Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Hari ke-4 upaya pencarian korban longsor di Banjarnegara, tim SAR menemukan 1 jenazah. Total 3 korban meninggal.

Jenazah korban longsor berjenis kelamin perempuan, berusia sekitar 50 tahunan.

Tim gabungan melanjutkan operasi pencarian di tiga titik lokasi longsor, salah satunya Sektor C yang diduga banyak korban tertimbun.

Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia. Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.

Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.

Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv

#longsorbanjarnegara #banjarnegara #korbanlongsor

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/632063/kondisi-cuaca-hari-ke-4-pencarian-korban-longsor-banjarnegara-sapa-pagi
Transkrip
00:00Saudara, hari keempat upaya pencarian korban longsor di Banjarnegara.
00:03Tim Sara menemukan satu jenazah, total tiga korban meninggal dunia.
00:09Jenazah korban longsor berjenis kelamin perempuan berusia sekitar 50 tahun.
00:14Tim gabungan melanjutkan operasi pencarian di tiga titik lokasi longsor.
00:18Salah satunya di sektor C yang diduga banyak korban yang tertimbun.
00:23Untuk informasi terkini dari Banjarnegara, saudara, kita tanyakan kepada jurnalis Kompas TV Gessy Lutfiah dan juga Juluka Pera Praha Yuda Febrianto.
00:35Selamat pagi, Gessy. Bagaimana kondisi cuaca untuk pencarian hari ini dan untuk fokusnya masih di titik C atau seperti apa?
00:46Selamat pagi, Bre dan juga saudara.
00:49Untuk kondisi cuaca di Situkung, Pandenaran, Jawa Tengah saat ini memang terpantau masih cerah begitu.
00:55Karena memang di beberapa hari terakhir ini, setiap paginya ini, Bre, di sini memang cerah.
01:01Namun menjelang sore hari, hujan kembali turun seperti pada malam hari tadi.
01:07Hujan dengan intensitas yang cukup tinggi kembali mengguyur lokasi tanah longsor.
01:11Sehingga pastinya hari ini tim SAR gabungan ini akan lebih berhati-hati
01:16untuk turun ke titik longsor yang memang sudah terbagi menjadi tiga sektor,
01:20yakni di sektor A, sektor B, dan juga sektor C.
01:23Untuk fokus pencarian korban saat ini, tim SAR gabungan dan juga para relawan ini memang sudah dibagi menjadi tiga tim,
01:30di mana diprediksi pada sektor A ini terdapat 16 korban jiwa yang tertimbun tanah.
01:35Jumlah ini paling banyak di antara kedua sektor lainnya.
01:38Kemudian di sektor B ini diperkirakan ada 6 korban jiwa yang tertimbun tanah,
01:43serta di sektor C, titik longsoran terakhir ini terdapat 4 korban jiwa yang kabarnya masih tertimbun tanah.
01:51Selain itu, pada hari kemarin 1 korban jiwa ditemukan,
01:55perempuan berumur sekitar 50 tahun pada titik sektor A2.
02:01Sehingga fokus pencarian juga saat ini masih bisa menggunakan alat berat,
02:06kemudian juga anjing pelacak dikerahkan ke tiga sektor ini untuk mempercepat penemuan jenazah yang masih terkubur.
02:15Hingga saat ini kami pantau tim SAR tadi dari pukul 6 waktu Indonesia Barat sudah bersama-sama menuju titik lokasi dari posko di Pandan Arum.
02:24Mereka juga sudah mengupayakan penyudatan terhadap air yang di beberapa titik ini memang masih mengenang,
02:31beredar juga saudara khususnya pada sektor B ini.
02:34Ada embung begitu atau lekukan tanah yang memang berisi air,
02:38sehingga pada titik tersebut merupakan titik krusial yang ditakutkan jika cuaca ini masih sering hujan dengan intensitas tinggi,
02:47akan memicu adanya tanah longsor susulan.
02:50Sehingga difokuskan pada titik atau sektor B ini ada penyudatan kemudian pemaksimalan pompa air
02:56untuk mengurangi air yang berada pada sektor B.
03:01Di sektor B difokuskan tentunya kita harapkan 25 korban lainnya segera ditemukan.
03:07Terima kasih.
03:08GSI Lutvia dan juga jurukamera Prahayuda Febrianto dari Bancar Negara, Cawa Tengah.

Dianjurkan