Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertanian RI (Mentan) Amran Sulaiman ultimatum akan mencopot jika Dirjen di Kementerian Pertanian yang meloloskan 250 ton beras impor ilegal dari Thailand masuk Indonesia lewat Sabang.

Hal itu disampaikan Amran saat konferesi pers menyoal kasus 250 ton beras impor dari Thailand masuk ke Indonesia melalui Sabang tanpa izin di Jakarta, pada Minggu (23/11/2025).

"Aku telepon satu-satu dirjen, siapa yang meloloskan. Jika ada dirjen meloloskan hari ini berakhir jabatannya aku pastikan itu kalua dia tidak patuh pada presiden kita, tapi alhamdulillah deputi dirjen kita patuh," ujar Amran.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolda, Kabareskrim untuk melakukan penyegelan terhadap 250 ton beras impor ilegal tersebut.

Baca Juga Cerita Mentan Amran Cabut Infus, Kala Dengar Impor Ilegal Lewat Sabang di https://www.kompas.tv/nasional/633041/cerita-mentan-amran-cabut-infus-kala-dengar-impor-ilegal-lewat-sabang

#mentan #amran #berasilegal

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Aqshal

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633084/mentan-amran-ancam-copot-dirjen-loloskan-250-ton-beras-impor-ilegal-dari-thailand-ke-sabang
Transkrip
00:00Jadi ada alasannya, itu daerah zona bebas perdagangan, free trade zone.
00:13Jadi ini, tetapi itu harus dibaca dengan utuh, harus sesuai dengan kebijakan pusat.
00:23Nah ini yang mungkin tidak diperhatikan, itu alasannya.
00:26Dan kemudian pelakunya, siapa melakukan, nanti sementara pendalaman.
00:32Tetapi ini tidak boleh dibiarkan.
00:35Kami sebagai Menteri Pertanian, itu kalau beras harus ada rekomendasi dari Kementerian Pertanian.
00:42Jadi mulai tadi, setelah impus dicabut, sebelum impus, impus masih terpasang, aku telpon satu-satu.
00:50Dirjen, siapa yang meloloskan?
00:52Seandainya ada dirjen meloloskan, hari ini berakhir jabatannya.
01:00Aku pastikan itu.
01:02Kalau dia tidak patuh pada Presiden kita.
01:06Tapi, Alhamdulillah, ternyata Deputi Dirjen patuh.
01:10Mengikuti instruksi Bapak Presiden, kemudian kami sampaikan selama ini.
01:17Mereka patuh.
01:18Ada yang lain?
01:24Oh, sudah. Kami langsung telpon Menteri Perdagangan.
01:28Jadi, kami koordinasi.
01:30Kami telpon Menteri Perdagangan tadi, langsung beliau katakan bahwa tidak ada, tidak ada izin.
01:36Jadi, kabar ekskrim, kami, kapoldanya, kami langsung telpon.
01:43Satu-satu, kami ingin tahu.
01:45Kemudian, Bapak Nas, Deputi-Deputi, Sestama, aku undang, Dirjen, Dirut Bulog, yang menyampaikan juga.
01:54Nah, perlu juga diketahui bahwa beras kita di sana cukup besar.
02:00Ada hampir 100 ribu ton, ya.
02:01Ya, 402 ton.
02:03400.
02:04Untuk tiga bulan, siap.
02:07Jadi, stok kita banyak.
02:09Ini nasionalismenya di mana?
02:12Ini adalah kehormatan bangsa.
02:16Kalau kita bisa berdaulat pangan.
02:17Kita kan sudah, Alhamdulillah, insya Allah sedikit lagi.
02:21Kita bisa, kan masih ada, hari ini tanggal?
02:26Dua ting.
02:27Berarti masih ada satu bulan, satu minggu.
02:31Kita bisa sampaikan bahwa Indonesia sudah suasembada.
02:35Jangan diganggu lagi.
02:37Kalau ada, pasti kita usut.
02:38Pasti kita usut.
02:39Nah, nanti apa keputusan di pengadilan?
02:52Itu kan panjang.
02:53Tetapi yang jelas tidak boleh keluar.
02:55Apakah kita...
02:58Kalau dulu pernah terjadi.
03:01Jagung.
03:032017, kalau tidak salah.
03:05Kami dapatkan
03:06Barangnya sudah rapat di Surabaya.
03:11Tetapi izinnya belum keluar.
03:13Dari pertanian.
03:16Langsung kami suruh balik semua.
03:18Kalau tidak salah,
03:19empat kapal.
03:20Waktu itu.
03:21Dulu pernah terjadi seperti ini.
03:23Ini mirip.
03:24Ijinnya sudah keluar.
03:25Baru geresak-gerusuk minta izin di pusat.
03:27Nah, ini tidak benar.
03:30Oke.
03:31Cukup?
03:32Ada yang lain?
03:32Suasta.
03:39Suasta untuk sementara.
03:44Ini kan sudah ada polisi lainnya.
03:45Saya kira tidak diganggu lagi.
03:48Ada yang lain?
03:49Cukup?
03:52Apa itu tadi?
03:54PT MSQ.
03:56Multasam Sabang Group.
03:58Multasam Sabang Group.
04:00Kita telusuri.
04:16Sekarang ini
04:17langsung
04:18tadi Pak Kepolda
04:19langsung mengatakan
04:21kami tindak lanjut.
04:22Kami khawatir
04:24ini
04:25kenapa kami langsung umumkan
04:27supaya
04:27jangan ada yang melakukan hal serupa.
04:32Ini hari libur kami
04:33langsung rapat.
04:35Jujur kami kurang
04:36kami kelelahan
04:38dari daerah.
04:40Tetapi
04:40kami langsung
04:43bangun
04:44mendengar
04:45berita ini.
04:47Ini
04:47nasionalismenya
04:50dipertanyakan.
04:51Sudah tahu
04:53bahwa kita banyak beras.
04:55Kenapa
04:55mengambil beras
04:56dari negara lain?
04:58Ini
04:59merah putihnya
05:00dipertanyakan.
05:01Oke?
05:02Makasih.
05:03Makasih semua ya.
05:04Makasih.
05:05Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
05:06Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
05:07Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
05:08terima kasih.
05:09Terima kasih.
05:10Terima kasih.
05:11Terima kasih.
05:12Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan