SUMATERA, KOMPAS.TV - WALHI menyoroti banjir dan longsor yang terjadi di Pulau Sumatera. Menurut Direktur Eksekutif WALHI Sumatera Utara, Rianda Purba, sejak sembilan tahun terakhir didapati wilayah di hulu Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, ada ribuan hektare hutan yang rusak.
Untuk membahasnya, kita berdialog bersama Boy Jerry Even Sembiring, Direktur Eksekutif Nasional WALHI.
Baca Juga Menkomdigi Meutya Minta Operator Segera Perbaiki Instalasi BTS di Sumut yang Terdampak Banjir di https://www.kompas.tv/regional/634023/menkomdigi-meutya-minta-operator-segera-perbaiki-instalasi-bts-di-sumut-yang-terdampak-banjir
#banjir #sumatera #bencanaalam #walhi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/634025/full-walhi-soroti-dugaan-kerusakan-alam-akibat-alih-fungsi-lahan-picu-banjir-longsor-di-sumatera
00:00Berbandang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera dan untuk membahasnya sudah bersama kami bergabung melalui sambungan dari
00:06ada Boy Jerry Evans Sembiring, Direktur Eksekutif Nasional Walhi. Selamat malam Bang Boy, apa kabar?
00:14Selamat malam Mbak, kabar baik.
00:16Kabar baik. Bang Boy, ini tadi dari visual banjir bandang yang terjadi di wilayah Sumatera terlihat batang-batang pohon gelondongan ikut terbawa arus.
00:25Nah apakah ini artinya terjadi kerusakan alam akibat alih fungsi lahan sebelum banjir bandang ini terjadi?
00:32Kita bisa melihat ya kalau data kami, informasi yang kami peroleh dari kantor-kantor provinsi kami di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
00:42kawan-kawan melihat bahwa dampak yang luas, dampak yang menguat dari kejadian yang ada ini tidak terlepas dari kerusakan lingkungan.
00:52Jadi batasan planetnya atau daya dukung, daya tampung lingkungannya itu rusak karena aktivitas legal maupun perizinan yang dibuat oleh negara ya.
01:01Diterbitkan untuk beberapa perizinan seperti tambang, kutanan, perkembangan kelapa sawit.
01:08Nah kita juga bisa lihat kan kalau seandainya ada penyangga-penyangga lingkungannya atau bisa disebut sebagai kawasan lindung
01:14baik dalam konteks tata ruang maupun dalam konteks kutanan, maka seharusnya nggak terjadi ada hambatan yang luar biasa yang menghalang kejadiannya lebih besar.
01:24Nggak akan terjadi apa? Longsoran kayu atau longsoran apa yang bisa menerobos sampai jauh lebih besar.
01:31Karena konteksnya kawasan lindung itu sebenarnya dia memproteksi ya.
01:34Memproteksi wilayah-wilayah yang rawan bencana atau wilayah-wilayah yang secara tata ruang seharusnya nggak bisa diterbitkan izin atau dijadikan kawasan khusus lah gitu.
01:46Oke, nah kalau bicara soal ada dugaan bahwa hutan lindung itu rusak sehingga tidak bisa melindungi,
01:54sampai sekarang data-datanya seperti apa yang dimiliki Walhi?
01:58Nah, kami sih melihat misalnya data kawan-kawan Sumatera Utara gitu ya, yang kami peroleh ada,
02:05ini kan bukan cuma konteks lindung ya, tapi kita juga bisa bicara soal tentang penataan ruang.
02:10Ruangnya gitu ya memang didominasi oleh perzinan, kita tahu kalau perzinan industri ekstraktif,
02:16pasti dia menurunkan daya dukung dan tampung lingkungannya, atau mempercepat dilampauinya batasan planet kita ya.
02:23Nah, lalu di Aceh kami mendengar bahwa ada aktivitas tambang emas, lalu tambang ilegal lain, lalu ada beberapa aktivitas ilegal.
02:32Nah, di Sumatera Barat juga kurang sama kami peroleh dengan Aceh.
02:34Memang kami sedang mengumpulkan data secara spasial, lalu mencoba mengastrasi kawan-kawan kantor untuk melihat bahwa
02:43peristiwa ini oke kita akuiin sebagai bencana alam, tapi dampaknya menjadi coleh besar karena kerusakan lingkungan,
02:50lalu ini harus jadi masukan untuk negara kita, untuk pemerintah provinsi secara nasional,
02:56paling tidak untuk merevisi tata ruang gitu ya, bagaimana penataan ruang itu sensitif dengan isu kebencanaan,
03:01dan yang kedua dia merevisi perizinan-perizinan yang ada, kalau dia memang diindikasikan nggak sesuai dengan konteks lingkungannya.
03:11Nah, yang ketiga, kalau dibilangkan ada aktivitas ilegal gitu, nah sekarang pertanyaannya gini gitu ya,
03:17aktivitas ilegal itu yang mengabaikannya siapa? Itu kan negara ya gitu ya.
03:23Nah, negara kemana aja nih selama ini, jadi kita berbuka dengan situasi bencananya,
03:28tapi dalam konteks jangka panjang harus ada pembenahan yang maksimal.
03:33Ya, sepakat adanya pembenahan Bang Boy.
03:35Catatan-catatan ini kan juga pasti sudah dimiliki walhi sejak lama begitu ya,
03:40apalagi banjir bandang ini, dan kalau kita tahu peristiwa seperti ini di Sumatera Barat khususnya ya,
03:46tidak hanya terjadi tahun ini, bahkan di tahun 2017 atau 2013, koreksi jika saya salah, ini pernah terjadi.
03:52Nah, ini alih fungsi lahan diketahui walhi sejak kapan,
03:59dan saat periode itu pernah nggak ngingetin bahayanya terhadap pemerintah daerah khususnya?
04:05Kami contohkan gitu ya, salah satunya di Batang Toru,
04:10kami menyampaikan bahwa ekosistem Batang Toru itu nggak bisa diterbitkan di jenit tambang emas waktu itu,
04:14lalu ada beberapa jenit lain.
04:16Tapi kan dalam pendekatan bahwa ini statusnya produksi, statusnya fungsinya produksi,
04:22dia nggak masuk di kategori lindung, ini nggak didengarkan.
04:25Lalu misalnya, kita pernah menyampaikan di Sulawesi Tengah dulunya,
04:29ketika sebelum ada gempa besar bahwa ada apa, ada palung, ada konteks ancaman kebencanaan gitu.
04:36Nah, ini nggak dimasukkan dalam perencanaan tata ruang.
04:39Jadi perencanaan tata ruang yang buruk, perencanaan tata ruang yang mengadopsi kepentingan kebencanaan,
04:44nggak mengadopsi kepentingan lingkungan, itu sebenarnya membahayakan masyarakat sendiri.
04:49Jadi kebijakan negara harus dikoreksi.
04:51Ini bukan yang pertama kami mengingatkan gitu ya.
04:53Atau misalnya kita bicara dalam konteks karutlat yang terus berulang.
04:57Kita nyebutkan gamut udah dong, stop dong, dijadikan lokasi perizinan.
05:03Karena ekosistemnya ketika kering dia akan menyebabkan mudah terbakar dan sulit dipadamkan.
05:08Nah, tapi kan kita bisa lihat bahwa kebijakan perizinannya, aktivitas legalnya terus dibiarkan atau dilakukan oleh negara.
05:15Oke, baik.
05:17Penanganan pasca banjir dan longsor jangan hanya fokus pada perbaikan fisik,
05:20tapi juga bagaimana perbaikan pada lingkungan sekitar.
05:23Terima kasih sudah berbagi informasi, berbagi insight bersama kami di Kompas Malam Kompas TV,
05:28Direktur Eksekutif Nasional Walhi, Boy Jerry Evan Sembiring.
Jadilah yang pertama berkomentar