Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025) sore mengalami erupsi.

Gunung Semeru mengeluarkan awan panas sejauh 5 kilometer lebih dari puncak kawah.

Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar mengatakan masyarakat yang berada di zona merah sebagian sudah ada yang mengungsi dan dievakuasi.

Ia juga menyebut malam ini akan menandatangani perpanjangan status tanggap darurat selama 7 hari ke depan.

Pergantian status Gunung Semeru cukup cepat dari waspada (level 2), siaga (level3) dan kini berganti jadi awas (level 4).

Baca Juga Awan Panas Gunung Semeru Terjang Jembatan Curah Kobokan, 2 Warga Alami Luka Bakar | KOMPAS MALAM di https://www.kompas.tv/regional/632004/awan-panas-gunung-semeru-terjang-jembatan-curah-kobokan-2-warga-alami-luka-bakar-kompas-malam

#gunungsemeru #erupsi #lumajang

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/632009/gunung-semeru-erupsi-bupati-lumajang-akan-umumkan-status-tanggap-darurat-7-hari-ke-depan
Transkrip
00:00Pak Surono, saya menyambung pertanyaan sebelumnya.
00:06Tadi kan Anda sendiri mengatakan cukup aneh, tiba-tiba muncul awan panas.
00:11Artinya apakah ini baru pertama kali jarang terjadi atau bahkan pertama kali muncul langsung awan panas di Genung Sumeru?
00:21Kalau awan panas guguran, itu iya, ya kan?
00:25Di jalannya itu tidak nampak, tiba-tiba terjadi awan panas.
00:30Makanya, agi vulkanologi itu membedakan antara awan panas letusan dengan awan panas guguran.
00:38Awan panas guguran itu misalnya ada kubah ya, lava keluar, membentuk suatu kubah seperti kubah masjid,
00:45tiba-tiba tidak stabil, gugur, ya kan?
00:48Kemudian menghasilkan awan panas.
00:49Itu deteksinya sulit.
00:51Tetapi kalau erupsi, erupsi kan membangun suatu tekanan.
00:57Dari yang kecil, membesar, membesar, membesar.
01:00Pasti gejala itu kan ada.
01:02Oleh karena itu, dilakukan pemantuan.
01:05Ada kegempaan di sana, ada kembang kembisnya gunung dan sebagainya.
01:10Untuk memahami proses aktivitas gunung api yang mungkin berpotensi, ya kan?
01:19Terjadi erupsi, gitu loh.
01:21Itu, ya kan?
01:22Nah, saya mendapat laporan terus-menerus video dari masyarakat ini, statusnya masih waspada.
01:29Begitu awan panas.
01:30Loh, kok masih waspada?
01:33Begitu nggak lama kemudian, ini udah besar.
01:35Kemudian naik lagi siaga.
01:37Ini barang udah terjadi, gitu loh.
01:41Membesar lagi, menjadi awas.
01:44Loh, kalau begini bagaimana masyarakat tahu ada suatu ancaman.
01:47Kalau sesuatu udah terjadi, gitu loh.
01:50Baru di warning-nya, gitu loh.
01:52Maksud saya begitu, Mbak.
01:53Kalau awan panas keukuran, memang sulit lah, gitu ya.
01:57Namun demikian, ya kan?
01:59Sebetulnya peta-peta itu,
02:02peta-peta kawasan rawan bencana gunung api itu,
02:05sudah melindungi hal itu terjadi.
02:10Ya kan?
02:10Bila mana terjadi letusan yang tiba-tiba, gitu.
02:14Tanda-tandanya sulit dipahami.
02:17Sebenarnya ada kawasan yang bahaya yang tidak boleh masyarakat ada di situ, gitu loh.
02:22Itu aja sih.
02:24Ya mudah-mudahan tidak ada korban, gitu aja.
02:26Oke, baik.
02:28Tetap bersama kami ya, Pak.
02:29Sekarang kita akan bergabung dengan Bupati Lumajang, ada Indah Amperawati.
02:34Selamat petang, Bu Indah.
02:39Kita coba terhubung bersama dengan Bupati Lumajang.
02:46Selamat petang, Ibu Indah.
02:47Ya, sebelumnya saudara, tadi terjadi letusan Gunung Semeru,
03:01pukul 14 lebih, waktu Indonesia bagian barat,
03:04dan saat ini layar kaca Anda,
03:05tepatnya di sebelah kanan,
03:07merupakan warga yang berada di tempat pengungsian,
03:11evakuasi, lebih tepatnya karena sekarang status Gunung Semeru sudah awas.
03:17Bukan lagi siaga, tapi sudah meningkat menjadi awas.
03:20Dan di sebelah kiri merupakan tadi terjadinya detik-detik meletusnya Gunung Semeru ya.
03:28Awan panas jatuh sekitar 5 km,
03:31dan tadi disampaikan oleh ahli vulkanologi,
03:34bahwa ini merupakan sebuah peristiwa yang cukup unik dan agak aneh,
03:38sehingga kita harus menjadi tahu pemicu yang bisa dikatakan jangan terjadi
03:43atau bahkan tidak pernah terjadi ketika awan panas meluncur dengan cepat 5 km.
03:49Saya langsung mengubingi lagi ada Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
03:54Selamat malam, Bu Indah.
03:55Selamat malam, malam.
03:56Ya, terima kasih telah bergabung bersama kami.
03:58Ibu bisa dijelaskan situasi terkini yang kita tahu tadi Gunung Semeru erupsi pukul 14 lebih,
04:05tapi kemudian pergantian statusnya begitu cepat,
04:08sehingga saat ini statusnya awas.
04:10Apakah semua masyarakat sudah dievakuasi di sekitar lokasi tentunya?
04:13Masyarakat yang berada di zona merah,
04:16terutama di desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro,
04:21beberapa dusun sudah mengungsi,
04:25sudah dievakuasi,
04:28sebagian memang sudah sadar dan mengungsi ke tempat saudara-saudaranya,
04:32itu ada dusun bondeli, kebonagung, kamar kajang, kampung renteng,
04:40sudah mengungsi, dan kalau masih ada 1-2, sekarang sedang dalam berproses.
04:48Sementara kita siapkan di Balai Desa Sumberwuluh,
04:52yang sebagian besar mengungsi ke rumah saudara-saudaranya yang di dalam zona aman.
04:58Kemudian untuk desa Njugosari itu ada sebagian yang berbatasan dengan kampung renteng itu juga sudah diamankan,
05:09dan ada satu dusun sumber langsep yang itu memang menuju ke sana itu melalui jembatan limpas,
05:19yang tentu itu sangat berbahaya,
05:21tetapi dusun itu sebenarnya aman.
05:23Yang saya himba adalah warga yang di dusun sumber langsep itu tidak boleh keluar dari dusun itu.
05:32Karena kejadiannya sore ya, sehingga kalau mereka harus dievakuasi malah berbahaya.
05:37Jadi tetap di tempat itu, insya Allah aman,
05:40ada tempat yang memang sudah kita siapkan di sana jauh sebelumnya,
05:45berdasarkan pengalaman erupsi tahun 2021.
05:48Kemudian saya juga sudah perintahkan di Mas Sosial untuk segera,
05:55ini sedang dalam proses perjalanan menuju Desa Sumberwuluh untuk membuka dapur umum,
06:05dan PMI juga kita beritahu untuk juga membuka dapur umum,
06:13karena untuk melayani pengungsi.
06:15Kita lihat sampai seberapa banyak pengungsi yang ada di balai desa,
06:19karena sebagian besar itu memang di keluarganya masing-masing.
06:23Kemudian saya juga sudah mengeluarkan surat edaran
06:27terkait dengan status siaga menjadi status awas.
06:33Dan saya sudah malam ini akan menandatangani segera perpanjangan tanggap darurat selama tujuh hari ke depan.
06:45Oh, darurat tujuh hari ke depan.
06:47Bu Indah, yang kita tahu tadi untuk status Gunung Sumeru ini,
06:52pergantian statusnya cukup cepat ya Bu.
06:55Dari waspada siaga lalu kemudian awas.
06:57Apakah sudah ada peringatan lebih dini sebelumnya kepada masyarakat,
07:01atau Anda mendapatkan informasi bahwa masyarakat sempat panik mungkin karena status tiba-tiba menjadi awas?
07:09Jadi sebelum status awas, ketika awan panas guguran itu jarak luncurnya 6 kilo,
07:18kita sudah 4,5 kilo awalnya,
07:22kita sudah memonitor early warning system
07:27yang itu memberitahukan sejak dini kepada masyarakat
07:33untuk segera mengungsi atau mengamankan dirinya masing-masing.
07:39Kemudian status masih siaga,
07:44tetapi jarak luncur APG itu begitu cepat,
07:476 kilo, 8,5 gitu.
07:49Dan akhirnya pos pantau Gunung Sawur
07:54melaporkan kepada saya bahwa statusnya adalah status awas.
08:02Ya, status awas.
08:04Kemudian Bu update, kita berharap tidak ada korban jiwa tentu saja ya Bu Indah,
08:09kami juga berharap tidak ada yang terjebak begitu.
08:12Sekarang sudah ada informasi terkait hal itu Bu?
08:14Belum, insya Allah aman ya.
08:18Selama masyarakat patuh terhadap aturan-aturan yang kita berlakukan,
08:24SOP tentang bencana, insya Allah aman tidak ada korban.
08:28Asal masyarakat patuh.
08:30Dan kami harap
08:32doa, kita juga berdoa agar
08:36lahir ini
08:38mengalir di
08:40di ini, di jalannya
08:42begitu, di jalannya, di jalan
08:44alirannya begitu, sehingga
08:46aman lah.
08:48Baik, terima kasih Bu Indah Hampirawati,
08:50Bupati Lumajang, telah bergabung bersama kami.
08:53Kita mendoakan yang terbaik untuk warga
08:54di sana. Selamat malam Ibu.
08:56Selamat malam Ibu.

Dianjurkan