KOMPAS.TV - PSSI tengah menyeleksi lima kandidat pelatih Timnas Indonesia. Meski belum menyebut nama, PSSI menyatakan beberapa calon masih menangani klub dan timnas di negara lain.
Mantan pelatih Timnas Uzbekistan U-23, Timur Kapadze sedang berlibur di Indonesia. Ia menyebut hingga saat ini belum ada agenda resmi wawancara dengan PSSI terkait jabatan calon pelatih Timnas. Meski begitu, dirinya memastikan pernah dihubungi salah satu Exco PSSI terkait kesediaannya untuk melatih Timnas.
Pembahasan mengenai calon pelatih Timnas Indonesia akan dilakukan bersama analis sepak bola, Weshley Hutagalung.
Baca Juga PSSI Seleksi 5 Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Ini Alasan Masih Dirahasiakan | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/olahraga/632559/pssi-seleksi-5-kandidat-pelatih-timnas-indonesia-ini-alasan-masih-dirahasiakan-sapa-malam
#pssi #timnasindonesia #pelatihtimnas
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/632606/full-pengamat-bola-bongkar-kans-kapadze-jadi-pelatih-timnas-hingga-nama-kandidat-pilihan-pssi
00:00Kita akan bahas mengenai kandidat pelatih tim nasi Indonesia bersama dengan analis sepak bola Wesley Huta Galung.
00:07Selamat malam, Bung Wes.
00:10Selamat malam, Mas Leng.
00:11Bung Wes, di Jakarta, Timur Kapadze, apakah ini jadi sinyal yang begitu kuat jika Kapadze lebih intens dengan PSSI dibandingkan 4 kandidat lain?
00:23Kalau misalkan emang Timur ini masuk kandidat?
00:25Bisa saja ya, ini menariknya membahas sepak bola kita, membahas generasi kita penuh dengan lika-liku dan drama-drama yang menarik untuk terus kita bahas.
00:40Tapi kalau Timur Kapadze sudah mengundurkan diri dari tim nasional Uzbekistan, telahkan Navarro menjadi pelatih kepala untuk sambil di luar dunia,
00:54bukankah ini bertolak belakang dengan kenyataan Pak Marji bahwa lima pelatih yang mereka sedang dekati itu masih serikat dengan tim lain?
01:04Itu pertama, Pak Sebaik. Yang kedua, bagi saya adalah seurgen apa, sepenting apa diadakan jumpa tes untuk mengatakan kami punya lima kandidat.
01:18Apakah ini kena tekanan kemarin dari supporter di Tantor PSSI?
01:23Apakah ini sudah menjadi bagian strategi untuk mengulung-ulung waktu?
01:27Itu karena mereka belum punya sebenarnya, karena tadi saya sepakat Januari itu paling terlambat kita sudah punya pelatih tim nasional.
01:36Nah, lalu kita set lagi urusannya dengan MPB, generasi sepak bola Belanda, kita punya kerjasama.
01:44Januari 2025 kan kita jangkangan kontrak, di dalam poin-poin itu ada pertukaran pelatih, ada pengembangan pelatih.
01:52Apakah kemudian, ceritanya kan sama nih, yang saya bisa baca situasinya adalah,
02:01kita nanya lagi ke MPB, pelatihnya mana lagi dong yang nganggur, yang disakit buat kita, bisa jadi begitu kan?
02:08Kenapa tiba-tiba ketika Pak Sebaik Levert, semua tiba-tiba tidak tahu, tiba-tiba datang ada ketur-ketur PSSI?
02:14Jadi, bukankah gini, bukankah aspek elemen teknik itu harus dibatikan di dalam kepemilihan pelatih?
02:24Kemarin-kemarin kita punya Dream Tech, enggak ada.
02:27Sekarang kita punya Alexander Dream, oke.
02:30Tapi ketika Esko, kita dikira ketum sampai Esko yang bersuara, yang punya power untuk memilih pelatih,
02:36adakah elemen orang yang berbau-bau teknik makbola, sehingga dia paham bahwa pelatih itu ketika dia presentasi, programnya harus begini-begini.
02:46Kalau menurut Anda, saat ini kondisi di PSSI sendiri bagaimana untuk menggodok sosok pelatih?
02:52Ya, itu sebabnya saya menyambut baik kalau Dream Tech dilibatkan.
02:58Jangan lupa, kita juga punya penasihat teknis.
03:00Kita punya banyak warga Belanda di dalam federasi ini yang bisa kita libatkan.
03:05Kalau benar-benar kita mau berubah lah.
03:08Enggak lagi seperti kemarin, istilahnya kan Pak Eric dituding one-man show tuh.
03:13Oke.
03:14Dalam mengelola tim nasional.
03:16Nah, sekarang sudah ada perubahan.
03:18Semoga perubahan ini juga tidak terlalu digumbu drama-drama,
03:24karena saya masih terus mencermati, menyoroti aspek komunikasi federasi kita.
03:31Dan sekarang tampaknya memang epicentrum mengarah pada sosok timur Kapadze.
03:37Walaupun belum dijelaskan ada kode dari PSSI.
03:40Tapi bicara sosok pelatih yang satu ini menurut Anda, Bunges,
03:44sesuai tidak karakternya dengan yang dibutuhkan oleh tim nasi Indonesia?
03:48Pertanyaan yang menarik,
03:51kalau dulu ESKO kita mengatakan kita punya tim kepelatian terbaik
03:56karena banyak pemain naturalisasi kita, diaspora kita,
04:00berdasar dari Belanda,
04:02apakah kemudian ini menjadi fondasi tim nasional yang sama?
04:06Kalau bicara gaya bermain, ini kan berbeda.
04:09Dekistan dan Belanda,
04:10kalau memang terangkat tim nasional kita masih berdasarkan pemain diaspora
04:15dan sedikit pemain lokal yang dibentuk di kompetisi di kita.
04:22Tapi kalau itu kemudian bisa dimunturkan ya,
04:26ucapan ESKO kemarin itu bahwa itu sudah enggak berlaku,
04:29wajar kalau timur Kapadze menjadi salah satu kandidat.
04:32Terakhir kan dia akan bolak-balik ya,
04:34di tim nasional,
04:35U19, U23,
04:38senior bisa tiga kali menggantikan peran pelatih sebelumnya,
04:44dan terakhir ini kan dia tidak kalah tuh,
04:47delapan pertandingan Uzbekistan dia beraih lima kemenangan dan tiga imbang,
04:52tanpa ketelahan.
04:53Di priori terakhir dia melatih Uzbekistan,
04:56jelas kalau itu jadi track record,
04:58yang enggak setimpa sama pelatih sebelumnya,
05:01yang kalau dibilang track record pelatih,
05:02jauh.
05:03Jadi secara kepelatihan, secara teknis,
05:06jelas kita bisa menganggap timur Kapadze cocok buat tim nasional kita.
05:11Tapi kalau kata-katanya bahwa kemarin
05:14soal komunikasi lah,
05:17soal gaya bermain lah,
05:18semua orang akan menunggu rasikan itu.
05:22Apakah pemain menyusuaikan diri dengan pelatih,
05:24atau pelatih yang menyusuaikan strategi yang cocok untuk pemain yang ada,
05:29kan ada dua hal yang itu disatukan,
05:32tidak boleh dibenturkan tim nasional.
05:34Oke, kalau misalkan selain timur Kapadze,
05:37kan ada juga nama yang mencua seperti Hal Grimson,
05:40dan juga Poste Koglu.
05:42Nah, nama-nama ini bagaimana menurut Anda, Bung Wes?
05:47Pertanyaan itu kembali dengan jawaban tadi,
05:50pemain menikuti gaya pelatih,
05:52atau pelatih yang bisa mencari racikan gotok untuk pemain.
05:56Pertanyaan berikutnya,
05:58ini kita cukup enggak masih berakhir?
06:01Menteri BUN dengan Pemenpora kan berbeda,
06:04itu kemampuan dalam pengelolaan dana finansial profesi,
06:10enggak boleh dibohongin, itu berbeda.
06:13Nah, kalau nanti federasi kita masih memakai uang negara dalam berbagai kerjatan,
06:20yang tanggung jawabnya kan enggak mungkin,
06:22pemberi dan penerima orang yang sama,
06:24itu akan menjadi dinamika baru lagi di federasi.
06:27Oke.
06:28Ini dengan agenda di tahun 2026,
06:31termasuk Asia-Pel Asia 2027,
06:33jadi ideanya kapan?
06:34Lagi-lagi bicara soal waktu.
06:36Menurut Anda, ideanya kapan kita harus punya pelatih definitif?
06:40Paling telat itu memang awal Januari sudah harus mulai.
06:44Pernah ada kipas series juga kan,
06:46yang kita masakan untuk kipas match day.
06:48Jadi, kalau saya sih berharap,
06:51siapapun pelatihnya sama siber lain,
06:53jangan terlalu sering tidak berada di Indonesia.
06:57Sering-seringlah nonton Kepak Boleh Indonesia,
06:59dan sering-seringlah berdiskusi dengan para pelatih yang
07:02pernah atau bisa menjadi partner dalam membangun Kepak Boleh Indonesia.
07:07Jadi, jangan terlalu hanya datang pas saat mau bertanding,
07:12tim ini dikelola dengan cara instan Kepak Boleh Indonesia,
07:17berbeda jauh.
07:18Kita berbeda jauh,
07:20tidak bisa disamakan dengan negara-negara lain.
07:23Jadi, siapapun pelatihnya,
07:25maksudnya harus lebih mengenal Kepak Boleh Indonesia,
07:28budaya Indonesia,
07:29dan bermainlah yang baik dengan federasi.
07:33Jangan kemudian kita menjadi penonton di drama
07:37antara pelatih dan federasi.
07:38Karena banyak cerita,
07:40sejak zaman Sintayang itu kita banyak cerita,
07:42yang tidak bisa kita publish di media masa.
07:45Jadi, semakin banyak drama ya di sepak bola kita tentunya.
Jadilah yang pertama berkomentar