Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
CIREBON, KOMPAS.TV - Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Cirebon, Jawa Barat, mengembangkan alat siram otomatis dari aliran listrik panel surya. Mereka menggunakan metode sensor kelembapan tanah, sehingga mesin bekerja efektif tanpa sentuhan tangan manusia.

Sejumlah pelajar yang tergabung dalam Divisi Konservasi Energi SMP Negeri 7 Kota Cirebon, Jawa Barat, mengembangkan alat siram otomatis dari aliran listrik panel surya.

Siswa menggunakan media belajar replika mini garden yang dilengkapi perangkat serta jaringan kabel.

Mereka memadukan ilmu pengetahuan alam, energi listrik, serta informatika. Menariknya, energi listrik yang mereka gunakan berasal dari panel surya. Dari replika mini garden ini, siswa mengaplikasikannya ke tanaman secara langsung. Betapa senangnya ketika alat sederhana ini berjalan optimal.

Inovasi ini akan mereka gunakan untuk menyiram tanaman rindang di sekolah. Sekolah ini pun dinobatkan sebagai juara Sekolah Adiwiyata serta Green School tingkat nasional sejak tahun 2023.

Baca Juga Kisah Nelayan Bentuk Komunitas Rehabilitasi Terumbu Karang di Karawang | KOMPAS PAGI di https://www.kompas.tv/regional/618012/kisah-nelayan-bentuk-komunitas-rehabilitasi-terumbu-karang-di-karawang-kompas-pagi

#inovasi #tenagasurya #smpn7cirebon #cirebon

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/618014/inovatif-cerita-siswa-smpn-7-cirebon-kembangkan-alat-siram-otomatis-dari-listrik-panel-surya
Transkrip
00:00Informasi selanjutnya datang dari pelajar Sekolah Meningah Pertama
00:03atau SMP Negeri 7 Kota Cirebon, Jawa Barat
00:07yang mengembangkan alat siram otomatis dari aliran listrik panel surya.
00:11Mereka menggunakan metode sensor kelembapan tanah
00:14hingga mesin bekerja efektif tanpa sentuhan tangan manusia.
00:22Sejumlah pelajar yang tergabung dalam Divisi Konservasi Energi
00:26Sekolah Meningah Pertama, SMP Negeri 7 Kota Cirebon, Jawa Barat
00:30mengembangkan alat siram otomatis dari aliran listrik panel surya.
00:35Siswa menggunakan media belajar replika mini garden
00:38yang dilengkapi perangkat serta jaringan kabel.
00:41Mereka memadukan ilmu pengetahuan, energi listrik, serta informatika.
00:46Menariknya, energi listrik yang mereka gunakan berasal dari panel surya.
00:51Dari replika mini garden ini, siswa mengaplikasikannya
00:55ke tanaman secara langsung.
00:57Betapa senangnya ketika alat sederhana ini berjalan optimal.
01:01Inovasi ini akan mereka gunakan untuk menyiram tanaman rindang di sekolah.
01:06Sekolah ini pun dinobatkan sebagai juara sekolah adiwiata
01:09serta green school tingkat nasional sejak tahun 2023.
01:15Guru telah memrogram sensor dengan alat deteksi tingkat kelembapan.
01:20Alat sensor sensitif ini akan menyiram otomatis
01:23apabila kering dan akan berhenti otomatis apabila sudah basah.
01:28Teknologi ini membuat tanaman tidak perlu disiram secara manual.
01:32Inovasi berbasis panel surya ini kian menguatkan praktik pelestarian lingkungan
01:37dengan menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
01:41Di sekolah ini alat yang dimanfaatkan dari Pemegresi Tenggara Suria.
01:47Ya tadi pertama kita belajar mengenai alat penyiram otomatis,
01:51lalu lampu dan kipas di ruangan ini juga menggunakan listrik dari PLTS,
01:57lalu beberapa ruangan juga di sana tuh menggunakan arus listrik dari PLTS juga.
02:03SMP Negeri 7 Kota Cerebon memiliki 40 ruangan yang terdiri dari 35 ruang kelas
02:11dan 5 lainnya adalah ruang guru, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas pendukung lainnya.
02:18Seluruh sarana-prasarana menyedot energi listrik yang cukup besar
02:21dan menelan biaya listrik mencapai 10 hingga 11 juta rupiah per bulan.
02:27Penggunaan panel surya dengan kapasitas 3.300 watt peak
02:31serta baterai 5 KWH sejak tahun 2023 lalu sangat berdampak.
02:37Pembiayaan listrik turun menjadi sekitar 5 hingga 6 juta rupiah per bulan.
02:43Tidak hanya untuk kebutuhan reguler,
02:45energi listrik dari panel surya juga dimanfaatkan untuk beragam sarana belajar
02:50serta pengembangan inovasi yang berbasis energi terbarukan dan ramah lingkungan.
02:56Kini kita ini sudah ada hampir kalau ruang kelas 33 kelas
03:01ditambah dengan ruang tata usaha, ruang wakasek, ruang guru, dan lain-lain
03:05ada di kisaran sekitar 40 ruangan kelas itu cukup menyedot biaya listrik yang luar biasa.
03:11Ketika belum ada panel surya ini kita bisa membayar listrik antara 10 sampai 11 juta,
03:179 sampai 11 juta per bulan listriknya saja.
03:21Tapi dengan adanya panel surya ini turun Pak sekarang.
03:26Nah ini sampai di kisaran angka 6 jutaan lebih atau 5 jutaan lebih.
03:31Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java PHE ONWJ
03:35memilih SMP Negeri 7 Kota Cirebon sebagai sekolah energi berdikari.
03:40Pertamina memberikan sebanyak 12 solar panel dengan kapasitas 3.300 Watt peak dan baterai 5 KWH.
03:49Penggunaan ini menurunkan biaya pengeluaran konsumsi listrik mencapai 40 hingga 50 persen setiap bulannya.
03:56Sejak tahun 2023 hingga saat ini penggunaan panel surya mendorong inovasi dan kreativitas di SMP Negeri 7 Kota Cirebon.
04:06Kita memang di Pertamina sendiri sedang gencar untuk ada kita punya dua program desa energi berdikari dan sekolah energi berdikari.
04:17Jadi untuk sekolah energi berdikari kita melakukan program itu di SMP 7 Cirebon ini.
04:23Yang alhamdulillah disupport secara langsung oleh Pertamina dan kita pun melakukan monitoring terkait penggunaan
04:32yang alhamdulillah berhasil menurunkan konsumsi listrik sebesar kurang lebih 40 persen per bulannya.
04:41Dengan inovasi alat siram otomatis, pelajar SMP Negeri 7 Cirebon membuktikan
04:45bahwa energi terbarukan bisa dimanfaatkan secara nyata di lingkungan sekolah.
04:51Mereka bukan hanya belajar ilmu pengetahuan tetapi juga menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.
04:59Muhammad Syahri Romdon, Kompas TV, Cirebon, Jawa Barat.

Dianjurkan