SEMARANG, KOMPAS.TV - Pengelola Desa Bakti BCA Pentingsari, Ciptaningtias berbicara tantangan mencipatakan inovasi mengubah tempat tinggalnya menjadi sebuah dewa wisata.
Menurutnya, tantangan terbesar adalah mengubah cara berpikir atau mindset masyarakat.
"Tantangan terbesar kami untuk membuat desa wisata bergerak lebih maju adalah mengubah mindset masyarakat yang awalnya mata pencaharian petani menjadi pelaku wisata itu tantangan terbesar kami saat itu," ujar Ciptaningtias.
Sependapat dengan Cipta, Jamaludin mengakui bahwa mengubah mindset masyarakat sebuah tantangan berat.
Baca Juga [FULL] Mendiktisaintek, Jamaludin, hingga Raim Laode Hadir di ROSI UNDIP Bicara Inovasi di https://www.kompas.tv/talkshow/633965/full-mendiktisaintek-jamaludin-hingga-raim-laode-hadir-di-rosi-undip-bicara-inovasi
#raimlaode #inovasi #undip
Produser: Ikbal Maulana Thumbnail: Galih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/634032/raim-laode-jamaludin-hingga-ciptaningtias-bicara-tantangan-ciptakan-inovasi-rosi
00:00Di bagian yang terakhir ini terima kasih sekali lagi untuk Undip, inovasi tanpa henti, kita ada Raim, ada Mbak Cip, ada Mas Jamaludin, terima kasih Pak Rektor, tadi ada Pak Menteri yang harus meninggalkan kita lebih dahulu.
00:22Mbak Cip, tolong sekali lagi juga memberikan semangat pada teman-teman mahasiswa Undip, membawa masyarakat komunitas petani untuk siap menjadi pelaku pariwisata itu kan gak gampang.
00:37Mbak Cip, dimana hambatannya dan bagaimana Mbak Cip bisa melalui atau menerobos hambatan psikologis itu?
00:43Saat itu yang pasti memang tantangan terbesar kami dalam membuat desa wisata bergerak lebih maju adalah merubah mindset masyarakat yang awalnya memang mata pencaharian petani menjadi pelaku wisata, itu tantangan terbesar kami saat itu.
01:02Dan intinya yang saat itu kami lakukan adalah memang selalu memberi contoh Mbak Rosi, kami sebagai mungkin sama dengan Pak Jamal, sebagai ujung tombak dan ujung tomboknya sebuah desa wisata, disitu kami memberikan bukti kepada masyarakat,
01:20ternyata kita bisa loh kalau kita melangkah dan bergerak, ternyata kita bisa loh nanti menambah sesuatu income dari hal-hal kecil yang mungkin selama ini tidak terfikirkan.
01:31Itu yang selalu kami lakukan Mbak Rosi saat itu, jadi bagaimana saya teman-teman pemandu dan ibarnya pembuka jalan agar wisatawan datang dan datang lagi kepenting sari,
01:46pembuktian itu yang penting, jangan hanya imajinasi ataupun rencana atau program, tapi mari melangkah maju, mari buktikan kepada masyarakat,
01:56ternyata bisa dari langkah kecil untuk sesuatu yang besar.
02:01Transformasi yang paling susah apa?
02:03Transformasi yang susah yaitu merubah mindset masyarakat yang awalnya mungkin pesimis ya, saat itu pesimis mungkin kalau teman-teman mahasiswa atau mahasiswi undik melihat di Google kami,
02:18kita itu tidak punya daya tarik wisata Mbak Rosi, kita tidak punya air terjun, kita tidak punya embung, tapi hanya dari sebuah kampung kecil yang tidak apa-apa, tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan,
02:31ternyata bisa kami jadikan sebuah destinasi yang dimana setiap spot-spot atau titik-titik dari kampung kami, kami jadikan destinasi dan itu digerakkan oleh masyarakat lokal.
02:44Tepuk tangan dulu dong untuk Mbak Cipta, dan saya dengar juga dengan private sector mengubah, mentransformasi mindset itu ya, termasuk menyambut tamu,
02:56kalau dulu gimana biasanya para petani kan kalau kedatangan misalnya tiba-tiba wisatawan, Mbak Cipta cerita apa waktu itu?
03:06Betul banget Mbak Rosi, di 2008 itu, pasti kakak-kakak mahasiswa atau mahasiswi paham ya, kalau petani kan yang dihadapi hanya sawah dan mungkin kerbau atau sapi,
03:19jadi ketika nanti wisatawan datang, dia tuh saking bingungnya, bingung mau berkapa-apa lebih memilih untuk pergi, dan disitulah kita nih,
03:29dan Alhamdulillahnya kami didampingi mitra kami yang luar biasa, Bakti BCA merubah mindset masyarakat dengan hospitality yang luar biasa,
03:39bagaimana masyarakat didampingi oleh mitra kami yang luar biasa itu, melayani wisatawan dengan 3S-nya, senyum sapa salam,
03:48jadi nanti itu menjadi feelnya ketika masuk ke desa wisata kami, bagaimana hospitality di homestay, bagaimana hospitality nanti di kepemanduan,
03:59itu kami luar biasa didampingi oleh mitra yang luar biasa, sehingga Alhamdulillah kita didampingi menjadi ASEAN Sustainable Award tahun 2024 lalu,
04:12itu dalam kategori CBT, Mbak Rosi, community based tourism, bagaimana penting sehari dengan komunitasnya luar biasa,
04:22dengan hospitality-nya yang luar biasa,
04:24jadi masyarakatnya justru yang menjadi bagian dari pariwisata itu sendiri ya,
04:29bantus Mbak Cipta dari awal sampai akhir senyum terus ya,
04:32harus, pariwisata harus senyum,
04:34kalau ada turis yang gak bayar juga senyum,
04:38tidak, gak boleh pulang,
04:40Pak Jamal terakhir dong buat teman-teman undim,
04:45ya pesan saya yang pertama adalah,
04:48ojoleran dari Wong Apik,
04:50jangan berhenti jadi orang baik, itu yang pertama,
04:52dan yang kedua adalah,
04:54ketika kita ingin menciptakan sesuatu,
04:57memberikan sesuatu,
04:58jangan jarkoni,
05:00ngajarkah tapi orang lakoni,
05:02nah ini yang kadang juga berat,
05:05bagi kita seperti yang ibu,
05:06siapa tadi sampaikan ya,
05:07bagaimana kita merubah pola masyarakat,
05:10kayak gitu,
05:10jadi kita harus betul-betul,
05:12mengajarkan sesuatu kepada masyarakat,
05:16yang seperti apa yang perlu dilakukan,
05:18untuk menjaga sesuatu sistem,
05:21ataupun hal apapun itu,
05:23untuk keberlanjutan di masa yang akan datang.
05:25Terima kasih Mas Jamal,
05:28Mas Cipta,
05:28terakhir Raim,
05:30sorry, waktu hari pertama saya ke kampus,
05:32hari pertama kami masuk kuliah,
05:35persis seperti di aula,
05:36seperti ini,
05:37rame semua orang,
05:38itu kakak senior kami,
05:40dosen kami,
05:40panggil satu-satu mahasiswa,
05:42terus dia bilang,
05:43perkenalkan diri,
05:44terus sebut cita-citanya.
05:45Waktu kami masuk di kampus,
05:47teman-teman saya sangat seragam cita-citanya,
05:49nama saya ini,
05:50yang laki-laki mau jadi PNS,
05:52rata-rata semua mau PNS,
05:54nanti pas saya naik,
05:56nama saya Laode Raimudin,
05:58cita-cita saya mau jadi astronot.
06:00Dan persis,
06:03seperti ini bisik-bisiknya,
06:04bisik-bisik.
06:06Waktu saya bilang,
06:07saya pengen jadi astronot itu,
06:08saya juga sadar,
06:10tidak mungkin dalam hidupnya saya akan jadi astronot.
06:13Tapi saya mau bilang kepada teman-teman,
06:15bahwa,
06:15cita-cita ini gratis,
06:17silahkan ambil yang paling mahal.
06:18Namanya cita-cita gratis,
06:20ambil kok yang paling mahal.
06:23Saya memang,
06:25tidak jadi astronot,
06:27terbang pergi ke bulan,
06:28tetapi setiap minggu dalam hidupnya saya ini,
06:31sekarang ini,
06:32selalu terbang ke kota tertentu,
06:34untuk menghibur orang-orang.
06:37Jadi ya bang.
06:39Terima kasih Raim.
06:41Pak Rektor,
06:42saya ingin ucapkan terima kasih Pak Rektor,
06:45karena Rosy bersama Raim,
06:46Mbak Cipta,
06:47sebagai pelopor nyesa wisata,
06:50juga Mas Jamal,
06:51pegiat lingkungan dari Cilacap,
06:53bisa berbagi pengalaman untuk mahasiswa undib.
06:56Mereka yang sudah melakukan inovasi,
06:58dari bagian storyteller,
07:01pencerita,
07:02turism,
07:03dan juga lingkungan.
07:06Saya rasa ini juga,
07:07memiliki kesamaan dengan Universitas Dipenogoro,
Jadilah yang pertama berkomentar