00:00Butuh makan, ya jangan ditindak-tindak dululah, kecuali kemudian kita mau melihat anak bangsa kita kelaparan.
00:30Ya, pertama kita sedang coba memeriksa data-data yang terkait dan thrifting, sehingga tadi Pak Her bilang sepertinya tuduhan bahwa thrifting itu membunuh UMKM tidak didukung oleh data-data yang kuat.
00:57Karena dari data yang kita dapatkan, total barang-barang thrifting itu yang masuk ke Indonesia berdasarkan data dari Kementerian UMKM 3.600, itu kalau dipresentasikan cuma 0,5% dari total 28.000 kontainer barang ilegal, tekstil ilegal, yang kalau kita konversi dengan ton itu sekitar 784.000 ton.
01:23Artinya bahwa barang thrifting ini hanya 0,5% dari total yang tadi.
01:31Ya, kita harap kalau misalnya negara tidak bisa memberikan lapangan pekerjaan, atau rakyat tetap butuh makan, ya jangan ditindak-tindak dululah.
01:50Nah, kecuali kemudian kita mau melihat anak bangsa kita kelaparan.
01:55Nah, sebenarnya sampai di dalam tadi kita berdiskusikan banyak hal.
02:00Karena dari data kita, menurut hasil riset, 67% milenial dan genji itu menyukai thrifting.
02:09Kenapa mereka suka thrifting?
02:12Karena pertama, mereka sadar lingkungan.
02:16Kenapa mereka sadar lingkungan?
02:17Mereka punya data yang kuat, misalnya untuk membuat satu celana jeans ini,
02:22butuh sekian ribu liter air bersih,
02:24membuat satu buah kaos begini, butuh sekian ratus liter air bersih,
02:28itu mereka ada datanya.
02:29Dan mereka juga sebenarnya melihat bahwa industri tekstil itu menyumbang 20% pencemaran dan limbah di dunia.
02:39Nah, kesadaran itu kemudian membuat 67% generasi milenial dan genji menyukai thrifting.
02:48Nah, negara kita harus kuasai data itu sebelum ambil keputusan.
02:52Itu loh.
02:54Clear?
02:59Saya, Sintia Rompas.
03:23Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
03:31Kompas TV, independen, terpercaya.