Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.Tv - Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025) mengagetkan banyak orang. Bukan hanya mengakibatkan 96 orang terluka, namun karena pelakunya adalah siswa di sekolah itu.

Peristiwa ini tidak bisa dianggap sebagai tindakan kriminal biasa, namun jadi alarm bagi kita semua; orang tua, keluarga, dan para guru.

Di sisi lain, saat ini banyak remaja terindikasi sering curhat dengan chatbot atau percakapan berbasis AI. Faktor psikologis apa yang membuat remaja rentan membangun keterikatan emosional dengan chatbot?

Seberapa besar internet memengaruhi imajinasi remaja untuk bersimpati pada aksi teror?



Rosianna Silalahi mengundang Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin dan Psikolog Klinis Forensik Kasandra Putranto.

Saksikan dalam ROSI episode Perundungan Berujung Ledakan. Tayang Kamis, 13 November 2025 pukul 20.30 WIB LIVE di KompasTV.



#bullying #sma72 #siswa

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/630418/full-fakta-baru-ledakan-di-sma-72-jakarta-ini-kata-polisi-dan-psikolog-forensik-rosi
Transkrip
00:00Jangan lupa like, share, dan subscribe ya
00:30Di TKP kami temukan 7 buah bom, di TKP 1 itu 2 bom sudah meledak, di TKP 2 ditemukan 2 bom sumbu bakar kondisi sudah meledak namun tidak sempurna, kemudian 2 bom sumbu bakar dengan casing pipa logam 3 per 4 inci kondisi masih aktif, dan 1 buah bom sumbu bakar dengan casing kaleng minuman juga kondisi masih aktif
00:55Dari awal tahun yang bersangkutan sudah mulai melakukan pencarian-pencarian, perasaan merasa tertindas gitu ya
01:09Lalu yang bersangkutan juga memiliki motivasi dendam, dendam terhadap beberapa perlakuan-perlakuan terhadap yang bersangkutan
01:16Yang bersangkutan, anak berkonflik dengan hukum ini terdapat dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut
01:32Dorongannya dimana yang bersangkutan merasa sendiri, kemudian merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya
01:46Baik itu di lingkungan keluarga, kemudian di lingkungannya itu sendiri, maupun di lingkungan sekolah
01:53Yang harus menjadi highlight adalah bagaimana upaya peningkatan perlindungan dan keamanan anak di lingkungan satuan pendidikan
02:06Bahwa anak-anak di sana itu bisa belajar, bisa berinteraksi, tidak mendapatkan kekerasan
02:16Selamat malam, selamat bergabung di program ROSI bersama saya, Rosiana Silalahi
02:31Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat 7 November, mengagetkan begitu banyak dari kita
02:40Bukan hanya karena mengakibatkan 96 orang terluka, tapi karena pelakunya adalah siswa di sekolah yang sama
02:47Peristiwa ini tidak bisa kita anggap sebagai kriminal biasa, tapi jadi peringatan bagi kita semua
02:55Orang tua, keluarga, dan sekolah, teristimewa para guru
03:01Malam ini saya mengundang Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin
03:08Dan Psikolog Klinis Forensik, Kassandra Putranto
03:12Selamat malam Pak Iman, Pak Kassandra, Long Time Nosi
03:17Pak Iman kita sudah dengar penjelasan dari Polda Metro Jaya
03:24Pertanyaan pertama saya adalah sekali lagi ingin mengkonfirmasi bagaimana dan apa petunjuk final
03:34Bahwa yang bersangkutan anak yang sama-sama sekolah di SMA Negeri 72 ini
03:40Membuat, merakit bom, membuat ledakan
03:45Itu karena motifnya adalah perundungan atau bullying
03:50Dari mana polisi bisa kemudian menetapkan inilah motif tunggalnya?
03:57Ini Mbak, jadi pasca kejadian itu kami kan melakukan upaya pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada
04:08Kemudian dari hasil temuan-temuan di TKP juga
04:13Kebetulan kami memperoleh petunjuk dari temuan di TKP itu
04:20Termasuk pasca kejadian kan kami melakukan pemeriksaan juga ke rumah yang bersangkutan
04:27Nah disana kami menemukan petunjuk
04:30Ada keluhan dari anak berkonflik dengan hukum ini
04:36Apa yang mengindikasikan itu?
04:39Ada, kami menemukan satu catatan
04:43Oh catatan maksudnya?
04:46Catatan di bukunya yang bersangkutan
04:49Oh diary
04:49Ya semacam itulah Mbak
04:51Oh jadi anak sekarang dia tetap menulis diary?
04:56Faktanya kami temukan itu
04:57Di sana ada semacam keluhan dari yang bersangkutan itu bahwa merasakan sendirian
05:09Kemudian tidak memiliki teman
05:13Teman untuk curhat atau berkeluh kesah gitu kan
05:19Akhirnya mencari cara sendiri
05:24Oke jadi Pak Iman ia punya semacam catatan harian atau diary
05:30Yang rasanya untuk anak sekarang itu jarang
05:33Mungkin kalau anak remaja di tahun 80an ya
05:37Tapi ia menuliskan itu
05:39Sejak kapan?
05:42Kalau di catatannya itu sejak yang bersangkutan masuk SMA
05:48Ya namun cerita isinya memang cukup lama
05:55Oh sejak kapan?
05:57Apakah sejak dia masuk di SMA itu
05:59Atau termasuk bagaimana masa kecilnya, pengalamannya, memori kolektifnya?
06:05Nah sebagian memang berbicara tentang perjalanan
06:10Hidupnya?
06:10Masa kecil ya
06:11Ingatannya
06:12Cuma memang kami belum mengkonfirmasi itu kepada yang bersangkutan
06:18Karena saat ini kami lebih mengedepankan pada pemulihan kondisi kesehatannya
06:25Ya sangat dimengerti
06:26Jadi polisi mendapatkan informasi atau petunjuk itu tadi yang seperti Pak Iman katakan
06:34Karena dia punya diary ya semacam catatan harian yang melukiskan perasaan hatinya
06:40Ya begitu pun juga kan ada temannya yang menyampaikan
06:45Ada salah satu teman yang menyampaikan bahwa yang bersangkutan pernah mengatakan sesuatu
06:53Yang kemudian sebenarnya sempat apa si teman apa teman dekat lah ya
07:04Teman mainnya?
07:08Tidak bisa dikatakan teman main ya karena lebih banyak sendiri
07:13Oke
07:14Kalau menurut keterangan para teman-temannya
07:18Oke
07:18Lebih banyak sendiri
07:19Tapi pernah pada satu ketika berbicara kepada seseorang diantara temannya itu
07:25Ingin melakukan sesuatu yang sering dia lihat gitu
07:30Sering dia lihat itulah yang kemudian
07:33Kemudian rilis dari Poldo Metro Jaya adalah dari internet
07:38Ya
07:39Oke
07:40Saya Mbak Cassandra
07:43Ketika mendengar kata bullying
07:46Dan kemudian ini mengakibatkan seorang anak di bawah umur
07:52Bisa merakit bom
07:54Dan membuat dan meledakan area-area tertentu dalam sekolah
07:58Ini apakah Anda sebagai seorang psikolog forensik
08:01Merasa ini menjadi sebuah sejarah pertama
08:06Dalam kasus anak yang berkonflik dengan hukum
08:09Saya yakin sampai saat ini memang belum pernah terjadi di Indonesia
08:15Ini yang pertama kali terjadi ya Pak Iman ya
08:18Seorang anak terlibat di dalam tindakan peledakan
08:23Yang dilakukan terhadap orang lain tentu saja
08:27Dalam jumlah banyak mengakibatkan luka-luka
08:30Dengan menggunakan alat peledak yang dia rakit sendiri
08:33Ini merupakan kejadian hukum yang pertama gitu
08:37Kalau sebagai seorang psikolog forensik yang sudah banyak melihat kasus
08:41Bahwa ini yang pertama
08:42Apa yang pertama kali waktu mendengar berita ini
08:45Apa yang pertama kali ada dalam benaknya seorang Cassandra
08:49Pertama kali tentu harus ada sebagai psikolog forensik
08:53Tentu harus ada prosedur yang sama
08:54Tapi as a human being
08:56Yang jelas maksud saya dalam arti begini
08:58Yang pertama kali harus terperiksa itu adalah alat peledaknya
09:01Membuat saya sangat tertarik adalah berapa jumlah alat peledaknya
09:05Dia dapat dari mana
09:06Lalu bagaimana dia bisa belajar
09:09Apakah ada peran orang lain dalam hal ini
09:11Apakah dia terinspirasi oleh hal tertentu
09:15Lalu kemudian lewat secara langsung atau lewat media
09:20Karena sudah pasti biasanya yang pada beberapa kasus lain di luar negeri
09:25Itu terpapar melalui media sosial
09:28Internet begitu
09:29Jadi bisa belajar sendiri
09:30Jadi ini yang memang harus dibuktikan harus dicari
09:33Lalu kemudian yang kedua baru mengarah kepada alat barang-barang yang ditemukan di TKP
09:39Jadi misalnya ada senjata dan lain sebagainya
09:41Lalu ada tulisannya
09:42Dan itu sudah langsung menarik perhatian
09:44Apakah memang ada unsur bullying ini memang bisa terbukti dan dibuktikan
09:49Lalu kemudian apakah ada unsur pengkultusan kepada tokoh-tokoh tertentu
09:55Pengidolaan terhadap tokoh-tokoh tertentu
09:57Lalu kemudian yang ketiga yang paling menarik tentu adalah profil psikologis dari anak ini sendiri
10:02Pertanyaan saya begini Mbak Kassandra
10:03Saya pernah mendengar statement Mbak Kassandra
10:06Anda tidak terlalu yakin kalau motif utamanya adalah perundungan atau bullying
10:12Apakah Anda masih tetap belum yakin bahwa bullying adalah motif utama
10:17Anak berkonflik dengan hukum ini melakukan merakit bom dan melakukan ledakan
10:22Atau sekarang ada perubahan dalam pernyataan Anda?
10:25Saya masih meyakini karena ada faktor berikutnya yaitu profil psikologis yang belum terjawab sampai saat ini
10:31Yang itu saja harus menunggu hasil pemeriksaan psikologi forensik
10:34Mengapa itu menjadi penting ketika si anak dalam catatan hariannya
10:38Mengaku bahwa dia dibully, lalu dia mengalami kesepian, tidak punya teman untuk berkonsultasi
10:48Mengapa sebagai seorang psikolog forensik Anda tidak memandang ini sebuah faktor yang penting
10:54Seorang anak bisa melawan atau melampiaskan dendamnya dengan cara yang sangat ekstrim
11:00Karena konstruksi berpikir seorang anak apalagi masih di bawah umur dalam hal ini
11:05Tentu ada hal-hal yang harus kita pastikan
11:08Ini yang memang harus diperiksa bagaimana dia memaknai kejadian-kejadian di sekitarnya
11:14Atau yang selama ini
11:15Betul, bahwa apakah memang sesuatu yang terjadi itu adalah sebuah realita
11:21Atau di dalam bayangan pikirannya dia sendiri
11:23Atau apakah memang sudah terjadi
11:26Bullying itu perundungan itu kan berarti luas
11:28Ada perundungan fisik, psikologis, verbal, sosial, diasingkan dan lain sebagainya
11:34Nah semua itu harus terbukti
11:35Dan yang paling penting adalah bahwa pemicu
11:39Saya bertanya nih apakah ini penyebab atau pemicu
11:42Kalau misalnya memang pelakunya adalah teman-teman di SMA 72
11:47Apakah ini akan menempatkan teman-teman di SMA 72 sebagai pelaku perundungan
11:54Sementara akhirnya pelaku peledakan ini juga akhirnya menjadi korban perundungan
11:58Tetapi kalau misalnya ternyata juga melibatkan riwayat perundungan
12:03Artinya sudah terjadi dari SD, SMP, atau mungkin di rumah, atau di lingkungan keluarga
12:10Bahwa yang bersangkut ini adalah korban
12:12Kita kembali lagi kepada konstruksi berpikir
12:14Tapi Anda sedang tidak melindungi kepala sekolah, para guru dari SMA 72 kan?
12:19Tidak, artinya kami tentu saja sebagaimana terbiasanya psikolog forensik bekerja sama dengan kepolisian
12:27Kan kami mencari bukti
12:28Kalau bukti itu belum ada tentu belum bisa menyampaikan kepada publik bahwa itu sudah pasti
12:34Dan sebenarnya Rosy mengadakan dialog ini bukan untuk mencari siapa yang salah
12:39Tetapi sesungguhnya mencari duduk soalnya
12:43Kita mungkin malam hari ini juga tidak bisa tahu apa yang terjadi
12:47Tetapi sebuah peristiwa yang sangat mengenaskan, mengejutkan, menyedihkan yang terjadi di SMA 72
12:54Itu harus jadi peringatan bagi kita semua
12:56Bagaimana mungkin anak umur di bawah 18 tahun bisa merakit bom
13:01Dan kemudian ada catatan harian tentang kesendirian, kesedihan, kemarahan
13:05Rasanya kalaupun itu tanggung jawab, itu adalah tanggung jawab kita semua
13:10Terima kasih Anda masih di program Rosy
13:15Kami sedang bahas soal ledakan di SMA Negeri 72
13:19Pelakunya pelajar sekolah dan masih di bawah umur
13:23Karenanya pelaku itu disebut sebagai anak berkonflik dengan hukum
13:28Saya masih bersama Direktur Resurse Kriminal Umum Polda Metro Jaya
13:31Kombes Iman Imanuddin
13:33Serta Psikolog Klinis Forensik Kassandra Putranto
13:36Pak Iman, Mbak Kassandra
13:41Saya rasa setiap dari kita ketika mendengar cerita soal ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72
13:47Pasti marah mengutuk kejadian itu
13:51Tetapi ketika tahu bahwa pelakunya adalah anak yang juga bersekolah di situ
13:57Anak di bawah umur
13:59Kemudian tadi kita di bagian sebelumnya sudah mengatakan, sudah mendapat penjelasan dari Pak Iman
14:08Bahwa itu ada persoalan hidupnya di masa lalunya
14:12Tapi Anda yakin ya, ia tidak bagian dari jaringan teroris?
14:16Sementara ini sampai dengan proses penyelidikan dan penyelidikan yang kami lakukan
14:24Kami belum menemukan ada indikasi ke arah sana
14:29Sampai saat kita bicara saat ini
14:31Hari Kamis tanggal 13 November tidak ada indikasi bahwa bagian dari sel teroris
14:39Oke, itu satu informasi yang bisa dianggap cukup melegakan
14:45Tetapi kalau kita membuka ruang untuk berpikir lebih lanjut lagi
14:49Bahwa anak ini bertindak sendiri karena marah dibuli
14:54Karena merasa kesepian, karena tidak punya tempat untuk mengadu
14:58Dia bisa merakit bom, meledakan sekolahnya sendiri
15:01Tidakkah itu lebih mengerikan?
15:04Pak, Imam saya masih ingin menggali dari Anda bahwa
15:09Dari mana polisi bisa tahu bahwa ini semua karena persoalan pribadi hidupnya
15:15Sehingga ia mampu melakukan tindakan yang sangat ekstrim seperti ini?
15:21Pertama, ada keterangan-keterangan disampaikan oleh teman-temannya
15:26Kemudian dari orang-orang yang cukup dekat dengan yang bersangkutan
15:34Kemudian kami juga memperoleh petunjuk dari buku diari catatan yang
15:40Ya tadi Pak Imam tadi sudah bilang itu
15:41Ya oke, jadi dia
15:43Oke, saya tahu ada bagian yang sangat privat
15:46Tapi tolong kasih gambaran bagi para orang tua yang menyaksikan acara ini
15:51Bagi para pendidik supaya mereka aware
15:54Supaya mereka juga memiliki hati yang terbuka
15:57Ketika ada anak didik mereka, anak mereka
16:00Ketika mau mereka curhat, mereka menyiapkan waktu dan hati mereka untuk mendengarkan
16:05Tolong kasih tahu para orang tua yang menyaksikan acara ini
16:08Ya memang menjadi tanggung jawab kita semua ya
16:12Mendidik anak itu menjadi tempat anak untuk curhat
16:18Kemudian menjadi tempat anak untuk bertanya
16:20Menjadi tempat anak untuk berlindung
16:23Ini kan menjadi tanggung jawab kita semuanya
16:25Di buku harian itu apa yang dia keluhkan?
16:29Yang bersangkutan itu merasa bahwa
16:31Apa yang dikeluhkan
16:35Kemudian permasalahan yang dihadapi ini
16:39Tidak memperoleh tempat untuk mengadu
16:44Dari manapun?
16:45Betul
16:46Baik dari sekolah, guru, keluarga, komunitas terdekat
16:52Jadi dia merasa sendiri
16:53Ya begitu dengan teman-temannya juga yang
16:56Mungkin pada lazimnya kita
16:58Kalau dengan teman-teman bisa bertukar
17:01Apa pikiran mungkin ya
17:03Atau saling berbagi gitu kan
17:07Namun
17:08ABH ini tidak memiliki teman untuk seperti yang tadi saya sampaikan itu
17:18ABH ini bukan inisial anak pelaku itu
17:21Tapi anak berkonflik dengan hukum
17:23Apa kalimat dalam diary-nya
17:26Yang Pak Imam melihat sebagai bagian yang cukup penting
17:30Atau sangat emosional
17:33Bagaimana dia mencurahkan hatinya
17:34Sebagai seorang anak yang seorang diri di dunia ini
17:38Ada bagian tertentu sebenarnya
17:41Sangat menarik tapi ini cukup sensitif ya Mbak Rosi
17:45Tapi
17:46Yang menarik bagi saya
17:49Sebenarnya anak ini
17:50Cerdas
17:51Kenapa begitu
17:53Diary-nya ini
17:56Dia isi dalam bahasa Inggris yang cukup bagus
17:59Dalam bahasa Inggris?
18:01Ya
18:01Full
18:02Dalam bahasa Inggris yang cukup bagus
18:04Kemudian yang kedua
18:06Setiap
18:08Sorry Pak Imam
18:09Benar maaf maaf maaf saya interupsi
18:12Karena
18:12Sesaat setelah ledakan itu
18:14Dia menulis dalam bahasa Inggris juga kan?
18:17Ya
18:17D-I-E
18:18Ya oke lanjut
18:19Kemudian
18:21Detail
18:22Setiap
18:23Cerita yang dituangkan
18:27Itu cukup detail
18:29Dalam bahasa Inggris?
18:31Dalam bahasa Inggris
18:31Cukup detail
18:33Misalkan nih
18:34Ini contoh ya
18:35Ini contoh saya
18:37Saya setelah ini akan melakukan ini
18:40Setelah ini akan melakukan ini
18:42Setelah ini akan melakukan ini
18:44Nah itu detail
18:45Gambar-gambar yang dibuat juga oleh yang bersangkutan juga cukup bagus
18:52Apa misalnya?
18:56Misal
18:56Menggambar
18:58Satu keadaan
19:00Atau menggambar
19:01Manusia gitu kan
19:04Itu cukup bagus dan detail
19:06Jadi dia menulis dalam catatan hariannya itu dalam bahasa Inggris
19:10Detail
19:11Dan kemudian dia juga bisa menggambar
19:14Dan keterangan dari rekan-rekannya juga
19:19Nilai-nilainya juga cukup bagus
19:21Oke
19:21Sorry ini agak kontradiksi
19:24Satu sisi dia merasa kesepian
19:26Tapi dia punya teman
19:28Ada temannya yang
19:31Cukup dekat ya
19:35Tapi
19:35Tidak
19:38Kemudian kemana-mana bersama-sama ya mbak
19:40Bahkan kepada temannya pernah menyampaikan
19:45Saya akan melakukan A
19:47Saya akan melakukan B
19:49Hanya memang temannya
19:51Saya gak mau gitu
19:54Dia mengajak
19:56Untuk melakukan hal yang sama
19:58Maksudnya dia mengajak temannya untuk melakukan aksi yang ingin dia rencanakan
20:05Jadi dalam catatan harian itu Pak Imam
20:07Dia melukiskan semua isi hatinya
20:10Pengalaman-pengalaman hidupnya
20:12Apakah bullying atau perundungan itu
20:15Adalah sebuah pengalaman hidup yang ia dapati ketika di momen ini
20:21Atau sudah dari dulu
20:23Ada satu catatan di masa kecil
20:29Bahkan itu secara detail disampaikan
20:33A, B, C gitu
20:36Dituangkan disitu juga
20:40Jadi bisa dibilang bahwa Mbak Kassandra tolong lengkapi
20:44Memakdali catatan harian ini
20:46Bahwa bisa dibilang
20:48Dia mencurahkan hatinya
20:50Dalam diary itu
20:51Bahwa dia memaknai hidupnya sebagai
20:54Anak yang selalu diolok-olok
20:57Anak yang selalu di ledek
20:59Dalam bentuk bully tadi
21:00Dalam bentuk bully atau perundungan
21:02Dan itu menjadi catatan
21:04Ingatan dia
21:06Betul
21:06Sampai usia saat ini
21:08Dan itulah alasannya mengapa
21:10Harus dilibatkan psikolo forensik dalam hal ini
21:13Untuk melakukan penilaian-penilaian
21:15Terhadap bukti-bukti yang ada
21:16Baik dari sisi keterangan
21:18Teman-temannya, orang tuanya
21:20Fakta-fakta yang ada
21:22Tulisan-tulisan tangannya
21:23Karena kita bisa melihat
21:24Anak ini cerdas secara intelektual
21:26Tetapi belum tentu
21:28Menulis catatan harian dalam bahasa Inggris
21:31Itu gak gampang loh
21:31Betul
21:32Dan detail
21:33Lalu kemudian
21:35Cerdas secara sosial
21:36Cerdas secara spiritual
21:37Kita belum tahu
21:38Nah itu yang harus kita periksa
21:39Nah yang
21:40Apalagi dengan adanya
21:42Pengalaman-pengalaman
21:43Masa lalu
21:44Rekaman-rekaman yang dia simpan
21:45Terutama ada kejadian bully
21:47Di masa lalu
21:48Jadi ini
21:49Kita harus betul-betul
21:50Membedakan faktor penyebab utama
21:53Faktor penyebab penyerta
21:54Faktor pemicu yang memicu
21:56Kenapa dia lakukan sekarang
21:57Kenapa tidak dulu
21:58Dan kembali lagi
22:00Ada bukti-bukti tadi
22:01Bahwa ada tulisan
22:03Ada perencanaan
22:04Ada persiapan
22:07Yang sangat matang
22:08Bahwa mungkin dia belajar
22:10Bagaimana cara melakukan
22:11Nah ini yang justru harus
22:13Diperiksa secara forensik
22:14Mungkin gak sih
22:15Anak dibawa umur
22:16Berapa umurnya?
22:1717 tahun?
22:1717
22:18Melakukan itu sendirian?
22:21Ya kenyataannya ini terjadi
22:22Nah ini justru yang harus diperiksa
22:24Apakah memang
22:25Dia tidak ada interaksi
22:27Dengan orang lain
22:28Apakah dia mendapatkan
22:30Ide nya
22:30Murni dari internet
22:32Atau dari game
22:33Atau dari video
22:35Atau misalnya
22:36Rekaman ini juga
22:37Mesti diverifikasi
22:38Kalau dari sisi psikologi forensik
22:40Harus ada verifikasi
22:41Terhadap segala
22:42Temuan-temuan yang diperoleh
22:44Jadi misalnya
22:44Dari catatan
22:46Apakah di catatan tersebut
22:47Dia ada ide dari orang lain
22:49Apakah dari kekerasan
22:50Yang tadi misalnya
22:51Atau bullying tadi
22:52Misalnya dicatat
22:53Apakah murni
22:54Dari teman-teman SMA 72
22:55Atau dari sebelumnya
22:57Apakah juga ada
22:58Kekecewaan-kekecewaan
22:59Terhadap keluarga
23:00Terhadap
23:01Barangkali anggota keluarga
23:03Yang lain
23:04Yang ikut
23:04Menjadi
23:05Faktor
23:06Memicu
23:07Sampai pada hari itu
23:08Dia datang
23:10Dengan semua perencanaan
23:11Yang sudah matang
23:12Nah ini yang justru
23:13Harus dibuktikan
23:14Apalagi
23:15Gini Mbak Asandra
23:16Bukankah anak di bawah umur itu
23:19Bagaimanapun juga
23:20Disebut di bawah umur
23:22Karena
23:22Ia
23:23Masih memiliki
23:24Situasi dimana
23:25Masih labir
23:26Belum bisa mengutuskan sendiri
23:27Apa
23:29Apa
23:30Wajar
23:31Anak di bawah umur ini
23:32Mampu
23:33Merencanakan
23:34Membeli
23:35Bahan-bahan kimia
23:36Atau
23:36Yang mampu meledakan
23:38Itu seorang diri
23:38Tanpa ada mentoring
23:40Katakan
23:41Belajar dari
23:42Social media
23:43Dari
23:43Global platform
23:45Tapi apakah itu mungkin
23:46Tanpa orang dewasa
23:48Atau komunitas
23:50Sekecil apapun itu
23:51Yang memberikan dia
23:52Semacam
23:53Mentoring
23:54Jawaban saya
23:55Yang pertama
23:56Adalah pasti
23:57Dilengkapi oleh
24:00Kapasitas
24:00Intelijensi
24:01Karena anak ini
24:02Pasti cerdas
24:03Cerdas
24:04Lu kemudian
24:05Di zaman sekarang ini
24:06Sangat mudah sekali
24:08Untuk mengakses
24:09Informasi-informasi
24:10Muatan-muatan
24:12Ide-ide
24:13Dan persoalannya adalah
24:14Ketika ada kebencian
24:16Yang dari masa lalu
24:17Bertumpuk-tumpuk
24:18Yang tidak terselesaikan
24:20Dan anak ini sendiri juga
24:21Tidak punya ruang
24:22Untuk menyampaikan
24:23Tapi kembali lagi
24:24Semua ini kan harus dibuktikan
24:25Dalam sebuah pemeriksaan
24:27Segala dugaan
24:28Memang harus ada pembuktian
24:29Pemeriksaan
24:30Untuk proses
24:31Tapi Mbak Kassandra
24:32Buat saya
24:33Dan pasti
24:33Bagi banyak orang tua
24:35Yang disini
24:35Ini harus betul-betul
24:37Diselidiki
24:38Sampai akarnya
24:39Betul
24:39Karena kita tidak ingin
24:41Ini menjadi
24:42Ini harus menjadi
24:43Peristiwa pertama
24:44Jangan ada peristiwa lainnya
24:46Pasti orang sangat marah
24:48Dengan anak ini
24:49Pasti marah
24:51Mengutuk mungkin
24:52Tapi kalau kita mendengar
24:54Cerita tentang anak ini
24:55Wow
24:56Si pelaku ini adalah
24:58Sesungguhnya korban
24:59Dari kita semua
25:00Orang-orang dewasa
25:03Keluarga
25:04Para pendidik
25:05Dan lain sebagainya
25:06Jadi selain ada
25:08Proses hukum
25:09Ada baiknya
25:09Kita semua
25:10Kita juga
25:11Merefleksikan peristiwa ini
25:13Sebagai satu pelajaran penting
25:14Bagi
25:15Masyarakat Indonesia
25:16Terima kasih Anda
25:21Terima kasih Anda di program
25:22Rosy
25:22Kami sedang berbicara
25:24Tentang ledakan yang terjadi
25:25Di SMA Negeri
25:2772
25:28Saya masih bersama
25:29Direktur Reserse Kriminal Umum
25:31Polda Metro Jaya
25:32Kompas Iman Imanudin
25:33Serta psikolog klinis
25:35Forensi
25:35Kassandra Putranto
25:37Tadi ada soal bullying
25:40Dan kemudian
25:41Ada soal referensi
25:44Mbak Kassandra
25:45Meyakini bahwa
25:47Bullying satu hal
25:49Tapi kemudian
25:50Bagaimana respons
25:52Atas bullying
25:52Yang dia terima
25:53Dan kemudian referensi
25:54Dari apa yang selama ini
25:56Terinternalisasi
25:58Atau dia dapatkan
26:00Polisi juga sempat
26:01Menjelaskan
26:03Bahwa selama ini
26:04Tontonannya adalah
26:05Dark webs
26:06Atau
26:07Video-video
26:09Yang memang
26:10Menyerukan soal kekerasan
26:12Termasuk
26:14Dari
26:15Apa
26:18Informasi yang didapatkan
26:19Ada
26:206 figur penjahat dunia
26:21Yang mempengaruhi pelaku
26:23Ada Eric Harris
26:24Vladislav
26:26Roslavakov
26:27Natalie Rubno
26:28Dylan Roof
26:30Itu
26:31Termasuk
26:32Dari mana anda
26:33Polisi bisa sampai pada
26:34Kesimpulan bahwa
26:366
26:36Orang
26:38Yang disebut
26:40Sebagai
26:40Penjahat dunia
26:41Pelaku
26:42Kekerasan itu
26:43Sebagai figur
26:44Yang mempengaruhi
26:45Si anak berkonflik
26:46Dengan hukum
26:47Di SMA 72 ini
26:49Jadi ini Mbak
26:51Saat di
26:52TKP itu
26:53Kami menemukan
26:55Ada
26:55Yang
26:56Kalau Mbak
26:58Lihat itu ada yang
26:59Mirip
26:59Senjata ya
27:00Awalnya kan kita
27:02Menduga itu
27:02Senjata api kan
27:03Sebenarnya itu
27:05Bukan senjata api
27:06Nah di senjata itu
27:07Ada tulisan
27:09Tulisan
27:10Lalu kemudian
27:12Oh dinamain senjatanya
27:13Ya ada
27:14Apa
27:15Tulisan
27:16Berantaran
27:17Ini kan
27:19Kemudian
27:21Kami gali
27:22Siapa ini
27:22Gitu kan
27:23Ternyata
27:25Ini
27:26Ada benang merah
27:28Dengan hasil
27:30Olah digital
27:33Terhadap
27:34Perangkat yang
27:36Kami temukan
27:38Di rumah yang bersangkutan
27:40Apa maksudnya
27:41Gimana
27:41Ada
27:42Apa
27:43Handphone
27:44Laptop
27:46Gitu kan
27:46Yang bersangkutan itu
27:50Banyak melihat
27:52Atau
27:53Menonton
27:54Video-video
27:56Sebagaimana yang
27:57Dilakukan oleh
27:58Para tokoh-tokoh itu
27:59Ada tokoh-tokoh
28:02Seseorang yang
28:03Melakukan
28:04Penembakan
28:06Masal
28:06Misalkan
28:07Kemudian ada
28:08Seseorang yang
28:09Melakukan
28:10Pengeboman
28:12Di satu tempat
28:13Oh jadi di TKP
28:15Senjata-senjata itu
28:16Padahal itu kan bukan
28:16Senjata
28:17Menyerupai senjata
28:18Menyerupai senjata
28:19Tapi dinamain sama dia
28:21Dinamain
28:21Tapi dan
28:22Olah TKP di tempat
28:23Kediaman anak berkonflik
28:24Dengan hukum ini
28:25Kemudian dia juga
28:26Menyaksikan video-video
28:28Yang memang melibatkan
28:29Enam orang ini
28:30Iya
28:30Jadi cocok gitu
28:31Iya
28:32Dan enam orang ini adalah
28:34Tokoh pelaku kekerasan
28:35Pelaku-pelaku kekerasan
28:36Yang itu
28:37Cukup
28:39Menarik perhatian publik ya
28:41Ya bisa dikatakan
28:43Cukup terkenal lah
28:44Di dunia gitu kan
28:45Jadi
28:46Referensinya dunia ya
28:48Bukan Indonesia ya
28:49Iya
28:49Karena di Indonesia
28:51Baru pertama kali ini terjadi
28:52Oh I mean yes
28:53Tapi maksudnya
28:54Ya
28:56Artinya memang
28:59Anak ini
29:00Referensinya
29:01Bahasa Inggris
29:03Media internasional
29:06Visual-visual
29:09Kekerasan yang
29:10Memang basisnya
29:11Di luar negeri
29:12Tutorial-tutorialnya
29:13Tutorialnya
29:14Di kan bahasa Inggris
29:15Itu kan ada yang terjadi
29:16Di New Zealand
29:17Yang terjadi
29:18Di Itali
29:19Ada yang
29:21Di Kanada
29:22Terjadi di Kanada
29:23Gitu kan
29:24Dan itu
29:26Tercatat di
29:27Yang
29:28Tadi mirip
29:29Sejarah itu
29:29Dan ini yang menjadikan
29:31Kasus ini menjadi
29:32Semakin kompleks
29:33Berarti mungkin
29:34Ada bullying
29:36Saya harus
29:37Menyatakan ini
29:38Mungkin
29:38Karena belum terbukti
29:40Walaupun sudah ada
29:41Temuan-temuannya
29:41Tapi itu kan harus
29:43Diverifikasi
29:43Ternyata ada hal lain
29:45Dalam hal ini
29:46Paparan
29:47Kemudian mungkin
29:48Pengaruh
29:49Kehilangan
29:50Karena kedua orang tua
29:52Nah ini yang nanti
29:53Harus dilakukan
29:54Pemeriksaan secara mendalam
29:55Dan ditentukan
29:56Mana yang memang
29:57Merupakan faktor
29:58Penyebab utama
29:59Faktor penyebab penyerta
30:01Atau pemicu
30:01Kenapa dia lakukan itu sekarang
30:03Bahwa mungkin
30:04Memang ada bullying
30:05Sekali lagi
30:06Mohon izin saya
30:06Harus menggunakan
30:07Kata mungkin
30:08Karena belum terbukti
30:09Kalau nanti sudah terbukti
30:11Bukan berarti membenarkan
30:12Bukan kemudian
30:13Membenarkan
30:13Dan bukan berarti menolak
30:14Tapi kan kembali lagi
30:16Tapi tidak sesedenhana
30:18Riwayat kekerasan itu
30:19Tadi sudah didengar
30:20Tidak hanya
30:21Di masa kini
30:22Tapi juga dari masa lalu
30:23Dari SD
30:24Dari SMP mungkin
30:25Sudah ada
30:26Ini kan ekskalasi emosi
30:27Yang berturut-turut
30:29Nah justru dengan
30:30Pemeriksaan
30:30Bisa dibuktikan
30:32Bisa dicarikan
30:33Benang merahnya
30:34Dan akhirnya ditentukan
30:35Mana yang menjadi
30:36Faktor penyebab utama
30:37Mana yang penyerta
30:38Dan mana yang menjadi
30:39Pemicu
30:39Kalau memang dia seorang diri
30:41Merencanakan
30:42Beraksi
30:43Kok gampang banget
30:45Bisa dapat
30:46Bahan-bahannya
30:48Pak Imam
30:48Kalau dari jejak digital
30:52Yang kami peroleh
30:54Sementara ini kan
30:55Masih dalam
30:57Proses pendalaman
30:58Di laboratorium
30:59Forensi kami
31:00Dari jejak digital awal
31:03Itu yang bersangkutan
31:05Memang
31:05Mencari di
31:07Duckweb
31:09Kemudian
31:09Mencari di
31:10Plakom media sosial
31:11Dan itu tersedia
31:12Dengan bebas
31:13Maksudnya
31:15Anak di bawah umur
31:16Bisa mendapatkan itu
31:17Faktanya dapatkan
31:18Mbak
31:18Dari marketplace
31:20Ya di internet
31:22Ada
31:22Wow
31:24Artinya kan Mbak Kassandra
31:26Ini menjadi salah satu
31:27Alarm juga
31:28Tak bisa
31:29Anak di bawah umur
31:32Bisa membeli
31:33Bahan-bahan
31:34Kimiawi
31:35Yang bisa dirakit
31:36Sebagai bahan peledak
31:37Dan dia bisa mendapatkan
31:38Itu dengan bebas
31:39Bukan karena dia datang
31:40Ke satu tempat
31:41Ketemu sama orang
31:42Diajarin
31:43Enggak
31:45Belajar sendiri berarti ya Pak
31:47Belajar sendiri
31:48Karena ada jejak digital
31:50Yang
31:50Yang membuktikan
31:52Bahwa dia
31:53Belajar sendiri
31:54Bisa
31:54Pesanan
31:55Itu ada
31:57Pesanannya ada
31:58Ya tutup dong
31:59Itu tempatnya
32:00Mestinya
32:01Polo Metro Jaras
32:02Tutup tuh
32:03Yang ada di marketplace
32:04Seperti itu
32:05Karena dia membiarkan
32:07Seorang anak di bawah umur
32:08Membeli sesuatu bahan
32:09Yang tidak
32:09Yang gak mungkin
32:11Digunakan oleh
32:12Anak di bawah umur
32:13Pemerintah harus turun tangan
32:15Yang seperti
32:15Yang kayak gini
32:16Supaya jangan
32:17Kita hanya ke kebakaran
32:18Jekot
32:18Setelah terjadi
32:19Hasilnya seperti ini
32:21Segala pintu-pintu
32:23Yang membuka
32:23Kemungkinan
32:25Peristiwa sepertinya
32:26Harus ditutup
32:27Tapi saya kira
32:28Akar pemasalahannya
32:29Juga terletak pada
32:30Kehidupan seorang anak
32:32Yang tumbuh
32:33Mungkin kurang
32:34Adanya
32:35Perhatian
32:36Atau
32:36Teman
32:37Atau keluarga
32:38Yang mendampingi
32:39Dia berarti merasa
32:40Sendirian
32:40Dan kenyataannya
32:42Dia punya waktu
32:42Yang sangat banyak
32:43Yang ini nanti
32:44Harus diperiksa oleh
32:45Teman-teman dari
32:46Psikologi Forensik
32:46Bagaimana seorang anak
32:48Di usia
32:4917 tahun
32:50Bisa
32:51Mengadopsi
32:52Berbagai macam
32:54Ilmu
32:54Sampai dia
32:55Bisa merakit
32:55Sendiri
32:56Dan kemudian
32:57Merencanakan
32:58Sendiri
32:58Dan sejumlah
33:00Sampai tujuh
33:00Itu tadi
33:01Mana yang mau
33:02Diledakan dengan
33:04Langsung
33:06Langsung
33:06Atau
33:06Mungkin
33:07Dengan remote
33:08Itu kan
33:09Berarti
33:09Sangat cerdas
33:10Secara intelektual
33:12Tetapi
33:12Ternyata
33:13Tidak cerdas
33:14Secara emosional
33:14Sosial
33:15Dan spiritual
33:16Sama ini juga
33:17Mungkin
33:17Ada
33:18Ada yang
33:19Apa
33:20Pada usia itu
33:22Eksis
33:25Dorongan
33:25Eksistensi
33:26Diri
33:26Ingin menjadi
33:28Orang yang terkenal
33:29Itu cukup
33:30Cukup
33:31Besar juga ya
33:32Pada usia
33:33Dan bahaya internet
33:34Juga ya
33:34Tapi makanya
33:35Pak
33:36Saya
33:37Masih
33:38Masa sih
33:39Dia bisa sendirian
33:40Masa dia tidak berada
33:41Dalam satu komunitas
33:42Media sosial
33:43Atau komunitas
33:44Group chat
33:45Dimana dia
33:46Punya
33:47Rasa
33:47Keinginan
33:48Untuk balas dendam
33:49Pelakuan kekerasan itu
33:50Semakin
33:51Terendorse
33:52Dia kan
33:53Seingat saya
33:55Dia tergabung dalam
33:56Group chat kan
33:57Atau komunitas
33:58Di media sosial
34:00Kalau
34:02Dari
34:03Jejak digital
34:05Yang kami
34:06Peroleh
34:07Memang
34:08Yang bersangkutan
34:10Itu melakukannya
34:11Dengan sendiri
34:12Ini memang
34:14Ada korela
34:15Persis
34:15Dia melakukan dengan sendiri
34:16Tapi bagaimana
34:18Dia terpancing
34:19Terendorse
34:20Terinspirasi
34:21Jadi lebih berani
34:23Kan
34:25Gak mungkin
34:26Dia cuman sendirian
34:27Hanya dengan
34:28Lihat internet
34:29Apakah dia
34:31Gak tergabung
34:32Dengan
34:32Rasanya dia tergabung
34:33Dengan komunitas
34:34Di media sosial
34:36Yang memang
34:37Apa
34:38Terindikasi
34:39Punya
34:40Keterkaitan
34:41Dengan kekerasan
34:42Tidak ada
34:43Karena
34:44Kegiatan
34:46Kegiatan sehari-harinya
34:46Ya sekolah
34:48Pulang ke
34:49Rumah
34:51Setelah di rumah
34:52Juga sendirian
34:52Kemudian
34:53Kegiatan lain
34:55Selain
34:56Itu
34:57Adalah bersama
34:58Temannya yang
34:58Tadi saya sampaikan
35:00Pernah
35:01Diajak
35:02Kemudian
35:03Pernah juga
35:04Dikirimi
35:05Video
35:06Yang berisi
35:08Dengan
35:08Apa
35:08Kekerasaan
35:09Itu
35:10Satu temannya
35:12Yang biasa
35:13Kegiatan
35:13Cosplay
35:14Lainnya
35:16Tidak ada
35:16Keterangan
35:17Dari orang tuanya
35:18Juga begitu
35:19Tetapi
35:20Proses
35:21Radikalisasi
35:22Ide-ide ini
35:23Kan juga
35:23Memakan waktu
35:25Yang cukup panjang
35:26Nah persoalannya
35:27Adalah
35:27Dia dapat dari mana
35:28Ide-idenya
35:29Dan dari
35:30Idola-idola
35:31Yang dia
35:31Baca
35:33Dia tonton
35:33Itu saya kira
35:34Juga ikut berperan
35:35Yang harus
35:36Diselidiki
35:37Lebih lanjut
35:37Digali
35:38Lebih lanjut
35:38Akhirnya
35:39Mana yang
35:40Sebenarnya
35:40Lebih
35:41Berperan
35:42Dibandingkan
35:42Yang lain
35:43Mana yang
35:44Sebenarnya
35:44Akhirnya
35:45Betul-betul
35:45Memicu
35:46Dia melakukan
35:46Kejadian
35:47Ini
35:48Sebenarnya
35:48Karena
35:49Kalau tidak
35:50Salah
35:50Memang dalam
35:51Rilis
35:51Polda Metro Jaya
35:52Semacam
35:53Ada penjelasan
35:54Yang bersangkutan
35:55Juga mengikuti
35:55Sebuah komunitas
35:56Media sosial
35:57Yang bisa dikatakan
35:58Disitu juga
35:59Mereka sangat
35:59Mengagumi
36:00Kekerasan
36:01Jadi
36:02Dia sendiri
36:03Juga bergabung
36:04Di media sosial
36:05Memang
36:06Memiliki
36:07Ketertarikan
36:09Dengan
36:10Kekerasan
36:12Oke
36:12Oke lah
36:13Katakan
36:14Antara ya
36:16Dan tidak
36:16Tetapi
36:17Artinya
36:18Ia
36:19Seorang yang
36:20Cerdas
36:20Merasa
36:22Kesepian
36:23Dibuli
36:25Diolok-olok
36:26Diejek
36:26Sejak
36:27Dahulu
36:28Kala
36:28Tidak punya
36:29Tempat
36:29Untuk
36:30Mengadu
36:31Tidak
36:31Merasa
36:32Punya
36:32Keluarga
36:33Dimana
36:34Ia bisa
36:34Melampiaskan
36:35Kesepiannya
36:37Kesedihannya
36:38Dan kemudian
36:39Membalas
36:40Itu semua
36:41Dengan cara
36:42Meledakan
36:42Sekolahnya
36:43Rasanya
36:44Ini
36:45Tidak
36:46Saja
36:46Harus
36:47Buat
36:47Saya
36:47Soal
36:48Pemidanaan
36:49Silahkan
36:50Karena ada
36:50Korban
36:51Tetapi
36:51Yang lebih
36:52Penting
36:52Adalah
36:52Para
36:54Psikolog
36:55Forensik
36:55Tolong
36:56Membantu
36:56Untuk
36:57Pelakukan
36:57Penelitian
36:57Karena
36:58Si pelaku
37:00Ini
37:00Juga
37:01Adalah
37:01Menjadi
37:01Korban
37:02Dari
37:03Anak-anak
37:03Kita
37:03Sampai
37:33Terima kasih Anda masih di ROSI.
37:53Kita sedang bicara soal apa yang terjadi di SMA Negeri 72.
37:57Dan di bagian ini saya ingin mengajak Anda juga untuk melihat fenomena yang terjadi di negara lain.
38:04Seorang remaja berusia 16 tahun asal California Amerika Serikat mengakhiri hidupnya diduga setelah mengikuti tindakan sesuai saran chat GPT.
38:17Saya masih bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanudin serta Sekolah Klinis Forensik Kassandra Putranto.
38:28Pak Iman dan Pak Kassandra, saya ingin menarik ini juga pada fenomena global.
38:32Di tengah gempuran teknologi yang terjadi, AI, chat GPT dan semuanya dipermudah dalam kehidupan kita.
38:38Tetapi ternyata ada resiko atau harga yang harus dibayar yang juga harus kita antisipasi.
38:47Kalau tadi kita lihat apa yang terjadi di Amerika Serikat, seorang anak curhat dengan chat GPT.
38:54Dia merasa sendiri, dia merasa kesepian, dia tidak tahu harus datang kemana, maka dia bertanya pada chat GPT.
39:03Dan chat GPT itu menyarankan ia untuk mengakhiri hidupnya.
39:08Kenapa ini cukup relate saya tanyakan pada Mbak Kassandra?
39:12Karena penelitian saat ini memperlihatkan anak-anak Gen Z lebih senang curhat dengan chat GPT daripada dengan seorang psikolog.
39:22Ternyata saat ini ketika mereka lebih mudah dengan chat GPT, mesin yang diajak bicara bisa memberikan jawaban bahwa ya, it's okay untuk mengakhiri hidupmu.
39:36Saya baca berita ini, saya mau nangis.
39:42Ketika kita overrated dengan AI, overrated dengan seluruh kemajuan teknologi, itu bisa dibayar dengan nyawa anak manusia.
39:55Makanya saya itu, anyway, go ahead.
39:59Itu alasannya memang artinya peran orang tua sangat penting untuk pengawasan tumbuh kembang anak.
40:04Karena sebagaimana kalau di dalam psikologian kita mengenal anak bayi lahir itu bagaikan kertas putih.
40:11Dan tugas orang tua, ayah, ibu secara lengkap sebagai pilar keluarga, lalu kemudian masyarakat sekitar, terutama juga media, termasuk pemerintah dalam hal ini juga pasti berperan untuk bisa memastikan proses tumbuh kembang itu berjalan dengan lancar.
40:26Dan saya rasa gini, dan bebas dari kondisi seperti ini.
40:30Terlepas seberapa menyebalkannya seorang psikolog.
40:33Tidak semuanya psikolog menyenangkan.
40:37Tapi paling tidak kita bicara dengan manusia.
40:40Datanglah ke manusia, ke manusia.
40:43Jadi siapapun teman-teman yang punya masalah, jangan bertanya tentang masalah pribadimu pada chat GPT.
40:52Karena itu mesin.
40:53Betul.
40:55Dan masalahnya kan kembali lagi mereka tidak punya sisi humanistiknya.
40:59Mereka hanya menjawab secara otomatis dan persoalannya apa yang mereka pernah terekam lalu kemudian itu keluar.
41:04Tidak ada analisa secara manusiawi.
41:07Nah ini alasannya mengapa peran keluarga sangat penting.
41:10Nah ketika dinding dan pilar-pilar itu tidak ada, proses tumbuh kembang anak menjadi tidak bisa kita harapkan untuk tumbuh secara sehat, fisik dan mental.
41:22Kecerdasan itu kan tidak hanya intelektual saja.
41:25Tapi ada mental, emosional, dan sosial.
41:27Kenapa saya mengutarakan fenomena ini?
41:31Karena ketika dengan seluruh kemudahan global platform teknologi informasi, AI chatbot, chatbot, dan lain sebagainya, chat GPT, bisa jadi loh ketika si anak berkonflik dengan hukum ini.
41:47Dia bertanya nih pada chat GPT, saya sering dibully bagaimana saya melawan.
41:54Karena tidak mungkin seseorang sekali lagi di masa yang dengan mudah mendapatkan informasi benar-benar sendirian, pasti dia punya teman berkomunikasi.
42:05Jadi teman apakah itu manusia seutuhnya atau memang hanya berupa mesin atau artificial intelligence.
42:16Apakah juga anak berkonflik dengan hukum di SMA 72 ini atau di kasus-kasus lainnya juga ada seperti ini Pak Iman?
42:24Ya memang seperti yang disampaikan Barosi ya, perkembangan teknologi ini di satu sisi sangat membantu.
42:37Tapi di sisi lain juga ada potensi yang bisa membahayakan.
42:43Kenapa? Tadi ketika bertanya pada orang atau tadi Barosi menyebalkannya psikolog gitu kan, tanya ke psikolog.
42:54Paling tidak sesama manusia kita, dia manusia seutuhnya.
42:58Masih punya hati, tapi bertanya ke mesin, dia kan tidak punya hati.
43:06Tidak punya kompas moral juga.
43:07Ini juga tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi yang pada akhirnya mungkin juga kebiasaan menyendiri, kan anaknya gimana?
43:22Oh anaknya pendiam, penyendiri.
43:25Ternyata temannya mesin, tidak menutup kemungkinan untuk itu.
43:29Makanya kami juga dalam proses penanganan permasalahan ini juga kami gali seluas mungkin, sedalam mungkin temuan-temuan apa yang terjadi di balik itu semua.
43:45Ya termasuk kalau ada dark webs atau apapun, marketplace di mana seorang anak di bawah umur atau siapapun bisa membeli bahan kimia yang bisa merakit kemudian bahan peledak, tutup dong.
43:55Supaya kita juga bisa mengantisipasi itu kan.
43:57Kita polisi atau kita semua hanya bisa terkaget-kaget ketika orang biasa apalagi anak di bawah umur bisa membeli barang dengan bebas dan dia bisa merakit bahan peledak.
44:06Jadi semua juga harus cepat bertindak.
44:09Rasanya apa yang terjadi pada anak berkonflik dengan hukum di SMA 72 ini harus membuka mata bagi kita semua.
44:15Ini gak main-main.
44:16Kita bisa marah pada anak ini yang begitu tega melukai teman-temannya sendiri.
44:24Semoga cepat sembuh untuk semua korban di SMA 72 dan untuk pelaku rasanya juga kita harus menaruh perhatian bukan untuk membenarkan apa yang dilakukan.
44:37Tetapi betapa menyedihkan hidupnya, tetapi kemudian dengan gempuran informasi yang didapat dia bisa berubah menjadi seseorang yang bisa melakukan pembalasan.
44:53Dan kehilangan sisi-sisi humanisnya.
44:55Anak ini pelaku, dia juga menjadi bagian dari korban di SMA 72.
45:07Cepat sembuh untuk semua korban di SMA 72 dan semoga tidak ada lagi seperti ini.
45:14Karena bagaimanapun juga apa yang terjadi di SMA 72 hal yang sangat menyesakan dada.
45:22Terima kasih Pak Iman.
45:23Terima kasih Pak Sandra, terima kasih.
45:27By the way, semenyebalkan-nyebalkannya seorang psikolog, datanglah ke seorang psikolog, dia tetap seorang manusia.
45:32Jangan ke chat GPT.
45:35Terima kasih sudah menyaksikan Rosy.
45:37Kita jumpa lagi Kamis depan, tetap di Kompas TV, independen terpercaya.
45:41Terima kasih.
45:43Terima kasih.
45:44Terima kasih.
45:46Terima kasih.
45:48Terima kasih.

Dianjurkan