00:00Terima kasih sudah masih bersama kami dalam Sapa Indonesia Pagi.
00:03Saudara 24 korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta hingga kini masih dirawat di rumah sakit.
00:09Pemulihan korban kini jadi fokus utama tak hanya fisik tetapi juga pemulihan psikologis terhadap korban.
00:20Hampir sepekan berlalu dari insiden ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
00:25Kegiatan belajar masih dilakukan secara daring menunggu kesiapan para siswa untuk kembali ke sekolah.
00:34Sementara itu, 24 siswa SMA N72 Jakarta yang jadi korban ledakan masih berjuang sembuh dari luka bakar dan gangguan pendengaran.
00:44Korban dirawat di rumah sakit Islam Cempaka Putih dan rumah sakit Yarsi.
00:49Beberapa korban bahkan mengalami kerusakan membran telinga hingga harus dioperasi.
00:55Jadi yang dirawat sekarang itu masih ada 11 yang 6 orang yang dalam proses perawatan dengan kebocoran membran telinga.
01:04Yang sisanya itu kita siapkan untuk hiperbarik dan dilanjutkan dengan rawat jalan.
01:08Ada 4 siswa yang mengalami tuli mendadak tanpa kerusakan membran telinga.
01:15Itu masuk ke hiperbarik untuk mendapatkan terapi oksigen bertekanan tinggi.
01:18Kementerian PPPA turut terlibat dalam pemulihan anak-anak yang menjadi korban ledakan di SMA N72.
01:27Sejumlah psikolog akan dilibatkan untuk pemulihan psikologis korban dan orang tua serta pengajar di SMA N72.
01:34Karena yang dilakukan pendampingan ini bukan hanya sekarang yang sedang sakit, guru, orang tua, dan juga siswa lain yang ada di sekolah itu menurut saya sangat penting dilakukan pendampingan.
01:49Pendampingan psikologis ini yang utama bagi kami dan besok kita akan berkoordinasi lebih lanjut.
01:55Baiknya apa yang kita lakukan untuk anak-anak, untuk keluarga, dan juga untuk guru-guru.
02:04Kasus ledakan di SMA N72 menjadi alarm pentingnya menciptakan ruang aman di sekolah sebagai rumah kedua bagi anak.
02:13Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Cecep Darmawan, menyebut pihak sekolah harus peka mendeteksi perilaku siswa dan menyalakan deteksi dini kesehatan mental.
02:24Berkala atau terjadwal ya dilakukan penyuluhan, khusus dan lain-lain itu yang kedua juga mendeteksi tetap ya yang tetap harus ada pendeteksian dini ya terhadap anak-anak atau remaja yang terindikasi tangga kutip itu ada pilaku-pilaku yang menjuligakan ini ada mengenai persoalan kesehatan mentalnya gitu ya.
02:49Nah kalau itu bisa dilakukan saya kira lebih bisa diantisipasi lebih baik ya.
02:55Jadi ada kanal ya, ada kanal-kanal yang bisa disalurkan termasuk juga guru BP dan juga sepertinya bukan hanya guru-guru beran guru BP ya.
03:05Wali kelas, guru-guru bidang studi juga harus bisa melihat gejala-gejala misalnya anak-anak yang tadi ya, yang lain daripada yang lain gitu.
03:15Pas caledekan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, kemuliaan korban jadi fokus utama.
03:23Pemerintah memastikan akan terus memberikan pendampingan kepada korban tak hanya pengobatan luka fisik tapi juga trauma healing.
03:30Tim Liputan, Kompas TV
03:33Anak Veronika Tan memberikan tanggapannya soal peristiwa ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta.
03:51Veronika mengatakan proses hukum harus tetap tegas tetapi kepentingan bagi anak tak boleh ditinggalkan.
03:57Saat ini anak sangat rentan dengan konten kekerasan di media sosial.
04:04Selalu mengawal agar seluruh proses terhadap anak berhadapan dengan hukum, berjalan ramah anak dan sesuai undang-undang sistem peradilan pidana anak.
04:14Nah ini memang masih dalam penyidikan, pepolisian, jadi kita tidak tahu anak ini sebenarnya bermasalah apa dan diduga kesepian dan mungkin tidak adanya komunikasi-komunikasi dengan lingkungan keluarga ataupun lingkungan sekolah.
04:33Tapi hak-hak dasar seperti pendampian psikolog, pekerja sosial, paralegal, pemisahan dari orang dewasa, serta kerahasian identitas pasti harus terpenuhi.
04:43Tantangan terbesar datang dari paparan konten ekstrim di ruang digital yang bergerak sangat cepat.
04:48Kita tidak pernah bisa melarang tapi kita bisa membatasi.
04:52Karena mau nggak mau jaman anak sekarang itu berbeda dengan jaman dulu, mau nggak mau jaman digital melekat kepada mereka.
05:01Tugas kita bukan menakut-takuti atau memutus akses gawai secara total, tapi jangan mudah dimanipulasi.