- 3 menit yang lalu
- #bi
- #bankindonesia
- #sukubunga
JAKARTA, KOMPAS.TV Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 1819 November 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 4,75%, suku bunga deposit facility sebesar 3,75%, dan suku bunga lending facility sebesar 5,50%.
Keputusan ini konsisten dengan fokus kebijakan jangka pendek untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk investasi portofolio asing di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
Apa saja yang menjadi pertimbangan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75%? Berikut penjelasan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Firman Mochtar, dalam program Kompas Bisnis KompasTV pada Senin (24/11/2025).
Baca Juga Masih Simpan Uang Rupiah Lama? Ini Cara Resminya Menukar ke Bank Indonesia di https://www.kompas.tv/info-publik/629698/masih-simpan-uang-rupiah-lama-ini-cara-resminya-menukar-ke-bank-indonesia
#bi #bankindonesia #sukubunga
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633074/full-jaga-stabilitas-bi-rate-tetap-4-75-apa-pertimbangan-bank-indonesia-pertahankan-suku-bunga
Keputusan ini konsisten dengan fokus kebijakan jangka pendek untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk investasi portofolio asing di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
Apa saja yang menjadi pertimbangan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75%? Berikut penjelasan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Firman Mochtar, dalam program Kompas Bisnis KompasTV pada Senin (24/11/2025).
Baca Juga Masih Simpan Uang Rupiah Lama? Ini Cara Resminya Menukar ke Bank Indonesia di https://www.kompas.tv/info-publik/629698/masih-simpan-uang-rupiah-lama-ini-cara-resminya-menukar-ke-bank-indonesia
#bi #bankindonesia #sukubunga
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633074/full-jaga-stabilitas-bi-rate-tetap-4-75-apa-pertimbangan-bank-indonesia-pertahankan-suku-bunga
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Intro
00:00Dan masih bersama kami di Kompas Bisnis Sodara Rapat Dewan Gubernur atau RDG Bank Indonesia pada 18 hingga 19 November 2025
00:23memutuskan untuk mempertahankan bay rate sebesar 4,75%, suku bunga deposit facility sebesar 3,75% dan suku bunga lending facility sebesar 5,50%
00:35Keputusan ini konsisten dengan fokus kebijakan jangka pendek pada stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk investasi portfolio asing
00:45dari dampak meningkatnya ketidakpastian global dengan tetap memperkuat efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah ditempuh selama ini
00:56Kedepan Sodara Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga bay rate lebih lanjut dengan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali
01:07dalam sasaran 2,5% resmini 1% serta perlunya untuk turut mendorong pertumbungan ekonomi yang lebih tinggi
01:16Pelonggaran kebijakan makroprudensial diperkuat dengan meningkatnya efektivitas implementasi pemberian likuiditas kepada perbankan dalam percepat penurunan suku bunga
01:25dan naikkan pertumbuhan kredit, pembiayaan ke sektor real khususnya sektor-sektor prioritas pemerintah
01:31Kebijakan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan peningkatan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran
01:44Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 18 dan 19 November 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 4,75%
02:06Demikian juga suku bunga deposit fasiliti tetap sebesar 3,75% dan suku bunga lending fasiliti tetap sebesar 5,5%
02:20Saudara lalu apa saja kemudian yang menjadi pertimbangan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75%
02:29Kompas Bisnis akan langsung berbincang dengan Firman Muhtar, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia
02:36Pak Firman, selamat pagi
02:37Selamat pagi Mas Yian, selamat pagi, salam sehat semuanya
02:42Salam sehat semuanya
02:43Pak Firman, ini bagaimana sih asesmen Bank Indonesia terhadap perkembangan ekonomi global?
02:48Ini khususnya juga terkait dengan tren perlambatan ekonomi di berbagai negara
02:52Terima kasih, dalam rapat Dewan Kementer beberapa hal kami diskusikan terkait dengan bagaimana Bank Indonesia melihat kondisi global
03:01Yang secara umum menurut bacaan kami terkini memang dalam tren perlambatan
03:05Proses perlambatan memang terus berlanjut dan dipengaruhi oleh dampak langsung maupun tidak langsung
03:13Dari berbagai kondisi perkembangan tarif di Amerika Serikat
03:16Dampak langsungnya tentu ini akan berpengaruh terhadap bagaimana global value chain yang terjadi
03:23Dan juga kemudian berdampak terhadap inflasi yang masih belum turun dengan cepat
03:28Itu yang terjadi di Amerika Serikat sendiri secara khusus kami sampaikan
03:32Governance shutdown yang dilakukan secara temporer
03:35Ini berdampak terhadap bagaimana pengeluaran pemerintah yang kami perkirakan berdampak terhadap pertumbuhan Amerika Serikat
03:42Yang akan lebih lambat di tahun 2025 ini dan berlanjut di tahun 2026
03:48Sementara negara-negara lain Jepang kita lihat juga belum kuat
03:52Sementara itu Tiongkok permintaan domestiknya masih belum cukup kuat
03:57Meskipun ada beberapa stimulus yang memang belum cukup kuat
04:02Sementara yang masih membaik ini terkait dengan Eropa
04:07Yang kami lihat masih meningkat dipengaruhi oleh stimulus moneternya yang berlanjut
04:13Dan yang satu lagi yang masih kita lihat cukup kuat ini
04:16Menterah dagang kita terkait dengan India
04:18Permintaan domestiknya masih tetap baik di sekitar 7% pertumbuhannya
04:23Yang secara keseluruhan Mas Sian kami melihat pertumbuhan ekonomi dunia
04:27Tahun 2025 ini bergerak pada kisaran 3,1% menurut dibandingkan dengan perkembangan di tahun 2024 yang lalu
04:39Pak Firman yang juga jadi pertanyaan ini
04:44Bagaimana kemudian perkembangan dan juga proyeksi inflasi di negara maju khususnya di Amerika Serikat
04:49Dan kaitannya dengan proyeksi arah kebijakan suku bunga Fed Fund Rate atau Fed Rate
04:55Bagaimana ini dampaknya terhadap dinamika di pasar keuangan global
04:59Menarik pertanyaannya Mas Sian
05:03Seperti saya sampaikan tadi tarif Trump ini memang berpengaruh terhadap bagaimana dinamika di Amerika dan juga global secara keseluruhan
05:12Untuk Amerika Serikat sendiri ternyata perkembangannya
05:16Satu, dampak dari government shutdown yang sifatnya temporal ini
05:21Membuat memang the Fed, Federal Reserve Bank Sentralnya Amerika Serikat
05:29Perlu melihat kembali angka-angka terkait dengan ekonomi domestiknya sendiri
05:34Itu yang pertama
05:35Yang kedua adalah terkait dengan dampak dari tarif itu sendiri
05:40Kami melihat perkembangan dari inflasi Amerika Serikat sendiri
05:45Ternyata tidak secepat penurunannya yang kita perakhirkan
05:48Inilah yang kemudian kita dengar banyak sekali statement-statement dari pejabat The Fed, Federal Reserve
05:55Yang berusaha lebih berhati-hati untuk melangkah ke depan
05:59Mengambil langkah lanjutan penurunan dari Fed Fund Rate-nya sendiri
06:04Kami melihat angka-angka ini di mana pertama
06:08Bagaimana proses tenaga kerjanya
06:11Pasal tenaga kerjanya yang ternyata tidak secepat
06:14Perbaikan yang kita harapkan
06:16Ternyata masih kuat
06:17Pengaruh dampak imigrasi dan juga tadi tarif
06:20Itu yang pertama
06:21Yang kedua inflasinya memang belum turun
06:23Dengan cepat
06:25Kami melihat ini berpengaruh terhadap
06:27Arah kebijakan Fed Fund Rate
06:28Kami sedikit menggeser
06:31Kami perakhirkan tadi awalnya akan ada kembali penurunan di bulan Desember
06:35Kami bergeser menjadi kemungkinan terjadi di bulan-bulan awal di tahun 2026
06:41Inilah sepertinya yang berpengaruh terhadap bagaimana kondisi perekonomian global
06:46Khususnya pasar keuangan
06:47Seperti sampaikan oleh Mas Ian tadi
06:50Pasar keuangan agak-agak bingung melihat kondisi ini
06:53Yang berdampak aliran modal ternyata kembali lagi ke Amerika Serikat
06:58Sementara aliran modal ke negara berkembang agak berkurang
07:02Yang mengalir lebih banyak kepada pasar saham
07:06Inilah yang membuat bagaimana kondisi
07:09Bagaimana dolar Amerika Serikat kembali menguat dalam beberapa perkembangan terakhir
07:15Dan menekan banyak mata uang di negara berkembang termasuk Indonesia
07:19Oke ini juga yang menjadi perhatian ya
07:21Dimana justru uang kembali ke Amerika Serikat lagi
07:24Terutama tadi dampaknya terhadap pasar keuangan
07:27Begitu apabila dinamika secara global ini juga cukup signifikan
07:31Bagaimana kemudian di dalam negeri
07:32Bagaimana kemudian asesmen Bank Indonesia terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi
07:36Nilai tukar dan juga inflasi pada triwulan 4 tahun 2025 ini
07:40Yang patut kita sampaikan
07:44Perkembangan ekonomi Indonesia
07:46Pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2000
07:48Triwulan 3 kemarin sebagaimana kita ketahui
07:52Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap baik
07:54Tumbus di sekitar 5,04% pada triwulan ketiga tahun 2024
08:00Beberapa faktor yang kami coba cermati
08:03Ini disupport oleh permintaan domestik
08:05Yang kami lihat memang
08:07Sebagaimana kita ketahui memang masih cukup baik
08:10Satu hal yang mendukung pertumbuhan ekonomi di triwulan ketiga adalah
08:13Perilaku front loading dari eksportir
08:16Merespon tarif kemarin yang mendorong ekspor kita tumbuh cukup baik di triwulan ketiga ini
08:22Dan menopang pertumbuhan ekonomi di 5,04% tersebut
08:26Secara kedaerahan spasial kita lihat
08:29Ekonomi di wilayah Jawa ini masih cukup kuat
08:32Ditopang oleh bagaimana pengaruh dari sektor industri pengolahan yang cukup besar
08:38Satu hal yang menjadi perhatian kita seperti kami sampaikan tadi adalah
08:41Bagaimana ekonomi global
08:43Tidakpastian pasar keuangan ini berpengaruh terhadap
08:46Dinamika di pasar falas kita
08:49Nilai tukar
08:50Yang dalam beberapa perkembangan terakhir ini memang masih dalam kisaran tekanan yang masih cukup besar
08:58Kita lihat nilai tukar bergerak pada 16.600-16.700
09:02Dan inilah bukan hanya pengaruh kondisi yang seperti kami sampaikan tadi
09:08Ini bergerak dengan bagaimana ekonomi global
09:11Tidakpastian yang masih tinggi yang pada gilirannya membuat
09:14Tekanan-tekanan di pasar falas kita tersebut
09:18Satu hal di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan yang memberikan tekanan terhadap nilai tukar
09:23Inflasi
09:24Kami lihat masih tetap terjaga
09:27Mas Ian
09:28Khususnya inflasi inti
09:30Yang masih tetap terkendali
09:32Ada beberapa peningkatan di inflasi inti
09:35Seperti kami sampaikan tadi
09:38Satu faktor peningkatannya seperti diskusi sebelumnya
09:41Mas Ian saya dengar ada diskusi mengenai dampak dari emas
09:44Dan ini memang imported inflation dari emas ini berpengaruh terhadap inflasi inti
09:49Tapi di luar itu inflasi inti kita secara umum masih sangat-sangat terkendali
09:53Sementara satu hal yang menjadi perhatian adalah inflasi volatile food
09:57Barang-barang pangan yang memang mengalami peningkatan
10:00Dan ini dipengaruhi faktor musiman
10:02Pengaruh cuaca yang mengalami perubahan
10:05Di mana curah hujan kita perhatikan memang lebih besar dalam triwulan-triwulan terakhir ini
10:10Tapi secara keseluruhan inflasi inti, inflasi IHK kita masih dalam kisaran
10:152,5 plus minus 1 persen
10:17Sebagaimana sasaran yang ditapkan oleh pemerintah
10:20Dengan catatan terakhir ada di angka 2,86 persen
10:24Jadi secara keseluruhan masih tetap terkendali
10:27Mas Ian di tengah stabilitas sistem keuangan kita yang tetap terjaga
10:31Ya stabilitas sistem keuangan tetap terjaga
10:34Tadi seperti bahas oleh Pak Firman juga terkait dengan falas tadi
10:37Yang memang masih dalam kondisi tadi nilai tukar rupiah terhadap dolar
10:41Di kisaran 16.500 hingga 16.700
10:44Namun inflasi juga masih terkendali hingga saat ini
10:48Dan juga yang turut menjadi fokus itu adalah
10:50Bagaimana kemudian arah kebijakan moneter dalam respons kondisi
10:54Perekonomian global dan juga domestik terkini
10:57Namun tahan dulu jawabannya Pak Firman
10:59Jangan kemana-mana saudara
11:00Susah Jedak Kompas Bisnis akan kembali untuk Anda
11:02Jangan kembali untuk Anda
11:32Anda pasti bersama kami di Kompas Bisnis
11:36Dan kita lanjutkan pebincangan dengan Firman Mukhtar
11:39Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia
11:42Pak Firman tadi sempat terpotong sedikit ya
11:44Ini ada pertanyaan juga yang cukup perlu diberikan insight gitu
11:49Terkait dengan apa saja sih kemudian faktor dan pertimbangan Bank Indonesia
11:52Dalam mempertahankan BI RIT pada level 4,75%
11:56Suku bunga deposit facility sebesar 3,75%
12:00Dan suku bunga landing facility sebesar 5,50%
12:03Pada rapat Dewan Gubernur ataupun RDG November 2025
12:07Bagaimana Bank Indonesia meyakini kebijakan tersebut dapat menjaga stabilitas harga dan juga nilai tukar rupiah
12:13Iya jadi Mas ya ada beberapa hal yang menjadi perhatian fokus kebijakan kami
12:20Mengapa kami pertahankan BI RIT bertahan pada level 4,75%
12:24Seperti kami sampaikan tadi bahwa tekanan global ketidakpastian pasar keuangan masih cukup tinggi
12:30Dipengaruhi perkembangan tarif yang kembali meningkat
12:33Inflasi kemudian yang memang belum turun di Amerika Serikat
12:37Di tengah ketidakpastian tersebut tentunya ini memberikan tekanan terhadap nilai tukar di berbagai negara termasuk Indonesia
12:43Perkembangan inilah yang menjadi fokus Bank Indonesia untuk mempertahankan BI RIT di level 4,75%
12:50Kami akan fokus dulu bagaimana kita melakukan stabilisasi terhadap nilai tukar rupiah
12:56Oleh karena itu kami pertahankan BI RIT tetap bertahan di posisi tersebut
13:01Namun bukan berarti kami tidak terus mencermati ke depan
13:05Beberapa hal yang kami pertimbangkan juga ke depan
13:07Bahwa inflasi seperti kami sampaikan tadi memang masih tetap terkendali dalam kisaran 2,5% plus minus 1%
13:15Dan inilah menjadi gambaran timbangan kami ke depan
13:18Kira-kira apakah masih ada ruang bagi penurunan dan yang akan kami terus cermati tentang ruang penurunan tersebut
13:25Hal lain yang juga memperhatikan kami perhatikan adalah terkait dengan pertumbuhan ekonomi ke depan
13:31Kami perakirakan pertumbuhan ekonomi di tribulan keempat ini akan lebih baik
13:35Mas Ian didorong oleh stimulus fiskal yang semakin banyak di tribulan keempat ini dengan berbagai bantuan sosial
13:42Satu lagi dampak bagaimana pelonggaran kebijakan moneter yang kami terus dorong
13:46Yang secara keseluruhan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun ini 4,7 sampai dengan 5,5%
13:52Tapi dengan catatan bahwa angka tersebut memang perlu kita terus dorong agar mencapai kapasitas perekonomian yang secara penuh kita dapat gapai
14:02Dengan gambaran tersebut secara singkat kami sampaikan mengapa kami pertahankan tersebut
14:07Satu kita ingin fokus kepada stabilisasi nilai tukar rupiah
14:11Yang kedua kita ingin lakukan perkuat transmisi kebijakan moneter yang sudah kita lakukan pelonggaran dengan beberapa hal
14:19Dan yang ketiga bagaimana kita ingin tetap mendorong pertumbuhan ekonomi
14:24Tentunya gambaran-gambaran tersebut akan ditopang dengan berbagai bauran kebijakan lain
14:29Kami punya kebijakan makro prudensial dalam hal ini kebijakan likuiditas makro prudensial
14:34Akan kami terus dorong bukan hanya untuk menambah kredit
14:37Tapi juga bagaimana kecepatan penurunan suku bunga bank agar berjalan sesuai dengan suku bunga yang sudah kami arahkan
14:46Dan tentunya kita sampaikan ini akan sesuai dengan berbagai kebijakan stabilisasi di nilai tukar dan juga sistem pembayaran
14:54Nilai tukar kami akan terus perkuat
14:56Masian kami akan melakukan intervensi bukan hanya di pasar sport tapi juga di pasar NDF
15:04Baik di offshore, di luar negeri maupun di dalam negeri
15:08Kira-kira itu pertimbangan kami sehingga kami pertahankan
15:11Dan ke depan kuncinya kita akan terus cermati ruang penurunan mempertimbangkan inflasi ke depan dan perkembangan pertumbuhan ekonomi
15:20Oke banyak yang harus digaris bawahnya terkait dengan bagaimana pertimbangan terkait dengan ini
15:24Termasuk tadi seperti disebutkan Pak Firman ketidakpastian global dan juga pasar uang
15:28Inflasi yang terkendali dan juga pertumbuhan ekonomi yang berpotensi akan lebih baik ke depannya
15:33Lalu juga Pak Firman ini bagaimana asesmen Bank Indonesia terhadap penguatan transmisi kebijakan monitor pro-market lainnya
15:40Melalui ekspansi likuiditas monitor, pelonggaran KLM, serta akselerasi akseptasi pembayaran digital
15:46Ya, jadi saya sampaikan tadi fokusnya ada dua yang pertama adalah stabilisasi terhadap data tukar
15:54Yang kedua kita ingin perkuat transmisi kebijakan monitor yang sudah kita lakukan
15:58Dalam beberapa kesempatan disampaikan bahwa pelonggaran monitor bukan hanya melalui penurunan suku bunga
16:05Yang sudah mencapai 150 basis point, bayritnya
16:08Tapi juga pelonggaran likuiditas, SRBI, instrumen kebijakan monitor Bank Indonesia sudah turun cukup besar dari 916 hingga kemarin menjadi 699 triliun
16:21Angkanya yang cukup besar kita coba tambahkan di perekonomian
16:25Dan juga kebijakan bagaimana kita melakukan pembelian SBN sudah berharga negara di pasar sekunder
16:32Ini juga kita tetap lakukan tentunya dengan hitungan-hitungan yang cermat mas Ian agar tetap stabil
16:39Perekonomiannya sampai saat ini sudah sekitar 289 triliun
16:43Dan yang ketiga seperti sampaikan mas Ian tadi kebijakan likuiditas makroprudensial
16:48Bagaimana kita mendorong kredit yang kita lakukan keberbankan yang angka saat ini sudah 404 triliun rupiah
16:56Nah ini bagaimana dampaknya terhadap transmisi tentunya
16:59Satu bagaimana kita melihat suku bunga
17:02Suku bunga secara umum yang terjadi di pasar uang dan keuangan memang sudah cukup berjalan baik
17:09Bagaimana suku bunga di pasar uang overnight, jangka pendek yang juga sudah turun
17:16Bahkan sudah mencapai catatan kami cukup besar
17:20Di yield SBN juga sudah turun cukup besar
17:24Bahkan sekitar 226 basis point untuk yang 2 tahun dan 113 basis point untuk yang 10 tahun
17:32Yang menjadi dorongan kita sekarang adalah
17:37Kita ingin mendorong suku bunga perbankan
17:40Suku bunga perbankan untuk suku bunga deposito dalam 2 bulan terakhir ini
17:45Memang sudah ada percepatan yang cukup besar
17:48Penurunannya didorong oleh berbagai dampak likuiditas tambahan
17:53Bukan hanya dari Bank Indonesia juga dari pemerintah
17:56Ini mendorong suku bunga deposito sudah turun cukup cepat
18:00Tapi secara umum dibandingkan yang 150 basis point BI rate ternyata baru turun 56
18:06Lebih jauh lagi yang kita harapkan adalah penurunan dari suku bunga kredit
18:11Nah suku bunga kredit ini baru tercatat sekitar 20 basis point
18:15Ini yang ingin kita terus dorong mas Ian agar transmisinya juga berjalan baik di sisi suku bunga
18:23Yang lebih jauh lagi adalah terhadap kreditnya sendiri
18:26Pertumbuhan kredit ternyata baru tercatat 7,36%
18:32Tapi kami yakin ke depan ini akan lebih baik
18:35Mengapa?
18:36Seperti kami sampaikan prospek ekonomi di bulan keempat akan lebih baik
18:40Didorong oleh stimulus fiskal dan pelongkaran moneter
18:43Yang biasanya ini akan diikuti oleh peningkatan-peningkatan kredit
18:47Sehingga ke depan prospek kredit ini kami berakhir akan lebih baik
18:51Itu mas Ian kira-kira
18:53Oke ada beberapa catatan juga yang saya catat ini terkait dengan suku bunga di pasar uang
18:57Yang kemudian berjalan dengan baik
18:58Dan juga yang didorong oleh BI adalah terkait dengan suku bunga perbankan juga
19:02Lalu terakhir ini Pak Firman
19:04Bagaimana sih sinergi kebijakan Bank Indonesia
19:06Bersama pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
19:10Sekaligus ini mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan program astacita dari pemerintah
19:15Beberapa hal yang kami sampaikan tentunya kami terus berkoordinasi dengan pemerintah
19:20Untuk menjaga stabilitas perekonomian dari sisi nilai tukar
19:24Dari sisi inflasi dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi
19:27Dari sisi nilai tukar tentu kami akan terus berkoordinasi
19:31Tentang bagaimana kami akan tetap komit menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
19:35Dari sisi inflasi
19:37Seperti kami sampaikan tadi bahwa inflasi volatile food
19:41Sedikit meningkat dipengaruhi faktor dampak cuaca
19:45Dan di dalam hal ini tentunya kami akan perkuat melalui koordinasi kami
19:50Di tim pengendalian inflasi pusat dan di daerah secara konsisten
19:53Dan secara terukur bersama-sama
19:55Agar bisa kembali mengendalikan inflasi volatile food
20:00Yang secara keseluruhan akan mendorong inflasi tetap stabil dalam kisarannya
20:04Dan terkait dengan pertumbuhan ekonomi kami akan koordinasi
20:09Seperti kami sampaikan tadi kami bersinergi mendorong pertumbuhan ekonomi
20:13Melalui kebijakan-kebijakan pelonggaran kami
20:16Bukan hanya moneter juga makro prudensial yang kami terus dorong
20:20Dan juga digitalisasi sistem pembayaran mas ya
20:22Ini sangat penting untuk transaksi kegiatan ekonomi
20:25Satu koordinasi lebih luas adalah menjaga stabilitas sistem keuangan
20:30Kami bersinergi RAT dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan
20:34Pemerintah, Kementerian Keuangan, OJK, dan LPS
20:39Untuk berkoordinasi agar di tengah ketidakpastian global ini
20:42Stabilitas perekonomian kita tetap terjaga
20:46Dan tetap mendorong pertumbuhan kredit
20:49Ya sinergi terus dilakukan dengan pemerintah
20:52Terkait juga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
20:55Ini pengendalian dari inflasi volatile food
20:58Dan juga tentunya bersinergi untuk pertumbuhan ekonomi ke depannya
21:02Terima kasih, Firman Muhtar, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia
21:07Atas waktunya bersama kami di Kompas Bisnis
21:09Sehat selalu
21:10Terima kasih
21:11Terima kasih
Dianjurkan
1:48
|
Selanjutnya
2:21
2:32
2:52
2:26
1:58
11:28
2:27
1:21
Jadilah yang pertama berkomentar