Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SURAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka mendalam atas bencana banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Menurut Jokowi, solidaritas nasional menjadi kunci dalam menghadapi bencana alam.

Jokowi mengatakan semangat gotong royong sebagai karakter bangsa Indonesia harus terus diperkuat agar setiap krisis dapat dihadapi bersama.

Selain itu, Jokowi angkat bicara mengenai kasus tudingan ijazah palsu yang dialamatkan oleh Roy Suryo Cs kepada dirinya.

Ia menekankan pentinganya mebawa kasus ijazah palsu ke ranah hukum sebagai pembelajaran bagi masyarakat.

"Saya kira untuk pembelajaran kita lebih baik dilakukan dipenegakan hukum, diputuskan di pengadilan akan lebih baik," ujar Jokowi.

Baca Juga Blak-blakan! Jokowi Ungkap Alasan Bawa Kasus Ijazah Palsu ke Ranah Hukum di https://www.kompas.tv/nasional/636467/blak-blakan-jokowi-ungkap-alasan-bawa-kasus-ijazah-palsu-ke-ranah-hukum

#jokowi #ijazahjokowi #sumatera #banjir

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Lintang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636479/full-eksklusif-jokowi-bicara-kasus-ijazah-palsu-hingga-berduka-atas-bencana-banjir-sumatera
Transkrip
00:00Intro
00:00Kali ini saya berada di lokasi yang familiar untuk Anda sering dilihat di layar kaca
00:14Saya akan mewawancarai secara langsung Presiden ke-7 Jokowi Dodo langsung dari kediaman di kawasan sumber Surakarta
00:23Intro
00:24Pak, mari
00:30Assalamualaikum
00:38Bapak
00:41Silahkan, silahkan
00:43Izin Pak mau bertamu ini
00:44Boleh dipakai Pak, sepatunya
00:46Terima kasih Bapak
00:54Pak Jokowi, kita saat ini duduk bersama
01:00Tapi saya yakin Bapak saya dan seluruh bangsa Indonesia
01:05Dua pekan ini berada dalam rasa yang berduka
01:10Karena saudara-saudara kita di Aceh, di Sumatera Utara, di Sumatera Barat
01:17Sedang menghadapi bencana ekologis banjir bandang dan longsor
01:21Apa yang hendak Bapak sampaikan terkait ini Bapak
01:24Iya, pertama-tama saya ingin menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap korban banjir bandang dan juga tanah longsor di Aceh, di Sumatera Barat, dan juga di Sumatera Utara, serta di wilayah lainnya
01:49Semoga
01:51Semoga
01:52Keluarga yang ditinggalkan
01:54Diberikan kesabaran, diberikan
01:56Kekuatan dalam menghadapi
01:58Musibah dan cobaan ini
02:00Dan kita sebagai sebuah bangsa besar
02:03Saya melihat solidaritas
02:06Kekuatan kita gotong royong juga
02:10Antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, Relawan, dan seluruh masyarakat
02:18Saya lihat
02:20Bersama-sama
02:23Bergotong royong
02:25Menunjukkan
02:29Kekuatannya
02:33Dalam rangka menolong saudara-saudara kita yang berada di Aceh di Sumatera Barat dan di Sumatera Utara
02:41Iya
02:43Jadi kalau
02:44Saya bertanya apa yang harus kita lakukan untuk menangani bencana di Sumatera
02:50Kuncinya solidaritas tadi Bapak?
02:52Iya solidaritas
02:53Gotong royong kita yang menjadi kekuatan besar bangsa ini
02:57Dan
02:59Kita yakin bahwa bencana ini bisa dilalui dengan baik
03:02Oleh kita semua Bapak?
03:03Insya Allah saya kira
03:06Memang memerlukan waktu
03:08Tapi insya Allah bisa kita lalui
03:11Dengan
03:12Kekuatan gotong royong yang kita miliki
03:15Iya
03:16Itu kekuatan kita bersama gotong royong
03:18Menghadapi situasi sulit
03:20Yang juga harus kita hadapi bersama Bapak
03:23Tentu tantangan di bidang ekonomi
03:25Bicara soal ekonomi
03:27Bapak
03:28Saat ini
03:29Setelah pernah tugas mendapatkan
03:31Amanah baru
03:32Sebagai Dewan Penasihat Global
03:34Bloomberg New Economy Forum
03:36Itu seperti apa Pak perannya
03:38Dan bagaimana ceritanya
03:40Bisa sampai ada di posisi ini Pak?
03:43Iya
03:44Indonesia ini dipandang
03:46Oleh
03:49Internasional
03:51Sebagai kekuatan dari
03:54Global South
03:57Dari Selatan-Selatan
03:59Yang dipandang
04:00Kita ini
04:01Memiliki
04:02Kekuatan
04:04Memiliki potensi
04:07Untuk
04:08Tumbuh menjadi sebuah
04:10Kekuatan
04:11Besar dunia
04:13Karena kalau kita lihat
04:14Pertumbuhan ekonomi kita
04:16Di
04:1820 tahun
04:19Belakang ini bisa tumbuh
04:21Di antara 5 sampai
04:246 persen
04:25Tumbuh stabil di angka itu
04:27Kemudian stabilitas politik kita
04:28Juga terjaga dengan baik
04:30Dan ini
04:31Dilanjutkan oleh
04:33Pemerintah baru
04:35Dibawah pimpinan
04:36Presiden Prabowo Subianto
04:38Saya kira ini akan
04:39Menjadi sebuah
04:42Kekuatan
04:44Kekuatan
04:46Baru
04:48Bagi ekonomi
04:49Yang dipandang oleh
04:50Internasional
04:51Sebagai
04:53Negara yang
04:54Patut dicontoh
04:57Nah bicara soal
04:58Era baru ini Bapak
04:59Di forum Bloomberg
05:01Terakhir Bapak
05:02Bilang bahwa
05:03Ekonomi
05:04Kecerdasan beberapa tahun terakhir
05:06Ini kan pesat sekali
05:07Negara-negara maju
05:08Amerika
05:09Inggris
05:10Tiongkok sudah lebih dulu
05:11Bahkan negara tetangga kita
05:12Singapura
05:13Vietnam
05:14Juga tidak kalah
05:15Pesat
05:16Pertumbuhannya
05:17Nah
05:18Menurut Bapak
05:19Apakah memang
05:20Kita sudah ada di fase itu
05:22Dan sebenarnya
05:23Makna ekonomi
05:24Kecerdasan itu apa sih Pak
05:25Yang harus masyarakat tahu
05:27Iya
05:30Yang pertama kita
05:31Ini berada di
05:34Era
05:35Sekarang ini
05:37Digital Ekonomi
05:38Ekonomi Digital
05:39Iya
05:40Kemudian
05:41Kita akan masuk lagi
05:42Ke era yang
05:43Lebih baru lagi
05:44Yang namanya
05:45Ekonomi
05:46Kecerdasan
05:47Intelligent Economy
05:48Ini adalah sebuah
05:51Sistem
05:52Dimana
05:55Data
05:56Dan informasi
05:59Dikumpulkan
06:01Diolah oleh
06:02AI
06:03Oleh Artificial Intelligence
06:05Kemudian
06:08Dianalisa
06:11Dan
06:12Menghasilkan
06:13Sebuah
06:14Keputusan
06:15Yang tepat
06:16Dan akurat
06:17Saya kira
06:18Kedepan
06:19Seluruh
06:20Sendi-sendi
06:22Kegiatan
06:24Masyarakat kita
06:25Sendi-sendi kehidupan
06:26Masyarakat kita
06:27Akan
06:29Selalu
06:31Berhubungan
06:32Dengan elemen
06:33Yang ada di
06:34Artificial Intelligence
06:36Sehingga
06:39Sekali lagi
06:40Kita harus
06:42Siap
06:43Menghadapi
06:46Era baru ini
06:47Yaitu
06:48Era
06:49Intelligence
06:50Ekonomi
06:51Era
06:52Ekonomi
06:53Saya ingat
06:54Waktu
06:55Dulu
06:56Masih meliput Bapak
06:57Itu kan
06:58Dalam setiap
06:59Pidato Bapak
07:00Menekankan
07:01Pertumbuhan ekonomi
07:024.0
07:03Menuju 5.0
07:04Tapi sekarang
07:05Kita sudah ada
07:06Era yang baru lagi
07:07Tapi core-nya
07:08Artificial Intelligence
07:09Sama
07:10Artificial Intelligence
07:11Atau Kecerdasan
07:12Buatan
07:13Nah
07:14Sebenernya apa Pak
07:15Yang membedakan
07:16Dua fase itu
07:17Antara ekonomi digital
07:18Dengan ekonomi kecerdasan
07:19Apa perbedaan
07:20Persiapan kita
07:21Untuk ini
07:23Ya kalau
07:29Perbedaan
07:30Saya kira yang paling
07:31Paling mencolok
07:32Nanti adalah
07:34Pengolahan
07:37Data
07:38Oleh Artificial Intelligence
07:40Itu
07:41Bisa
07:42Langsung menghasilkan
07:43Sebuah
07:45Keputusan yang tepat
07:46Dan akurat
07:47Karena semuanya
07:48Diolah-olah
07:49Dan real time
07:50Itu yang membedakan
07:51Jadi
07:53Kita
07:54Juga
07:55Alhamdulillah
07:57Pembangunan
07:59Infrastruktur fisik
08:05Pembangunan infrastruktur digital
08:09Yang telah kita lakukan
08:10Itu juga
08:11Sangat mendukung kita
08:12Untuk masuk ke dalam era
08:14Ekonomi
08:15Keterdasan ini
08:16Pembangunan infrastruktur
08:17Misalnya
08:18Yang fisik
08:19Kita telah
08:20Membangun banyak
08:21Airport
08:23Kemudian
08:24Pelabuhan
08:25Atau seaport
08:26Kemudian
08:27Pembangunan jalan tol
08:28Pembangunan
08:30Pembangkit listrik
08:31Power Plan
08:32Kemudian
08:34Pembangunan
08:35Pembangunan
08:36Intrasutur digital
08:37Juga dalam proses
08:39Semuanya
08:40Sekarang ini
08:41Datasenter
08:42Kemudian
08:44Melaunching
08:45Satri
08:46Baru
08:47Kemudian
08:48Membangun
08:50dan
08:51Memperbaiki
08:52Jaringan-jaringan
08:54Infrastruktur digital
08:55kita
08:56Kemudian
08:57Dan juga konektivitas yang diberuka saya kira persiapan-persiapan kekuatan kita menuju ke era baru ekonomi kejerdasan ini betul-betul memang harus kita kejar supaya kita tidak ditinggal oleh negara lain.
09:19Karena memang kita ini nantinya akan harus bersaing dengan negara-negara lain.
09:24Dan persaingannya pun ketat sekali.
09:26Iya kita sekali dan terutama memang sumber daya manusia itu yang harus disiapkan kemudian dikenalkan kemudian dilatih harus ada training-training mengenai pengenalan mengenai AI mengenai coding mengenai algoritma mengenai mesin learning meskipun sekarang ini juga kayak coding.
09:53Itu juga sudah di bisa menggunakan AI.
09:58Tapi pengenalan coding juga diperlukan dalam rangka mengerti logika berpikir dari coding itu sendiri.
10:08Sehingga tetap diperlukan kalau kita sudah nanti memberikan training mengenai AI, coding, algoritma, mesin learning.
10:22Saya kira generasi muda kita, masyarakat kita akan menjadi lebih baik digital literasinya, skill-nya sehingga akan terbuka sebuah lapangan pekerjaan bagi mereka.
10:37Karena akan dibutuhkan nanti tenaga-tenaga untuk pekerja profesional di bidang digital, tenaga profesional untuk AI, operator AI, management AI,
11:07human knowledge robotik, kemudian juga software engineer.
11:15Saya kira banyak sekali lapangan pekerjaan yang akan terbuka tetapi dengan catatan.
11:21Kita memiliki digital literasi yang baik mengenai AI, coding, algoritma, mesin learning.
11:37Kita memang harus siap menghadapi era ini.
11:39Lapangan pekerjaan tadi Bapak menyebutkan akan terbuka.
11:45Tapi apa justru juga ini jadi ancaman untuk lapangan pekerjaan lainnya Pak?
11:49Kita akan jawab Usajida, wawancara khusus bersama Presiden ke-7 RI Jokowi Dodo.
11:55Usajida.
12:09Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
12:15Saya melihat solidaritas kotong-royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
12:22Menurut Bapak ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
12:27Saya pastikan ya.
12:28Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden ke-7 RI Jokowi Dodo.
12:33Malam ini pukul setengah sembilan eksklusif di Kompas.
12:36Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
12:42Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
12:45Saya melihat solidaritas kotong-royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
12:52Menurut Bapak ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
12:57Saya pastikan ya.
12:58Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden ke-7 RI Jokowi Dodo.
13:03Malam ini pukul setengah sembilan eksklusif di Kompas.
13:07Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
13:12Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
13:15Saya melihat solidaritas kotong-royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
13:22Menurut Bapak ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
13:27Saya pastikan ya.
13:28Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden ke-7 RI Jokowi Dodo.
13:33Malam ini pukul setengah sembilan eksklusif di Kompas.
13:37Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
13:42Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
13:46Saya melihat solidaritas kotong-royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
13:52Menurut Bapak ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
13:57Saya pastikan ya.
13:58Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden ke-7 RI Jokowi Dodo.
14:04Malam ini pukul setengah sembilan eksklusif di Kompas.
14:07Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
14:12Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
14:15Saya melihat solidaritas kotong-royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
14:22Menurut Bapak ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
14:27Saya pastikan ya.
14:28Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden ke-7 RI Jokowi Dodo.
14:34Malam ini pukul setengah sembilan eksklusif di Kompas.
14:37Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
14:42Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
14:46Saya melihat solidaritas kotong-royong antara pemerintah.
14:50Terima kasih Anda masih bersama kami di wawancara khusus eksklusif bersama Presiden ke-7 Republik Indonesia, Bapak Jokowi Dodo.
15:04Pak Jokowi, tadi Bapak menyebutkan bahwa di era ekonomi kecerdasan ada lapangan kerja yang akan terbuka.
15:12Tapi apakah bisa dimaknai artinya banyak juga lapangan kerja yang bisa tergantikan?
15:19Ya, dengan catatan asalkan ya.
15:23Asalkan kita mempersiapkan, kita mengenalkan, kita mentraining.
15:28Kita itu siapa?
15:29Ya pemerintah, ya industri, ya private sector.
15:32Mempersiapkan betul, mentraining betul, sehingga generasi muda kita, pelajar kita, masyarakat kita
15:41tahu, mengerti, mengenal di AI, coding, algoritma, dan juga mesin learning.
15:49Kalau mereka tahu mengenai itu, artinya apa?
15:54Digital literasi mereka meningkat, kemudian skill mereka meningkat, ya.
16:00Sangat mudah untuk masuk ke kesempatan kerja yang ada di era ekonomi kecerdasan.
16:11Yang paling penting itu saja.
16:13Ya, dan kalau dari periode Bapak memimpin, selama 10 tahun dilanjutkan sekarang ke Bapak Presiden Prabowo,
16:21ke Bapak Wakil Presiden Mas Kibran, sebenarnya Indonesia sudah ada di tahapan mana Pak untuk ekonomi kecerdasan ini?
16:29Dan indikatornya apa soal ini?
16:34Tadi saya sampaikan infrastrukturnya.
16:39Kemudian kita telah, sebagian besar sudah kita miliki, tinggal memperbaiki dan menambah.
16:49Kemudian, kalau indikator untuk tadi yang ditanyakan, saya rasa kita bisa melihat digitalisasi di bidang pelayanan publik.
17:03Saya kira kita meningkat, melompat, sehingga pelayanan publik lebih cepat dan lebih baik.
17:10Kemudian juga yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia juga.
17:21Kalau kita lihat, juga telah kita kejar meskipun masih perlu diperbaiki lagi.
17:30Kemudian indikator yang lain, tumbuhnya start-up, ada unicorn di negara kita yang banyak se-apa artinya ekosistem yang mendukung ke arah.
17:48Itu juga bisa kita perbaiki.
17:54Dan juga saya kira yang penting memang nanti adalah regulasi yang mendukung tumbuhnya sebuah ekosistem.
18:09Untuk mendukung masuknya kita ke ekonomi kecerdasan, intelijen ekonomi.
18:16Saya tertarik dengan sejumlah poin yang Bapak sampaikan tadi soal infrastruktur, sumber daya manusia, soal regulasi.
18:23Saya ke soal sumber daya manusia dikaitkan dengan literasi digital yang harus kita miliki.
18:29Yang masih jadi tantangan saat ini Bapak, dari mulai ekonomi digital ke ekonomi kecerdasan adalah
18:34masih belum meratanya soal literasi digital ini, dari Sabang sampai Merauke.
18:39Menurut Bapak, bagaimana menjawab tantangan ini agar kita punya literasi digital yang kuat secara merata?
18:46Ya, tugas pemerintah, tugas kita semuanya, tugas sektor swasta untuk bersama-sama mengenalkan kepada masyarakat mengenai tadi
18:59AI, coding algoritma, mengenai mesin learning, bersama-sama.
19:05Dan training, pelatihan-pelatihan harus dilakukan di merata di seluruh tanah air
19:17agar kita nanti bisa masuk ke era ekonomi kecerdasan ini betul-betul dalam posisi yang siap.
19:27Karena menurut perkiraan saya, dalam lima, sepuluh, atau lima belas tahun yang akan datang
19:38akan terjadi revolusi besar dalam penggunaan artificial intelligence.
19:47Yang kedua, revolusi besar juga dalam penggunaan humanoid robotik.
19:54Nah ini, perubahan besar ini harus kita
19:58antisipasi dengan menyiapkan infrastruktur, menyiapkan sumber daya manusia, menyiapkan regulasi yang mendukung ke arah itu.
20:08Iya. Dan ini jadi tugas pemerintah terutama ya Pak.
20:13Dan Bapak sudah memulai ini ya untuk keterampilan digital, sejak itu Bapak jadi konsernya salah satunya untuk keterampilan ya?
20:21Masa, tapi masih memerlukan banyak sekali perbaikan-perbaikan untuk dalam rangka mengejar ke era ekonomi kecerdasan.
20:30Karena langkah yang kita butuhkan juga akan jauh lebih cepat dari ekonomi digital itu ya Pak?
20:35Iya.
20:37Dan kalau bicara soal tadi AI, ketampilan soal kecerdasan buatan, kita berlomba ada yang namanya humanoid robotik.
20:47Tapi pada yang kita lihat, dalam akhir-akhir ini, beberapa tahun terakhir, yang jadi kekhawatiran justru AI digunakan, disalahgunakan.
20:57Untuk misinformasi, untuk keamanan data yang terancam karena itu.
21:03Bapak bagian-bagian ya?
21:04Itu yang saya kamatir. Itu yang saya sangat kamatir dan itu yang saya takut.
21:09Jadi penggunaan AI, nantinya penggunaan humanoid robotik, itu hal-hal yang tidak baik.
21:18Sehingga sekali lagi dibutuhkan regulasi yang ketat dalam rangka mengontrol penggunaan AI, penggunaan humanoid robotik.
21:31Sehingga betul-betul barang ini berguna bagi kehidupan kita, berguna bagi ekonomi kita.
21:39Justru tidak, apa, yang tadi kita khawatirkan akan merusak sendi-sendi kehidupan kita.
21:50Sekali lagi, diperlukan regulasi aturan yang ketat dalam rangka mengontrol penggunaan AI, mengontrol penggunaan humanoid robotik.
22:02Dan ini memang harus disiapkan segera, didiskuskan segera oleh kita bersama, sehingga aturan lainnya menjadi jelas.
22:12Regulasi ini memang sulit ya Pak, apalagi untuk mengejar teknologi yang semakin cepat, seringkali aturan yang tertinggal di belakang.
22:20Ya, biasanya memang swasta lebih cepat dari regulasi.
22:25Teknologi juga lebih cepat dari regulasi.
22:27Ini yang harus menjadi konsen kita bersama.
22:33Ya, regulasinya, tapi harus diimbangin juga dengan literasi digital.
22:39Jadi, banyak sekali faktornya, tapi Bapak yakin Indonesia sanggup untuk menghadapi era ekonomi kecerdasan ini, Bapak?
22:48Ya, tadi, asalkan tadi.
22:50Asalkan, ya.
22:51Pakai asalkan, asalkan kita segera memperbaiki infrastruktur yang kurang.
22:56Infrastruktur fisik, infrastruktur digital.
22:59Yang kedua, juga asalkan kita segera juga mentraining, mengenalkan AI, coding, algoritma, dan machine learning kepada generasi muda, kepada masyarakat.
23:13Yang ketiga, tadi, regulasi yang ketat yang harus kita segera siapkan.
23:18Kalau ini semuanya dikerjakan, ya, artinya kita siap menghadapi era kecerdasan.
23:26Karena memang ini adalah masa-masa ekstrim, di mana perubahan itu akan, perubahan itu akan, akan, akan sangat drastis sekali.
23:35Ini mungkin, mungkin akan seperti revolusi industri di tahun 1760.
23:41Saat itu dari pertanian tradisional, masuk ke era mekanisasi, era industri manufaktur, dan juga era urbanisasi, masuk ke kota.
23:58Ini yang mungkin akan, kejadiannya akan seperti itu.
24:02Sehingga saat itu produktivitas globalnya naik drastis, produktivitas nasional di beberapa negara juga naik drastis karena bisa mengikuti perubahan zaman pada saat itu.
24:18Ini zaman Raja, Raja Jos ketiga, ya.
24:24Saya ingat saya Raja Jos ketiga.
24:26Saya rasa apa, akan, kejadian itu mungkin dalam 5, 10, 15 tahun yang akan datang akan kejadian,
24:39yaitu produktivitas globalnya naik drastis karena adanya penemuan-penemuan teknologi, terutama AI dan humanitropotik.
24:53Iya, latanan dunianya akan berubah drastis, jadi kita harus siap untuk itu.
24:58Berkali-kali, Bapak menekankan soal infrastruktur, SDM, regulasi, regulasi lagi.
25:05Regulasi ini yang jadi kendala tadi, regulasi dengan teknologi, regulasinya di belakang, teknologi sudah maju di depan.
25:12Yang jadi kendala adalah, regulasi ini butuh waktu.
25:16Baik itu dari sisi pemerintahnya, aturan-aturan yang ada di sektor usaha, di sisi lain juga pendidikannya, institusi, itu semua butuh waktu.
25:24Apa artinya untuk pembuatan regulasi, butuh lebih ringkas juga untuk mengejar ini, Bapak?
25:32Ya, kita emang harus berbah semuanya.
25:34Kalau dulu-dulu pembuatan undang-undang, pembuatan regulasi, pembuatan aturan-aturan memberikan waktu lama,
25:41masih kan harus cepat.
25:42Karena ini eranya era real time, jadi semuanya diolah secara real time,
25:54untuk menghasilkan sebuah keputusan yang cepat dan tepat.
25:59Kalau enggak, masih lagunya masih lagu lama terus, ya kita harus ngomong apa adanya, kita akan ditinggal.
26:08Kita akan ditinggal.
26:10Jangan sampai ditinggal.
26:10Kalau lagu lama, kasetnya rusak ya, Pak.
26:12Jadi itu tidak boleh terjadi.
26:14Nah, dengan ini artinya butuh ada keinginan, ada kemauan.
26:20Begitu bukan, Pak?
26:21Kemauan untuk mengubah regulasi tadi, kalau masih pola lama ya tidak akan bisa.
26:26Memang harus dirubah, memang harus dirubah.
26:28Meskipun birokrasi itu seringkali sulit untuk itu ya, Pak?
26:30Dan jangan lupa, AI ini sekarang sudah di negara-negara lain sudah mulai digunakan secara masif.
26:39Kita juga sudah di beberapa perusahaan sudah menggunakan juga AI.
26:46Karena perkembangannya sangat cepat sekali.
26:49Kalau kita lihat sekarang apa, Deep Seek yang dimiliki oleh Liang Beng Feng dari China.
27:04Kemudian Google yang sekarang sudah punya Gemini, Gemini, Gemini juga mudah.
27:15Ada juga yang Mark Zuckerberg sekarang juga sudah punya meta AI.
27:22Saya kira ini kecepatan teknologinya sangat cepat sekali.
27:31Sehingga kalau kita tidak ikut mengejar, akan betul-betul akan ketinggal.
27:39Kalau negara berkembang atau negara maju sudah punya sejumlah indikator tadi, infrastruktur, SDM, dan juga regulasinya sudah menuju ke sana.
27:50Tapi untuk negara-negara berpenghasilan rendah, setidaknya untuk masuk ke era ini, apa yang harus dilakukan, Pak?
27:57Itulah yang menjadi problem besarnya di situ nanti.
28:02Sehingga kalau ini tidak negara berkembang, negara yang berpendapatan rendah, tidak menyiapkan infrastruktur.
28:12Karena menyiapkan infrastruktur juga memerlukan anggaran.
28:14Jadi problemnya di situ, di anggaran.
28:16Nah kalau problemnya di situ, saya kira memang yang paling penting kerjasama, kolaborasi dengan negara lain, dengan investor itu diperlukan oleh mereka.
28:26Untuk agar infrastruktur menjadi siap.
28:31Kemudian SDM juga menjadi masalah besar juga.
28:34Ini sehingga memang yang saya takutkan adalah gap antara negara yang berbedakan rendah dengan negara maju semakin lebar karena adanya penemuan-penemuan teknologi baru ini.
28:49Terutama AI dan humanoid robotik.
28:51Kalau pola pikirnya harus baru, kalau perangkatnya harus baru, ekosistemnya harus baru, berarti harus ada yang di redefinisi, harus ada yang didefinisikan ulang soal ekonomi kecerdasan ini.
29:05Apa saja, Pak? Jawabnya, Musa Jenda, kami segera kembali.
29:08Kita harus siap menghadapi era intelijen ekonomi.
29:18Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
29:22Saya melihat solidaritas, kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
29:28Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus sejasa.
29:33Saya pastikan, ya.
29:34Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
29:40Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
29:43Kita harus siap menghadapi era intelijen ekonomi.
29:48Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
29:52Saya melihat solidaritas, kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
29:58Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus sejasa.
30:02Saya pastikan, ya.
30:04Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
30:10Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
30:13Kita harus siap menghadapi era intelijen ekonomi.
30:18Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
30:22Saya melihat solidaritas, kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
30:28Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus sejasa.
30:33Saya pastikan, ya.
30:34Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
30:40Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
30:43Kita harus siap menghadapi era intelijen ekonomi.
30:48Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
30:51Saya melihat solidaritas, kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
30:58Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus sejasa.
31:03Saya pastikan, ya.
31:04Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
31:10Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
31:13Kita harus siap menghadapi era intelijen ekonomi.
31:17Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
31:22Saya melihat solidaritas, kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
31:28Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus sejasa.
31:33Saya pastikan, ya.
31:34Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
31:40Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
31:43Kita harus siap menghadapi era intelijen ekonomi.
31:48Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
31:52Saya melihat solidaritas, kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
31:58Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus sejasa.
32:03Saya pastikan, ya.
32:04Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
32:10Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
32:13Kita harus siap menghadapi era intelijen ekonomi.
32:18Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
32:22Saya melihat solidaritas, kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
32:28Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus sejasa.
32:33Saya pastikan, ya.
32:34Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
32:40Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
32:43Kita harus siap menghadapi era intelijen ekonomi.
32:49Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
32:52Saya melihat solidaritas, kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
32:58Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus sejasa.
33:03Kembali bersama Presiden Ketujuh Republik Indonesia, Bapak Jokowi Dodo.
33:10Banyak hal yang harus kita betul-betul definisikan ulang ya, Pak, soal ekonomi kecerdasan.
33:15Bapak, tadi sebelumnya sudah menyampaikan bahwa kita berubah eranya.
33:21Banyak tantangan yang harus kita hadapi, berubah pula caranya.
33:24Jadi, cara yang harus berubah, yang ingin ditekankan apa, Pak, soal prosesnya, soal sistemnya tadi?
33:31Ini jadi gini, ini kan kita masih di era digital ekonomi.
33:37Dan kita akan segera masuk ke intelijen ekonomi, ke ekonomi kecerdasan.
33:43Tentu saja kalau kita masuk ke ekonomi kecerdasan, yang di era ini menjadi usang semuanya.
33:49Sistemnya menjadi usang, dan lain-lainnya.
33:53Dan saat kita masuk ke era baru, tentu saja harus ada redefinisi ulang.
34:03Semuanya.
34:05Baik itu redefinisi untuk proses, redefinisi untuk sistem, redefinisi untuk strategi, semuanya.
34:14Karena memang, apa, era-nya sudah berubah untuk menghasilkan sebuah keputusan yang tepat dan akurat.
34:29Oleh sebab itu, yang harus diredefinisi, menurut saya, yang pertama adalah dunia pendidikan dulu.
34:39Harus redefinisi ulang semuanya.
34:45Baik itu kita melihat pelajaran, mungkin kurikulum yang perlu dirubah atau ditambah.
34:56Dan setelah bidang pendidikan, kemudian juga redefinisi untuk bidang kesehatan dan bidang-bidang sektor-sektor lainnya.
35:07Saya kira memang semuanya, karena nanti ini akan berubah total semuanya.
35:13Masa-masa yang ekstrim dan masa-masa perubahan yang nanti akan meluncatkan mungkin kurikulum yang perlu dirubah atau ditambah.
35:26Dan setelah bidang pendidikan, kemudian juga redefinisi untuk bidang kesehatan dan bidang-bidang sektor-sektor lainnya.
35:37Saya kira memang semuanya, karena nanti ini akan berubah total semuanya.
35:41Masa-masa yang ekstrim dan masa-masa perubahan yang nanti akan meluncatkan mungkin BDP gelubahnya menjadi naik,
35:52kemudian produktivitas gelubahnya naik, produktivitas nasional juga naik, semuanya akan berubah.
35:58Di sektor pendidikan misalnya, kalau polanya berubah, kurikulum berubah, artinya dari mulai regulasi, tenaga pendidik, kecanggungan muridnya, semuanya harus siap.
36:10Semuanya memang harus siap, semuanya harus berubah, semuanya.
36:13Butuh waktu, tapi butuh waktu juga harus cepat.
36:15Iya, butuh kecepatan.
36:16Lalu untuk sektor swasta, menghadapi era ekonomi kecerdasan, apa yang harus berubah dan disiapkan?
36:27Ya, mereka harus menyiapkan SGM-SGM menyesuaikan dengan permintaan pasar yang ada.
36:42Ya, saya rasa kalau swasta itu menyesuaikannya bisa lebih cepat.
36:47Saya kira yang paling penting apa, pemerintah dengan regulasinya, dengan sistem-sistem barunya,
36:57dengan strategi-strategi barunya juga memang harus segera beradaptasi dengan perubahan ini.
37:04Bagaimana dengan kendaulatan data? Seberapa penting dan apa yang harus menuju ke sana?
37:09Itu juga yang harus diatur dalam regulasi kita.
37:13Kedaulatan data, banyak orang yang menyampaikan mengenai data pribadi.
37:20Kalau data pribadi menurut saya kok kita nyimpannya sudah baik ya.
37:25Yang justru berbahaya kalau ini berpindah ke negara lain,
37:29atau berpindah ke kekuatan-kekuatan besar adalah data aktifnya.
37:38Data aktif itu apa misalnya?
37:42Kebiasaan kita berangkat ke kantor jam berapa, ini akan terdeteksi semua dengan AI nantinya.
37:48Kemudian kebiasaan kita makan di mana, yang kita makan apa.
37:56Nanti akan ketemu semuanya.
37:57Kemudian juga mungkin hobi kita apa, olahraga kita apa, semuanya ini kalau tidak kita simpan sendiri dan lari ke kekuatan besar dunia,
38:11atau lari ke negara lain, gampang sekali kita dibaca.
38:14Dibaca akan sangat gampang sekali dan akan diintervensi dengan cara apa itu juga akan mudah sekali negara lain melakukan.
38:24Saya rasa ini yang kedalatan data ini, kedalatan data yang pasif itu juga penting,
38:32tapi lebih penting lagi yang data aktif itu sangat penting sekali.
38:35Dan keamanan data yang kita punya?
38:39Menjadi kunci.
38:40Harus jadi kunci.
38:42Tantang ini masalah sekali ya Pak, keamanan data ini?
38:44Iya, tidak mudah tapi kita harus melakukan.
38:48Tidak mudah kita harus melakukan.
38:51Di sisi lain pekerjaan rumah soal ekonomi kecerdasan ini masih banyak sekali Pak Jokowi.
38:56Ini memang harus cepat diselesaikan, PR-PR yang memang harus dilakukan harus cepat dilakukan,
39:03karena memang perubahannya juga sangat cepat sekali.
39:07Sangat cepat sekali kita baru berbicara, satu hal yang lain sudah muncul lagi,
39:15sehingga betul-betul kecepatan itu harus kita lakukan.
39:19Jadi kalau dari yang Bapak sampaikan, kita tuh masih punya banyak sekali pekerjaan rumah
39:24untuk menyiapkan era ekonomi kecerdasan.
39:28Tantangan geopolitiknya luar biasa juga.
39:30Kita ada di tengah-tengahnya.
39:33Di tengah kondisi ini, tapi tampaknya masyarakat masih banyak tertarik dengan isu yang ramai menuai pro dan kontra.
39:42Salah satunya kalau saya bertemu dengan Pak Jokowi sekarang,
39:45Sekarang tidak mungkin saya tidak menanyakan soal isu ijazah palsu, Pak.
39:51Nah, menurut Bapak, ada apa sih yang dibalik isu ini?
39:55Tapi jawabnya saya, sudah, kamu segera kembali.
40:02Harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
40:07Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
40:10Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
40:17Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
40:21Saya pastikan, ya.
40:23Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
40:28Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
40:32Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
40:36Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
40:40Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
40:47Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
40:52Saya pastikan, ya.
40:53Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
40:58Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
41:01Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
41:07Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
41:10Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
41:17Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
41:21Saya pastikan, ya.
41:23Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
41:28Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
41:32Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
41:37Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
41:40Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
41:47Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
41:52Saya pastikan, ya.
41:53Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
41:58Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
42:02Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
42:07Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
42:10Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
42:17Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
42:22Saya pastikan, ya.
42:23Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
42:28Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
42:32Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
42:36Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
42:40Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
42:47Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
42:52Saya pastikan, ya.
42:53Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
42:58Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
43:02Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
43:07Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
43:10Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
43:17Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
43:21Saya pastikan, ya.
43:23Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
43:28Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
43:32Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
43:37Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
43:40Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
43:47Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
43:51Saya pastikan, ya.
43:53Dalam program khusus, wawancara Friska Klarissa bersama Presiden Ketujuh RI Jokowi Dodo.
43:58Malam ini, pukul setengah sembilan, eksklusif di Kompas TV.
44:02Kita harus siap menghadapi era intelligence ekonomi.
44:07Saudara-saudara kita sedang menghadapi bencana ekologis.
44:10Saya melihat solidaritas kotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah.
44:17Menurut Bapak, ada agenda besar dan ada orang besar dibalik kasus ijazah.
44:21Kali ini, kami mewawancarai khusus Presiden Ketujuh Republik Indonesia, Bapak Jokowi Dodo.
44:32Pak Jokowi, seperti menyambung sebelum jeda tadi,
44:36kalau saya bertemu Bapak, tidak mungkin saya tidak bertanya soal isu ijazah palsu
44:40yang bahkan sudah 4 tahun ini, Bapak, bergulir.
44:43Episode yang panjang sekali.
44:45Apa pandangan Bapak soal isu yang tidak berkesudahan soal isu ijazah palsu, Pak?
44:49Ya, ini kan sebuah isu yang sudah 4 tahunan ya, dibicarakan dan sebetulnya sudah
45:00matang itu diam, tidak banyak menanggapi.
45:07karena bang, ijazahnya saya pegang gitu loh.
45:14Bapak pegang ijazahnya?
45:15Kenapa?
45:16Tetapi saya tidak menyampaikan kepada publik ijazah itu,
45:24karena yang pertama, ada aduan ke Baris Gerig.
45:29Yang kedua, saya dituduh ijazahnya palsu,
45:33artinya yang menuduh itu yang harus membuktikan.
45:37Dalam hukum acara, siapa yang menuduh itu yang harus membuktikan.
45:41Itu yang saya tunggu itu coba dibuktikannya seperti apa.
45:45Dan itu akan lebih baik kalau
45:48pembuktiannya itu diongatilah.
45:53Sehingga betul-betul akan kelihatan proses hukumnya akan kelihatan adilnya karena yang memutuskan adalah di pengadilan.
46:09Karena yang membuat ijazah saya sudah menyampaikan asli masih tidak dipercaya.
46:15Dan yang saya lihat, ini memang ada agenda besar politik, ada operasi politik yang sehingga bisa sampai bertahun-tahun,
46:27tidak rampung-rampung kata keinginan mereka untuk men-downgrade,
46:34menurunkan reputasi yang saya miliki meskipun saya tidak merasa punya reputasi apa-apa.
46:42Ya, menurut Bapak, kenapa?
46:46Apa yang dibalik itu?
46:48Menurut Bapak, kenapa harus diturunkan reputasi Bapak melalui isu ijazah ini?
46:53Ya, mungkin untuk kepentingan politik,
46:57kenapa sih kita harus mengolo-olo,
47:00menjelek-jelekan,
47:03merendahkan, menghina, menuduh-nuduh.
47:07Semua dilakukan untuk apa?
47:08Kalau hanya untuk main-main, kan pasti ada kepentingan politiknya di situ.
47:14Tapi sekali lagi, mestinya dalam masa-masa ekstrim seperti ini,
47:19kita konsentrasi untuk hal yang besar.
47:22Untuk strategi besar negara, untuk kepentingan yang lebih besar bagi negara ini.
47:27Misalnya tadi yang berkaitan dengan menghadapi masa-masa ekstrim,
47:31menghadapi masa-masa perubahan karena artificial intelligence,
47:37karena humanitropotik.
47:39Sehingga jangan malah kita energi besar kita,
47:42kita pakai untuk urusan-urusan yang sebetulnya menurut saya urusan ringan.
47:48Menurut Bapak, masih yakin dengan pernyataan Bapak sebelumnya?
47:52Ada agenda besar dan ada orang besar di balik kasus ijazah?
47:57Saya pastikan, ya.
47:58Bapak sudah tahu kira-kira siapa di balik kasus ijazah?
48:03Ya, saya kira gampang ditebal.
48:07Tapi tidak?
48:07Tidak perlu saya sampaikan.
48:10Dan Bapak tadi mengatakan bahwa lebih baik ini dibawa sampai ke ranah hukum.
48:16Ya, untuk pembelajaran kita semuanya,
48:18bahwa jangan sampai gampang menuduh orang,
48:22jangan sampai gampang menghina orang,
48:25memfitnah orang,
48:26mencemarkan sama baik seseorang.
48:32Kalau ada pertanyaan, ini akan ngeranah hukum saja?
48:36Bapak membawa ini ngeranah hukum saja?
48:38Atau ada kemungkinan mediasi?
48:39Saya kira untuk pembelajaran kita memang lebih baik
48:44dilakukan di penegakan hukum,
48:52diputuskan di pengadilan akan lebih baik.
48:55Untuk pembelajaran kita semuanya.
48:56Dan Bapak juga pernah berjanji kalau sampai ke pengadilan,
49:02ijazahnya Bapak akan tunjukkan di sana, di pengadilan.
49:05Ya, itu forum yang paling baik untuk menunjukkan ijazah asli saya.
49:10Dari SD, SMP, SMA, universitas semuanya.
49:14Kan saya bawa.
49:15Untuk pembelajaran hukum,
49:18memang apa yang Bapak khawatirkan,
49:20kalau ijazah ini,
49:21kasus ijazah ini terus bergulir di luar
49:24soal tudingan ijazah, palsu?
49:28Ya, kan bisa terjadi tidak
49:30hanya kepada saya,
49:33bisa ke yang lain,
49:35bisa ke menteri,
49:37bisa ke presiden yang lain,
49:41bisa ke gubernur, bupati, wali kota semuanya.
49:46Dengan tuduhan asal-asalan.
49:49Tapi kalau menuduh dengan bukti,
49:51itu yang baik.
49:53Menurut Bapak,
49:54seharusnya tidak ada kasus tudingan-tudingan ini lagi
49:56di kemudian hari.
49:58Ya, ini untuk pembelajaran kita semuanya.
50:01Selain kasus ijazah,
50:02sebenarnya sebagai presiden dua periode
50:06yang sekarang juga sudah purna tugas,
50:09tapi tentu pandangan Bapak terhadap bangsa,
50:12ini jadi penting.
50:13Apakah ada kekhawatiran di benak Bapak
50:18soal masa depan Indonesia?
50:21Ya, saya kira kita dilihat,
50:23sekali lagi kita dilihat oleh negara lain itu
50:25dijadikan contoh.
50:27Karena stabilitas ekonomi kita baik,
50:29stabilitas politik kita baik,
50:31sampai di era presiden Prabowo ini
50:33dipandang oleh negara lain bagus.
50:36sehingga jangan sampai pandangan ini berubah.
50:45Dan saya melihat pertumbuhan ekonomi
50:49di era presiden Prabowo juga bagus,
50:53masih di atas lima,
50:55baik di warta pertama, kedua,
51:01dan ketiga, saya rasa
51:03ekonomi kita akan masih tumbuh
51:06di atas lima.
51:09Tadi, Bapak masih optimis
51:12soal pertumbuhan ekonomi kita,
51:14dan silakan Bapak menyampaikan
51:17agar seluruh elemen bangsa,
51:21kita bisa bahu-membahu,
51:23menyiapkan era di depannya,
51:25kita bisa lebih solid lagi
51:28menghadapi berbagai tantangan di depan.
51:30Apa yang ingin Bapak sampaikan
51:31soal ini, Pak Jokowi?
51:33Ya, semuanya harus mempersiapkan
51:35pemerintah,
51:38sektor swasta,
51:40seluruh masyarakat,
51:41memang harus, semuanya harus
51:43bersiap-siap
51:44menghadapi era
51:46intelligence economy,
51:49era ekonomi kecerdasan,
51:51yang di situ akan ada
51:53perubahan-perubahan besar,
51:55di seluruh
51:57sendi-sendi kehidupan kita
52:00akan ada elemen AI,
52:02akan ada elemen
52:03artificial intelligence
52:04yang mempengaruhi
52:05sendi-sendi kehidupan kita.
52:08Ditambah lagi dengan
52:09humanoid robotik
52:10yang itu juga akan
52:12mempengaruhi
52:14perubahan di era
52:16masa-masa ekstrim ini.
52:18Dan kita memang harus
52:19bersatu,
52:23solid,
52:24menghadapi era yang
52:26sangat
52:27menentukan
52:30arah
52:32kehidupan kita ke depan.
52:34Saya rasa itu.
52:35Kita bisa
52:36asalkan tadi ya, Pak ya.
52:38Asalkan poin-poin tadi.
52:40Kita solid menghadapi
52:41berbagai tantangan.
52:43Pak Jokowi,
52:44terima kasih.
52:44kami boleh mampir ke
52:46kediaman Bapak
52:47di sumber
52:49Surakarta.
52:50Dan ini juga
52:52sekali lagi menjadi
52:53wawancara pertama Bapak.
52:55Setelah purna tugas,
52:56terima kasih banyak
52:57sudah menerima
52:58tim Kompas TV.
53:00Terima kasih, Mbak Beska.
53:02Terima kasih banyak.
53:03Sehat selalu, Pak Jokowi.
53:05Terima kasih.
53:05Semoga kita jumpa lagi.
53:08Dan saudara,
53:09itu tadi
53:10wawancara khusus
53:11Presiden Republik Indonesia
53:13ketujuh,
53:14Bapak Jokowi Dodo
53:16secara eksklusif
53:17dari Surakarta.
53:19Saya,
53:20Friska Klarissa,
53:21menutup perjumpaan kali ini.
53:23Selamat malam.
53:24Sampai jumpa.
53:24Sampai jumpa.
53:54Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan