Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda menyebut pertumbuhan ekonomi di kuartal III mencapai 39 persen dan mayoritas disumbang sektor pertambangan.

Sherly menyebut Maluku Utara tidak boleh terus bergantung pada sektor ekstraktif yang bersifat jangka pendek.

Sherly mengakui bahwa ketimpangan terjadi karena selama 15 tahun terakhir pembangunan terlalu terfokus pada industri tambang.

Petani dan nelayan kita tidak punya produksi cukup besar untuk supply kawasan industri. Kebutuhan bahan pangan mereka per bulan bisa seratusan miliar, dan tidak bisa dipenuhi.

Akibatnya, pasokan justru didatangkan dari luar daerah, mulai dari Merauke, Makassar, hingga Jawa.

Menurut Sherly, untuk menikmati multiplier effect dari pertumbuhan tambang, Maluku Utara harus segera mengembangkan sektor lain yang lebih berkelanjutan.
"Diversifikasi harus di perikanan, pertanian, dan pariwisata. Maluku Utara itu sangat cantik. Pariwisata bisa membuat ekonomi inklusif," tegasnya. Namun potensi itu terkendala infrastruktur dasar yang masih minim.

Sherly juga menyoroti rendahnya serapan tenaga kerja lokal yang tidak siap.




Bagaimana menurut Anda?

Saksikan di sini: https://youtu.be/Gw8hQ0y0p2g

#sherlytjoanda #gubernur #malukuutara

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/632748/gubernur-sherly-tjoanda-maluku-utara-tak-bisa-selamanya-bergantung-pada-tambang-rosi
Transkrip
00:00Saya masih bersama Gubernur Maluku Utara, Sherly Coanda.
00:05Bu Sherly, Maluku Utara itu zaman Covid saja, pertumbuhan ekonominya bisa dua digit saat pertumbuhan ekonomi kota-kota lainnya.
00:13Karena punya ketergantungan pada industri tambang.
00:16Apa yang bisa Bu Sherly jawab terhadap tudingan, katakan pencinta lingkungan,
00:23saya percaya harusnya Anda memiliki juga hati yang sama karena tadi Anda sudah mengatakan paham dengan apa yang mereka khawatirkan.
00:31Tapi kira-kira gini, Selios waktu itu mengadakan satu seminar yang mengatakan potensi ekonomi Maluku Utara
00:38supaya tidak tergantung pada industri ekstraktif.
00:42Karena Maluku Utara itu punya kekayaan yang luar biasa dari hasil laut, pertanian.
00:48Apa yang bisa membedakan bahwa Maluku Utara, pengusaha jangan diganggu, mereka yang sudah punya izin jangan diganggu.
00:53Tapi apa yang bisa membuat Maluku Utara berbeda di tangan Anda dengan diversifikasi ekonomi?
00:59Ya, memang pertumbuhan ekonomi saat ini, kuartal 3, 39 persen itu mayoritas dari industri pertambangan.
01:07Masa depan Maluku Utara itu kita harus melakukan diversifikasi karena pertambangan ini kan jangka pendek.
01:13Kita adalah...
01:14Sorry, jadi Anda memasukkan itu dalam visi kepemimpinan Anda?
01:19Ya.
01:19Bahwa tidak tergantung pada ekstraktif?
01:21Kita memang tidak boleh tergantung pada ekstraktif.
01:23Kita lihat apa yang terjadi 15 tahun sudah lewat Maluku Utara, fokus kepada ekstraktif.
01:28Nothing happened.
01:29Bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi, tidak inklusif, tidak pemerataan, sebenarnya juga karena salahnya kita.
01:35Kita tidak menyiapkan infrastruktur untuk itu.
01:37Petani dan nelayan kita punya produksi tidak cukup banyak untuk meng-supply kawasan industri.
01:42Mereka kebutuhan bahan-pangannya satu bulan, seratusan miliar.
01:45Dan kita tidak bisa supply karena kita tidak ada infrastruktur dan menyiapkan diri selama 15 tahun terakhir untuk meng-supply.
01:55Jadi mereka mengambil dari luar, dari Menado, dari Makassar, dari Jawa.
01:59SDM tidak semuanya bisa menggunakan orang lokal karena memang SDM kita tidak bersiapkan.
02:03Oleh karena itu sebenarnya untuk kita bisa menikmati hasil dari multiply effect, dari pertumbuhan ekonomi di tambang, kita harus diversifikasi di perikanan dan pertanian.
02:15Kita harus bisa meng-supply industri tambang ini yang sedang bertumbuh very fast.
02:19Kita harus investasi di pendidikan, kita bisa meng-supply sumber daya manusia untuk mereka.
02:24Dan kemudian satu hal lagi, Maluku Utara itu sangat cantik.
02:29Untuk pariwisata, pariwisata itu adalah salah satu cara untuk bagaimana pertumbuhan ekonomi itu bisa inklusif.
02:36Kalau dilihat seperti Bali, semua pertumbuhan daerah yang pertumbuhan ekonominya itu karena pariwisata, itu pemerataan ekonomi terjadi.
02:42Karena stakeholder-nya banyak.
02:44Tapi untuk pariwisata bisa bertumbuh dibutuhkan infrastruktur dasar yang bagus.
02:47Dibutuhkan airport, jalan jembatan, signal, dan itu masih menjadi PR.
02:51Seharusnya industri pertambangan ini menjadi leverage.
02:54Eko nilainya itu menjadi bargaining untuk kita membangun infrastruktur untuk perikanan, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
03:04Dan itu belum terjadi.
03:05Karena akan sangat mengagumkan Maluku Utara ketika ia bisa memulai diversifikasi ekonomi.
03:13Saya sedang memulainya.
03:14Saya sedang membentuk infrastruktur.
03:16Saya tidak punya banyak uang.
03:17Fiskal kita lemah.
03:18Saya jalan ke semua kementerian.
03:19Minta dukungan.
03:21Saya mendapat dukungan yang sangat baik dari Menteri Pertanian, dari Menteri Perikanan, dari Menteri Pendidikan untuk membangun infrastruktur di Maluku Utara.
03:31Pada saat terpilih, Bu Sherry, kalau saya merewind atau mengulang-ulang, ingatan tentang bagaimana Bu Sherry terpilih sebagai seorang perempuan.
03:41Maka waktu itu banyak lembaga survei mengatakan ini triple minority bisa menang di Maluku Utara.
03:50Seorang perempuan, non-muslim, tidak berasal dari Maluku Utara.
03:58Ada yang bilang triple, ada yang bilang lima minoritas.
04:02Tapi bagi saya, saya selalu bilang saya nerah putih.
04:04Saya bukan minoritas.
04:07That's my mindset.
04:09Itu mindset-nya.
04:12Jadi kekaguman orang bahwa, wah hebat banget bisa triple atau lima, apa, minoritas gitu.
04:20Ketika kita berpikir bahwa kita itu minoritas, secara unconsciously kita itu merasa minder.
04:27Saya dulu awalnya selalu bilang gitu, walaupun saya ini minoritas.
04:31And then suatu hari ada teman saya mengatakan, no, you are merah putih.
04:34And then since then I berubah, saya merah putih.
04:37Saya mencintai Indonesia.
04:39As much as yang mayoritas.
04:42Bu Sherly, Bu Sherly lagi pencitraan gak sih?
04:45Bagi saya pencitraan itu sesuatu yang saya katakan tidak saya lakukan.
04:48Yang saya lakukan adalah publikasi.
04:50Saya menginformasikan apa yang saya lakukan.
04:54Saya tidak butuh orang untuk menyukai saya.
04:58Saya punya citra diri yang cukup baik.
05:00Saya tidak butuh validasi dari orang.
05:02Saya membutuhkan output untuk kepuasan diri saya.
05:07Saya mau tanya apakah tudingan ini atau misalnya tadi saya senang mendengar jawaban dari Bu Sherly mengatakan bahwa saya menghargai kritik dari teman-teman aktivis sebagai masukan.
05:22Teman-teman dari Jatam, NGO saya menerima sebagai masukan.
05:25Tapi pernah gak terpikir oleh Bu Sherly bahwa tudingan ini atau serangan ini karena Anda seorang perempuan?
05:32Enggak. Saya tidak pernah mempermasalahkan Jatam.
05:37Karena begitu banyak kepala daerah yang punya perusahaan tambang.
05:40Begitu banyak laki-laki sebagai pembuat kebijakan.
05:45Mereka dengan tenang bisa ngapa-ngapain tanpa diserang bertubi-tubi.
05:50Tapi ketika perempuan yang memegang jabatan maka ia begitu banyak mendapat serangan bertubi-tubi.
05:56Do you think it's about women?
05:58Saya tidak pernah berpikir. Saya tidak pernah memberikan energi saya untuk berpikir tentang itu.
06:04Benar atau tidak, I don't know.
06:05Tapi saya menggunakan energi saya untuk berpikir bagaimana bereaksi, bagaimana solusi, bagaimana meminimaliskan rasa tidak percaya publik kepada saya.
06:23Dan saya memahami itu. Artinya saya harus lebih transparan lagi.
06:27Komunikasi publik saya harus lebih baik lagi.
06:29Saya memastikan bahwa memang tidak ada conflict of interest ketika saya memerintah.
06:33Saya memang harus berjuang lebih keras, belajar lebih keras, dan melakukan semua lebih transparan saja.
06:39Benar kata orang.
06:41Perempuan memang harus membuktikan dua, tiga, empat kali lebih besar.
06:46And then that's okay.
06:47Kadang kita itu katanya woman itu like a tea bag.
06:52Kita itu...
06:53Semakin diseduh?
06:54Iya.
06:55Dan harus di air panas.
06:57Semakin diseduh dia akan semakin mengembang.
06:59Ya, wanginya keluar.
07:01Katanya itu istri Presiden Amerika.
07:04Ya, Roosevelt.
07:05Eleanor.
07:05Roosevelt?
07:06Ya, Eleanor.
07:07So, saya menerima semuanya dengan menerima.
07:10Saya tidak pernah bertanya kenapa.
07:12I think I renew my mindset.
07:16Waktu kejadian 12 Oktober saya bertanya kenapa.
07:18And then ada titik di mana saya menerima dan setelah itu semuanya menjadi lebih gampang.
07:23And ketika saya sudah melewati kehilangan pasangan hidup, itu cobaan terbesar dalam hidupku.
07:30And then the rest is just bring it.
07:33I'll do my best.
07:34Ya.
07:35Bu Sherly, saya sungguh berharap dan saya rasa saya tidak sendirian.
07:40Bu Sherly bisa menjawab semua kecemasan, kekhawatiran, ketakutan dari teman-teman NGO
07:48yang juga bisa dibilang representasi dari masyarakat Maluku Utara.
07:52Karena tudingan mereka ini juga karena kecemasan akan tanah leluhur mereka.
08:00Saya pahami.
08:02Harus berhasil karena begitu banyak orang yang mensupport Anda.
08:08Kalau Anda terlibat dalam konflik kepentingan dan kasus korupsi,
08:14akan begitu banyak rakyat Anda yang kecewa.
08:19Yang terutama menurut saya banyak perempuan yang memberikan support pada Anda.
08:22Saya sering membaca komen, saya sering di DM juga, banyak yang menaruh harapan besar.
08:28Saya membuka pintu untuk banyak pemimpin perempuan di masa depan nanti.
08:36Saya ada beberapa, kalau saya kunjungan ke sekolah kemudian ada anak-anak SMA.
08:42Kalian mau jadi apa? Saya mau jadi gubernur.
08:44Atau kalian mau jadi apa? Saya mau jadi seperti Bu Sherly.
08:47Pada ngomong seperti itu.
08:48Saya tahu banyak harapan yang ditaruh di pundak saya dan saya harus membuktikan bahwa saya amanah.
08:54Tapi ya saya juga menyadari bahwa saya hanya manusia biasa dan godaan itu akan selalu ada.
09:00Saya selalu minta doa untuk saya selalu amanah.
09:02Setiap minggu saya mengkalibrasi kembali hatiku dan moral kompas saya.
09:08Dan saya berdoa Tuhan selalu menjaga hati saya tetap bersih.
09:15Saya bukan pemimpin yang sempurna.
09:17Saya belajar. Jika saya salah, saya menerima kritik.
09:21Dan teman-teman jatam, NGO, media, sahabat saya, Mbak Rosi, siapapun yang bisa ketika saya salah, kritik saya.
09:33Ketika saya salah, ingatkan saya. Untuk saya tetap teguh dalam jalur yang benar.
09:44Berbicara lah, berkomunikasi lah, berdiskusi lah dengan teman-teman aktivis yang saya yakin.
09:50Mereka juga punya seperasaan dengan Anda menjaga lingkungan Maluku Utara.
09:54Saya membuka ruang untuk berdiskusi dengan mereka.
09:57Bagaimana sama-sama memberikan yang terbaik untuk Maluku Utara.
10:01Saya mau memberikan yang terbaik untuk Maluku Utara.
10:05Saya yakin mereka membuat semua tudingan dan kecaman itu mungkin dengan alasan khawatir atau pengen yang terbaik untuk Maluku Utara.
10:13Saya membuka ruang diskusi untuk semua teman-teman, jatam, NGO, wartawan, media, aktivis.
10:21Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan