Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 4 jam yang lalu
KOMPAS.TV- Pernyataan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menuai kontroversi. Ia sempat mengatakan bahwa dalam Makan Bergizi Gratis atau MBG tak perlu ahli gizi. Posisi tersebut menurut Cucun, dapat diisi oleh lulusan baru yang telah mengikuti program pelatihan.

Cucun menyampaikan hal itu saat acara Konsolidasi SPPG se-Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu,16 November 2025.

Setelah pernyataanya viral dan menyedot perhatian publik, Cucun menyampaikan permohonan maafnya. Cucun bilang, ia hanya ingin meluruskan usulan yang muncul, soal istilah ahli gizi dalam proses rekrutmen petugas MBG.

Sahabat Kompas TV berikan pendapat Anda mengenai berita tersebut, tulis dengan bijak di kolom komentar ya!

Baca Juga Dedi Mulyadi Bakal Beri Subsidi Biaya Hiburan untuk Hajatan Warga di https://www.kompas.tv/regional/631949/dedi-mulyadi-bakal-beri-subsidi-biaya-hiburan-untuk-hajatan-warga

Editor Video: Joshua Victor

#cucunwakilketuadprri#cucunahmadsyamsurijal#ahligizi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/631952/kronologi-cucun-wakil-ketua-dpr-sebut-mbg-tak-perlu-ahli-gizi-dan-berujung-minta-maaf
Transkrip
00:00Intro
00:00Ramai di media sosial soal pernyataan dari Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsu Rizal
00:14yang membahas rekrutmen petugasatuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG
00:20dari program Makan Bergesi Gratis atau MBG
00:24Cucun adalah Wakil Ketua DPR RI periode 2024 sampai dengan 2029
00:30dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
00:33Adapun perkataan viral Cucun itu terlontar saat ia menghadiri Forum Konsolidasi SPPG
00:39Sekabupaten Bandung pada Minggu 16 November 2025
00:43Rapat konsolidasi tersebut dihadiri oleh Mitra BGN, SPPG, Ahli Gizi, dan Camat Sekabupaten Bandung
00:51Masalah bermula saat ada peserta yang menyinggung soal sulitnya mendapatkan Ahli Gizi untuk ditempatkan di SPPG
00:57Yang kedua, kami juga kemarin sedikit pengalaman, Alhamdulillah tadi sudah ada nomenklatur yang diganti
01:06Kami kemarin hampir kesulitan Ahli Gizi, Pak
01:10Sampai sifatnya transaksional
01:12Ahli Gizi itu pasang tarif terlalu tinggi
01:15Gajinya pengen utuh, terus dikos-kosan, segala rupa lah
01:20Bahkan sampai yang di ujung-ujung itu sampai seperti itu
01:24Sampai kita minta dari Bengkulu, dari Palembang, wah semua dengan diteketing semuanya
01:29Peserta itu usul supaya istilah Ahli Gizi tidak dipakai
01:33Jika tenaga yang direkrut bukan lulusan Gizi
01:36Solusinya apa?
01:38Yang pertama, jika memang pada akhirnya tetap ingin merekrut dari non-gizi
01:44Tolong tidak menggunakan embel-embel profesi Ahli Gizi lagi
01:49Tetapi cukup sebagai posisi pengawas produksi dan kualitas atau QA dan QC
01:59Paserta itu belum selesai menyampaikan menjelasannya
02:04Cucun segera menanggapinya
02:06Cucun juga bilang, face credit weight dan lulusan SMA pun dapat dilatih
02:10Untuk mengisi posisi Ahli Gizi di SPPG
02:13Saya sekarang akan nanti ajak rapat BGN
02:17Dan merubah diksi daripada Ahli Gizi ini adalah
02:20Satu tenaga yang menangani Gizi
02:23Tidak perlu Ahli Gizi
02:24Nanti saya akan selesaikan DDPR
02:27Ketika sedang bergerak DDPR, saya ketahu
02:29Kita tidak perlu Ahli Gizi
02:31Tidak perlu persagi
02:32Yang diperlukan adalah
02:34Satu tenaga yang mengawasi Gizi
02:37Tidak perlu Ahli Gizi
02:38Selesaikan ya
02:40Cucun?
02:40Ya, bicara logansi dengan saya
02:44Semua pengusaha DDPR memiliki ini
02:46Saya tidak perlu bersaing
02:48Saya itu tidak mau dengar ada orang sombong
02:50Karena saya ini Ahli Gizi
02:52Boleh saya pakai asli
02:53Nanti tinggal dibuka di kes
02:58Melatih orang
02:59Bila perlu disini di
03:01Pak Bupati itu punya anak-anak yang presiden weight
03:04Anak SMA cerdas-cerdas
03:06Diberarti tiga bulan
03:07Kasih sedikit kasih
03:08Pernyataan cucun tersebut viral di media sosial
03:17Dan mendapatkan beragam penangkapan
03:19Dari warganet
03:20Sementara itu Kepala Badan Gizi Nasional
03:22Atau BGN Dadan Hindayana
03:24Juga merespon soal perkataan
03:26Tidak perlunya tenaga Ahli Gizi
03:28Dalam program makan bergizi gratis
03:31Kepala BGN bilang
03:33Setiap SDPG
03:34Wajib memiliki tenaga Ahli Gizi
03:36Menurutnya perkataan cucun tersebut
03:39Tidak sesuai dengan sikap Badan Gizi Nasional
03:42Ini bukan sikap Badan Gizi Nasional
03:45Program ini dirancang
03:47Dengan tidak menetapkan standar menu nasional
03:50Oleh sebab itu
03:52Di setiap SDPG harus ada orang yang paham tentang gizi
03:56Nah prioritas pertama
03:58Di tahap awal adalah Sarjana Gizi
04:01Tapi kita ketahui bahwa
04:05Produksi Sarjana Gizi
04:07Itu terbatas
04:09Sementara program ini terus berjalan
04:11Jadi ketika terjadi kelangkaan Sarjana Gizi
04:14Badan Gizi harus mencari jalan keluar
04:16Oleh sebab itu kita sekarang perluas
04:18Orang yang menangani gizi itu
04:22Dengan lulusan-lulusan yang berkorelasi
04:24Dengan pengetahuan gizi
04:26Contohnya kesehatan masyarakat
04:28Itu ada pasti pelajaran gizi di dalamnya
04:30Teknologi pangan itu pasti ada pengetahuan gizi di dalamnya
04:33Pengolahan makanan pasti dengan gizi di dalamnya
04:36Jadi sekarang kita sudah buat surat edaran
04:38Yang kita minta agar ikut mendaptar
04:42Karena tidak mungkin satu SDPG berjalan
04:44Tanpa orang yang mengetahui tentang gizi
04:46Jadi sekarang disilahkan Sarjana Gizi
04:49Sarjana kesehatan masyarakat
04:51Sarjana teknologi pangan
04:53Sarjana pengolahan makanan
04:55Untuk terlibat dalam program makan bergizi
04:57Terpisah dokter dan ahli gizi masyarakat Tan Syotien
05:02Menyeroti pernyataan cucun soal ahli gizi
05:04Tan menyampaikan pernyataan cucun tidak masuk akal
05:08Ia menilai cucun tak paham profesi ahli gizi
05:12Tan menjelaskan ahli gizi punya anil penting dalam menyusun
05:28Menghitung gizi
05:30Menjaga kualitas dan keamanan menu
05:33Sesuai dengan kebutuhan anak usia sekolah
05:35Hingga mengawasi implementasi menu di lapangan
05:39Ahli gizi juga berperan dalam menjelaskan soal gizi pada orang tua dan siswa
05:44Juga memonitor dampak program dari makanan bergizi gratis
05:48Setelah viral, cucun menyampaikan permohonan maafnya
05:53Menurut cucun, pernyatanya saat itu berniat meluruskan usulan yang muncul dalam forum konsolidasi SDPG MBG
05:59Terutama soal ide mengganti istilah ahli gizi
06:04Di dalam proses rekrutmen petugas MBG
06:07Awalnya kita itu dari RDP Komisi 9
06:11Yang mengambil keseputusan untuk mencari solusi kelangkaan terkait ahli gizi
06:17Akuntan
06:18Nah teman-teman ahli gizi ini udah tahu
06:21Di bawah
06:22Menyampaikan usulan
06:24Ada kalimatnya agak sedikit
06:27Jangan pakai embel-embel
06:29Ahli gizi
06:31Kalau emang mau diganti
06:32Nah saya juga baru tahu
06:34Ternyata si persagi ini sama
06:38Siapa BGN baru mau menindaklanjuti MOU yang sudah dari bulan Oktober
06:43Nah disini kan perlu ditetipkan seperti misalkan gini
06:47Tidak akan terjadi ada ahli gizi yang dari satu dapur pindah ke dapur yang lain
06:53Kemudian juga tadi majelis etiknya sudah disampaikan
06:57Karena belum ada MOU teknis saja
07:00Sudah disampaikan tadi
07:02Makanya
07:03Kejadian kemarin itu karena usulan
07:06Tidak pakai lagi
07:07Apa usulannya dalam forum itu
07:11Kalau mau diganti jangan pakai MOU-embel gizi
07:15Kita respon
07:16Kita akan bawa
07:18Kalau emang misalkan seperti ini
07:19Nanti justru profesinya
07:21Yang akan tereliminir
07:23Sama yang profesi-profesi lain
07:25Tapi tadi saya sampaikan aspirasi disini dengan BGN
07:28Maksimalkan yang ada
07:30Profesinya adalah ahli gizi
07:32Karena kita berbicara gizi ini kan
07:34Oke itulah
07:36Tadi sudah saya sampaikan kan
07:38Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan
07:42Mengingatkan soal pentingnya ahli gizi
07:45Dalam program Makan Bergeji Gratis
07:47MBG tetap dan harus wajib perlu profesi ahli gizi
07:55Dalam penyelenggarannya
07:57Kami tadi mengajak agar
07:59Para ahli gizi untuk ikut mengalasi makanan
08:03Gimanapun nih
08:04Tadi kami diskusi sekarang Indonesia tinggi sekali
08:07Masyarakat yang kena penyakit gula
08:10Bahkan ada anak-anak
08:12Kita minta kurang-kurang nanti melakukan edukasi
08:15Ya makanan-makanan yang mulai tinggi
08:17Kadang-kadang depan sekolah
08:20Minuman untuk ikut manis
08:21Gula-gula dan sebagainya
08:24Menajak alih gizi untuk melakukan edukasi
08:27Terhadap makanan-makanan yang
08:29Anak-anak kita layak
08:30Bagus untuk ikut konsumsi
08:32Dan mana yang perlu diberi
08:34Termasuk yang tadi bulan yang tinggi itu
08:37Berikutnya kita juga mengajak bapak-bapak tadi
08:41Untuk terus melakukan juga edukasi
08:43Di NBG, sekolah-sekolah
08:46Agar terindah dari peraturan itu
08:48Selain itu NBG terus-menerus melakukan
08:51Perbaikan mereka juga di dua arah
08:54Kita menempurnakan
08:55Tapi publik juga diperlukan
08:57Terima kasih

Dianjurkan