Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Erupsi Semeru Rabu lalu, menyisakan pilu. Ratusan rumah warga rusak, tertimbun material vulkanik.

Salah satunya rumah milik Lutfiah. Warga Dusun Gumuk Mas, Desa Supit Urang ini, tinggal seorang diri saat Semeru memuntahkan awan panas.

Sang suami baru saja meninggal, sedangkan anaknya tinggal ikut suami dan sedang menimba ilmu di pesantren.

Lutfiah dilanda kebingungan. Selain kehilangan tempat tinggal, sawah satu-satunya luluh lantak tersapu awan panas Semeru.

Lutfiyah pun berencana menjadi T-K-I ke luar negeri, untuk melanjutkan hidup dan membiayai pendidikan anaknya.

Sementara itu, sejumlah warga Desa Supit Urang, kembali ke rumah mereka yang porak-poranda. Mereka mengais barang tersisa yang bisa diselamatkan.

Warga berani datang ke rumah, setelah kondisinya tidak panas dan tidak berlumpur.

Harta benda yang bisa diselamatkan, dibawa warga ke pengungsian maupun rumah saudara. Hingga kini, masih ada ribuan warga yang mengungsi akibat erupsi Semeru.

#semeru #erupsisemeru #vulkanik

Baca Juga Daftar Diskon Tiket Kereta Api untuk Nataru Keberangkatan Pasar Senen hingga Gambir di https://www.kompas.tv/info-publik/632706/daftar-diskon-tiket-kereta-api-untuk-nataru-keberangkatan-pasar-senen-hingga-gambir



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/632708/rumah-diterjang-erupsi-semeru-warga-cari-sisa-barang-yang-masih-bisa-dipakai-kompas-siang
Transkrip
00:00Erupsi awan panas meru mengubur ratusan rumah.
00:03Meski kilangan rumah, warga terpaksa kembali untuk mengurus dan mengais harta benda yang tersisa.
00:16Erupsi semeru Rabu lalu menyisakan pilu.
00:20Ratusan rumah warga rusak, tertimbun material vulkanik.
00:26Salah satunya rumah milik Lutfiah.
00:29Warga dusun Gumukmas, desa Supiturang ini tinggal seorang diri saat semeru memuntahkan awan panas.
00:37Sang suami baru saja meninggal, sedangkan anaknya tinggal ikut suami dan sedang menimba ilmu di pesantren.
00:46Lutfiah dilanda kebingungan.
00:49Selain kehilangan tempat tinggal, sawah satu-satunya lulu lantak tersapu awan panas semeru.
00:55Sendirian saya anaknya yang terakhir di pondok, Pak.
01:02Yang dua tunur suaminya seduk, Pak sendiri-diri.
01:06Tidak dipikirkan anaknya yang terakhir di pondok, Pak.
01:12Udah mau kerja, Pak.
01:13Lutfiah pun berencana menjadi TKI ke luar negeri untuk melanjutkan hidup.
01:18Lutfiah pun berencana menjadi TKI ke luar negeri untuk melanjutkan hidup dan membiayai pendidikan anaknya.
01:45Sementara itu, sejumlah warga desa Supit Urang kembali ke rumah mereka yang porak-poranda.
01:54Mereka mengais barang tersisa yang bisa diselamatkan.
01:59Warga berani datang ke rumah setelah kondisinya tidak panas dan tidak berlumpur.
02:03Nah, itu kemarin waktu pagi lepas kejadian itu masih panas abunya ini.
02:14Jadi panas itu kalau dipijak itu kaki itu.
02:20Termasuk apa itu?
02:21Kembu itu.
02:23Kembu ya, kembur ya.
02:26Jadi baru sekarang, Pak, berani ya?
02:28Jadi baru sekarang, berani.
02:30Memang ada yang bisa diselamatkan, Pak?
02:32Ya, ada sebagian.
02:34Kalau yang lain, hancur semua, itu tidak kena.
02:37Tidak kena.
02:37Harta benda yang bisa diselamatkan di bawah warga ke pengungsian maupun rumah saudara.
02:47Hingga kini, masih ada ribuan warga yang mengungsi akibat erupsi Semeru.
02:52Abdur Rohman, Kompas TV, Lumajang, Jawa Timur.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan