Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Konflik Iran-Israel sudah memasuki hari keempat. KBRI Teheran sudah menetapkan siaga 2, sementara PBB dan berbagai forum internasional sudah menyerukan semua pihak untuk menahan diri.

Namun, bagaimana jika seruan tersebut diabaikan?
Bagaimana jika pertempuran justru memburuk dan meluas?
Solusi apa yang bisa diberikan untuk menghentikan konflik ini?

Kami akan membahasnya bersama Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI.

Baca Juga Serangan Israel ke Iran Picu Ketidakpastian Ekonomi Baru | ULAS KOMPAS di https://www.kompas.tv/internasional/599463/serangan-israel-ke-iran-picu-ketidakpastian-ekonomi-baru-ulas-kompas

#perangan #trump #iran #israel

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/599836/guru-besar-ui-analisis-perang-iran-israel-ungkap-kemungkinan-terburuk-hingga-solusi-konflik
Transkrip
00:00Saudara konflik Iran dan Israel sudah memasuki hari keempat, KBR IT Heran pun sudah menetapkan siaga dua.
00:07Sementara itu PBB dan berbagai forum internasional sudah menyerukan semua pihak untuk menahan diri.
00:14Namun bagaimana jika seruan tersebut diabaikan dan bagaimana jika pertempuran justru memburuk dan meluas,
00:20solusi apa yang bisa diberikan untuk menghentikan konflik ini saudara?
00:23Kami membahasnya bersama dengan Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia.
00:28Selamat petang, Prof. Hikmahanto.
00:31Selamat petang.
00:33Ini sudah memasuki hari keempat, menurut Anda apakah eskalasi ketegangan ini akan meningkat?
00:39Bisa jadi ini akan terus meningkat.
00:41Kenapa? Karena dari pihak Israel akan melakukan serangan balasan.
00:48Dan tentu kemarin saya mendengar Perdana Menteri Netanyahu mengatakan bahwa sekarang mereka berpangku atau bergantung pada Amerika Serikat.
01:01Karena saya menduga bahwa serangan Israel ke Iran ini sebenarnya dimotori oleh Presiden Trump.
01:08Alasannya kenapa?
01:11Alasannya karena negosiasi antara Amerika Serikat dengan Iran terkait dengan senjata nuklir Iran,
01:21ada kemungkinan pengembangan senjata nuklir itu, itu diminta untuk tidak dilakukan.
01:27Tapi kemarin itu deadlock dan Presiden Trump sudah menyampaikan ancaman.
01:32Kalau ini sampai deadlock, maka akan ada serangan dari Amerika Serikat.
01:37Nah, tentu Amerika Serikat tidak bisa tiba-tiba langsung menyerang Iran karena dia tidak punya basis hukum internasionalnya.
01:44Nah, jadi saya melihat bahwa Israel lah yang dijadikan proksi oleh Amerika Serikat untuk melakukan serangan ke Iran.
01:52Dengan alasan bahwa berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB yang mengatakan hak untuk membela diri,
02:00maka Israel merasa bahwa dia bisa melakukan apa yang disebut sebagai anticipatory self-defense.
02:09Bela diri yang sifatnya antisipatif.
02:11Jadi sebelum Iran melakukan serangan, dia serang duluan.
02:14Dan seperti kata Anda tadi ya Prof ya, eskalasinya semakin meningkat.
02:18Dan tadi Anda bilang bahwa ada keterlibatan Amerika Serikat membacking Israel begitu.
02:23Kalau begitu dari sisi Irannya sendiri, ada negara yang nantinya akan ikut?
02:26Nah, kita tidak tahu.
02:29Karena kan sekarang ini Iran sudah menyerang Israel.
02:31Dan sekarang ada kemungkinan Amerika Serikat akan menyerang Iran.
02:36Ya, atas dasar apa?
02:38Security arrangement antara Amerika Serikat dengan Israel.
02:42Seperti dalam Pasal 5 Perjanjian NATO, kalau saya ambil perjanjian yang lain,
02:48itu satu negara diserang, maka serangan terhadap negara lain termasuk Amerika Serikat.
02:53Nah, saya yakin Amerika Serikat dengan Israel punya perjanjian seperti ini,
02:58yang disebut dalam piagam PBB Pasal 51, yaitu collective self-defense.
03:05Nah, oleh karena itu, Amerika sekarang punya basis untuk melakukan serangan ke Iran.
03:09Dan kecuali Iran akan menyerah dan kemudian dia setuju dengan apa yang diminta oleh Amerika Serikat
03:19untuk tidak memiliki senjata pemusnah masal.
03:24Tapi saya yakin, Iran tidak mau begitu saja menyerah.
03:28Dia akan melakukan serangan.
03:30Dan kalau Amerika Serikat akan menyerang Iran,
03:33yang saya khawatirkan, dalam posisi perpepet seperti ini,
03:37bukannya tidak mungkin Iran akan mengeluarkan senjata nuklirnya.
03:42Kalau sudah Iran mengeluarkan senjata nuklirnya,
03:45kalau memang dia memiliki,
03:46maka tidak perlu dia backing dari negara-negara lain.
03:50Tapi dunia akan sampai pada kiamat,
03:53kalau misalnya seperti ini.
03:55Nah, tetapi dugaan saya,
03:57kalau misalnya Amerika Serikat sudah mulai masuk,
03:59bukannya tidak mungkin negara seperti Rusia juga akan membantu Iran
04:04atau negara Korea Utara.
04:06Karena Korea Utara ini,
04:08sepanjang ada Amerika Serikat di sana,
04:10mereka akan membantu negara yang melawan Amerika Serikat.
04:14Berapa besar ini potensinya akhirnya nanti adanya keterlibatan negara lain
04:17seperti Rusia dan juga Korea Utara
04:20untuk membela Iran dalam perang ini?
04:23Ya, yang pasti saya ini bukan komentator bola ya.
04:26Saya tidak tahu berapa besar jansinya.
04:28Tetapi begini, kita harus melihat bagaimana reaksi Iran
04:31kalau nanti Amerika Serikat akan menyerang Iran.
04:35Kalau dia tetap,
04:37apa namanya,
04:38dia tidak kemudian melakukan serangan balasan,
04:42ya sudah, akhirnya selesai sampai di situ.
04:44Tetapi, kalau misalnya ternyata Iran
04:47merasa bahwa kehormatannya,
04:51teritorial integritasnya diserang oleh negara lain
04:53sebagaimana tadi disampaikan oleh Pak Hasbi,
04:56pasal 2 ayat 4 piagam PBB,
04:59yang menyatakan,
05:00semua negara wajib untuk menahan diri,
05:03menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
05:05terhadap teritorial integritas negara lain.
05:09Nah, ini yang disuruhkan Bapak Presiden sudah benar.
05:11Tapi pertanyaannya adalah,
05:12apakah Iran yang diserang dulu oleh Israel
05:16tidak berhak untuk melakukan serangan balasan
05:19ke Israel berdasarkan pasal 51 piagam PBB?
05:23Terlebih, serangan Iran ini kan kalau kita lihat
05:25terbarunya sudah menyerang sistem komando
05:27dan juga pertahanan Israel.
05:28Apakah ini juga nanti akan memicu serangan balik
05:31yang lebih besar lagi dari Israel ke Iran?
05:34Bisa jadi seperti itu.
05:36Dan bisa jadi Israel akan menyerang rakyat sipil.
05:39Di Gaza, kita bisa melihat
05:40berapa orang rakyat sipil yang terbunuh.
05:4350 ribu.
05:44Nah, bukannya tidak mungkin.
05:46Karena antara Iran dengan Israel,
05:49itu mereka sebenarnya agak berjauhan.
05:52Jadi kalau misalnya serangan darat itu agak sulit.
05:55Jadi mereka akan mengandalkan serangan-serangan rudal
06:00atau serangan-serangan lewat drone pesawat udara.
06:04Itu yang mereka akan andalkan.
06:05Nah, kalau misalnya serangan-serangan seperti itu,
06:08kita tidak bisa punya presisi
06:10terhadap siapa yang akan kita serang.
06:12Oke, kalau misalnya instalasi nuklir.
06:16Tapi kan di sekitaran situ,
06:17mungkin aja ada orang sipil.
06:19Nah, itu bisa juga terkena.
06:21Jadi menurut Anda,
06:22suara siapa yang akhirnya bisa didengar oleh
06:25baik dari Iran maupun Israel
06:27sehingga mereka bisa sama-sama menahan diri?
06:31Suara rakyat dari Israel
06:33maupun suara rakyat Amerika Serikat.
06:35Kalau suara rakyat di Israel,
06:38dia memenangkan oposisi
06:39dan menjatuhkan Netanyahu sebagai Perdana Menteri,
06:43kita berharap bahwa
06:44pemerintahan baru akan merubah kebijakannya.
06:47Demikian juga di Amerika Serikat.
06:49Sekarang ini sudah ada suara-suara di Amerika Serikat
06:52yang hendak meng-impeach Presiden Trump.
06:56Karena selama beliau
06:57memegang kampu kekuasaan sebagai Presiden,
07:01banyak kebijakan-kebijakannya
07:03yang sebenarnya
07:04tidak membuat Amerika great again.
07:07Tetapi justru sebaliknya.
07:09Nah, ini
07:09yang kita bisa
07:11apa namanya
07:13bergantung.
07:14Karena apa?
07:15Kalau misalnya kita pergi ke Dewan Keamanan PBB,
07:18bukannya tidak mungkin
07:19apa resolusi
07:20yang bagus katakanlah itu
07:22akan diveto
07:23oleh Amerika Serikat
07:24atau
07:25teman-temannya Israel.
07:26Tapi menurut Anda,
07:27apakah itu bisa
07:28terrealisasi begitu
07:29dari pemerintah Netanyahu sekarang?
07:32Yang mana?
07:33Apa yang terrealisasi?
07:34Maksudnya rakyatnya.
07:35Tekanan dari rakyat, betul.
07:37Oh iya, bisa.
07:39Sekarang rakyat Israel,
07:41mereka marah
07:41sama Perdana Menteri Netanyahu.
07:43Anda itu
07:44bukan membuat kami
07:45lebih selamat,
07:46lebih aman,
07:47tetapi membuat kami
07:48sekarang ini
07:49dekat dengan
07:50serangan-serangan
07:52dari berbagai negara,
07:53termasuk dari Iran.
07:54Nah,
07:55ini mereka marah betul.
07:57Ya, maka
07:57banyak
07:58oposisi
07:59yang mengendaki
08:01agar Perdana Menteri Netanyahu
08:02turun dari
08:03kursi Perdana Menterinya.
08:05Jadi,
08:06ini yang kemudian
08:07orang bilang
08:08sebagai people's power.
08:09Bukannya tidak mungkin.
08:11Di Amerika Serikat,
08:12di Los Angeles
08:13sudah rame,
08:14di Philadelphia
08:14sudah rame,
08:16ya kan?
08:16Bahkan ada
08:17kongres,
08:18anggota kongres
08:19dari Partai Demokrat
08:20yang sudah
08:21mengatakan bahwa
08:22akan ada
08:23proses impeachment.
08:24Itu bisa saja terjadi.
08:26Ya,
08:27karena
08:27kalau menurut saya,
08:28kita hanya bisa bergantung
08:31pada rakyat
08:31di kedua negara itu,
08:33maka
08:33saya sering
08:34katakan
08:35rakyat-rakyat kita
08:36Indonesia
08:37ataupun negara
08:38yang kita cinta damai,
08:39kita viralkan,
08:40ceritakan
08:41apa yang menjadi
08:42konsekuensi
08:43supaya apa?
08:44Rakyat mereka sadar,
08:46rakyat mereka tahu
08:47bahwa perang itu
08:47tidak akan membawa kebaikan.
08:49Ya,
08:49jadi bagaimana
08:51mencari pemimpin
08:52yang cinta damai?
08:54Seperti itu.
08:56Baik,
08:56ini yang nanti kita
08:57harapkan ya,
08:58ada desakan dari
08:58masyarakat itu sendiri,
08:59baik dari Israel
09:00maupun Iran.
09:01Tapi berkaitan dengan
09:02perang ini
09:03yang menurut Anda
09:04eskalasinya akan
09:05semakin meningkat begitu,
09:06apakah ini juga
09:07akan berpotensi
09:08meluas ke negara-negara
09:09di sekitar Iran
09:11begitu,
09:12yaitu di daerah-daerah
09:13negara-negara Timur Tengah?
09:14Rauf?
09:15Ya,
09:15untuk sementara ini,
09:17saya rasa ini
09:17serangan terhadap
09:18satu negara ya,
09:19kepada negara lain.
09:21Jadi,
09:21Israel terhadap Iran
09:23dan ini
09:23masih kita bisa batasi.
09:26Karena apa?
09:26yang menjadi target serangan ini
09:28adalah Iran.
09:30Karena Iran
09:30diduga mengembangkan
09:32kemampuan senjata nuklirnya.
09:35Ya,
09:35maka ingat,
09:36pada waktu yang
09:37pertama kali diserang oleh Israel,
09:39itu ada tiga hal.
09:40Pertama adalah
09:41instalasi nuklir
09:43yang diduga
09:44dikembangkan oleh Iran.
09:45Kedua adalah
09:46ilmuwan-ilmuwan
09:47Iran
09:48yang mengetahui
09:49mengenai masalah
09:50nuklir.
09:51yang ketiga,
09:52pemimpin tertinggi
09:53garda revolusi
09:54Iran
09:55yang
09:55dia ini
09:57dianggap sebagai
09:59merintangi
10:00upaya
10:00Amerika Serikat
10:01untuk supaya
10:02deal dengan Iran
10:03terkait dengan
10:04kemampuan nuklir
10:05Iran.
10:06Seperti itu.
10:07Baik,
10:07terima kasih.
10:08Prof. Hikmanto Juwana,
10:10Guru Besar Hukum Internasional
10:11UI telah berbagi perspektif
10:12terkait dengan
10:13perang Iran
10:13dan juga Israel.
10:15Salam sehat, Rauf.
10:16Terima kasih.
10:16Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan