Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
BANDUNG, KOMPAS.TV - Keluarga Rizki Nur Fadilah, warga Desa Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung harap-harap cemas menunggu kabar dari pemuda berusia 18 tahun, yang tak kunjung kembali, usai dua pekan meninggalkan rumah.

Keluarga mendapat kabar bahwa ia dibawa ke Kamboja.

Padahal keluarga mengaku mendapat kabar bahwa Rizki semula meninggalkan rumah untuk seleksi masuk klub sepak bola di Pulau Sumatera.

Kabar bahwa dia ke Kamboja pun menimbulkan dugaan bahwa Rizki menjadi korban penipuan sindikat tindak pidana perdagangan orang.

Kabar soal Riski yang diduga menjadi korban perdagangan orang saat ingin menjadi pesepakbola di Sumatera pun mengundang simpati sejumlah pemain timnas.

Lewat akun media sosialnya mereka meminta dukungan untuk menyelamatkan Rizki.

Seperti yang terlihat pada akun media sosial Asnawi Mangkua Alam dan Rizki Ridho.

Usai pemberitaan soal dugaan jadi korban TPPO di Kamboja ini viral.

Rizki Nur Fadilah muncul dalam video klarifikasi, yang mengatakan dia dalam kondisi baik di Kamboja. Dan minta dipulangkan ke tanah air.

Meski demikian, Pemerintah Jabar pun tetap mengambil tindakan untuk berkoordinasi dengan Polda Jabar dan KBRI. Pemerintah Jabar siap menfasilitasi kepulangan Rizki Nur Fadilah.

Lalu, seperti apa perkembangan terkini terkait proses pemulangan Rizki Nur Fadhilah, dan apakah benar Rizky menjadi korban TPPO, kita bahas bersama Kapolda Jabar periode 20162017, Irjen Purnawirawan Anton Charliyan.

Baca Juga Polisi Sebut Rizki Nurfadilah yang Diduga Jadi Korban TPPO Sudah di KBRI Phnom Penh di https://www.kompas.tv/regional/631896/polisi-sebut-rizki-nurfadilah-yang-diduga-jadi-korban-tppo-sudah-di-kbri-phnom-penh

#tppo #pesepakbola #kamboja

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/632006/kapolda-jabar-2016-2017-analisis-modus-kasus-pesepak-bola-jadi-korban-tppo-di-kamboja
Transkrip
00:00Kita balik ke informasi lainnya, sodara polisi menyatakan pemuda asal Dayah Kolot, Kabupaten Bandung
00:05yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO sudah bebas.
00:12Saat ini korban sudah berada di KBRI Penompeh di Komboja.
00:19Rizki Nur Fadila, remaja 18 tahun asal Dayah Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
00:24yang menjadi korban TPPO saat ini sudah berada di KBRI Penompeh.
00:29Kasat Reskrim Polresta, Bandung, Kompol Lutve Olot Gigantara bilang
00:33saat ini Rizki sudah berada dalam kondisi aman dan berada di KBRI.
00:39Polisi masih menunggu kabar terkait proses pemulangan Rizki ke tanah air.
00:43Dari KBRI Kamboja yang ada di Penompeh bahwa korban saudara Rizki saat ini
01:01sudah berada di KBRI Penompeh yang mana masih dilakukan pemeriksaan.
01:07Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi, memastikan tetap akan berkoordinasi
01:14dengan Polda Jawa Barat untuk penanganan kasus dugaan TPPO
01:18yang diduga di alami Rizki Nur Fadila di Kamboja.
01:22Pemprov Jawa Barat juga memastikan akan menyiapkan biaya untuk pemulangan Rizki.
01:27Deddy mengimbau siapapun untuk tetap waspada jika mendapat iming-iming bekerja di luar negeri.
01:37Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap mengambil keputusan
01:40untuk berkoordinasi dengan Polda Jabar dan KBRI.
01:45Apabila memang ingin kembali, kami akan mengembalikannya
01:48dan kami menyiapkan biaya untuk pemulangannya.
01:52Untuk itu pada siapapun untuk berhati-hati ketika akan bekerja di luar negeri,
01:57yang dijanjikan atau diiming-imingi sesuatu yang pada akhirnya
02:01menjadi derita dan menjadi kesulitan bagi banyak orang.
02:06Untuk itu, kami akan segera bergerak.
02:10Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Setiawan mempersilahkan siapapun
02:14melapor jika ada dugaan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.
02:19Kapolda Jabar bilang pihaknya segera merespon dan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.
02:25Kapolda menambahkan ada sejumlah lembaga terkait yang akan
02:29membantu proses penanganan laporan atas kasus TPPO.
02:35Ada peristiwa yang merupakan tindak pidana perdagangan orang.
02:42Silahkan untuk mengadu ke kami,
02:46nggak usah formal-formal, disan saja ini cukup kami respon.
02:51Kita juga punya lembaga-lembaga lain juga,
02:54pasti akan merespon semua keluhan atau dugaan adanya perdagangan.
03:01Hari ini kami tindaklanjuti ya.
03:03Keluarga Rizki Nur Fadilah, warga Desa Dayakolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,
03:16harap-harap cemas menunggu kabar dari pemuda yang berprofesi sebagai pesepak bola
03:21yang tidak kunjung kembali, usai dua pekan meninggalkan rumah.
03:25Keluarga mendapat kabar bahwa ia dibawa ke Kamboja.
03:31Padahal, keluarga mengaku mendapat kabar bahwa Rizki semula meninggalkan rumah
03:36untuk seleksi masuk klub sepak bola di Pulau Sumatera.
03:40Kabar bahwa dia ke Kamboja pun menimbulkan dugaan
03:43bahwa Rizki menjadi korban penipuan sindikat tindak pidana perdagangan orang.
03:47Dia bilang ke ibunya sudah ada di Kamboja.
03:52Dari sana kami bingung kenapa anak ini katanya mau ke Medan sudah ada di Kamboja.
03:59Terus sudah itu kami pun laporan kesana-kesini.
04:04Saya laporan langsung ke Disnaker bersama Pak Lura
04:07dan jajarannya langsung diantar sama Pak Lura kesana.
04:11Dari pihak Disnaker Alhamdulillah ada baiklah penanggapannya.
04:16Nah, katanya ia tunggu karena mungkin tidak menyalahkan.
04:20Kan yang diurus bukan hanya satu orang mungkin.
04:24Kabar soal Rizki yang diduga menjadi korban perdagangan orang
04:28saat ingin menjadi pesepak bola di Sumatera pun
04:30mengundang simpati sejumlah pemain timnas.
04:34Lewat akun media sosial, mereka meminta dukungan untuk menyelamatkan Rizki.
04:38Seperti yang terlihat pada akun media sosial Asnawi Mangkualam dan juga Rizki Ridu.
04:43Usai pemberitaan soal dugaan jadi korban TPPO di Kamboja viral,
04:48Rizki Nurfadila pun muncul dalam video klarifikasi
04:51yang mengatakan dia dalam kondisi baik di Kamboja
04:55dan minta dipulangkan ke tanah air.
04:57Meski demikian, pemerintah Jabar pun tetap mengambil tindakan
05:17untuk berkoordinasi dengan Polda Jabar dan KBRI.
05:20Pemerintah Provinsi Jabar siap memfasilitasi kepulangan Rizki Nurfadila.
05:26Tim Liputan, Kompas TV
05:27Lalu seperti apa perkembangan terkini terkait proses pengulangan dari Rizki Nurfadila
05:36dan benarkah Rizki menjadi korban tindak pidana perdagangan orang?
05:42Kita akan bahasnya bersama dengan Kapolda Jawa Barat periode 2016-2017,
05:46Irjen Purnawirawan Anton Carlyan.
05:48Assalamualaikum Pak Anton, semoga sehat-sehat selalu.
05:50Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
05:55Ya, Pak Anton, ini kita mengetahui bahwa TPPO semakin marak
05:59dan juga banyak korban yang tergiur
06:01dan kemudian ini diduga sindikat yang selalu berada di Kamboja.
06:05Seperti apa Anda melihatnya bahwa ini menjadi modus yang terus terjadi?
06:10Ya, memang namanya TPPO itu adalah tindakan perdagangan orang
06:16atau di dalam bahasa sehari-hari perbudakan modern lah.
06:22Ya, memang saya dulu sebagai kasut di Trafficking in Person atau TPPO di Mabespori
06:29dan kejahatan ini merupakan extraordinary crime
06:33yaitu kejahatan yang terorganisir.
06:37Nah, apalagi ini kejahatan internasional ya dan serius crime.
06:41Internasional Ordinary Crime itu kenapa?
06:45Karena lintas negara gitu kan.
06:49Dan memang modusnya itu pasti dengan manipulatif.
06:54Penipuan dengan cara merekrut,
06:57kemudian mengirim ke tempat pekerjaan
07:01dan biasanya ada persinggahan juga di sini.
07:04Tadi sebelum ke Kamboja ada di Malaysia
07:07dengan iming-iming kan mau menjadikan seorang atlet gitu kan
07:13pelatihan di Persatuan Sepak Bola Medan
07:17tetapi kenyataannya bukan dengan pasti dengan gaji yang besar.
07:22Dan biasanya kalau ke luar negeri pun juga ini yang pernah terjadi
07:25beberapa waktu yang lalu
07:27bisa dijadikan untuk penari, duta budaya,
07:34kemudian juga sebagai pengasuh keluarga.
07:39Tapi ada yang lebih sadis lagi malah
07:42di sana itu nanti mereka ini
07:43kenyataannya diekploitasi.
07:46Nah, inilah perbudakan modern.
07:48Dipaksa, diisolasi,
07:50disekap,
07:52tidak bisa kemana-mana.
07:54Nah, ini pun juga katanya kan disekap,
07:57disuruh untuk ya mencari
08:00orang-orang dari RRT,
08:03konglomerat yang kaya-kaya.
08:05Nah, ini tata caranya bagaimana
08:07seolah-olah menjadi seorang wanita.
08:10Nah, ini memang sehingga terjadi.
08:12Bahkan yang lebih hebat itu kan
08:13ada lagi yaitu penjualan organ.
08:16Penjualan organ pun juga ini pernah terjadi dulu
08:19yaitu di organnya itu dijual
08:22ke negeri-negeri yang maju
08:24seperti ke RRT, ke Jepang, ke Korea,
08:27dan lain-lain.
08:28Bahkan kalau...
08:29Tampak ada modus terbaru di sini ya Pak Anton
08:32bahwa sebelumnya bahwa...
08:34Masuk modus baru gitu kan.
08:36Ya, enggak.
08:37Artinya korban ini merupakan
08:39seorang atlet yang masih belia.
08:42Usianya baru 18 tahun
08:43dan kemudian seorang keeper
08:44yang pernah diklat di Persib Bandung.
08:46Dan ini modusnya adalah
08:48mengiming-imingi bahwa korban
08:50bisa masuk dalam salah satu klub,
08:52namun kemudian dia dibawa hingga Kamboja.
08:54Dan ini merupakan salah satu kasus terbaru.
08:56Apa benar?
08:57Berdasarkan pengamatan Anda
08:58bahwa ini menjadi seorang atlet
08:59dan kemudian tiba-tiba harus terjerumus
09:01dalam tindakan scammer
09:03atau perdangan orang juga.
09:04Ya, betul.
09:06Ini mungkin agak modusnya agak baru.
09:09Memang setiap saat
09:10Trafficking in Person ini
09:12atau TPPO ini
09:13selalu mencari modus-modus yang baru gitu kan.
09:17Dan ini salah satu modus baru
09:19yang pernah terjadi di Indonesia
09:20untuk direkrut dalam sebuah klub besar.
09:24Karena kalau yang lama-lama ya
09:25seperti tadi gitu.
09:27Bahkan ada pesanan pengantin
09:29khususnya untuk daerah-daerah
09:31mohon maaf ini di Singkawang gitu kan.
09:34Pura-pura di sini dinikahi
09:36setelah itu dibawa ke luar negeri
09:38setelah di luar negeri ya
09:39dipaksa untuk di
09:41apa, bekerja di tempat-tempat hiburan
09:44bahkan bisa diekploitasi
09:46sampai eksploitasi seksual gitu kan.
09:48Nah ini memang agak
09:51agak unik juga.
09:53Memang sebuah modus baru.
09:54Makanya ini hati-hati
09:56sekali kepada ya
09:58masyarakat Indonesia
10:00apabila ada modus semacam ini.
10:02Dan Alhamdulillah
10:03tadi juga saya dengar bahwa
10:06untuk kepulangan
10:07akan ditanggung oleh
10:09Pemda Jabat dari Pak Gubernur KDM.
10:12Jadi memang betul.
10:13Dan mungkin modus-modus ini
10:15akan terus berkembang.
10:18Apa saja.
10:18Tapi yang paling utama di sini
10:20begitu sampai ke tempat tujuan
10:23itu diisolasi
10:25dan diekploitasi.
10:28Terakhir Pak,
10:28untuk saat ini
10:29sebenarnya pengawasannya seperti apa
10:31dan tampaknya
10:32masuknya melalui
10:34media sosial
10:35atau dunia maya.
10:36Lalu seperti apa
10:37pengawasannya harus
10:37diwaspadi
10:38dan tindakan oleh pemerintah
10:40untuk mencegah hal ini
10:41bisa tidak terjadi lagi?
10:42Ya memang untuk pengawasan
10:45media sosial ini
10:47salah satu
10:48kemarin juga saya
10:49menyampaikan
10:51agar media sosial ini
10:52setiap media sosial
10:54yang ada di Indonesia ini
10:55ya
10:56identitasnya itu
10:58harus jelas.
10:59Karena sekarang ini
11:00banyak sekali
11:01media sosial
11:02yang identitasnya itu
11:04bodong gitu kan
11:04tidak jelas.
11:05Sehingga dengan adanya
11:06sebuah identitas yang jelas
11:08itu bisa diawasikan
11:10kan di dalam dunia cyber
11:12juga ada patroli cyber.
11:14Nah apabila
11:14dianggap
11:15ada
11:16HH yang mencurigakan
11:18misalkan
11:18rekrutmen
11:19rekrutmen tenaga kerja
11:20atau lain-lain
11:21judo
11:23atau apa saja
11:24yang kira-kira
11:25melanggar hukum
11:26ini sudah bisa
11:27segera terdeteksi.
11:29Sama juga
11:29seperti sekarang
11:30Google
11:31lain-lain
11:32apabila ada
11:33kata-kata kotor
11:34kan langsung
11:34kita ini
11:35di drop
11:36gitu kan
11:37di
11:37dikeluarkan.
11:39Itu salah satu
11:40jadi
11:40ditingkatkan adalah
11:43cyber petrolnya
11:45baik dari
11:46Kepulauan.
11:47Patroli cyber harus
11:48ditingkatkan
11:48dan juga untuk saat ini
11:50Alhamdulillah
11:51posisi dari Rizki
11:52juga sudah dalam
11:53polisian
11:54maupun dari
11:55media sosial
11:56untuk dipulangkan
11:58kembali kepada
11:59keluarganya
11:59di Bandung
12:01Barat
12:01Jawa Barat.
12:02Terima kasih
12:02sekali lagi
12:03Pak Anton Carlian
12:04mantan Kepulauan
12:05Jawa Barat
12:06telah berbagi perspektif
12:07bersama kami
12:07di Kompas
12:08petang.
12:08Terima kasih.
12:09Terima kasih.
12:10Terima kasih.

Dianjurkan