00:00Silahkan Mas Sari.
00:01Terima kasih Mas Rizal.
00:04Selamat pagi, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:06Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
00:07Yang saya hormati,
00:09Sri Sultan Hamangkubwana 10,
00:10Gubernur RSI Majok, Jakarta.
00:13Bapak-Ibu semua, yang saya hormati.
00:16Yogyakarta itu
00:17selalu menjadi
00:19pilihan
00:21di dalam merujukan melihat secara
00:23peradaban. Kita tahu
00:25persis bahwa
00:26banyak sekali
00:29perilaku-perilaku positif
00:32sebagai salah satu karakter.
00:34Hari ini kita
00:35menikmati lebih dari
00:38dua dekade demokrasi. Ada kebebasan
00:40yang kita rasakan.
00:43Ruang untuk bisa
00:44berekspresi di dalam banyak hal.
00:47Tetapi
00:47ada fakta yang kita tidak bisa inkari
00:50bahwa kemerosotan demokrasi terjadi.
00:53Kesulitan-kesulitan kita
00:54untuk membuat mana yang menjadi prioritas
00:56sebagai agenda strategis
00:58dan hal-hal yang remeh-temeh
01:00yang terus direproduksi.
01:02Saya berharap
01:03dialog kebangsaan ini
01:05juga membuka
01:06merefleksikan soal itu.
01:09Bahwa apa yang terjadi
01:10sekarang ini
01:11harus kita ingatkan
01:12bahwa
01:13terjadi gap
01:15yang luar biasa
01:16antara anak-anak muda
01:17dan generasi sebelumnya.
01:19Kita selalu mengklaim
01:21sebagai keteladanan
01:23dalam sejarah
01:24tapi sekali lagi
01:26seringkali juga
01:26menyalahkan anak-anak muda.
01:28Saya berharap
01:28ini ada
01:29ruang
01:30untuk bisa
01:31ditengahi.
01:34Ngerso Dalam yang saya hormati
01:35Yogyakarta punya
01:37banyak perguruan tinggi
01:39baik negeri maupun swasta.
01:42Entitas pendidikan
01:43selalu dilekatkan
01:44di Yogyakarta.
01:45Kita juga banyak cerita
01:47yang menggambarkan soal itu.
01:48Tetapi hari ini
01:49kita punya saksikan
01:51bahwa
01:51pendidikan terus mengalami
01:53marginalisasi yang luar biasa.
01:56Krisis karakter
01:57yang itu terjadi
01:58akibat dari
01:59menebalnya pragmatisme
02:01itu menjadi fatak
02:03yang seringkali
02:03yang tadi disebut oleh
02:04Mas Butet
02:05membuat
02:06teman-teman
02:07saudara-saudara kita
02:08itu khawatir
02:09bahwa masa depan
02:10kita akan makin memburuk.
02:12Kita tidak lagi
02:13sekedar bicara
02:14soal pertumbuhan ekonomi
02:16tapi lebih dari
02:17itu bagaimana
02:18kira-kira
02:19pendidikan ini
02:20juga berperan
02:21agar demokrasi
02:23yang menumbuhkan
02:24kehadapan.
02:26Marso Dalam
02:26saya berharap
02:27apa yang kira-kira
02:29kita bisa manfaatkan
02:30melalui
02:32jalinan
02:33silaturahmi
02:34antarperguruan tinggi
02:36sebagai tempat
02:37dan arena
02:38persemaian kehadapan itu.
02:40Klaim kita
02:41mengenai
02:42demokrasi kita
02:44yang seringkali
02:45ruang publik
02:47kita justru
02:48makin kumuh
02:49diisi oleh
02:51umpatan-umpatan
02:52yang seringkali
02:53membuat
02:53anak-anak muda
02:54makin sedih.
02:56Apakah generasi
02:56hari ini
02:57menghadapi
02:59situasi
03:00di mana
03:00para pemimpin
03:02atau penguasa
03:03tidak bisa
03:04memberi contoh
03:05yang akibatnya
03:06kefrustasian yang terjadi.
03:08Kita harus selamatkan
03:09melalui strategi pendidikan.
03:11Saya mohon
03:12Erso Dalem
03:13bisa memberikan
03:14gambaran kita
03:15seberapa penting
03:17pendidikan ini
03:18akan bisa menjadi
03:19kekuatan
03:20bangsa ini
03:20akan makin tangguh.
03:22Karena jika itu
03:23kita keliru
03:24kita luput
03:25kita tidak memberikan
03:27prioritas pendidikan
03:28perguruan tinggi
03:30perguruan tinggi
03:30hanya menjadi
03:31mesin ekonomi
03:32memproduksi
03:33sarjana-sarjana
03:34yang pada akhirnya
03:34menjadi pengangguran
03:35maka tanggung jawab
03:37yang harus besar
03:37untuk kita pertaruhkan
03:39itu akan dituai
03:41kelak.
03:43Saya rasa
03:43Yogyakarta harus
03:45memulai itu.
03:46Dan sampai
03:46pendidikan
03:47memamerkan
03:48kekayaan
03:49pendidikan
03:50sekedar
03:51menjadi ajang
03:53untuk reproduksi
03:54status
03:54pendidikan harus
03:56punya kontribusi
03:57buat bangsa ini.
03:59Karena
03:59sekali lagi
04:00saya katakan
04:01saya punya pengalaman
04:03bahwa
04:03sekarang mahasiswa itu
04:05juga mengalami
04:06beban yang luar biasa.
04:07peristiwa depresi
04:09suicide
04:09dan terjadi
04:10kalangan anak-anak muda
04:11itu bukan
04:11peristiwa yang ringan
04:13itu adalah
04:13peristiwa besar.
04:15Itu terjadi
04:16karena
04:16sejak SD
04:17SMP
04:18dan SFA
04:18mereka mengalami
04:19beban yang luar biasa.
04:21Kelirian mereka
04:21masuk perguruan tinggi
04:22masuk kampus
04:23ketegangan itu terjadi.
04:25Dan itu artinya
04:26apa?
04:27Kita mimpi besar
04:28tentang membangun
04:29karakter
04:30di tengah situasi
04:31seperti ini
04:32akan sangat
04:33menyedihkan
04:35dan sangat
04:36memprihatinkan.
04:37saya berharap
04:38demokrasi kita
04:39kembangkan
04:40dengan cara
04:42juga
04:42membangun
04:43tradisi karakter
04:44membangun pendidikan
04:45yang berkualitas
04:47bagaimanapun juga
04:48ini akan menjadi
04:49titik tentu kita.
04:51Dialog kebangsaan
04:51dengan perspektif
04:52kebudayaan
04:53karena saya yakin
04:54pendidikan itu adalah
04:55produk budaya.
04:56Makin kita
04:57memberi perhatian
04:58pada pendidikan
04:59secara serius
05:00saya punya optimisme
05:01demokrasi kita
05:02juga akan baik.
05:03Atau sebaliknya
05:04makin kita
05:05mengeksklusi pendidikan
05:06dan pendidikan
05:07dianggap tidak penting
05:08maka
05:09kehancuran demokrasi
05:10juga akan terjadi
05:11dan itu adalah
05:12malapetaka yang
05:13bahkan terjadi.
05:13Cukup Mas Ari.
05:14Makasih.
05:15Selamat datuk.
05:15Tepu tangan buat Ari Jito.
05:18Luar biasa.
05:19Baru dua penanya
05:20sudah hebat sekali
05:20rasanya forum ini.
05:23Mas Ari Jito
05:23cara bertanya aja
05:24ketahuan bahwa
05:25ketika jadi mahasiswa
05:26beliau ini pasti
05:27seorang orator
05:28dan demonstral
05:29yang tangguh.
05:32Hari-hari ini
05:32beliau adalah
05:33Wakil Rektor
05:33Universitas Gajah Mada.
05:35Tepu tangan
05:35buat Mas Ari Jito.
05:36Terima kasih.