menolak untuk membenarkan maupun membantah.
Jadilah yang pertama berkomentar