Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik Fachry Ali melihat demokrasi di indonesia masih tetap bisa dipertahankan dan berlangsung secara alami.

Sepanjang elite tidak mampu membangun konsolidasi, memberi tanggung jawab etis dari elit yang berlangsung, itu akan membuat partai itu jeblok di masa yg akan datang.

"Rakyat tanpa sembako, adalah pemerhati politik yang paling cermat. Parpol harus hati-hati. PSI misalnya, betapapun didukung Jokowi, tidak bisa masuk ke dalam parlemen. Rakyat cukup cerdas melihat perkembangan ini. Tingkah laku politik dilihat oleh orang-orang, apalagi video sudah menyebar," katanya.

Waketum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan sistem pemerintahan kita adalah presidensial. Check and balances-nya ada di DPR.

"Semua parpol gabung pun ga masalah. Yang penting pemimpin parpol paham etik bernegara itu. Yang namanya check and balance itu dalam konteks membuat program pemerintah baik," ujar Doli.

Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/WrGi2jUn-JA?si=Pp1jzyMR6mtHZ2fJ



#projo #jokowi #prabowo

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/628325/bagaimana-masa-depan-politik-dan-demokrasi-indonesia-satu-meja
Transkrip
00:00Saya ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat
00:05Terpaksa koalisinya besar
00:08Nanti akan dibilang, oh kabinet Prabowo, kabinet gemuk
00:16Banyak, ya negara kita besar bung
00:20Negara kita luasnya sama dengan Eropa
00:26Eropa 27 negara
00:28Kita satu negara
00:30Itulah pernyataan dari Presiden Prabowo Subianto yang akan membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat
00:40Bung Fahri, betulkah Indonesia ini sedang menuju kepada akhir dari demokrasi sebetulnya?
00:49Ya itulah
00:50Jadi pertama saya ingin memberikan sesuatu yang substansial pada kesempatan ini
00:57Pertama adalah peringatan dari Pak Yaakob Utama
01:01Di dalam sebuah pengantarnya
01:04Tentang buku seorang tokoh Masyumi
01:07Dia menulis bahwa sekarang ini
01:12Etik politik itu kian lama kian menghilang
01:17Nah ini disampaikan pada tahun 2020-an
01:23Prawoto Mangkusasmito bukunya yang cukup tebal
01:29Nah yang kedua
01:32Bahwa ada
01:34Apa namanya
01:36Roda berputar
01:39Di dalam
01:40Posisi-posisi partai politik
01:43Jadi jangan kira bahwa partai-partai politik yang berada di luar
01:49Itu akan hilang
01:50Contohnya adalah Golkar
01:53Golkar pada tahun 1999 itu habis semua
01:59Yang naik adalah PDIP
02:01Tapi begitu PDIP berkuasa di bawah Mbak Megawati
02:05Dan kemudian menjadi Presiden
02:06Itu di dalam pemilu berikutnya
02:09Dua ribu berapa itu
02:11Waktu itu
02:112004
02:122004
02:122004
02:13Itu justru yang naik itu adalah Golkar
02:16Lalu kemudian mengejutkan
02:20Munculnya partai SBY
02:22Susilo Bambang Yudhoyono
02:24Itu partai demokrat
02:25Dia muncul pada periode kedua kepresidenannya
02:29Atau menjelang ya
02:31Periode kedua kepresidenannya
02:32Dia muncul menjadi nomor satu
02:34Tetapi begitu dia jatuh
02:36Atau selesai
02:38Dari masa jabatannya
02:40Itu partai menurun drastis sekali
02:43Dan sampai sekarang belum bisa naik ya
02:47Seperti yang diharapkan
02:48Nah sementara kemudian
02:51PDIP
02:51Di 10 tahun dia berpuasa
02:54Di dalam politik
02:56Di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
02:59Tetap berada di luar
03:01Tetapi dia bisa mempertahankan
03:02Pendukungnya dengan sangat bagus gitu
03:06Nah jadi di dalam konteks ini
03:08Sebenarnya ya
03:09Roda yang berputar
03:11Roda sejarah yang berputar itu
03:13Itu menunjukkan bahwa
03:15Demokrasi masih tetap
03:16Bisa dipertahankan
03:18Masih tetap bisa dipertahankan
03:18Iya
03:19Dan berlangsung secara alami
03:21Pelajaran yang dipetik adalah bahwa
03:25Sepanjang elit
03:26Itu tidak mampu
03:28Membangun
03:30Konsolidasi
03:32Memberikan ya
03:33Apa namanya
03:35Tanggung jawab etis
03:36Dari proses konsolidasi elit yang berlangsung
03:39Selama ini
03:41Itu akan membuat
03:42Partai-partai itu jeblok
03:45Pada masa yang akan datang gitu
03:47Jadi di dalam konteks ini
03:49Rakyat ya
03:50Di luar sembako ya
03:51Terutama tanpa sembako
03:53Itu adalah ya
03:55Pemerhati politik yang paling cermat
03:58Jadi partai-partai politik
04:00Itu harus hati-hati
04:02PSI misalnya
04:04Betapapun ya didukung oleh
04:07Presiden Joko Widodo
04:09Dan satu-satunya yang diiklankan
04:11Itu tidak bisa masuk ke dalam
04:13Parlemen
04:14Artinya bahwa
04:17Rakyat itu juga cukup cerdas
04:19Untuk melihat
04:20Perkembangan-perkembangan ini
04:22Nah Muni harus melihat ini
04:24Tingkah laku politik Muni
04:26Itu dilihat oleh setiap orang
04:27Apalagi video-video
04:29Itu sudah
04:30Menyebar kemana-mana
04:31Oke
04:32Baik
04:33Bang Doli
04:33Ini kan koalisi sudah
04:35Besar
04:36Dan akan di
04:36Absop lebih besar lagi
04:38Bila semuanya
04:39Berada dalam kekuasaan
04:40Posisi Golkar terhadap
04:41Kalau itu terjadi gimana
04:43Gak ada lagi partai yang berada di luar
04:45Nah kembali kepada
04:46Kita
04:47Sistem pemerintahan kita
04:49Itu saya sering mengatakan
04:50Bahwa sistem pemerintahan kita ini adalah
04:52Sistem pemerintahan presidensial
04:53Nah sebetulnya kita tidak mengenalkan
04:56Apa namanya
04:57Partai politik oposisi
04:59Yang ada di luar pemerintahan
05:01Dan di dalam pemerintahan
05:03Nah kemudian pertanyaannya
05:05Bagaimana check ambulancesnya
05:07Nah sebetulnya
05:08Kalau dalam sistem pemerintahan presidensial itu
05:10Ya check ambulancesnya itu ada di
05:12Parlemen
05:13Ada di parlemen
05:14Nah sebetulnya
05:16Gak ada masalah
05:17Semua partai politik gabung pun
05:19Dalam pemerintahan
05:21Gitu ya
05:21Nah tadi seperti yang sampaikan Bang Fahri
05:23Yang penting
05:24Pemimpin-pemimpin partai politik kita ini
05:27Paham tentang
05:28Etik berdenggara tadi itu
05:30Kadang paham
05:31Bahwa
05:32Bahwa kemudian
05:33Kalaupun kita berada dalam
05:35Satu pemerintahan
05:36Yang namanya check and balance
05:37Yang bicara tentang soal
05:39Kritik di parlemen
05:42Gitu ya
05:42Memberikan masukan
05:44Dan segala macam
05:44Itu dalam konteks
05:46Membuat program-program pemerintah itu
05:48Akan lebih baik
05:49Nah selama
05:50Itu ada
05:51Komitmen seperti itu
05:52Saya kira
05:53Kita menjalankan sistem ini
05:56Sebagaimana mestinya
05:57Sistem pemerintahan presidensial itu
05:59Oke
06:00Itu yang kita harapkan
06:01Jadi adanya komitmen nih
06:02Di antara pemerintah politik
06:04Ya DPR ini memang harus
06:06Juga
06:07Apa namanya
06:08Itu menjalankan
06:10Fulci check and balancesnya
06:11Oke
06:11Dede
06:12Jadi kalau Anda lihat
06:14Meskipun ada perwakilan PSI
06:15Di kabinet
06:16Tapi tidak ada
06:17Wakil di parlemen
06:18Di pusat
06:19Apakah kemudian DPR
06:21Sudah bisa menjalankan peran
06:22Yang Bang Doli katakan
06:23Check and balances
06:24Menurut Anda
06:25Ya
06:25Ini saya tarik sedikit ya
06:27Ke
06:28Apakah demokrasi kita
06:30Menuju akhir
06:31Apa tidak
06:31Ya betul
06:32Yang Pak Budiman tadi
06:33Tanyakan kepada yang lain
06:34Begini
06:35Pertama-tama kita masuk dulu
06:37Kepada
06:38Makna filosofis lah
06:40Oke
06:40Dari demokrasi gitu
06:41Di iklim demokrasi itu
06:43Yang wajib itu
06:45Aspirasi itu
06:46Bergeraknya dari bawah ke atas
06:47Oke
06:48Bukan sebaliknya dari atas ke
06:50Apakah
06:50Oke
06:51Oke
06:52Itu yang paling pertama
06:53Lalu secara institusi
06:55Di iklim demokrasi yang sehat
06:56Harus ada separation of power
06:58Oke
06:58Ya
06:59Harus ada yudikatif
07:00Legislatif
07:01Dan juga
07:02Eksekutif sebagai
07:04Pembuat kebijakan
07:05Dan
07:06Di iklim demokrasi yang sehat
07:09Check and balance itu
07:12Dilakukan antara
07:13Eksekutif
07:15Dan legislatif
07:15Dengan legislatif
07:17Oke
07:17Ya
07:18Bahwa kemudian di dalam
07:20Tubuh legislatif
07:21Terjadi perdebatan
07:23Itu sangat baik sekali
07:24Namun sekarang
07:26Ya
07:26Yang kita lihat ini
07:27Perdebatan yang macam apa
07:28Ya
07:30Emang ada perdebatan
07:31Kalau misalnya
07:31Terjadi polarisasi yang terlalu sangat
07:34Perdebatan yang kita lihat itu
07:36Cuman
07:36Cocok jadi hiburan masyarakat aja juga
07:39Oke
07:39Gak sustantif
07:40Oke
07:40Gitu
07:41Jadi
07:41Kalau seperti kata-kata
07:43Dengan persatuan nasional ini
07:44Jadi check and balance masih ada
07:46Menurut Anda sekarang
07:47Masih ada
07:47Masih ada
07:48Pasti masih ada
07:49Saya masih ingat betul ya
07:50Sewaktu
07:51Presiden Prabowo
07:53Tidak jadi
07:54Menaikan
07:56PPN
07:57Satu persen
07:58Dialog
07:58Ya
07:59Dari 11 persen
08:01Menjadi 12 persen
08:02Presiden pada akhirnya
08:04Menaikan hanya untuk
08:05Barang-barang
08:06Super mewah
08:07Barang-barang yang memang
08:08Sebelumnya sudah dikenakan
08:09PPN-BM
08:09Barang mewah
08:10Oke
08:11Dalam konteks ini
08:13DPR
08:14Itu berkonsultasi dengan presiden
08:17Oh konsultasi ya
08:18Iya
08:19Dan saat itu
08:21DPR memang betul-betul
08:22Menjalankan fungsinya
08:24Bahwa
08:25Pak
08:25Tidak bisa
08:26Tidak bisa ini dinaikan
08:28Oke
08:29Karena rakyat
08:30Lagi begini
08:31Begini-begini
08:31Dan ini akan menyusahkan
08:33Rakyat
08:34Lalu apa yang dilakukan oleh presiden
08:36Presiden mendengarkan
08:38Aspirasi rakyat
08:39Karena yang paling tahu
08:40Aspirasi rakyat adalah
08:41DPR
08:42Karena memang mereka lah
08:43Wakilnya
08:43Oke
08:44Jadi apa yang ingin saya katakan adalah
08:46Stabilitas nasional ini
08:48Tidak merusak demokrasi
08:49Oke
08:49Tapi bagaimana tetap
08:51Ada sebuah stabilitas nasional
08:52Tapi demokrasi tetap hidup
08:54Prahara Agustus
08:55Sampai sekarang juga
08:56Tidak pernah terungkap
08:56Kita bahas setelah jeda berikut ini
08:58Terima kasih
09:02Sub indo by broth3rmax

Dianjurkan