Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SURAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya memiliki segera regulasi ketat dalam penggunaan artificial intelligence atau kecerdasan buatan.

Jokowi mengatakan ada kekhawatiran akan penyalahgunaan kecerdasan buatan keamanan data hingga disinformasi.

"Itu yang saya sangat khawatir, itu yang saya takut di penggunaan AI nantinya, penggunaan human robotic untuk hal-hal yang tidak baik, sehingga sekali lagi dibutuhkan regulasi yang ketat dalam rangka mengontrol penggunaan AI, penggunaan human robotic. Sehingga betul-betul barang ini berguna bagi kehidupan kita," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa ledakan perkembangan kecerdasan buatan akan menyerupai peristiwa saat revolusi industri di Inggris.

Baca Juga Hadapi Era Ekonomi Kecerdasan, Jokowi: Dunia Pendidikan Harus Didefinisi Ulang di https://www.kompas.tv/nasional/636475/hadapi-era-ekonomi-kecerdasan-jokowi-dunia-pendidikan-harus-didefinisi-ulang

#jokowi #artificialintelligence #kecerdasanbuatan

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Lintang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636476/jokowi-tegaskan-harus-ada-regulasi-ketat-kontrol-penggunaan-kecerdasan-buatan-saya-khawatir
Transkrip
00:00Terima kasih Anda masih bersama kami di wawancara khusus eksklusif bersama Presiden Ketujuh Republik Indonesia, Bapak Jokowi Dodo.
00:13Pak Jokowi, tadi Bapak menyebutkan bahwa di era ekonomi kecerdasan ada lapangan kerja yang akan terbuka.
00:21Tapi apakah bisa dimaknai artinya banyak juga lapangan kerja yang bisa tergantikan?
00:27Ya dengan catatan asalkan ya, asalkan kita mempersiapkan, kita mengenalkan, kita mentraining.
00:36Kita itu siapa? Ya pemerintah, ya industri, ya private sector mempersiapkan betul, mentraining betul.
00:45Sehingga generasi muda kita, pelajar kita, masyarakat kita tahu, mengerti, mengenai itu di AI, coding, algoritma, dan juga mesin renik.
00:58Kalau mereka tahu mengenai itu, artinya apa? Digital literasi mereka meningkat, kemudian skill mereka meningkat, ya.
01:10Sangat mudah untuk masuk ke kesempatan kerja yang ada di era ekonomi kecerdasan.
01:20Yang paling penting itu saja.
01:21Iya, dan kalau dari periode Bapak memimpin, selama 10 tahun dilanjutkan sekarang ke Bapak Presiden Prabowo,
01:30ke Bapak Wakil Presiden Mas Gibran, sebenarnya Indonesia sudah ada di tahapan mana Pak untuk ekonomi kecerdasan ini?
01:38Dan indikatornya apa soal ini?
01:40Tadi saya sampaikan infrastrukturnya, kemudian kita telah, sebagian besar sudah kita miliki, tinggal memperbaiki dan menambah.
01:58Kemudian kalau indikator untuk tadi yang ditanyakan, saya rasa kita bisa melihat digitalisasi di bidang pelayanan publik.
02:12Saya kira kita meningkat, melompat, sehingga pelayanan publik lebih cepat dan lebih baik.
02:19Kemudian juga yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia juga.
02:30Kalau kita lihat, juga telah kita kejar meskipun masih perlu diperbaiki lagi.
02:38Kemudian indikator yang lain, tumbuhnya startup, ada unicorn di negara kita yang banyak se-apa artinya ekosistem yang mendukung ke arah.
02:58Itu juga bisa kita perbaiki.
03:03Dan juga saya kira yang penting memang nanti adalah regulasi yang mendukung tumbuhnya sebuah ekosistem untuk mendukung masuknya kita ke ekonomi kecerdasan, intelijen ekonomi.
03:25Saya tertarik dengan sejumlah poin yang Bapak sampaikan tadi soal infrastruktur, sumber daya manusia, soal regulasi.
03:32Saya ke soal sumber daya manusia dikaitkan dengan literasi digital yang harus kita miliki.
03:37Yang masih jadi tantangan saat ini Bapak, dari mulai ekonomi digital ke ekonomi kecerdasan adalah masih belum meratanya soal literasi digital ini.
03:46Dari Sabang sampai Merauke.
03:48Menurut Bapak, bagaimana menjawab tantangan ini agar kita punya literasi digital yang kuat secara merata?
03:54Ya tugas pemerintah, tugas kita semuanya, tugas sektor swasta untuk bersama-sama mengenalkan kepada masyarakat mengenai tadi AI, coding, algoritma, mengenai mesin learning bersama-sama.
04:14Dan training, pelatihan-pelatihan harus dilakukan di merata di seluruh tanah air agar kita nanti bisa masuk ke era ekonomi kecerdasan ini betul-betul dalam posisi yang siap.
04:36Karena menurut perkiraan saya, dalam lima, sepuluh, atau lima belas tahun yang akan datang akan terjadi revolusi besar dalam penggunaan artificial intelligence.
04:56Yang kedua revolusi besar juga dalam penggunaan humanoid robotik.
05:02Nah ini, apa, perubahan besar ini harus kita antisipasi dengan menyiapkan infrastruktur, menyiapkan sumber daya manusia, menyiapkan regulasi yang mendukung ke arah itu.
05:18Iya, dan ini jadi tugas pemerintah terutama ya Pak ya, dan Bapak sudah memulai ini ya untuk keterampilan digital, sejak itu Bapak jadi konsernya salah satunya untuk keterampilan ya?
05:29Masa, tapi masih memerlukan banyak sekali perbaikan-perbaikan untuk dalam rangka mengejar ke era ekonomi kecerdasan.
05:40Karena langkah yang kita butuhkan juga akan jauh lebih cepat dari ekonomi digital itu ya Pak?
05:44Iya, betul.
05:45Dan kalau bicara soal tadi AI, keterampilan soal kecerdasan buatan, kita berlomba ada yang namanya humanoid robotik.
05:57Tapi pada yang kita lihat dalam akhir-akhir ini, beberapa tahun terakhir, yang jadi kekhawatiran justru AI digunakan, disalahgunakan.
06:06Untuk misinformasi, untuk keamanan data yang terancam karena itu.
06:12Bapak bagian melihatnya.
06:13Itu yang saya kamatir, itu yang saya sangat kamatir, dan itu yang saya takut.
06:19Jadi penggunaan AI, nantinya penggunaan humanoid robotik, itu hal yang tidak baik.
06:27Sehingga sekali lagi dibutuhkan regulasi yang ketat dalam rangka mengontrol penggunaan AI, penggunaan humanoid robotik.
06:40Sehingga betul-betul barang ini berguna bagi kehidupan kita.
06:45Berguna bagi ekonomi kita, justru tidak apa yang tadi kita khawatirkan akan merusak sendi-sendi kehidupan kita.
06:59Sekali lagi, diperlukan regulasi aturan yang ketat dalam rangka mengontrol penggunaan AI, mengontrol penggunaan humanoid robotik.
07:11Dan ini memang harus disiapkan segera, didiskusikan segera oleh kita bersama, sehingga aturan mainnya menjadi jelas.
07:21Regulasi ini memang sulit ya Pak, apalagi untuk mengejar teknologi yang semakin cepat, seringkali aturan yang tertinggal di belakang.
07:29Ya, biasanya memang swasta lebih cepat dari regulasi.
07:34Teknologi juga lebih cepat dari regulasi.
07:36Ini yang harus menjadi konsen kita bersama.
07:43Ya, regulasinya tapi harus diimbangkan juga dengan literasi digital.
07:47Jadi banyak sekali faktornya, tapi Bapak yakin Indonesia sanggup untuk mengadati era ekonomi kejadasan ini Bapak?
07:57Ya tadi, asalkan tadi.
07:59Asalkan ya.
08:00Pakai asalkan, asalkan kita segera memperbaiki infrastruktur yang kurang, infrastruktur fisik, infrastruktur digital.
08:07Yang kedua, juga asalkan kita segera juga mentraining, mengenalkan AI, coding, algoritma, dan machine learning kepada generasi muda, kepada masyarakat.
08:21Yang ketiga tadi, regulasi yang ketat yang harus kita segera siapkan.
08:27Kalau ini semuanya dikerjakan ya, artinya kita siap menghadapi era kejadasan.
08:34Karena memang ini adalah masa-masa ekstrim, di mana perubahan itu akan, perubahan itu akan, akan, akan sangat drastis sekali.
08:44Ini mungkin, mungkin akan seperti revolusi industri di tahun 1760.
08:50Saat itu dari pertanian tradisional masuk ke era mekanisasi, era industri manufaktur, dan juga era urbanisasi masuk ke kota.
09:06Ini yang mungkin akan, kejadiannya akan seperti itu.
09:11Sehingga saat itu produktivitas globalnya naik drastis, produktivitas nasional di beberapa negara juga naik drastis karena bisa mengikuti perubahan zaman pada saat itu.
09:26Ini zaman Raja, Raja Jos ketiga ya.
09:33Sehingga saya Raja Jos ketiga.
09:35Saya rasa apa, akan kejadian itu mungkin dalam 5, 10, 15 tahun yang akan datang akan kejadian,
09:47yaitu produktivitas globalnya naik drastis karena adanya penemuan-penemuan teknologi, terutama AI dan humanitropotik.
10:01Iya, patanan dunianya akan berubah drastis, jadi kita harus siap untuk itu.
10:07Berkali-kali Bapak menekankan soal infrastruktur, SDM, regulasi, regulasi lagi.
10:14Regulasi ini yang jadi kendala tadi, regulasi dengan teknologi, regulasinya di belakang, teknologi sudah maju di depan.
10:21Yang jadi kendala adalah regulasi ini butuh waktu.
10:24Baik itu dari sisi pemerintahnya, aturan-aturan yang ada di sektor usaha, di sisi lain juga pendidikannya, institusi, itu semua butuh waktu.
10:32Apa artinya untuk pembuatan regulasi butuh lebih ringkas juga untuk mengejar ini, Bapak?
10:40Ya, kita memang harus berubah semuanya.
10:43Kalau dulu-dulu pembuatan undang-undang, pembuatan regulasi, pembuatan aturan-aturan memberikan waktu lama,
10:50sekarang memang harus cepat.
10:51Karena ini eranya era real time, jadi semuanya diolah secara real time,
11:02untuk menghasilkan sebuah keputusan yang cepat dan tepat.
11:08Kalau enggak masih lagunya masih lagu lama terus, ya kita harus ngomong apa adanya, kita akan ditinggal.
11:17Kita akan ditinggal.
11:18Jangan sampai ditinggal.
11:19Kalau lagu lama, kasetnya rusak ya Pak ya, jadi itu tidak boleh terjadi.
11:23Nah, dengan ini artinya butuh ada keinginan, ada kemauan.
11:29Begitu kan Pak?
11:30Kemauan untuk mengubah regulasi tadi, kalau masih pola lama ya tidak akan bisa.
11:35Memang harus dirubah, memang harus dirubah.
11:37Meskipun birokrasi itu seringkali selain begitu ya Pak?
11:39Dan jangan lupa, AI ini sekarang sudah di negara-negara lain sudah mulai digunakan secara masif.
11:47Kita juga sudah di beberapa perusahaan sudah menggunakan juga AI, karena perkembangannya sangat cepat sekali.
11:58Kalau kita lihat sekarang apa, Deep Seek yang dimiliki oleh Liang Beng Feng dari China, kemudian Google yang sekarang sudah punya Gemini.
12:19Gemini, Gemini, Gemini juga sudah, ada juga Mark Zuckerberg sekarang juga sudah punya meta AI.
12:32Saya kira ini kecepatan teknologinya sangat cepat sekali.
12:39Sehingga kalau kita tidak ikut mengejar, akan betul-betul akan ketinggal.
12:48Kalau negara berkembang atau negara maju sudah punya sejumlah indikator tadi, infrastruktur, SDM, dan juga regulasinya sudah menuju ke sana.
12:58Tapi untuk negara-negara yang berpenghasilan rendah, setidaknya untuk masuk ke era ini, apa yang harus dilakukan Pak?
13:06Itulah yang menjadi problem besarnya di situ nanti.
13:10Sehingga kalau ini tidak negara berkembang, negara yang berpendapatan rendah, tidak menyiapkan infrastruktur.
13:20Karena menyiapkan infrastruktur juga memerlukan anggaran.
13:23Nah, problemnya di situ, di anggaran.
13:25Nah, kalau problemnya di situ, saya kira memang yang paling penting kerjasama, kolaborasi dengan negara lain, dengan investor itu diperlukan oleh mereka.
13:35Untuk agar infrastruktur menjadi siap.
13:40Kemudian SDM juga menjadi masalah besar juga.
13:42Ini sehingga memang apa yang saya takutkan adalah gap antara negara yang berbedakan rendah dengan negara maju semakin lebar.
13:52Karena adanya penemuan-penemuan teknologi baru ini.
13:57Terutama AI dan humanoid robotik.
14:01Kalau pola pikirnya harus baru, kalau perangkatnya harus baru, ekosistemnya harus baru, berarti harus ada yang di redefinisi.
14:10Harus ada yang didefinisikan ulang soal ekonomi kecerdasan ini.
14:14Apa saja Pak? Jawabnya, saya jeda.
14:16Kami segera kembali.
14:17Kita harus siap.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan