SEMARANG, KOMPAS.TV - Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengaku dana riset di Indonesia masih minim sekitar 0,3 persen dibandingkan dengan GDP.
"Pemerintah memiliki atensi yang cukup besar terhadap riset. Dana riset kita lebih dari Rp3 triliun satu tahun untuk seluruh dosen, kecil kalau dibandingkan dengan besarnya negara kita. Biasanya dibandingkan dengan GDP kita masih 0,3 persen, seharusnya 1 persen," ujar Brian.
Meski begitu, Brian mengatakan pihaknya melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak.
Baca Juga Jawaban Rektor Undip hingga Raim Laode soal Fenomena Berinovasi Demi Viral | ROSI di https://www.kompas.tv/talkshow/634033/jawaban-rektor-undip-hingga-raim-laode-soal-fenomena-berinovasi-demi-viral-rosi
#mendiktisaintek #brianyuliarto #inovasi
Produser: Ikbal Maulana Thumbnail: Galih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/634034/buka-bukaan-mendiktisaintek-brian-akui-dana-riset-di-indonesia-kecil-rosi
00:00Saya dapat ini, sorry, Pak Menteri memang harus meninggalkan kita berapa menit lagi, karena Pak Menteri mohon maaf tadi saya memang mendengar ditelepon untuk menghadap Presiden.
00:15Berapa menit lagi Pak Menteri harus jalan?
00:1715 menit.
00:18Hah?
00:1815.
00:1915 menit lagi.
00:20Oke, Pak Rektor, bagaimana undi bisa juga melahirkan inovator-inovator yang keren?
00:30Ya, terima kasih.
00:31Jadi saya sudah sampaikan ke teman-teman dosen, menjadi guru besar itu bagus sebagai capaian akademik tertinggi di kampus.
00:40Tetapi menjadi bermanfaat bagi masyarakat itu tentu lebih membahagiakan.
00:45Jadi jangan berhenti sampai capaian akademik guru besar, profesor sudah selesai, sehingga kita menjadi menara gading, banyak masalah yang ada di masyarakat, kita teraliniasi dari itu.
00:56Kami berharap benar-benar kampus yang baik adalah yang kampus yang banyak manfaatnya bagi masyarakat.
01:02Oleh karena itu, cepat tangan ya, boleh ya.
01:04Oleh karena itu, semua capaian inovasi kita, sebentar lagi kita akan membuat undi manufakturing center, Pak.
01:16Jadi tidak hanya sekedar workshop center ya, kita ingin membuat undi manufakturing center.
01:21Jadi mesin desalinasi ini dibeli oleh BNPB, karena katanya bagus banget punya undi, harganya juga bagus.
01:31Lima, kemarin dibeli tanggal 10 November, Pak Menteri.
01:34Jadi saya rasa lanjutannya nanti TPST.
01:38Selamat Pak Rektor dan undi, semuanya selamat.
01:41Terima kasih.
01:41Terima kasih.
02:11Kita memang membutuhkan kampus tidak hanya tempat untuk berdialektika, tempat teman-teman juga berdiskusi.
02:30Tapi juga kampus para guru besar itu juga terus-menerus, jangan hanya sekedar guru besar, betul.
02:40Kita kehilangan kampus-kampus yang melakukan risetnya, melakukan penelitiannya, dan juga inovasi-inovasi lainnya.
02:48Saya rasa mudah-mudahan di Ponegoro undi bisa menjadi kampus yang memulai lagi seperti itu.
02:56Mbak Rosi, maaf. Ini yang kita sebut, tagline Kementerian Dikti Saintec itu sekarang, Dikti Saintec berdampak.
03:03Jadi bagaimana setiap kampus punya dampak buat masyarakat di sekitarnya.
03:09Begitu.
03:10Sesuai dengan Pak Rektor.
03:12Raim dulu kampusnya di mana?
03:17Di Universitas Haluoleo namanya.
03:20Jurusan saya FKIP Pendidikan Sejarah.
03:23Oh, Pendidikan Sejarah.
03:24Guru sejarah saya, guru sejarah.
03:26Pendidikan Sejarah.
03:28Wow.
03:29Terus berapa lama kuliah?
03:30Harapannya kan empat tahun seperti pada umumnya, tuh.
03:36Namanya juga harapan, tidak semua harapan bisa.
03:40Saya sekolah lapan tahun, tapi.
03:44Tapi.
03:45By the way.
03:46Tapi, by the way.
03:48Almost cum laude.
03:50Anehnya?
03:51Anehnya?
03:52Aneh lapan tahun.
03:53Jadi waktu selesai mau skripsi, itu kan kampus itu ada dua intinya, tuh.
03:58Kau mau ambil ijazahmu, kah?
04:02Atau kau mau ambil ilmunya?
04:04Saya sudah cukupkan diri saya di usia keempat tahun itu.
04:07Pusat sudah tahu ilmunya ini.
04:09Terus saya ke televisi Indosiar, sempat mampir ke Kompas juga untuk audisi.
04:13Jadi terakhir kali saya ke Kompas TV itu, 2015 itu terakhir kali saya ke Kompas,
04:18saya dipotong sama Om Pada Indro.
04:21Gagal di...
04:22Gagal, gagal senap komedi.
04:24Suci Kompas TV.
04:25Betul, tapi Masya Allah hari ini jadi tamu kehormatan di acara Rosian Kampus.
04:29On Lokas.
04:33Thank you, Ryan.
04:34Nah, sebelum Pak Menteri meninggalkan panggung kita,
04:39saya mau memberikan kesempatan kali ini segmennya adalah
04:41panggung jawab mahasiswa bertanya pada para narasumber.
04:45Silahkan.
04:46Saya izin bertanya kepada Pro Brian terkait dengan...
04:49Oh, Brian.
04:50Your name is Brian.
04:53Is he right?
04:53Brian, Brian, Brian Adams.
04:56Ya saya, gak apa-apa.
04:59Terkait ekosistem inovasi di lingkungan akademik.
05:03Yang mana, seperti yang kita ketahui,
05:05bahwasannya potensi riset di kampus sangatlah besar.
05:08Oleh karena itu, apakah terdapat strategi atau upaya spesifik
05:12yang direncanakan oleh Kementerian Saintec
05:15untuk menanamkan budaya risk-taking dan mendorong sustainable innovation
05:20di kalangan dosen dan mahasiswa.
05:22Sehingga karya riset tersebut tidak hanya berhenti di tahap riset ataupun publikasi,
05:27tetapi mampu terus berkembang menjadi solusi atau entitas
05:31yang memberikan dampak jangka panjang dan signifikan bagi masyarakat.
05:34Menteri Brian, silahkan.
05:36Menteri Brian.
05:37Saya Brian dari Kendall.
05:41Saya benar-benar orang Kendall loh, bukan Kendall.
05:45Kalau adik-adik tahu MIT itu stasiunnya namanya Kendall, mbak.
05:49Tapi kalau saya dari Kendall.
05:54Jadi, riset ya.
05:57Sebenarnya saat-saat ini, beberapa waktu terakhir,
06:02pemerintah memiliki atensi yang cukup besar terhadap riset.
06:06Dana riset kita lebih dari 3 triliun satu tahun
06:09untuk seluruh dosen, untuk seluruh mahasiswa.
06:13Kecil.
06:13Kecil.
06:13Kalau dibandingkan dengan besarnya negara kita.
06:16Betul, biasanya kan dibandingkan dengan GDP ya.
06:19Kita masih 0,3 persen.
06:21Seharusnya 1 persen.
06:23Nah, meskipun begitu, kita membuat berbagai kolaborasi,
06:28berbagai kerjasama, industri juga kita dorong.
06:33Nah, riset ini sebenarnya kan ada beberapa tingkatan.
06:36Ada yang namanya riset dasar.
06:38Ini meskipun riset yang menghasilkan karya ilmiah,
06:43papers, di jurnal.
06:45Tapi ini kita tetap perlu juga.
06:47Karena nggak mungkin kita memiliki riset yang aplikatif,
06:51kalau fundamentalnya nggak kuat.
06:53Kita harus punya riset yang kuat juga.
06:56Kalau kita lihat banyak negara lain, riset-riset dasarnya itu kuat juga.
06:59Nah, kemudian dari riset dasar ini,
07:02berlanjut kepada riset aplikatif.
07:05Riset yang bersiap untuk diimplementasikan.
07:09Biasanya ini kita butuh kerjasama dengan industri.
07:11Mbak Rosy, nah sekarang kita ini mengundang industri.
07:16Mari industri di Indonesia datang ke kampus.
07:20Saya juga meminta para rektor,
07:22ayo datang ke industri, ke PMDA.
07:26Karena saya yakin kampus ini tempat berkumpulnya orang-orang pintar.
07:31Ada profesor, ada dosen, ada mahasiswa.
07:34Jangan ragu-ragu.
07:37Dan mereka terus-menerus setiap tahun kan ada skripsi,
07:40ada tesis, ada riset.
07:42Pasti mereka melakukan riset di kampus ini secara terus-menerus.
07:46Nah, akan baik sekali kalau berbagai masalah ini,
07:50dari industri sekitarnya, dari PMDA, dari UMKM, masyarakat,
07:54memberikan masalah ke kampus sehingga mereka bersama-sama
07:57melakukan riset yang bisa memberikan solusi buat industri.
08:02Nah, ini saya berterima kasih Pak Rektor di Undip.
08:06Kalian masuk Undip patut bangga,
08:08karena Undip ini sudah sangat berinteraksi ya,
08:12dengan industri, berbagai temuannya sudah bisa dihilirisasikan, dikomersialkan.
08:18Tetapi sekali lagi, ini proses yang tidak mudah.
08:22Ini proses yang harus penuh ketekunan, penuh kerja keras.
Jadilah yang pertama berkomentar