00:00Temuan baru dalam penyelidikan komplotan penjual bayi ke Singapura.
00:04Ternyata, bayi-bayi itu tidak hanya dijual ke Singapura, tetapi juga di dalam negeri.
00:12Berdasarkan hasil pemeriksaan, sejumlah bayi yang dibeli komplotan itu beberapa diantaranya dijual di dalam negeri.
00:18Tercatat, bayi yang dijual ke Singapura ada 17 orang.
00:22Sementara, yang dijual di dalam negeri sebanyak 13 bayi.
00:26Dari jumlah itu, 8 bayi berhasil diselamatkan saat akan dijual ke luar negeri dan 1 diantaranya meninggal.
00:33Total tersangka dalam kasus ini 20 orang dengan berbagai peran.
00:36Polisi pun masih terus memburu 6 pelaku lain yang masuk dalam DPO.
00:50Ternyata, bayi ini ada yang memang jaringan untuk adopsi internasional, ada juga yang adopsi lokal.
00:56Untuk yang diadopsi internasional, dari data yang ada, sudah 17 yang berangkat Singapura, kemudian 8 yang ditamankan dari jaringan internasional.
01:06Kemudian 1 bayi ditemukan, dapatkan sudah meninggal dunia di Pantianak.
01:11Tepat terkait dengan jaringan lokal, ini dari Astri langsung kecek.
01:15Ini kurang lebih sudah 13 bayi dari Astri Becek yang untuk adopsi lokal.
01:21Pelaku saat ini 20 yang ditamankan, kemudian 6 masih DPO.
01:27Pengungkapan kasus bermula dari laporan kasus penculikan anak yang kemudian diketahui bukan penculikan,
01:33tetapi bayi tersebut telah diserahkan pada sindikat.
01:36Namun belum dibayar, Polda Jawa Barat juga menyelamatkan 6 bayi di kota berbeda,
01:40yaitu Pontianak dan Tangerang, yang akan dijual ke Singapura.
01:43Bulan Juli lalu, polisi dan imigrasi menangkap pelaku utama sindikat penjualan bayi internasional
01:49di Bandara Soekonohata, Tangerang saat pulang dari Singapura.
01:53Polisi masih memburu 2 DPO lain.
01:55Lebih lanjut, soal sindikat penjualan bayi.
02:00Kami sudah bersama dengan AKBP Azari Kurniawan, Wadir Reskrimum, Polda Jawa Barat.
02:06Selamat malam, Pak Wadir.
02:08Selamat malam, Mas Rahmat.
02:10Baik, ini ada temuan baru.
02:12Jadi selain ke Singapura, pelaku juga menjual ke dalam negeri.
02:16Ini proses atau modusnya bagaimana, Pak Wadir?
02:19Jadi sekaligus ini ya, bisa saya sampaikan di sini, sekaligus ada meralat tadi terkait dengan jumlah.
02:28Jadi berdasar hasil penyelidikan dan penyelidikan dari tim kami,
02:32jadi kami mendapatkan keterangan dari sindikat ini bahwa benar ada 2 sindikat yang agak sebenarnya sama.
02:45Satu, satu ini, satu apa, satu bos gitu ya, tapi ada 2, 2, 2 jalur.
02:52Demikian, ada yang 2 jalur dalam negeri, ada yang jalur luar negeri.
02:59Ada 43 bayi yang sudah ditransaksikan sindikat ini.
03:0543 bayi itu, 8, Alhamdulillah berhasil, Polda Jawa Barat amankan.
03:11Kemudian, 19 bayi itu sudah ditransaksikan di Singapura, ya.
03:17Kemudian, 15 bayi ditransaksikan di dalam negeri.
03:21Nah, sementara satu bayi meninggal dunia dalam penguasaan sindikat ini sebelum ditransaksikan.
03:29Ada pun prosesnya sendiri.
03:31Ini adalah seolah-olah melalui proses adopsi anak, ya, yang dilakukan melalui perkrut, ya,
03:43kemudian melalui calok, kemudian perantara, dan sebelum di, kemudian diberikan kepada pengadok,
03:53baik di luar negeri maupun yang di dalam negeri.
03:55Ini untuk perantara atau yang menjadi caloknya di dalam negeri sama luar negeri ini sama atau berbeda, Pak Adir?
04:09Untuk calok yang di luar negeri, ada tersendiri, namun ini juga masih,
04:16yang di dalam negeri itu masih jaringan juga sebenarnya, masih ada kaitan dengan jaringan yang luar negeri ini.
04:21Pak Adir, untuk yang di dalam negeri ini terjadi sejak kapan, Pak Adir?
04:29Apakah sama ada pemesan juga yang di dalam negeri ini?
04:33Untuk yang di dalam negeri, berdasar dari keterangan saksi maupun para tersangka dan juga data yang kita temukan,
04:42untuk yang di dalam negeri beroperasi dari tahun 2024,
04:47sementara kalau yang ke luar negeri malah sudah lebih dahulu di tahun 2023.
04:54Kalau untuk di dalam negeri, sudah telacak, Pak? Di daerah mana saja ini penjualannya?
05:01Yang di dalam negeri, ada beberapa kota,
05:05Pontianak tentunya, kemudian Tangrang,
05:10kemudian ada beberapa kota lagi yang tentunya tidak akan kita update lagi,
05:16di dalam proses penyelidikan kami.
05:20Kami sedang dalam di kota mana saja.
05:24Pak Adir, kalau kondisi...
05:26Kemudian soal ini, hasil pengembangan bersama dengan Duk Capil dan juga imigrasi bagaimana?
05:34Ini untuk yang ke luar negeri berarti, Pak Adir, ya?
05:37Kaitan dengan itu, tentunya kami dari sejak awal sudah melakukan komunikasi
05:44dan juga kerjasama dengan dinas terkait, Duk Capil maupun dengan imigrasi.
05:51Kaitan dengan Duk Capil tentunya kaitan dengan dokumen-dokumen yang dibuat oleh sindikat,
06:00sehingga kemudian dengan dokumen itu bisa berhasil mengirimkan bayi-bayi ini keluar negeri.
06:09Sedangkan untuk imigrasi sendiri, kami berkoordinasi kaitan dengan pencarian DPU.
06:16Dan alhamdulillah untuk DPU utama kita sebagai perantara,
06:23tersangka tersangka L berhasil ditamankan melalui kerjasama kami dengan pihak imigrasi.
06:30Manakala si tersangka L ini datang dari Singapura ke Indonesia di Bandara Suta
06:36dan kita lakukan pengamanan atau kita tangkap pelakunya.
06:40Pak Wadir, sedikit ini kita ingin tahu apakah dari 15 bayi yang sudah dijual di dalam negeri
06:48ini masih diupayakan untuk diselamatkan atau bagaimana, Pak Wadir, gambarannya?
06:54Tentunya demikian.
06:56Kita akan terus berupaya mencari keberadaan bayi-bayi tersebut.
07:01Namun memang terkendala karena sampai dengan saat ini dokumen-dokumen terkait dengan penjualan bayi
07:14yang di dalam negeri ini, para pelaku tidak menyertakan dokumen-dokumen tersebut.
07:20Kecuali yang di luar negeri. Kalau di luar negeri dilengkapi dokumen,
07:23tapi kalau yang di dalam negeri tidak dilengkapi.
07:25Baik, terima kasih banyak untuk informasinya Pak Wadir Krimum Polda, Jawa Barat,
07:31AKBP Azari Kurniawan di program Kompas Malam Hari ini.
07:35Terima kasih Pak Wadir.