Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Propam Polres Metro Jakarta Selatan, tengah mengusut kematian tersangka pembunuhan bocah Alvaro di ruang konseling Mapolres Metro Jakarta Selatan. Tersangka adalah ayah tiri korban.

Propam Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa dua personel yang bertugas menjaga tersangka di ruang konseling.

Polisi bilang tersangka disebut tewas bunuh diri saat dititipkan di ruangan tersebut untuk menjalani pemeriksaan medis pascapenetapan tersangka.

Lalu bagaimana keberlanjutan kasus ini?

Apakah dihentikan atau masih terus dilanjutkan mengingat tersangka, yaitu ayah tiri korban, sudah meninggal dunia?

Kita bahas bersama Kriminolog UI, Adrianus Meliala.

Baca Juga Ayah Tiri Tersangka Pembunuh Alvaro Tewas, Bisakah Polisi Ungkap Fakta? Aryanto Sutadi Ungkap ini di https://www.kompas.tv/nasional/633765/ayah-tiri-tersangka-pembunuh-alvaro-tewas-bisakah-polisi-ungkap-fakta-aryanto-sutadi-ungkap-ini

#alvaro #polisi #tersangka

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633766/tersangka-tewas-kemana-arah-penyelidikan-kasus-alvaro-kriminolog-singgung-soal-potensi-pelaku-lain
Transkrip
00:00Lalu bagaimana keberlanjutan kasus ini? Apakah dihentikan atau masih terus dilanjutkan mengingat tersangka yaitu ayat tiri korban sudah meninggal dunia?
00:08Kita bahas bersama kriminolog UI, Pak Adrianus Meliala.
00:14Pak Adrianus, selamat sore. Terima kasih sudah menyelengkan waktu di Kompas Petang.
00:18Pak Adrianus, hari ini polisi kembali melakukan penyisiran di lokasi ditemukannya kerangka yang diduga milik Alvaro ini.
00:33Bagaimana kasus ini keberlanjutannya? Apakah akan dihentikan atau tetap bisa dilanjutkan ketika tersangka sudah meninggal dunia?
00:43Ya sesuai dengan KUHAP maka memang begitu tersangka meninggal dunia maka kasus bisa dihentikan, kasus ditutup.
00:56Namun kemudian kalau kita lihat misalnya bahwa terkait dengan kematian Alvaro itu dikabarkan bahwa ada pihak-pihak lainnya ikut serta
01:05membantu, menolong dalam rangka menculik Alvaro, lalu kemudian membuang Alvaro di tepi sungai ya.
01:14Artinya si pelaku dalam hal ini bapak tiri Alvaro itu tidak sendirian,
01:18maka tentu ada cukup dasar ya untuk kepolisian membuka kasus ini terus,
01:25khususnya dalam rangka mengimplikasikan pihak-pihak yang terlibat itu.
01:29Ya dengan kata lain tersangkanya kemudian lalu mereka tentu bukan tersangka dalam arti menjadi pelaku utama,
01:37tapi paling tidak dalam rangka membantu ya, bersama-sama untuk.
01:41Nah itu pasalnya tuh, ya sehingga kemudian lalu kasus ini bisa dapat dibuka. Demikian.
01:45Artinya hanya untuk menelusuri tersangka yang pihak yang membantu.
01:50Lalu apakah wajar ketika kasus ini harus dihentikan,
01:53namun di sisi lain penyelidikan sebenarnya belum selesai, konstruksinya juga belum selesai?
02:01Ya, pertama begitu kata Kuhab ya.
02:05Yang kedua, kalaupun dilakukan penyelidikan kan sebetulnya ujung-ujungnya kan juga nantinya pada tersangka.
02:12Nah tersangkanya sudah meninggal kan.
02:14Jadi kan logika hukumnya kan adalah bahwa nanti pada ujungnya akan meminta pertanggung jawaban pidana dari tersangka.
02:21Nah tersangkanya sudah meninggal.
02:24Jadi dengan kata lainnya untuk apa dilakukan,
02:26kalau toh si pelaku sudah meninggal di dunia.
02:28Mungkin begitu logikanya.
02:30Ini kan kematian tersangka saat berada di Ruang Konseling Polres Jakarta Selatan.
02:35Artinya berada di bawah pengawasan kepolisian.
02:38Lalu apa yang bisa Anda lihat di sini?
02:40Apakah ini bisa memutus rantai informasi yang bisa diperoleh dari tersangka utama?
02:46Jelas ya.
02:48Dan tentu ini membuat banyak pihak nggak puas ya.
02:51Paling nggak para pengamat terkait dengan sebetulnya pertama,
02:56mengapa dia lalu memilih kepikir ya, memilih untuk menculik anak dirinya sendiri.
03:01Itu yang pertama.
03:03Jadi kalau misalnya marah pada istri, ya kan ada yang lain begitu ya.
03:07Kenapa kok malah menculik anak sendiri, anak walaupun diri ya.
03:12Betapapun dia katanya sayang pada Alvaro.
03:15Itu yang pertama.
03:16Yang kedua, sebetulnya bagi saya juga belum terlalu jelas tuh.
03:20Apakah, bagaimana kemudian Alvaro ini mati?
03:22Apakah dibunuh atau mungkin sakit ya?
03:26Atau mungkin dibunuh oleh pihak yang lain?
03:28Lalu kemudian ayahnya ini membantu atau gimana?
03:32Nah, kelihatannya pada waktu ditangkap oleh polisi,
03:35dirinya tuh mengatakan bahwa dialah yang membunuhnya.
03:39Tapi itu amat janggal.
03:41Mengapa?
03:41Karena biasanya pelaku itu tidak pernah mengimplikasikan diri sendiri.
03:45Tidak membuat, tidak menyatakan bahwa sayalah pelakunya.
03:48Dan kalaupun ada yang menyatakan begitu,
03:50maka polisi wajib tidak percaya.
03:52Maka dengan kata lain, perlu ada pembandingnya.
03:54Nah, untuk itu maka perlu untuk melakukan pengejaran
03:58terhadap pihak yang lain yang membantu si bapak dirinya ini
04:03untuk membuang jelas Alvaro.
04:05Karena dengan begitu menjadi jelas.
04:06Apa sih yang terjadi sebetulnya?
04:08Apakah betul bapak dirinya yang membunuh?
04:12Dan seluruhnya.
04:13Jika Anda menyebut ada kejanggalan saat memberikan pernyataan
04:16ataupun keterangan kepada polisi dari pihak tersangka,
04:19lalu Anda melihatnya ada kejanggalan tidak dengan kematian tersangka ini?
04:24Ya, jadi saya kira si pelaku ini memang sudah nothing tulus ya.
04:28Sudah kehilangan istri, kehilangan anak,
04:31ditersangkakan pula dengan kata lain perbuatannya diketahui.
04:34Maka dia mungkin berpikir, ya untuk apa lagi saya hidup.
04:37Maka kemudian lalu dalam kesempatan pertama,
04:40dia lalu mengambil apalah begitu ya untuk kemudian kandung diri.
04:43Jadi saya pikir janggalnya di situ.
04:45Dari segi bahwa dia lalu kemudian seperti bersedia juga
04:49lalu menanggung beban, menyatakan bahwa dialah pelakunya.
04:52Ya, terus sekali lagi ya kita perlu pembanding atau perlu data lain
04:56untuk mengatakan bahwa apa yang dikatakan itu sebagai benar.
04:59Demikian.
04:59Oke, tapi begini Pak Adrianus, ketika seorang tersangka
05:02di bawah pengawasan polisi meninggal dunia,
05:04apa saja yang harus diberikan ataupun dibuktikan kepada polisi,
05:09kepada publik bahwa yang bersangkutan betul meninggal dunia
05:12dan tidak ada dugaan foul play?
05:14Maksudnya foul play itu apa?
05:18Maksudnya ketika berada di bawah tekanan dari pihak penyedik?
05:24Ya, saya kira bagus itu pertanyaannya karena jelas-jelas bahwa ketika seseorang
05:29berada dalam kendali polisi, maka boleh dikatakan bahwa sebagian dari hak asasinya
05:36sudah mulai hilang gitu ya.
05:38Dan seluruhnya itu berada di bawah kendali polisi,
05:42polisi tidak bisa mengatakan apapun selain daripada bahwa dialah yang bertanggung jawab.
05:47Betul sekali kalau memang dalam hal ini ada semacam pertanyaan dari masyarakat
05:50tentang apa sebetulnya yang terjadi.
05:51Apakah memang itu gantung diri atau yang lain ya.
05:55Saya misalnya mendengar juga dari media bahwa pemakaman si tersangka ini
05:59dilakukan diam-diam.
06:01Keluarga tidak tahu.
06:02Tahu-taunya bahwa si tersangka sudah dikebumikan
06:06dan juga hanya diberi satu versi bahwa dia undur diri.
06:14Setelah itu kemudian nggak diketahui apakah betul misalnya dengan cara apa dan seterusnya.
06:18Jadi saya kira wajar bagi keluarga untuk menuntut informasi itu
06:22sebagai bagian akusabilitas polisi gitu ya.
06:25Itu yang pertama.
06:25Saya juga keberatan tuh kalau kemudian yang dipersalahkan adalah
06:30dua orang yang menjaga di ruang konseling itu.
06:33Yang diperopamkan ya.
06:35Betul.
06:35Kenapa?
06:36Karena kalau memakai pendekatan akusabilitas
06:39maka juga pihak yang satu atau dua langkah ke atas itu harus tanggung jawab tuh.
06:44Dengan kata lain kalau misalnya dia adalah dua orang itu adalah brigadir
06:48maka tentu Ibtunya itu harus tanggung jawab tuh.
06:55Jangan kemudian lalu para perwiranya kemudian lalu lepas tangan.
06:58Artinya harus setransparan apa penyidik polisi tidak hanya menuntaskan kasus kematian Alvaro
07:04tapi di sisi lain kita mempunyai kasus baru yakni penyebab dari kematian tersangka.
07:11Ayah tiri Alvaro ini?
07:14Ya saya kira semakin terang semakin baik ya.
07:18Khususnya ketika polisi sendiri memang tidak ada yang disembunyikan.
07:22Dengan kata lain bahwa memang si pelaku adalah pelakukan buru diri gitu ya.
07:26Tapi kalau kemudian betul seperti yang tadi mbak katakan bahwa dia mati karena disiksa misalnya
07:32maka ya menjadi cukup wajar kalau kemudian ada yang disembunyikan.
07:36Nah moga-moga tidak ya.
07:37Maka kalau memang benar pelakunya itu buru diri maka tentu perlu diperlihatkan.
07:43Apa namanya, buru diri dengan apa, lalu kemudian di mana lokasinya gitu ya, lalu kenapa kemudian kok buru-buru dikebumikan gitu ya.
07:53Nah itu adalah sesuatu bentuk pertanggung jawaban polisi kepada publik.
07:55Oke, tapi gini, kalau dari sudut pandang kriminolog, tanda-tanda apa yang memastikan bahwa seorang tersangka ini betul karena bunuh diri atau mungkin ada hal lain?
08:09Ya biasanya kalau bunuh diri itu ada beberapa tanda-tanda tubuh ya.
08:13Misalnya keluar fesis, keluar kencing.
08:15Itu dua itu harus ada tuh gitu ya.
08:20Nah kalau kemudian gak ada, maksudnya dia sudah meninggal sebelum kemudian tergantung, maka dua hal tersebut itu kemudian tidak keluar tuh.
08:30Makanya sekali lagi, apakah dalam hal ini itu ada dan sempat diadakan pemeriksaan otopsi misalnya?
08:36Nah saya kira enggak ya, namun itulah ciri-ciri tubuh ketika bicara mengenai orang yang buru diri melalui digantung.
08:42Oke, artinya hasil otopsi dari tersangka juga mungkin perlu disampaikan kepada publik untuk memastikan kasus ini.
08:49Terima kasih Pak Adrianus Meliala, kriminolog Universitas Indonesia, sudah berbagi perspektif di Kompas Petang.
08:54Selamat sore Pak Adrianus.
08:56Selamat sore, terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan