Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda menegaskan komitmennya menjaga integritas di tengah sorotan publik terkait kepemilikan usaha tambang.

"Saya sudah mendeklarasi apa yang saya miliki jauh sebelum menjadi gubernur. Sekarang pun saya deklarasi lagi di LHKPN. Jika suatu saat ada posisi yang menimbulkan konflik kepentingan, saya akan abstain," katanya.

Ia juga meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bekerja secara objektif tanpa memberi perlakuan khusus terhadap siapa pun. Menurutnya, reformasi tata kelola pemerintahan tidak bisa dimulai tanpa keteladanan dari pemimpin.

Sherly menyebut perubahan sistem harus dimulai dari diri sendiri sebelum menular ke seluruh birokrasi. Ia menegaskan bahwa kepercayaan publik hanya bisa dibangun lewat tindakan nyata.




Bagaimana menurut Anda?

Saksikan di sini: https://youtu.be/Gw8hQ0y0p2g

#sherlytjoanda #gubernur #malukuutara

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/632745/gubernur-maluku-utara-sherly-tjoanda-tegaskan-anti-konflik-kepentingan-tambang-rosi
Transkrip
00:00Terima kasih Anda masih di program ROSI, saya masih bersama Gubernur Maluku Utara, Ibu Sherly Coanda.
00:08Ia sedang dalam pusaran tudingan industri tambang karena Ibu Sherly adalah pemilik perusahaan tambang.
00:17Dalam bagian sebelumnya, Ibu Sherly sudah mengakui bahwa memang memiliki perusahaan tambang dan sahamnya pasif.
00:23Ibu Sherly, tadi Ibu sudah mengatakan paham dengan perusahaan yang ada di masyarakat, capek melihat pengusaha jadi pembuat kebijakan
00:35dan alih-alih membuat masyarakatnya makin makmur tetapi memperkaya diri sendiri atau konflik kepentingan.
00:45Apa yang membedakan Ibu Sherly dengan oligarki lainnya?
00:48Saya mendeklar apa yang saya miliki, saya sudah mendeklar apa yang saya miliki bahkan jauh sebelum saya menjadi Gubernur.
00:56Sekarang saya menjadi Gubernur, saya mendeklar lagi di sini dan di LHKPN dan jika ada di posisi suatu saat nanti
01:05ada posisi di mana akan terjadi konflik of interest maka saya akan abstain.
01:11Saya tidak mengambil kebijakan terhadap sesuatu yang terkait dengan usaha Anda.
01:19Karena saya, mengapa saya tanyakan ini?
01:23Karena kita tidak bisa memaksa orang kemudian ketika jadi pejabat melepaskan semua yang telah diterimanya dari dulu
01:29yang didapatkannya dengan hasil keringatnya.
01:32Tetapi yang dijaga adalah bagaimana seorang pembuat pengusaha menjadi pembuat kebijakan
01:37tidak memutuskan tentang perusahaannya sendiri.
01:41Jadi ketika Ibu mengatakan bahwa jangan ada yang bawa-bawa nama saya, jangan ada yang menjual-jual nama saya
01:48itu termasuk juga pada eksekutif perusahaan milik Ibu.
01:52Mereka lah orang pertama yang harus menjaga nama baik Ibu.
01:55Setuju.
01:55Nah pertanyaan saya, jadi benchmark Ibu sebagai pembuat kebijakan,
02:03Gubernur Maluku Utara yang juga punya perusahaan tambangnya itu sudah Ibu miliki sejak awal.
02:10Jadi benchmark Ibu sebagai seorang gubernur yang memang punya perusahaan di usaha tambang adalah
02:18Ibu akan abstain atau tidak terlibat dalam setiap pengambilan kebijakan ketika itu menyangkut perusahaan Ibu.
02:26Ya. Dan saya juga selalu bilang ke OPD terkait, tidak perlu ada perlakuan khusus.
02:32Jika memang ada yang salah, lakukan sesuai SOP.
02:36Saya tidak punya perlakuan khusus bahkan untuk teman, keluarga, semuanya lakukan sesuai SOP.
02:43Saya mau melakukan hal yang benar. Saya sedang membentuk sistem ini menjadi benar.
02:46Saya tidak bisa melakukan hal yang benar jika saya sendiri tidak benar.
02:51Dan ketika saya mau melakukan hal yang benar, tidak mungkin saya tidak benar.
02:56Karena nanti semua orang pasti akan ada di mana-mana.
03:01Saya harus mulai benar dengan diri saya sendiri, dengan circle saya terdekat,
03:06dengan keluarga saya, teman saya, perusahaan saya, baru kemudian OPD dan sistem yang lainnya bisa mencontoh.
03:13Dan kepercayaan itu tidak bisa diyakinkan dengan kata-kata, harus dengan tindakan.
03:20It takes time for me to prove.
03:22Jadi Ibu paham dong kalau misalnya...
03:24Saya paham, saya menghormati kekhawatiran itu, saya mengerti.
03:28Saya pun menghormati...
03:29Orang itu capek melihat.
03:31Semua simpul-simpul kekuasaan pengambil kebijakan itu adalah pengusaha.
03:37Dan kemudian pengambilan kebijakan itu tidak pernah lepas dari kepentingan usahanya masing-masing.
03:44Saya mengerti, saya menerima, saya mengapresiasi semua kritikan.
03:49Saya menganggap ini bagian dari demokrasi dan juga menjaga saya untuk terus amanah.
03:54Mengingatkan saya bahwa semua mata melihat saya, memastikan saya melakukan apa yang saya katakan dan melakukan hal yang benar.
04:03Walaupun itu termasuk...
04:05Dan memastikan saya tidak ada dalam posisi conflict of interest.
04:10Bu Sherly, saya mau menaikkan ini.
04:15Karena saya tahu Bu Sherly itu seorang diver.
04:1717 Agustus lalu dive in dan itu luas sekali.
04:24Saya harus tanyakan ini kenapa?
04:26Karena di Halmahera, tepatnya di Teluk Weda, Halmahera Tengah, lalu ada di Sungai Sangaji.
04:32Itu sudah terpapar.
04:34Mereka masyarakatnya tidak bisa cari ikan lagi, hasil laut, hasil sungai.
04:38Sungai, karena mereka sudah terpapar, terkontaminasi dengan dua logam berat yaitu merkuri dan arsenik yang melebihi batas aman.
04:48Rasanya seorang diver itu harusnya pencinta lingkungan loh.
04:51Apa yang Ibu bisa lakukan?
04:53Apa perhatian Ibu tentang kerusakan seperti ini yang mengancam kehidupan masyarakat Bu Sherly?
05:00Saat ini dengan tim baru yang sudah saya bentuk, kita sedang menginventaris semua kerusakan yang ada.
05:06Karena kan semuanya harus berdasarkan data.
05:08Tidak bisa katanya.
05:10Dan data itu juga tidak hanya dilihat dengan mata, harus ada hasil lab dan lain-lain.
05:15Saat ini Maluku Tara itu kita belum punya namanya status dan kelas sungai maupun laut.
05:20Kita sedang petakan status dan kelas sungai dan laut, kelas 1, kelas 2, kelas 3, kondisi saat ini.
05:27Sehingga ketika kita bilang rusak, rusaknya dari mana?
05:30Oh Ibu, come on.
05:32Kalau misalnya sudah ada masyarakat yang terpapar.
05:34Saya tahu rusak itu fakta.
05:36Data itu satu hal, tapi Ibu juga harus memiliki.
05:39Kan kita untuk memperbaiki, kita harus tahu data hari ini di mana.
05:42Kita tidak bisa saling menyalahkan.
05:44Bahwa itu rusak, ya saya setuju itu rusak.
05:47Bahkan saya melihat sendiri dari keran warga keluar air coklat.
05:53Karena kenapa? Ibu kan diver.
05:55Ya, saya tahu saya diver.
05:56Jadi rasanya data itu satu hal, tapi rasanya kalau orang itu sudah dive in ke laut, dia bisa sendiri mengetahui bahwa ini sudah tercemar.
06:06Harusnya Ibu memiliki sense itu selain menunggu data.
06:12Bahwa sekarang rusak, saya tahu itu sudah rusak.
06:15Untuk memperbaiki, saya butuh data hari ini untuk memperbaiki ke depannya seperti apa.
06:20Bahwa saya melihatnya langsung yang rusak, saya diving di daerah pariwisata.
06:25Saya tidak diving di daerah tambang.
06:28Bahwa ada masyarakat nelayan semakin susah mencari ikan, ya itu fakta.
06:33Bahwa saya menyayangkan hal itu terjadi, ya.
06:36Bahwa apakah saya hari ini bisa menyetop tambang?
06:39Tidak.
06:41Faktanya adalah pertumbuhan ekonomi yang ada di Malaukutara itu karena dari industri ekstraksi, which is tambang.
06:48Dan izinnya sudah ada jauh sebelum saya menjadi gubernur.
06:52Dan izinnya sebagian dikeluarkan oleh pusat.
06:54Itu sudah ada.
06:55Dan sebelum dikeluarkan, itu sudah melalui analisa dampak lingkungan yang panjang.
07:00Yang seharusnya semua amdal dan seluruh pengawasan reklamasi itu harusnya dijalankan dengan benar.
07:07Apakah itu sudah dijalankan dengan benar?
07:09Menurut saya belum.
07:11Apakah saya punya data untuk mengatakan itu?
07:13Belum ada.
07:14Kan saya ketika berbicara dengan pusat, saya juga harus pakai data.
07:17Tidak bisa pakai katanya juga.
07:18Cuma ini yang terlihat dengan mata memang bahwa apakah semuanya buruk?
07:23Tidak.
07:23Apakah ada yang melakukan good mining governance?
07:25Ya.
07:26Apakah ada yang tidak melakukannya?
07:28Ya.
07:28Nah, kemudian yang sudah melakukannya dengan good mining governance, kita memberikan apresiasi.
07:33Yang belum, kita tidak lanjuti.
07:35Kita kembalikan semua sesuai dengan kajian amdal yang sudah ada.
07:39Nah, ketika mereka semua melakukan good mining practice yang benar, maka seharusnya limbah yang keluar itu adalah air bersih.
07:46Jika tambang yang memberikan dampak ekonomi ini tidak merusak lingkungan, maka itu positif.
07:55Yang terjadi sekarang memang tidak semua, tapi ada mining yang kemudian ada dampak lingkungan.
08:01Itu ya, itu yang mau kita perbaiki.
08:04Untuk perbaiki, kita ketika berbicara dengan pusat karena mereka yang punya kekuasaan harus pakai data.
08:09Jika ada data, mereka melakukan fungsinya dengan baik.
08:11Yang tadi saya baru jelaskan.
08:13Mereka tutup.
08:13Dan ketika kita berbicara dengan perusahaan pun dengan data, mereka melakukan apa yang kita minta.
08:18Selama itu memang ada data.
08:19Ya, saya ngerti maksudnya ibu.
08:21Ibu akan fight untuk ini.
08:24Ya, I'll fight for it.
08:26Selama memang ibu juga punya pegang data, supaya ketika ibu fight for them, ibu juga punya argumentasi yang kuat.
08:33Ya.
08:34Tapi will you fight for them?
08:35Of course I'll fight for them.
08:36Bagi saya, kerusahaan lingkungan itu hidden cost.
08:40Apa yang kita cari ketika ekonomi naik, lingkungan rusak itu hidden cost, dampak lingkungan, dampak sosial, masa depan.
08:48Kita tuh tidak mewariskan alam ini untuk anak cucu maluku utara.
08:52Kita meminjamnya dari mereka.
08:53Anda akan berjuang bersama mereka?
08:55Saya akan berjuang bersama mereka.
08:57Dari awal saya bilang ketika bapak ibu berjuang untuk memenangkan saya, saya akan berjuang untuk kalian lima tahun ke depan.
09:03And I'll do.
09:05I'm doing right now.
09:06I'm doing right now.
09:25I'm doing right now.
09:26I'm doing right now.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan