Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah merespons soal desakan penerapan status bencana nasional.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan, presiden telah memerintah semua kementerian lembaga mengerahkan kemampuan yang dimiliki.

Pratikno memastikan, penanganan bencana ini dilakukan dengan seluruh kekuatan nasional yang dimiliki.

Sebelumnya, desakan pemberlakukan bencana nasional disampaikan sejumlah kalangan untuk mempercepat koordinasi bantuan.

Lalu apa yang menjadi pertimbangan pemerintah, memilih tidak menaikkan status bencana nasional untuk Aceh, Sumut dan Sumbar?

Kita bahas bersama Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan dan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.

Baca Juga Jawaban Istana saat Bupati Aceh Utara Ungkap Minta Pesawat Tak Dapat-9 Hari Tanpa Bantuan Pusat di https://www.kompas.tv/nasional/635191/jawaban-istana-saat-bupati-aceh-utara-ungkap-minta-pesawat-tak-dapat-9-hari-tanpa-bantuan-pusat

#banjirsumatera #bencananasional #banjir

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635192/full-desak-status-bencana-nasional-banjir-sumatera-ini-kata-bupati-tapsel-dan-gubernur-sumbar
Transkrip
00:00Pemerintah merespon soal desakan penerapan status bencana nasional.
00:04Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,
00:07Artikno, mengatakan Presiden telah memerintahkan semua kementerian lembaga
00:11mengerahkan kemampuan yang dimiliki.
00:15Artikno memastikan penanganan bencana dilakukan dengan seluruh kekuatan nasional yang dimiliki.
00:21Sebelumnya desakan diberlakukan atau desakan pembelakukan bencana nasional
00:26disampaikan sejumlah kalangan untuk mempercepat koordinasi bantuan.
00:30Bapak-Ibu sekalian, pada hari ini, tanggal 3 Desember tahun 2020,
00:36hal ini terjadi adalah seluruh kementerian dan lembaga diperintahkan oleh Bapak Presiden
00:43termasuk BNI Polri, BNPB, dan semua komponen
00:47untuk mengerahkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin menangani bencana di Sumatera ini.
00:56Jadi, sekali lagi, ini penanganannya benar-benar penanganan full kekuatan secara nasional.
01:03Jadi, memang sekali lagi, ini sudah ditangani juga, tim kan pusat kan sudah mengerahkan ke sana.
01:12Kondisi pasca banjir di desa Rabu Kusaka.
01:27Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah.
01:29Kami turut mendesak kepada pemerintah untuk segera menyatakan keadaan darurat nasional.
01:53Sejumlah warga menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Aceh Tengah
02:01akibat kelangkaan BBM yang mulai memicu kepanikan.
02:06Karena BBM yang ada hanya difokuskan untuk keperluan alat berat dan penanganan darurat bencana.
02:12Kondisi Aceh Tengah cukup parah.
02:14Sejumlah daerah mengalami putus akses jalan.
02:17Akibatnya, krisis pangan dan BBM mulai menimpa warga.
02:20Selain terisolasi secara fisik, akses komunikasi internet juga putus.
02:26Atas kondisi ini, Sang Bupati Hailyoga membuat surat pernyataan
02:29tidak mampu menangani bencana ini sendiri ke pemerintah pusat.
02:34Apalagi anggaran untuk perbaikan infrastruktur sudah tidak ada.
02:40Bupati itu kita tanda tangani, ada bagian yang tidak mampu kita tangani.
02:45Dan harus dibantu oleh protensi dan juga harus ditangani oleh pusat.
02:49Pengertian surat itu seperti itu, sehingga nanti ada kolaborasi bahwa bencana ini menjadi bencana nasional.
02:56Karena berat sekali, kalau daerah tidak mampu ini.
02:58Anggaran untuk menanggulangi bencana yang terjadi di sini.
03:01Hanya untuk persediaan sembako beberapa hari saja, kalau anggaran seperti itu.
03:05Limpah struktur memang tidak, hampir tidak ada lain.
03:08Desakan serupa juga disuarakan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansarullah.
03:14Apalagi dengan adanya efisiensi anggaran daerah,
03:17dana untuk membuka kembali akses jalan serta perbaikan seluruh infrastruktur yang lulu lantat
03:22akibat terjangan longsor sudah tidak ada.
03:25Yang pertama, karena efisiensi, maka kita perlu dukungan anggaran yang lebih maksimal lagi.
03:35Infrastruktur kita, sekolah kita, rumah ibadah kita, dan kuda juga puskesmas dan sesuatunya yang masih berkenai.
03:42Tapi juga dengan terhadap agar sekarang ini.
03:44Dan saya kira barangkali mungkin, kalau bukan bencana nasional,
03:49barangkali mungkin juga bisa bencana regional Sumatera.
03:54Dan sehingga memang barangkali mungkin ini juga menjadi langkah-langkah yang lebih konkret lagi
03:58untuk mengerahkan setelah potensi yang dimiliki oleh pusat.
04:02Sepekan lebih, pasca bencana longsor dan banjir bandang,
04:06kondisi para korban kian memprihatinkan.
04:08Balah bantuan yang diberikan pun belum merata.
04:11Hal inilah yang memunculkan desakan agar pemerintah segera menetapkan status bencana nasional.
04:17Tujuannya, agar balah bantuan dari segala penjuru termasuk asing bisa segera masuk.
04:24Kami turut mendesak kepada pemerintah untuk segera menyatakan keadaan darurat nasional.
04:33Ini demi percepatan pertolongan kepada saudara-saudara kita,
04:36kepada satwa-satwa Indonesia di Sumatera Utara, di Aceh, dan juga di Sumatera Barat.
04:45Pernyataan keadaan darurat nasional ini sangat penting untuk membuka segala peluang bantuan dari dalam maupun dari luar negeri.
04:54Pemerintah tidak perlu beralasan takut asing.
04:59Asing yang merusak Indonesia adalah asing yang bekerja sama dengan para pejabat Indonesia
05:04untuk merusak kekayaan alam demi keuntungan segelintir orang-orang mereka saja.
05:11Nickel, emas, batubara, sampai dengan semen.
05:14Hentikanlah tambang-tambang, deforestasi, hentikanlah kriminalisasi terhadap para aktivis.
05:22Dan sekali lagi, nyatakanlah keadaan darurat nasional untuk bertolongan saudara-saudara kita di Sumatera Utara, di Sumatera Barat, dan juga di Aceh.
05:31Sejauh ini, Presiden Prabowo sudah menginstruksikan, menggerakkan seluruh sumber daya nasional
05:37untuk mempercepat pemulihan pasca bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
05:42Arahan Presiden ini menjadi landasan mobilisasi lintas kementerian dan lembaga
05:46untuk memastikan program tanggap darurat berjalan cepat.
05:51Tim Liputan Kompas TV
05:52Lalu apa yang menjadi pertimbangan pemerintah?
05:58Memilih tidak menaikkan status bencana nasional untuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
06:04Dan juga bagaimana penanganan bencana yang terjadi di Sumatera Barat dan juga di Sumatera Utara.
06:11Kita akan membahasnya bersama Bupati Tapanuli Selatan, Sudadak Gusirawan, dan Gubernur Sumatera Barat, Sudadak Mahyeldi Ansarullah.
06:21Kita juga sudah mencoba untuk menghubungi Dapil Aceh dari fraksi PKS Komisi 3, Pak Nasir Jamil.
06:31Namun hingga saat ini masih belum tersambung.
06:34Tapi saya akan ke Pak Gubernur dulu.
06:36Pak Gup, mungkin bisa digambarkan kepada kami seperti apa penanganan kondisi bencana di wilayah Anda.
06:44Dan Anda juga sempat menyebutkan bahwa kondisi dari anggaran ini sudah tidak mencukupi.
06:51Bisa digambarkan kepada kami.
06:52Jadi memang dari hari ke hari memang terjadi perubahan-perubahan data.
07:05dan ada pun korban yang terdampak itu sebanyak 136 ribu lebih.
07:33dan rumah yang rusak yaitu berjumlah kurang 5 ribu rumah.
07:42Dan kemudian juga rumah ibadah, kemudian fasilitas kesehatan kita, dan kemudian kantor, sekolah.
07:48Sekolah kita banyak yang rusak, 156 buah rumah.
07:52Dan kemudian juga fasilitas kesehatan dan rumah ibadah.
07:54Termasuk juga perasaan perajalan kita, dan kemudian jembatan-jembatan ada 45 unit yang rusak dan patah.
08:02Nah, kalau saya itu, dalam rangka untuk merehabilitasi dan merekonstrusi infrastruktur dan fasilitas layanan dasar tadi,
08:18dan kemudian juga rumah-rumah penduduk,
08:20dan kami ini kan kita membutuhkan dukungan dana yang besar.
08:24Nah, sementara sekarang ini kita sudah mengalami defisit untuk jaman dukungan.
08:34Itu makanya kita sudah menyurati, Pak Presiden, Pak Menteri Keuangan,
08:38untuk bagaimana pemotongan anggaran yang dilakukan untuk 2020-2026 ini,
08:44dan akan bisa dikembalikan.
08:46Baik, kami tangkap Pak Gubernur sudah defisit saat ini,
08:49dan memang membutuhkan gerak cepat pemerintah pusat untuk segera menetapkan bencana nasional.
08:54Saya ke Bupati Tapanuli Selatan, Gus Sirawan.
08:57Bisa digambarkan seperti apa kondisi penanganan di sana, khususnya untuk wilayah Tapanuli Selatan?
09:04Baik, terima kasih, Mbak.
09:06Tapsel itu ada 15 kecamatan.
09:1113 kecamatan itu terkena dampak bencana.
09:17Jadi cukup besar wilayah kami, hanya 2 kecamatan saja yang kemudian tidak terdampak.
09:24Lalu korban meninggal dunia yang sudah terdata, 81 orang.
09:3033 orang masih dinyatakan dalam pencarian.
09:34Pencarian yang luka-luka, semoga mereka ini sudah sembuh, ada 70 orang.
09:43Lalu ada pengungsi, hampir 15 ribu jiwa.
09:48Rumah yang kemudian rusak akibat bencana ini.
09:531.000, hampir 2.000 rumah.
09:57Belum lagi rumah-rumah ibadah, gedung-gedung sekolah, dan jalan juga banyak yang kemudian terjadi patahan.
10:07Dan bahkan untuk ke wilayah Tapanuli Selatan, tiga dari tiga koridor jalan nasional, tiga-tiganya kemudian terputus.
10:20Sehingga hanya tinggal persisa satu koridor untuk masuk ke Tapsel dari jalan nasional.
10:26Nah tentu penanganan yang sedang berlangsung adalah kami fokus untuk mendapatkan keluarga yang masih dinyatakan hilang itu, 33 orang, sekaligus membuka akses.
10:41Karena konektivitas ini menjadi penting untuk kita bisa memasok logistik, terutama makanan dan kebutuhan masyarakat kita yang hampir 15 ribuan orang itu yang ada di lokasi-lokasi penampungan.
10:59Yang mereka ditampung di tenda-tenda yang sangat amat sederhana, karena kami belum memiliki secara cukup tenda yang lebih standar.
11:09Pak Bupati kami mencoba untuk memperbaiki audio dengan Anda karena suara di studio terdengar feedback jadi tidak cukup jelas keterangan Anda.
11:19Saya akan bergeser dulu ke Pak Gup Mahildi.
11:23Pak Gup tapi sebelum kita membahas soal bagaimana menangani ataupun memperbaiki kondisi rumah warga dan juga fasilitas umum.
11:31Bagaimana penanganan untuk saat ini, untuk jangka pendek, bagaimana dengan bantuan logistik makanan, obat-obatan,
11:39bagi warga yang terdampak.
11:42Ya Alhamdulillah untuk saat sekarang ini seluruh daerah sudah bisa kita akses baik melalui darat dan kemudian juga kemarin melalui udara Alhamdulillah.
11:54Sehingga ketika akses sudah terbuka, maka distribusi barang-barang juga sudah bisa kita lakukan.
12:03Termasuk makanan, kemudian juga kebutuhan-kebutuhan pribadi, dan kemudian termasuk juga untuk kebutuhan lainnya.
12:10Dan Alhamdulillah di Sumatera sekarang ini sudah terakses untuk semua daerah dan bahkan juga untuk listrik pun juga hanya beberapa titik lagi yang belum hidup.
12:21Dan insya Allah diperkirakan nanti tanggal 5 itu semuanya sudah akan bisa, PLN juga akan bisa teralih secara baik insya Allah.
12:32Dan kemudian sekarang ini memang kendala di Kota Padang, kemudian juga di Padang Panjang, Tadadatar, kemudian Padang Pariaman, Agam, apalagi, dan kemudian juga pada daerah lainnya.
12:47Lalu itulah kita sekarang berkoordinasi dengan Balai Sungai, dan kemudian juga dengan...
12:53Pak Gubernur, Anda mendesak untuk menjadikan ataupun menjadi status bencana nasional.
13:01Apakah memang ada kebutuhan urgent bagi warga yang memang belum bisa dipenuhi oleh Pemprov setempat?
13:09Ya kalau untuk darurat sekarang ini dengan dukungan banyak pihak, Alhamdulillah kita dari jajaran Forkopimda,
13:17kemudian juga bahuan-bahunya Bupati Wali Kota, dan kemudian juga dukungan dari perantau,
13:25ya untuk kebutuhan darurat itu insya Allah ini akan bisa terpenuhi secara lebih baik ke depannya.
13:32Bahkan kita pun juga sekarang sudah berusaha untuk mencari hunian-hunian sementara,
13:37karena sekarang ini juga masih ada yang pengungsi yang ditetendah,
13:40ini kita juga perintahkan Bupati Wali Kota untuk segera mencari tempat-tempat hunian sementara.
13:45Perasaan yang sama juga, kita juga mengkombinasikan untuk segera mencari lahan-lahan yang memang diperuntukkan,
13:54yang aman, dan kemudian yang juga sesuai dengan harapan daripada warga untuk bisa bangunkan rumah nantinya.
14:01Insya Allah, dan permasalahannya adalah sekarang ini adalah kaitan dengan ketersediaan dana,
14:07termasuk juga dana untuk tanggap darurat hari ini.
14:12Ya, kita karena memang itu juga ada percepatan berdepan, pembendahan, jembatan, kemudian jalan,
14:18ya terutama apa sekali adalah jalan dari Padang ke Bukit Tinggi melalui Malala,
14:22ke Padang Bukit Tinggi melalui Padang Panjang,
14:26nah itu kan juga terkendala,
14:31ada jalan-jalan dari Padang Luar ke Maninjau,
14:34dan kemudian juga beberapa yang di Kabupaten,
14:37ini yang saya kira dengan banyaknya kepentingan,
14:42kemudian rumah, masyarakat, dan rumah sekolah ini,
14:47dukungan anggaran yang lebih maksimal lagi.
14:49Oh iya, baik.
14:50Jadi itulah harapan kita, dukungan daripada pusatnya akan bisa lebih maksimal.
14:54Saya ke Pak Bupati.
14:56Saya ke Pak Bupati.
14:57Singkat saja Pak Bupati,
14:59bagaimana pihak Anda apakah ikut mendesak pemerintah pusat
15:06untuk menetapkan status bencana yang terjadi di Sumatera ini sebagai bencana nasional,
15:11dan seperti apa penanganan saat ini di sana,
15:14apa yang urgent, yang belum bisa dipenuhi oleh Bupati Tapanuli Selatan.
15:18Tapi jawabannya usai jedah, tetap bersama kami.
15:20Saudara, kita masih membahas terkait dengan penanganan bencana di Sumatera
15:27dan juga desakan dari sejumlah pihak untuk menetapkan status bencana nasional
15:31yang terjadi saat ini.
15:33Saya masih akan berbincang dengan Bupati Tapanuli Selatan
15:38dan juga Gubernur Sumatera Barat,
15:39tapi sebelumnya saya akan menyapa warga di desa Kampung Dalam, Aceh, Tamiang, Aceh.
15:44Sudah ada Mas Maulid Gusya Putra.
15:48Selamat sore Mas Maulid.
15:49Bagaimana kondisi Anda dan saudara-saudara di sana Mas Maulid?
15:53Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
15:59Alhamdulillah kondisi kami untuk saat ini aman dan sehat.
16:07Untuk sementara, tapi untuk kedepannya kami belum tahu.
16:10Karena kami masih kekurangan pasokan makanan, Bu.
16:14Kami mengucapkan syukur yang mendalam karena bantuan sudah tiba,
16:22tapi bisa digambarkan apakah bantuannya juga mencukupi
16:26dan sudah bisa disalurkan untuk baik itu anak-anak, lansia yang ada di sana?
16:32Kalau untuk sementara, saya rasa kalau untuk sekitaran kecamatan Karangbaru,
16:43kota, kecamatan Rantuk, insya Allah bisa.
16:48Bisa, tapi kalau untuk kecamatan Tamiang Hulu ataupun ke Trenggulun,
16:57saya rasa tidak mencukupi juga itu, Bu.
17:01Ini di pengungsian ya, ada berapa orang yang mengungsi di tempat Anda ini, Mas Maulid?
17:08Kalau pengungsian saya kan di rumah Sulub, agak ke dalam, Bu.
17:16Itu mungkin sekitar 5-500 orang ada, Ibu.
17:21Ada dua tempat.
17:22Di satu rumah ngaji Sulub dan yang satu di bekas pabri es.
17:28Didominasi anak-anakkah atau seperti apa?
17:33Dan bisa digambarkan seperti apa pengungsian di sana?
17:36Apakah sudah mencukupi untuk tempat istirahat?
17:42Kalau untuk saat ini dikatakan cukup untuk istirahat, sudah.
17:48Tapi kalau sebelumnya, sebelum masuk bantuan ataupun airnya masih tinggi,
17:53untuk dikatakan bisa itu istirahat, tidak bisa.
17:57Karena kami kebanyakan yang istirahat itu, istirahatnya di atas air, Ibu.
18:05Di bawah, yang di atas itu tidak kena air, orang tua dan anak-anak, Ibu.
18:11Artinya untuk kaum muda dan juga...
18:14Berdesak-desakan, menumpuk-numpuk seperti...
18:17Ya, untuk kaum muda dan yang ini di bawah.
18:23Istirahat dengan air, kami, Ibu.
18:25Kedinginan.
18:27Artinya kondisi seperti ini sudah teman-teman rasakan sejak...
18:31Tidak ada air bersih.
18:33Tidak ada air bersih sampai saat ini?
18:38Kalau untuk air bersih, saat ini kami masih berkurangan, Ibu.
18:42Kekurangan luar biasa.
18:44Untuk saat ini.
18:46Yang kami rasakan yang di tengah kota ya.
18:48Apalagi yang di luar kota kami ini.
18:52Saya rasa lebih dari ini, Ibu.
18:56Untuk makanan sendiri, mohon maaf, apakah sudah bisa tercukupi sehari tiga kali, Mas Maulid?
19:04Kalau makanan, alhamdulillah, Ibu.
19:10Karena kalau di camp pengungsian kami, termasuk saya kemarin kan ikut turun ya.
19:15Karena kami kemarin belanja kami, Ibu.
19:17Belanjanya, karena airnya sudah mulai surut.
19:19Itu pun belanja kelangsa, kami berjibaku dengan ombak sepahak lah itu.
19:29Di alur pemban.
19:30Kami belanja kelangsa kemarin itu.
19:32Itu pun belanjanya pun dibatasi.
19:36Tapi kalau untuk kampung lain, kami tidak tahu, Ibu.
19:38Untuk desa, khususnya desa Tunjung Karang, kami seperti itu, Ibu.
19:41Karena perangkat desanya bertanggung jawab untuk warga-warganya, Ibu.
19:51Untuk belanja ini artinya di pasarkah atau memang ada pihak yang menyediakan?
19:55Lalu bagaimana dengan nilai transaksinya?
19:58Menggunakan apa?
20:03Kami menggunakan uang cash, Ibu.
20:07Dari pihak donatur, Ibu.
20:09Kalau hari ini sudah makan siang?
20:16Kalau hari ini, insya Allah, sudah, Ibu.
20:19Makan malah?
20:20Tadi ada dikasih bantuan kan, di sini tadi kami dikasih makan siang.
20:24Oke.
20:26Untuk?
20:28Tapi kalau?
20:30Silakan, Mas Maulid.
20:31Tapi kalau untuk tinggal di rumah, saya rasa kalau saya, insya Allah, masih bisa lah, Ibu.
20:41Tapi kalau untuk kawan-kawan yang lain, saudara-saudara saya, dan kawan-kawan lain, nampaknya agak nggak bisa tinggal di rumah, Ibu.
20:49Karena rumah yang ada dekat kami ini rata-rata hilang dan terhempas ombak.
20:55Apa? Terhempas balok, Ibu.
20:57Terhempas balok.
20:58Mas Maulid?
20:59Bukan kayu, kalau kayu kan kecil. Ini balok, Ibu.
21:03Artinya balok-balok besar seperti itu, Mas Maulid?
21:09Iya, iya. Balok-balok besar.
21:12Ada berapa rumah yang terhempas balok-balok besar ini di wilayah Anda?
21:17Saya tidak bisa memprediksi, cuma banyak, Ibu.
21:26Oke.
21:27Karena semalam, tadi saya turun ke, itu turun sedikit saja ya, di kampung saya.
21:34Itu baru ke depan saja baloknya sudah lumayan banyak, Ibu.
21:38Apalagi ke satu desa menang gini.
21:41Di desa menang gini, kita untuk masuk ke kampungnya saja tidak bisa.
21:45Selain rumah, Mas Maulid, apa yang juga hilang akibat bencana ini?
21:52Singkat saja.
21:56Kalau selain rumah, ya hewan ternak dan harta bendalah, Ibu.
22:03Baik.
22:04Kami sangat prihatin, dan tentunya doa kita bersama untuk teman-teman di sana.
22:16Bisa segera menjadi kondisi yang lebih baik lagi.
22:24Salam untuk keluarga, salam juga untuk kerabat di sana, Mas Maulid.
22:27Ya, Mas Maulid, singkat saja.
22:35Kerabat dan keluarga, untuk saat ini, untuk kerabat dan keluarga saat ini, insya Allah sehat, alhamdulillah.
22:43Tapi ke depan kita kan belum tahu.
22:45Ya.
22:46Kami, kami, cuma kami berharap bantuan dari pemerintah, dari makanan, air bersih,
22:53dan untuk membuka akses jalur supaya enak jalan, Ibu.
22:58Karena kami membutuhkan bantuan untuk akses jalan, air bersih terutama.
23:04Baik, kami akan mencoba untuk menyampaikan pesan teman-teman di Aceh, Tamiang,
23:11dan tetap jaga kesehatan Anda, tetap semangat.
23:14Doa kami beserta untuk keluarga di sana dan juga untuk Mas Maulid tentunya.
23:19Baik, saya akan ke Tapanuli Selatan, Pak Bupati.
23:24Itu tadi kondisi di Aceh, Tamiang, begitu miris, sangat memprihatinkan.
23:29Apa desakan yang dari Anda ingin sampaikan ke pemerintah pusat,
23:35jika kondisinya sudah sekritis ini?
23:37Saya kira tidak sekedar soal status, bagaimana kemudian kami yang terdampak bencana ini
23:48dengan kemampuan yang terbatas ini kemudian mendapat bantuan dari seluruh institusi,
23:54lembaga badan-badan negara, untuk bisa menghadapi situasi yang sangat amat berat.
24:02Dan terus terang memang, saya bersyukur dan berterima kasih bahwa kami di sini,
24:09masyarakat kami juga bahu-membahu yang kemudian tidak terkena dampak bencana ini
24:14untuk membantu saudara-saudara kami yang terdampak bencana.
24:19Dan juga perhatian dari TNI, Polri, dan juga kemudian dari BNPB,
24:25khatir terus mendampingi kami di Tapanuli Selatan.
24:28Dan memang yang terpenting nanti adalah kami diberi bantuan sepenuh-penuhnya
24:35untuk menghadapi tanggap darurat bencana.
24:39Dan jauh lebih penting lagi nanti kemudian adalah pada saat paskanya.
24:44Karena tingkat kerusakan, tingkat kerusakan luar biasa.
24:48Karena terbaik itu yang langsung dialami oleh masyarakat kami.
24:51Rumah-rumah masyarakat banyak yang anjut, sarana-prasarana yang kita miliki,
24:58misalnya jalan, jembatan, jembatan.
25:02Tentu konektivitas ini menjadi penting, nanti bisa menormalisasi kehidupan dan perekonomian masyarakat.
25:08Baik, tentunya ini menjadi catatan kita bersama dan desakan status bencana nasional.
25:14Semoga bisa menjadi catatan juga bagi pemerintah pusat,
25:18mengingat kondisi yang terjadi di Sumatera, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan juga Aceh.
25:23Terima kasih Bupati Tapanuli Selatan, Gu Si Rawan,
25:26dan juga Gubernur Sumatera Barat, Pak Mahildi Asyarullah.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan