Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Wahida Baharuddin Duga Suku Anak Dalam Hanya Jadi Korban Sindikat Penculikan Bilqis

Link terkait:
https://www.suara.com/news/2025/11/12/223911/misteri-penculikan-bilqis-pengacara-duga-suku-anak-dalam-hanya-kambing-hitam-sindikat-besar#goog_rewarded

Wahida Baharuddin Upa, yang menjadi Pendamping Hukum Masyarakat Suku Anak Dalam, menyuarakan keprihatinan mendalam dan menduga kuat bahwa komunitas Suku Anak Dalam (SAD) hanyalah pihak yang dimanfaatkan dalam skema kejahatan ini.

Wahida secara kritis mempertanyakan informasi awal yang menyebut Bilqis ditemukan dan dititipkan kepada SAD.

Ia meragukan kemungkinan keterlibatan langsung komunitas tersebut sebagai pelaku adopsi ilegal, apalagi penculikan.

#Bilqis #SukuAnakDalam #PenculikanBilqis #PerdaganganAnak

Vo/Video Editor: Gita/Tyas
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom
Transkrip
00:00Wahidah Baharudin duga suku anak dalam hanya jadi korban sindikat penculikan Bilkis.
00:05Penamping hukum masyarakat suku anak dalam, Wahidah Baharudin Upam menduga kuat komunitas suku anak dalam atau SAD
00:12hanya dijadikan kambing hitam dalam kasus penculikan Bilkis.
00:17Ia mempertanyakan narasi bahwa korban ditemukan dan dititipkan kepada SAD
00:21karena menurutnya kecil kemungkinan mereka melakukan adopsi ilegal.
00:25Wahidah menilai komunitas SAD hidup sederhana, komunal, dan umumnya memiliki banyak anak
00:31sehingga tidak memerlukan adopsi dari luar.
00:34Ia juga menilai kasus ini lebih menyerupai sindikat perdagangan anak yang terorganisir.
00:40Menurutnya pihak yang mengadopsi mungkin memiliki niat baik untuk memiliki keturunan
00:45tetapi terjebak dalam praktik ilegal yang dirancang oleh pelaku utama.
00:50Sebelumnya Bilkis ditemukan selamat di pedalaman Jambi setelah dijual seharga 80 juta rupiah.
00:58Polisi menangkap dua pelaku utama dan kini menelusuri aktor intelektual
01:03di balik penculikan lintas pulau tersebut.

Dianjurkan