Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Longsor di Cilacap dan Banjarnegara menelan belasan korban meninggal dan puluhan masih hilang.

Bencana ini menjadi pengingat, pentingnya mitigasi untuk menghindari korban lebih banyak lagi.

Apa saja yang harus diwaspadai dan dilakukan?

Apalagi mengingat prediksi musim hujan masih akan mengguyur wilayah Indonesia hingga Februari tahun depan.

Kita bahas soal ini bersama, Guru Besar Teknik Geologi & Lingkungan Universitas Gadjah Mada, Dwikorita Karnawati, dan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Baca Juga Banjir 30 Cm di Seskoal Cipulir Lumpuhkan Jalan, Pengendara Terjebak Menunggu Air Surut di https://www.kompas.tv/regional/631534/banjir-30-cm-di-seskoal-cipulir-lumpuhkan-jalan-pengendara-terjebak-menunggu-air-surut

#longsor #tanahlongsor #mitigasibencana #bencanaalam

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/631542/full-pakar-geologi-dan-bnpb-soal-peristiwa-bencana-longsor-bagaimana-mitigasinya-sapa-pagi
Transkrip
00:00Dan banjar negara menelan belasan korban meninggal dan puluhan lainnya masih hilang.
00:04Bencana tentu menjadi pengingat, pentingnya mitigasi untuk menghindari korban lebih banyak lagi.
00:10Apa saja yang harus diwaspadai dan dilakukan?
00:13Apalagi mengingat prediksi musim hujan masih akan mengguyur wilayah Indonesia hingga bulan Februari di tahun 2026.
00:21Kita bahas soal ini bersama dengan guru besar teknik geologi dan lingkungan Universitas Gajah Mada,
00:28Bu Dwi Korita Karnawati dan juga ada Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Pak Abdul Muhari.
00:35Selamat pagi, Assalamualaikum Bu Dwi Korita dan juga Pak Abdul Muhari.
00:40Selamat sore.
00:42Selamat pagi.
00:42Selamat pagi, Mbak Aristin.
00:43Iya, saya ingin tanya dulu ke Pak Abdul Muhari.
00:46Pak Abdul, update perkembangan terkait dengan pencarian korban yang masih hilang di wilayah Cilacap dan juga Banjarnegara
00:54hingga saat ini informasi terkininya seperti apa?
00:57Pak Abdul Muhari.
00:59Baik, berdasarkan dari data yang terakhir kita terima dari BPBD Keopatan Cilacap dan Banjarnegara
01:09dan juga tim BNPB yang ada di lokasi.
01:13Saat ini Kepala BNPB masih ada di Cilacap dan pagi ini dijadwalkan meninjau langsung kondisi di Banjarnegara.
01:21Untuk Cilacap dari 23 korban yang menyatakan hilang pada saat kejadian, saat ini sudah ditemukan jasad korban dalam kondisi meninggal dunia sebanyak 16 jasad.
01:38Artinya kita menyisakan 7 korban lagi yang diduga masih hilang.
01:46Ini kita harapkan bisa selesai dalam 1-2 hari ini.
01:50Karena besok itu sudah akhir masa pencarian dalam 7x24 jam pertama sesuai SOP-nya Basarnas.
02:00Jadi 2 hari ini kita akan optimalkan kondisi cuaca, juga ada operasi modifikasi cuaca yang sudah berjalan dari 2 hari yang lalu.
02:09Cukup signifikan dalam mengurangi intensitas hujan sehingga memperlancar efektivitas pekerjaan tim di lapangan.
02:17Dan alat berat sangat optimal, ada 25 alat berat dan lebih dari 600 personel yang didukung 18 anjing pelacat.
02:25Untuk Banjar Negara sendiri, proporsi dari tim SAR nantinya juga akan digeser ke Banjar Negara dengan dukungan sarana-prasarana yang sama dengan yang kita kerahkan di Cilacap.
02:44Ada alat berat, ada anjing pelacak dan personel.
02:49Posisi per hari kemarin pukul 17.00 itu dari cukup banyak korban yang masih hilang.
02:59Artinya belum bisa dihubungi oleh anggota keluarganya.
03:04Itu ada 26 orang dari data yang dilaporkan ke posko lapangan.
03:09Selain itu, sudah ada 2 jasad korban yang berhasil dievakuasi oleh tim SAR.
03:16Kita mengharapkan memang yang 26 ini sebelumnya sudah mengungsi.
03:21Karena kejadian longsor ini sebenarnya 2 kali kejadian, Mbak Adisti.
03:26Jadi hari Sabtu itu sudah mulai ada longsor yang belum sampai ke daerah pemukiman.
03:32Dan pada saat itu BPBD sudah mulai mengevakuasi warga.
03:38Pada hari minggu besok harinya, pukul 14.30 baru terjadi longsor yang besar.
03:43Ada beberapa masyarakat yang kemudian mengungsi di bagian perbukitan.
03:4944 orang diantaranya sudah berhasil dievakuasi oleh tim SAR ke tempat pengungsian sementara.
03:56Karena sisanya itu masih ada yang di perbukitan yang saat ini masih kita data.
04:01Kita masih mengoptimalkan Mbak Binsa, Mbak Binkatik Mas, Pol PP, Aparat Desa
04:05untuk bisa benar-benar mendata ulang masyarakat-masyarakat yang saat ini mengungsi secara mandiri.
04:12Sehingga yang keberadaan 26 yang belum bisa dihubungi oleh anggota keluarganya,
04:18ini bisa segera kita konfirmasikan, Mbak Adisti.
04:22Oke, jadi masih dalam proses verifikasi ya Pak soal data korban hilang khususnya di Banjarnegara Jawa Tengah.
04:30Karena memang ternyata informasinya memang di Banjarnegara Jawa Tengah itu sebelum longsor yang besar ini terjadi,
04:37ada longsor lebih dulu begitu ya dan warga sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman ke perbukitan.
04:43Nah, kalau kita lihat ya Bu Dwi Korita, longsor di Cilacap dan juga di Banjarnegara ini kan
04:50waktunya berdekatan sekali, dua hari, hanya selang dua hari.
04:55Nah, untuk longsor di Cilacap dan juga di Banjarnegara,
04:58kalau dari penilaian Anda Bu Dwi Korita,
05:02adakah kesamaan pola soal penyebab longsornya di dua wilayah ini?
05:07Benarkah memang karena intensitas hujan yang begitu tinggi,
05:11deras atau kemudian ada penyebab lain di sana?
05:14Maaf, masih di mute. Oke, silahkan.
05:21Baik, terima kasih atas pertanyaannya.
05:25Jadi benar sekali ada kesamaan pola,
05:29yaitu pertama,
05:31sama-sama berada pada kondisi lareng yang rentan.
05:37Rentan artinya secara alamiah,
05:39lareng tersebut memang sudah berpotensi atau berbakat untuk bergerak longsor.
05:46Tidak hanya di Cilacap, tidak hanya di Banjarnegara.
05:49Masih banyak di berbagai wilayah di Indonesia,
05:53terutama pada lareng-lareng gunung,
05:56kalau di Jawa itu di sepanjang pegunungan selatan
06:00atau lareng-lareng gunung di sepanjang melintas pulau Jawa bagian tengah ya.
06:05Mulai dari Banten sampai Jawa Timur.
06:10Jadi kondisi larengnya kurang lebih sama.
06:13Kemudian yang kedua, kondisi tanahnya.
06:16Tanahnya memang berbakat atau rentan untuk longsor,
06:20yaitu tanah yang menutup,
06:25yang membungkus lareng,
06:27dan tanah itu adalah hasil pelapukan batuan penyusun lareng.
06:32Sehingga terjadinya pergerakan itu adanya perbedaan kekompakan tanah
06:38antara tanah penutup yang sudah sangat rapuh karena lapuk dan tebal,
06:47gembur, artinya pori-porinya lepas dengan bergeser, bergerak di atas tanah yang relatif lebih kedap air.
06:57Tanah atau batuan yang lebih segar, yang lebih kedap air.
07:01Polanya sama.
07:03Namun, kapan akan longsor?
07:05Ini yang menjadi agak berbeda.
07:09Kondisi asli larengnya kurang lebih sama.
07:11Tapi kapannya?
07:13Itu berbeda.
07:15Menunggu curah hujan yang cukup tinggi
07:18untuk menggelincirkan atau untuk meresap masuk ke dalam tanah dan mendorong butir-butir tanah.
07:26Bahkan saat memasuki zona, berada di zona kedap,
07:31itu melicinkan zona gelincir yang merupakan kontak antara tanah gembur
07:36dengan tanah yang masih kompak keras atau batuan yang masih kompak keras.
07:41Jadi yang agak membedakan itu adalah pemicunya adalah kapan saat di situ terjadi hujan yang cukup lebat.
07:51Atau menunggu pemicu yang lain adalah getaran-getaran.
07:55Tidak harus berupa hujan.
07:57Getaran-getaran kendaraan alat berat, getaran kendaraan kencang,
08:03atau getaran gempa bumi, atau usikan-usikan.
08:06Apa itu usikan?
08:08Misalnya, bagian bawah lereng digali, dipotong.
08:13Misalnya dipotong untuk kepentingan berbagai hal,
08:18untuk persawan, untuk permukiman, dan sebagainya.
08:21Sehingga memang kompleks, tidak ada satu penyebab.
08:26Ada beberapa penyebab alamiah,
08:29lalu ada pemicu itu bisa alamiah,
08:32bisa karena manusia.
08:35Seperti itu.
08:36Demikian, Mbak.
08:37Oke, jadi antara bencana longsor yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah,
08:42berselang dua hari kemudian ada bencana tanah longsor serupa di Banjarnegara,
08:46ini memiliki pola yang sama karena berada di lereng perbukitan.
08:49Tapi kemudian, yang paling menurut Anda,
08:52paling mendukung adalah bencana tanah longsor ini,
08:54karena memang curah hujan yang begitu tinggi.
08:57Akhir-akhir ini ya, Budwi Korita,
08:59yang paling salah satu faktor pemicunya.
09:01Pemicu.
09:02Pemicu, ya.
09:03Betul.
09:04Oke, Budwi Korita, Anda pernah menyinggung soal retakan tapal kuda.
09:09Bisa Anda informasikan soal itu, Bu?
09:12Maksudnya seperti apa?
09:13Jadi, retakan tapal kuda ini merupakan suatu lengkung,
09:20ya, retak lengkung,
09:22akibat dari mulai bergeraknya masa,
09:27tumpukan masa tanah tadi.
09:30Jadi, longsor itu tidak seketika.
09:33Dia memberi tanda-tanda.
09:35Jadi, bergerak itu tidak seketika.
09:37Biasanya mulai perlahan dulu, ya,
09:41dan di situ timbulah suatu retakan berbentuk lengkung,
09:45seperti tapal kuda.
09:47Nah, kemudian retakan lengkung ini
09:50merupakan jalan masuknya air hujan
09:53untuk meresap masuk ke dalam,
09:56untuk mengisi pori-pori tanah,
09:59membasahi zona gerincir,
10:01maka membutuhkan waktu beberapa saat,
10:04agar tumpukan tanah itu bergerak terdorong
10:08atau tergerincir di atas bidang kontak tadi
10:12sebagai longsor.
10:14Sehingga retakan tapal kuda ini
10:16bisa sebagai indikasi awal
10:20lereng sudah harus bergerak.
10:23Lalu, apa yang harus dilakukan?
10:24Kalau masih memungkinkan,
10:27apabila posisi retakan itu
10:29tidak berada di bibir lereng
10:31atau di pinggir lereng,
10:33artinya masih cukup jauh dari lereng,
10:36maka perlu ditambal
10:38atau diisi dengan material yang kedap air
10:41atau ditutup plastik
10:43agar air hujan tidak meresap
10:46masuk ke dalam tanah.
10:48Namun, seperti yang di Cilacap,
10:51itu retakan banyak di pinggir-pinggir lereng.
10:54Kami sayang,
10:56jangan didekati
10:57karena menimbulkan getaran
10:58dan itu bisa menjadi longsor.
11:01Jadi, biarkan namun zona itu ditutup.
11:04Jangan boleh ada yang mengganggu di sana.
11:07Dan kalau hujan lebat,
11:09mohon menjauh dari lereng
11:11karena dipastikan retakan itu
11:14bisa segera meluncur longsor.
11:17Demikian.
11:18Oke, jadi memang retakan tapal kuda itu
11:20memang sudah ada,
11:22sudah terlihat.
11:23Itu di wilayah Cilacap ya,
11:25Bu Dwi Koritaya?
11:25Iya, sebelum longsor.
11:26Sebelum longsor itu terjadi?
11:29Iya.
11:29Lalu bagaimana dengan di Banjar Negara?
11:31Di Banjar Negara kan sempat ada
11:32sebelum longsor akhirnya.
11:34Longsor yang begitu besar,
11:35ada longsor kecil yang kemudian
11:37warga sempat mengungsi terlebih dahulu.
11:39Apakah juga ada informasi
11:40juga ada retakan tapal kuda di sana?
11:43Dan siapa yang harus mengawasi
11:44dalam hal ini
11:45untuk warga yang
11:47ada permukiman di lereng-lereng
11:49permukitan di sana?
11:50Nah, di Banjar Negara juga serupa.
11:54Bahkan di berbagai wilayah di Indonesia
11:56sering diawali dengan retakan.
12:00Lalu siapa yang harus mengawasi?
12:02Kami dan pihak-pihak terkait
12:05itu melakukan sosialisasi
12:07kepada masyarakat.
12:09Jadi masyarakat sekitarlah
12:11yang perlu mengawasi.
12:13Yang pertama masyarakat sekitar.
12:15Namun kemudian harus segera melapor
12:17ke pihak yang berbenang.
12:19Misalnya ke kelurahan
12:22atau ke BPBD setempat.
12:25Lalu dilakukan koordinasi
12:27untuk mengawasi secara lebih
12:29tersistem dan terprogram.
12:32Terutama pada saat hujan ini.
12:34Diawasinya adalah dilihat
12:36bagaimana perkembangan.
12:38Contohnya di Cilacap itu
12:39diawasi oleh Basarnas justru.
12:42Nah, di situ diukur perkembangannya.
12:45Saya ikut mengawasi bersama.
12:47Tapi yang kami awasi itu
12:49kemarin sudah longsor.
12:51Jadi tempat kami berdiri itu
12:52sekarang sudah tidak ada.
12:54Waktu itu kami cepat-cepat turun.
12:55Kalau tidak bisa ikut longsor.
12:57Jadi memang banyak pihak
12:59perlu ikut merasa
13:01berperan aktif
13:03untuk mengawasi bersama-sama.
13:05Harus ada cepat tanggap
13:07begitu ya Pak Bu Dwi Korita.
13:09Terutama untuk aparat desa.
13:11Dan juga nanti BPBD saya
13:14ke Pak Abdul Muhari.
13:15Pak Abdul Muhari
13:16di Harian Kompas
13:17yang terbit di hari ini
13:18Anda sempat mengatakan
13:19daerah yang pernah terjadi
13:21bencana longsor
13:22berpotensi berulang
13:23jika belum ada perbaikan
13:25yang signifikan.
13:28Begitu ya.
13:28Dan jadi sebenarnya
13:29sejarah itu tidak akan
13:30pernah berbohong.
13:31Sekali pernah ada bencana
13:33di masa lalu
13:34kalau belum ada perbaikan
13:35yang signifikan
13:36kemungkinan akan terjadi lagi
13:38ada pengulangan kembali.
13:40Benarkah demikian?
13:41Apakah selama ini
13:42Indonesia Anda menegaskan
13:44Indonesia belum memiliki
13:45peringatan dini nasional
13:46khusus longsor dan banjir
13:48berbasis teknologi?
13:53Iya.
13:54Ini ada dua hal sebenarnya.
13:56Pertama
13:57terkait dengan
13:58peringatan dini
14:00longsor dan banjir.
14:03Dari BMKG
14:05Bu Dwi Korita
14:06selalu menyampaikan kepada kita
14:07peringatan dini cuaca.
14:09tetapi
14:11ketika peringatan dini cuaca ini
14:13kita teruskan di lapangan
14:15ini
14:16belum terlalu
14:17operasional untuk
14:18aksi di
14:20kedaruratan.
14:21Misalnya begini.
14:23Ketika kita
14:24menyampaikan bahwa
14:26Cilacap
14:27kecamatan ini
14:28atau daerah ini
14:29akan hujan
14:30ekstrim.
14:31untuk
14:33aksi
14:35di lapangan
14:36kita butuh
14:37nantinya
14:37ini
14:38hujan ini
14:39akan membawa
14:40bencana apa?
14:42Bencana
14:43longsorkah?
14:44Bencana banjirkah?
14:45Bencana banjir
14:46bandangkah?
14:47Kapan dan seberapa besar?
14:49Nah ini
14:49teknologi kita saat ini
14:51harus kita akui
14:52itu belum sampai di sana.
14:53Oke.
14:53Sehingga
14:54memang
14:55secara nasional
14:57saat ini
14:58BNPB
15:00juga
15:00bekerja sama dengan
15:02BMKG
15:02kita dalam 4 tahun ke depan
15:04masih dalam ongoing
15:05untuk membangun
15:06sistem nasional
15:07peringatan dini
15:08dan aksi dini
15:09untuk bencana
15:11hidrometrologi basah ini.
15:13Sehingga nantinya
15:14ke depannya
15:14kita tidak hanya
15:16bergantung pada
15:17informasi cuacanya
15:18tidak hanya di atasnya saja
15:20tapi di bawahnya itu
15:21kita sudah bisa
15:22benar-benar
15:23memperkirakan
15:25mengestimasi
15:28kapan dan dimananya.
15:30Karena
15:30ini sebenarnya
15:31yang krusial
15:32wilayah kita itu
15:34sangat besar
15:341.001,9 juta
15:37kilometer persegi.
15:39Nah kalau misalkan
15:40saat ini kita masuk
15:41musim penghujan
15:42dalam satu hari itu
15:44ada sekian ratus
15:46atau sekian
15:47juta kilometer persegi
15:49yang pada
15:49pada kondisi
15:51hujan ekstrim.
15:52dimana kita akan
15:53misalkan
15:54mengevakuasi
15:55masyarakat dan seterusnya.
15:56Sehingga
15:57memang tadi yang disampaikan
15:59Ibu Profesor
16:00sangat penting
16:01bahwa
16:02saat ini
16:03kondisi kita
16:04memang
16:05kesiap-siagaan itu
16:06harus dimulai
16:08dari
16:09level individu
16:10dan keluarga
16:11hingga
16:11komunitas.
16:13Misalkan
16:13kalau
16:15sahabat
16:16saudara-saudara kita
16:17yang
16:17tinggal di
16:19kawasan
16:20perbukitan
16:20topografi
16:21kelerengan
16:22kalau misalkan
16:24pada musim penghujan
16:25mau tidak mau
16:25memang kita harus
16:27sering-sering
16:27melihat
16:28ke arah
16:30perbukitan ini
16:31kalau misalkan
16:32melihat loko itu
16:33pohonnya di atas
16:35jadi miring ya
16:35kok ada
16:363-4 pohon
16:37yang miring
16:38itu sudah
16:38merupakan
16:39representasi
16:40dari tadi
16:40yang disampaikan
16:41Ibu Profesor
16:42bahwa
16:42mungkinan
16:43ada rekahan
16:43di situ
16:44sehingga
16:44posisi
16:45dudukan
16:46pohon
16:46sudah tidak
16:47benar
16:47nah ini
16:48menjadi
16:49heads up
16:49informasi
16:50awal
16:51sebenarnya
16:51bahwa
16:52bisa saja
16:53kalau
16:53rekaan itu
16:54sudah terbuka
16:55kondisi hujan
16:56longsor
16:56bisa terjadi
16:57pada jam itu
16:58bisa terjadi
16:59pada hari itu
17:00bisa terjadi
17:01pada minggu itu
17:02nah
17:03ini kemudian
17:04yang menjadi
17:05concern kami
17:06Mbak Adisti
17:07bahwa
17:08untuk
17:09misalkan
17:09kondisi-kondisi
17:10seperti di atas
17:11tidak hanya
17:12longsor
17:13yang sifatnya
17:14rapid onset
17:15yang seketika
17:17terjadi
17:17tetapi juga
17:18kawasan
17:19pulau Jawa
17:20bagian tengah
17:21ke selatan
17:22mulai dari
17:22Banten
17:23Jawa Barat
17:23Jawa Tengah
17:24Jawa Timur
17:25itu tidak hanya
17:26rawan oleh
17:27longsoran yang berlangsung
17:28sangat cepat
17:28tapi juga
17:29rawan dengan
17:30pergerakan tanah
17:31nah
17:31satu-satunya
17:32memang
17:33upaya mitigasinya
17:34kalau sudah
17:35ada potensi
17:37demikian
17:37mau tidak
17:38mau
17:39masyarakat itu
17:40dalam jangka pendek
17:41dievakuasi
17:42dalam jangka panjang
17:43direlokasi
17:44itu sudah
17:45sudah
17:46satu keharusan
17:48tidak mungkin
17:49masyarakat akan
17:50tetap tinggal
17:51di situ
17:51kalau misalkan
17:53mahkota longsornya itu
17:54sudah bergerak
17:55itu sudah tidak mungkin
17:56pasti akan kejadian
17:57dan kalau kita lihat
17:58panjang
17:59luncuran
18:00longsor
18:00Cilacap
18:01saja
18:01itu
18:0277 meter
18:05hampir 1 kilo
18:06sehingga
18:06kalau kita bicara
18:07mengevakuasi
18:09masyarakat
18:09merelokasi
18:10masyarakat
18:11yang saat ini
18:11sedang kita kerjakan
18:12di Cilacap
18:13kita tidak hanya
18:14akan merelokasi
18:16secara permanen
18:17masyarakat
18:18yang kehilangan
18:19tempat tinggal
18:19saat ini
18:20tetapi juga
18:21berpotensi
18:22terancam
18:23oleh daerah
18:24longsoran
18:25yang saat ini
18:25terjadi
18:26karena
18:26data kita
18:27dalam 20 tahun
18:29terakhir
18:30itu untuk
18:31Jawa Tengah
18:32Cilacap
18:33dan Banjarnegara
18:34itu peringkat
18:351
18:35peringkat 2
18:36kejadian longsor
18:37yang memakan
18:38korban jiwa
18:38paling banyak
18:39di Jawa Tengah
18:40itu tadi
18:41yang kemudian
18:42saya sampaikan
18:43kalau historis
18:44kabupaten
18:45wilayahnya
18:46sudah seperti itu
18:47maka
18:48kalau misalkan
18:49kita tidak
18:51benar-benar
18:52melakukan
18:53restorasi
18:55lingkungan
18:55di bagian atas
18:56penanaman
18:57pohon keras
18:57yang bisa
18:58mengikat air
18:59dan mengikat tanah
19:00dan seterusnya
19:00pasti ini akan
19:01terus berulang
19:02nah kami
19:03tentu saja
19:04di sisi hilirnya
19:06ini
19:07pemataan
19:09kawasan rawan
19:10longsor ini
19:10perlu kita
19:11ekstensifikasi
19:12artinya begini
19:13perlu saya sampaikan
19:14bahwa
19:15saat ini
19:16kejadian longsor
19:17itu tidak
19:18mesti terjadi
19:19di daerah
19:20yang high susceptibility
19:21kerentanan tinggi
19:22dan curah hujan tinggi
19:24daerah Cilacap
19:25sebenarnya
19:26yang
19:26Majenang ini
19:28itu
19:28data badan geologi
19:30itu bukan daerah
19:31yang termasuk
19:32kawasan risiko tinggi
19:33longsor
19:33oke
19:34dan estimasi
19:36curah hujannya pun
19:37pada saat
19:38kejadian
19:38itu belum masuk
19:39estimasi ekstrim
19:41yang ketiga
19:42kondisi
19:44biasanya kita
19:45melihat
19:45kawasan longsor
19:46itu terjadi
19:47pada kawasan
19:48yang minim
19:48vegetasi
19:49kawasan
19:50Majenang yang longsor
19:51ini itu
19:51bukan minim
19:52vegetasi
19:53itu cukup rapat
19:54vegetasinya
19:55jadi memang
19:56ada
19:57kawasan-kawasan
19:58yang memang
19:59tadi disampaikan
20:00oleh Ibu Profesor
20:01tanahnya
20:02porositasnya
20:02tinggi
20:03gembur
20:04dan kalau
20:05misalkan
20:06heads up ini
20:07apa
20:07indikasi
20:08rekahan
20:09yang kemudian
20:09ketika kami
20:10tim BNPB
20:11melakukan
20:12drone di atas
20:12itu 200 meter
20:14dari awal
20:15pangkal
20:16longsoran yang sekarang
20:17itu sudah muncul lagi
20:18rekakan dengan
20:19panjang 50 meter
20:20ini yang harus kita
20:21waspadain
20:22oke ini kan
20:22kalau kita lihat ya
20:23bencana memang
20:24tidak bisa dihindari
20:26begitu ya
20:26tapi
20:27setidaknya
20:28kita
20:28bisa
20:30meminimalisir
20:31meminimalisir
20:32korban jiwa
20:33dan juga
20:33korban luka
20:34korban yang terdampak
20:35dari bencana itu
20:36begitu ya
20:37ini artinya
20:38apa yang harus
20:38dilakukan oleh
20:39pemerintah
20:40salah satunya
20:40itu tadi
20:42cepat tanggap
20:42dari warga
20:43dan segala macam
20:44begitu ya
20:44pengetahuan
20:45dari
20:45yang diberikan oleh
20:47pemerintah
20:47kepada warganya
20:48tapi itu juga
20:49tidak cukup
20:49harus Anda
20:50katakan
20:51harus ada
20:53peringatan
20:53dini nasional
20:54khusus
20:55longsor
20:55dan juga
20:56banjir
20:57yang berbasis
20:58teknologi
20:59karena selama ini
21:00BMKG
21:01hanya memberikan
21:03peringatan hujan ekstrim
21:04dan rekomendasi
21:06terhadap
21:07bencana-bencana
21:07yang akan terjadi
21:09ke depannya
21:09itu artinya
21:11sampai saat ini
21:12Indonesia belum
21:13ada alat pendeteksi
21:15bencana tanah
21:16longsor
21:16ataupun banjir
21:17tidak seperti
21:18peringatan
21:19dini tsunami
21:20atau kemudian
21:21kalau kita lihat
21:22alat
21:23untuk mengetahui
21:24bagaimana
21:24aktivitas
21:25kegempaan
21:26dan juga gunung
21:27meletus
21:29sampai saat ini
21:30memang Indonesia
21:31Anda mengatakan
21:32punya
21:34harus punya
21:35alat yang mendeteksi
21:36bencana tanah
21:37longsor
21:37Pak Abdul Muhari
21:39ya
21:40secara
21:41titik per titik
21:43ada beberapa
21:44alat pendeteksi
21:46longsor
21:47yang
21:47BNPB
21:48sudah
21:48terjasama
21:50dengan UGM
21:51dengan timnya
21:52Bu Profesor juga
21:53kita memasang
21:54di beberapa titik
21:55tetapi ini
21:56belum terintegrasi
21:57secara nasional
21:58dan sekali lagi
21:59saya sampaikan
22:00wilayah Indonesia
22:02itu sangat luas
22:031,9 juta
22:05kilometer persegi
22:06kalau kita
22:06cuma punya
22:07terbatas
22:08jumlah alatnya
22:09terkadang itu
22:10we install
22:12at the wrong place
22:12at the wrong time
22:13kita install
22:14di sini
22:14longsornya di sana
22:15kita install
22:16di sana
22:16longsornya di sini
22:17sehingga memang
22:18yang sedang
22:20kita upayakan
22:21dengan dibukung oleh
22:22Kementerian Bapak Nas
22:23dan Kementerian Keuangan
22:24saat ini
22:25hingga 4 tahun ke depan
22:26kita membangun
22:27sistem terintegrasi
22:29berbasis teknologi
22:30dan teknologi satelit
22:32untuk benar-benar
22:33bisa meng-cover
22:33seluruh
22:34wilayah kita
22:35secara real time
22:36nah ini yang nantinya
22:37kita harapkan
22:39dalam 4 tahun ke depan
22:41benar-benar
22:41kita bisa melihat
22:43bagaimana
22:44apa ada
22:45dimana ada pergerakan
22:46dalam hitungan
22:47sentimeter
22:48di daerah mana
22:49dan kemudian
22:49trennya akan
22:50seperti apa
22:51ini akan memberikan kita
22:52sense atau
22:54indikatif awal
22:57supaya tadi yang saya
22:58sampaikan
22:59mana masyarakat yang harus
23:01dievakuasi
23:02kapan harus dievakuasi
23:03berapa banyak
23:04potensi
23:05ekstensifikasi
23:06atau eskalasi
23:07luasan yang mungkin
23:08terdampak
23:09itu bisa kita kosongkan
23:10sebelum bencananya terjadi
23:12Mbak Adis
23:12oke
23:13jadi perlu ada mitigasi
23:14secara nasional
23:15yang memang harus
23:16segera dilakukan
23:17walaupun ongoing
23:17ini 4 tahun ke depan
23:19begitu ya
23:19kita berusaha
23:20untuk bisa
23:21memperoleh itu semua
23:23dalam waktu yang
23:24tidak lama
23:26begitu ya
23:26kalau dari
23:27Bu Dwi Korita sendiri
23:28apa yang perlu
23:29dimiliki
23:30atau dilakukan
23:31oleh
23:32pemerintah pusat
23:34dalam hal ini
23:34jangan sampai
23:35kemudian
23:35ketika
23:36ada bencana
23:38ya sudah
23:38pencarian
23:39dan segala macam
23:39tapi setelah itu
23:40seakan lupa
23:41begitu ya
23:42proses mitigasi
23:44secara nasional
23:45yang harus dilakukan
23:46oleh
23:46pemerintah pusat
23:48seperti apa
23:48Bu Dwi Korita
23:49khususnya untuk
23:50bencana tanah longsor
23:51dan juga banjir
23:52yang
23:52kalau memang musim
23:54hujan
23:54cuaca ekstrim ini
23:55akan terjadi
23:56dua bencana itu
23:57betul Mbak
24:00jadi seperti yang
24:01disampaikan
24:02Bapak Dr. Abdul Mohari
24:04sebenarnya
24:06sudah sejak lama
24:07beberapa tahun yang lalu
24:08kami
24:09waktu itu
24:09BMKG
24:10BNPB
24:11PVMBG
24:13PU
24:13itu sudah
24:14memikirkan
24:16konsep
24:17untuk
24:17peringatan dini
24:19nasional
24:20ya
24:21tersistem
24:21secara nasional
24:22yang kita sebut
24:23sebagai
24:24multi hazard
24:26early warning
24:27system
24:28atau sistem
24:29peringatan dini
24:30multi bahaya
24:32jadi tidak
24:33hanya longsor
24:34tapi juga
24:35banjir
24:36banjir bandang
24:37gempa
24:38tsunami
24:38dan bahaya
24:40dan bahaya
24:40bahaya
24:40lainnya
24:41dan itu
24:42dikoordinasikan oleh
24:43badan nasional
24:44penanggulangan
24:45bencana
24:45kenapa perlu
24:46koordinasi
24:47karena
24:48aktor
24:50atau yang
24:50bertanggung jawab
24:51untuk memberikan
24:52peringatan dini
24:53itu tidak hanya
24:54satu lembaga
24:55misalnya
24:56BMKG
24:57khususnya
24:57untuk
24:58tsunami
24:59kemudian
25:00gelombang tinggi
25:01cuaca
25:02iklim
25:04itu
25:04khususnya
25:05BMKG
25:06nah
25:06lalu
25:07kalau
25:07untuk
25:07banjir
25:08itu
25:08dimana
25:09nah
25:09banjir
25:10itu
25:10di bawah
25:11PU
25:11atau
25:12balai wilayah
25:13sungai
25:13longsor
25:14di bawah
25:15badan geologi
25:16atau pusat
25:17vulkanologi
25:19dan mitigasi
25:20bencana geologi
25:21sehingga
25:22banyak lembaga
25:24yang
25:25melakukan
25:26operasional
25:26untuk memberikan
25:28peringatan dini
25:28oleh karena itu
25:30kita sudah
25:31merumuskan
25:32suatu
25:32peringatan dini
25:33yang sifatnya
25:34multi bahaya
25:35bahkan
25:36gempa bumi
25:37tidak hanya
25:38menyebabkan
25:38tsunami
25:39tapi juga
25:40menyebabkan
25:40longsor
25:41dan bisa
25:42banjir bandang
25:43nah
25:44sehingga
25:44satu
25:45bencana
25:46gempa
25:46itu turunannya
25:47itu bisa
25:48dalam waktu
25:48yang sama
25:49bersamaan
25:50misalnya
25:50di Palu
25:51oleh karena itu
25:52itulah yang
25:53tadi
25:53disampaikan
25:55oleh
25:56BNPB
25:57bahwa kita
25:58perlu sistem
25:59nasional
25:59sebetulnya
26:00yang secara
26:01lokal
26:02itu sudah
26:02ada
26:03tapi
26:03sekali lagi
26:04ini
26:05perlu
26:06diintegrasikan
26:07jadi
26:08itulah
26:09idealnya
26:10memang
26:10perlu
26:12terintegrasi
26:13multi hazard
26:14namun
26:14tidak sendiri
26:16single
26:16BNPB
26:17BNPB
26:18ini
26:19dirijennya
26:19koordinatornya
26:21kemudian
26:21dukung oleh
26:23lembaga-lembaga
26:24karena itu
26:25membutuhkan
26:25operasional
26:2624 jam
26:28seperti di
26:29BMKG
26:2924 jam
26:30dan orang-orang
26:32yang duduk
26:32di depan
26:33komputer
26:34mengawasi
26:35Indonesia
26:36itu sudah
26:37dilatih
26:384 tahun
26:39harus melalui
26:40sekolah
26:40khusus
26:414 tahun
26:42hanya untuk
26:43melakukan
26:43hal tersebut
26:44tidak perlu
26:46ada
26:46pengembangan
26:47kapasitas
26:48tidak hanya
26:49teknologi
26:50tapi SDM
26:51nya juga
26:51harus ada
26:52nah itu
26:52didukung oleh
26:53SDM
26:53beberapa
26:54kementerian
26:55lembaga
26:55yang sudah
26:56ada tadi
26:57oke
26:57jadi memang
26:59ada
26:59harus ada
27:00peringatan
27:00dini
27:01yang multi hazard
27:03karena tidak
27:04hanya soal
27:04bencana banjir
27:05tapi juga
27:06ada tanah
27:06longsor
27:07kemudian
27:07ada tsunami
27:07dan segala macam
27:08saya membayangkan
27:09seperti di luar
27:10negeri
27:11ada di Jepang
27:12kemudian di wilayah-wilayah
27:13lainnya
27:13Pak Abdul Muhari
27:14sudah langsung
27:16terintegrasi
27:16di handphone
27:17ada alert
27:19di handphone
27:19ada bencana
27:20ini
27:21segala macam
27:21mungkinkah
27:23itu kita bisa
27:24wujudkan
27:26di Indonesia
27:27atau kemudian
27:28memang kendalanya
27:29sebenarnya
27:29ya dana
27:29balik lagi
27:30ke anggaran
27:30Pak Abdul Muhari
27:32ini sangat
27:34bisa Mbak
27:35Adesdi
27:36ini yang kami
27:37sampaikan
27:38bahwa
27:38saat ini
27:39setelah
27:414 tahun
27:43yang lalu
27:43dari 2021
27:44hingga
27:452025
27:46BNPB
27:47BMKG
27:47dan beberapa
27:50kementerian
27:50lembaga lain
27:51mematangkan
27:53sistem peringatan
27:54dini gempa
27:54dan tsunami
27:554 tahun ke depan
27:57kita mematangkan
27:58dan
27:59mengadvancekan
28:01teknologi
28:01kita
28:02untuk
28:02sistem
28:03peringatan
28:04dini
28:04dan aksi
28:05dini
28:06di
28:06jenis
28:08bencana
28:09hidrometrologi
28:10basah
28:10karena
28:10kalau kita
28:12punya sistem
28:13peringatan
28:13dini
28:14berbasis
28:15teknologi
28:16di Hulu
28:16di bagian
28:18analisis
28:19monitoring
28:19fenomenanya
28:21maka
28:23kita juga
28:23harus punya
28:24sistem
28:25yang terintegrasi
28:26dengan teknologi
28:27di hilir
28:28yang berkaitan
28:28dengan komunitasnya
28:29terkadang
28:30kita sering
28:31melihat bahwa
28:32misalnya
28:33kok Jepang
28:34bisa merespon
28:34peringatan dini
28:35dengan sangat baik
28:36ya masyarakatnya
28:37bisa langsung
28:37lari segala macam
28:38itu sebenarnya
28:39bukan nature
28:40itu bukan budaya
28:41itu bukan habit
28:42itu dibentuk
28:44oleh teknologi
28:45dibentuk
28:45oleh sistem
28:46nah sistem ini
28:47yang harus kita punya
28:48karena terkadang
28:49kita melihat teknologi itu
28:51hanya penting
28:52untuk di Hulu
28:52untuk monitoring
28:53untuk pengamatan
28:55fenomenanya
28:56kegempaannya
28:57padahal
28:58teknologi juga
28:59bisa mengakselerasi
29:00perubahan perilaku
29:02agar kita lebih aware
29:03terhadap bencana
29:04Mbak Adisti
29:05oke kita berharap
29:06apa yang dipunya
29:07Jepang
29:08begitu itu bisa
29:09dicontoh di kita
29:10jadi setiap
29:11handphone
29:12kita sudah tahu
29:13kalau misalkan
29:13ada peringatan apa
29:15dan peringatan apa
29:16untuk bisa
29:17meminimalisir
29:18korban jiwa
29:19dan juga korban
29:20yang terdampak
29:20akibat bencana
29:21karena suka
29:22atau tidak suka
29:23Indonesia
29:24berada di
29:25wilayah
29:26rawan bencana
29:27terima kasih
29:28Pak Abdul Muharri
29:28telah bergabung bersama kami
29:30Bu Dukerita
29:31terima kasih
29:31telah bergabung bersama kami
29:33sehat selalu
29:34Bapak Ibu
29:34Assalamualaikum

Dianjurkan