Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI bercerita, sawit Indonesia sedang menghadapi masalah utama, yakni stagnasi produksi dalam lima tahun terakhir, di tengah konsumsi domestik yang terus meningkat.

Realisasi program peremajaan sawit rakyat pun lambat, sehingga para pengusaha khawatir produktivitas lahan sawit terus menurun.

Jurnalis KompasTV, Renata Panggalo, dan juru kamera Yogi Syahrevi mewawancarai Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, dalam perhelatan Indonesian Palm Oil Conference 2025 di Nusa Dua, Bali.

#kelapasawit #kebunsawit #palmoil

Baca Juga Hari ke-7 Longsor Cilacap, Tim SAR Masih Mencari 3 Orang Hilang | SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/regional/632064/hari-ke-7-longsor-cilacap-tim-sar-masih-mencari-3-orang-hilang-sapa-pagi



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/632065/produksi-sawit-indonesia-stagnan-lima-tahun-terakhir-sapa-pagi
Transkrip
00:00Saudara, gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia atau GAPKI bercerita
00:05sawit Indonesia sedang menghadapi masalah utama,
00:08yakni stagnasi produksi dalam 5 tahun terakhir
00:10di tengah konsumsi domestik yang terus meningkat.
00:13Realisasi program peremajaan sawit rakyat pun lambat
00:16sehingga para pengusaha khawatir produktivitas lahan sawit terus menurun.
00:21Jurnalis Kompas TV Renata Panggalo dan Juru Kamera Yogi Syarefi
00:24memawancarai Ketua Umum GAPKI, Edy Martono
00:27dalam perhelatan Indonesian Pop Oil Conference 2025 di Nusa Dua, Bali.
00:34Sejumlah tantangan dan juga peluang banyak sekali dibahas dalam IPOC 2025 ini.
00:39Salah satunya untuk tantangan dari stagnasi produksi,
00:42kemudian dari peluang suasembada energi.
00:45Kira-kira bagaimana ya GAPKI membaca peluang dan juga tantangan ini
00:49dan apa saja strateginya yang akan dilakukan?
00:52Bersama saya sudah bergabung Ketua GAPKI, Edy Martono.
00:56Terima kasih banyak untuk waktunya, Pak Edy.
00:59Bagaimana kabarnya hari ini, Pak?
01:01Alhamdulillah, sehat.
01:03Alhamdulillah ya, Pak Edy.
01:05Oke, selain kabar dari Pak Edy ini,
01:06saya juga berharap kabar sawit Indonesia juga baik-baik saja nih, Pak.
01:09Gimana sejauh ini?
01:12Sawit Indonesia memang saat ini sedang menghadapi beberapa masalah.
01:18Ya, artinya bahwa ini harus kita selesaikan.
01:22Utamanya sekarang kan di produksi kita dalam lima tahun terakhir ini stagnan.
01:30Sementara konsumsi kita terus meningkat.
01:34Ya, kita terus meningkat.
01:35Kita adalah memang produsen terbesar minyak sawit di dunia.
01:40Tetapi di sisi lain, kita juga sebagai konsumen minyak sawit terbesar di dunia.
01:46Nah, ini yang betul-betul harus kita waspada.
01:50Jangan sampai nanti kita sebagai konsumen minyak sawit terbesar di dunia,
01:55sementara produksi kita terus sementara stagnan dan produktivitas malah kecederungannya turun,
02:01ini bisa membahayakan kita.
02:03Kenapa demikian?
02:05Karena konsumsi kita terus meningkat.
02:09Nah, kita pernah menjadi dalam sejarah, kita tercatat dalam sejarah,
02:14kita pernah menjadi eksportir terbesar kedua gula di dunia.
02:19Kemudian ternyata sekarang kita menjadi importer yang sangat besar, importer gula.
02:24Nah, ini jangan sampai terjadi sawit.
02:26Nah, oleh karena itu, kita harus melihat masalah-masalah apa yang harus untuk meningkatkan produktivitas.
02:33Karena utamanya memang kendalanya, kendala utama adalah di permajaan sawit rakyat.
02:40Permajaan sawit rakyat ini sangat lambat.
02:43Sangat lambat.
02:44Kira-kira in average itu rata-rata dalam lima tahun terakhir ini hanya 19 persen pencapaiannya.
02:54Jadi jauh sekali.
02:54Ini masalahnya salah satunya adalah masuk dalam kawasan hutan, lahan-lahan petani.
03:02Akibatnya mereka tidak bisa mengakses dana dari BPDP yang 60 juta per hektare sebut.
03:09Nah, ini harus benar-benar bisa diatasi untuk ke depan ini harus selesai.
03:13Tidak boleh terus berlanjut ini menghambat permajaan sawit rakyat.
03:17Yang kedua adalah, masyarakat petani sendiri itu enggan untuk menebang sawitnya.
03:24Kenapa demikian?
03:25Lah, kalau nanti saya tebang, saya makan apa?
03:28Nah, artinya bahwa ini ada kendala.
03:30Bagaimana mengatasi kendala itu?
03:32Bisa dengan mungkin bantuan hidup selama menunggu.
03:36Itu nanti harus dipikirkan.
03:38Ini PR kita bersama.
03:39Dan yang kedua bisa juga dengan intercropping.
03:43Dengan memberikan tanaman selangan gitu.
03:46Atau kegiatan lain.
03:47Nah, ini harus kita selesaikan.
03:49Kalau tidak, terus begini.
03:51Ini kecerdurangan justru produktivitas turun dan produksi stagnan.
03:54Bahkan nanti bisa terjadi penurunan produksi.
03:57Sementara konsumsi kita terus meningkat.
04:00Jadi memang untuk sampai saat ini, bagaimana kemudian kita bisa meningkatkan produksi kita ya Pak?
04:06Nah, berbicara soal produksi ini kita juga menarik untuk membicarakan mengenai strategi dari pemerintah untuk para majaan sawit rakyat.
04:15Tadi Pak Dirjen Perkebunan sempat mengatakan bahwa targetnya ini bahkan belum tercapai sampai sekarang.
04:20Bagaimana Gak Kim melihat ini?
04:22Tantangan terbesarnya adalah, satu, yang dua tadi saya sampaikan, masalah kawasan hutan.
04:29Yang kedua adalah keengganan mereka mendebang.
04:31Karena mereka merasa tidak ada keamanan untuk hidup.
04:36Kalau saya tebang, saya makan apa?
04:38Nah, ini yang harus diselesaikan.
04:41Karena mereka merasa, loh ini satu-satunya untuk penghasilan saya.
04:46Nah, ini kan kalau ditebang, mereka harus menunggu paling tidak tiga tahun.
04:51Walaupun sekarang dengan bibit-bibit yang unggul yang baru ini bisa dua setengah tahun.
04:57Tapi ambil rata-rata, kira-kira sekitar amannya di tiga tahun.
05:01Itu sudah menghasilkan.
05:02Nah, sekarang ini bahkan yang terjadi di petani, itu produktivitas itu sudah sekitar 10 ton per hektar per tahun TBS standar buah segar.
05:13Bahkan di bawah itu.
05:15Kan gitu.
05:15Nah, ini sudah tidak ekonomi sama sekali.
05:18Apabila mereka reprinting, ini yang sudah terjadi, petani-petani yang mau melakukan reprinting,
05:23reprinting, bahkan sudah di atas 20 ton per hektar per tahun.
05:28Sudah dua kali lipat lebih.
05:29Ini jauh lebih menguntungkan buat mereka.
05:32Nah, tinggal juga sosialisasi, juga memberikan penyadaran kepada mereka agar mereka mau melakukan itu.
05:41Karena dana itu sudah siapkan oleh pemerintah melalui BPDT.
05:45Dana itu adalah dana dari penghutan ekspor.
05:48Itu sudah siapkan.
05:50Nah, tetapi mereka tidak bisa mengakses karena tadi masuk dalam kawasan hutan.
05:55Yang kedua adalah mereka sendiri tidak mau melakukan penebangan.
05:59Nah, ini penebangan pohonnya.
06:00Itu mengganti.
06:01Nah, ini yang harus diatasi.
06:03Oke, selain strategi dari permajan sawit rakyat yang sampai saat ini mungkin belum mencapai target nih, Pak.
06:09Yang menarik juga bagaimana percepatan ISPO dan juga STDB karena kita melihat begitu banyak tantangan dari luar ya, Pak.
06:18Ada IUDR, kemudian juga regulasi hijau lain yang mungkin menyusul ke depannya.
06:23Bagaimana caranya supaya petani sawit ini bisa terakomodasi dari segi sertifikasi dan juga STDB-nya?
06:29Betul. Memang ISPO atau sustainability itu memang mandatory ya untuk ISPO.
06:39Semua, baik itu perusahaan maupun petani.
06:42Yang menjadi masalah adalah sekarang ISPO juga butuh biaya untuk mendapatkan sertifikat, utamanya petani.
06:50Kalau perusahaan harusnya tidak ada masalah.
06:52Nah, ini juga harus dibantu supaya mereka mau mengulus untuk sertifikasi ISPO.
07:00Nah, ini memang banyak sekali saya bilang tadi.
07:02Makanya saya bilang masih ada masalah di industri sawit kita, utamanya di Hulu.
07:07Nah, ini memang harus bersama-sama nih pemerintah.
07:11Dunia usaha, perusahaan sebenarnya ikut membantu.
07:16Artinya begini, kalau yang mereka bermitra dengan perusahaan, perusahaan akan terlibat dalam untuk sertifikasi ISPO.
07:23Artinya membantu petani.
07:25Yang menjadi masalah adalah yang swadaya, yang independen, smallholder.
07:30Nah, ini yang betul-betul harus dipikirkan bersama.
07:33Nah, dananya dari mana?
07:35Sebenarnya bisa juga nanti kita pikirkan apakah itu dana dari penghutang ekspor, seperti apa.
07:40Nah, makanya saya boleh sampaikan.
07:41Kalau nanti ekspornya turun, apabila nanti mandator ditingkatkan, nanti kebutuhan dana itu banyak untuk itu.
07:49Membantu petani, salah satunya membantu petani.
07:52Termasuk mungkin nanti untuk ISPO.
07:54Begitu.
07:55Oke, kita berpindah dari petani sawit.
07:58Kita berbicara terkait peluang nih, Pak.
08:00Ini suasembada energi juga menjadi topik yang hangat di AIPOC 2025.
08:05Kita melihat bagaimana rencananya tahun depan akan ditingkatkan menjadi B50, begitu.
08:09Kalau dari GAPKI sendiri ini melihatnya seperti apa?
08:13Apakah produksi kita ini sudah mencukupi sebenarnya untuk melompat ke B50?
08:18Kalau menurut perhitungan kami, memang sebenarnya, dan juga kemarin dari hasil studinya peran atau UI,
08:27itu memang rasanya tidak mencukupi.
08:30Artinya tidak mencukupi, kan?
08:31Kalau produksi secara total cukup, tapi kalau diterapkan itu mandatory B50,
08:40nanti ya pasti ekspornya akan berkurang, akan dikurangi.
08:43Dan tidak mungkin mengorbankan untuk pangan.
08:46Misalnya untuk minyak goreng kan tidak mungkin, pasti yang akan dikurangi adalah ekspor.
08:50Nah, tadi saya sampaikan, kalau ekspornya berkurang,
08:53sementara untuk dana, insentif biodiesel dari penghutangan ekspor.
08:59Nah, kalau itu turun, otomatis pendapatan penghutangan ekspor juga turun.
09:03Dan tadi saya sampaikan juga yang PSR.
09:06Nah, ini memang sebaiknya, sebaiknya betul-betul dipertimbangkan
09:10untuk implementasi B50, apabila kondisinya masih seperti saat ini.
09:16Artinya, produksi stagnan, produktivitas kejalanan turun, sebaiknya dipertimbangkan.
09:23Lebih bagus memang kita konsentrasi terbeda untuk bagaimana meningkatkan produktivitas dan produksi.
09:29Jadi, jangan kita hilirisasi.
09:32Hilirisasi sementara hulunya tidak diperhatikan.
09:35Huluisasi seharusnya yang pertama.
09:37Kalau hulunya tidak bagus sepenuhnya, hilirnya tidak akan bisa jalan.
09:43Kan hilir tergantung dengan hulu.
09:46Berbagai tantangan, saudara, yang masih dihadapi.
09:49Industri sawit Indonesia, baik itu dari sisi petani sawit,
09:53yang masih membutuhkan dorongan untuk sertifikasi dan juga STDB.
09:58Kemudian, bagaimana menyediakan produksi sawit,
10:02mendorong produksi sawit untuk selasem badan energi lima tahun ke depan,
10:06cukup ambisius targetnya.
10:09Dan sebenarnya, kalau dari sisi pengusaha,
10:11yang titik aman untuk sekarang adalah B40.
10:14Nah, bagaimana langkah yang harus diambil pemerintah,
10:18perlukah masa transisi atau seperti apa,
10:21yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah untuk melompat ke B50?
10:25Renata Panggalo, Yogi Syarefi, Kompas TV, Bali.
10:28Terima kasih.
10:28Terima kasih.
10:29Terima kasih.

Dianjurkan