Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Seorang pekerja migran Indonesia yang berangkat secara ilegal ke Jepang meninggal dunia akibat sakit. Orang tua kesulitan memulangkan jenazah PMI tersebut karena terkendala biaya yang mencapai Rp200 juta.

Adelia Meysa, seorang pekerja migran Indonesia asal Seluma, Bengkulu, meninggal dunia di Jepang usai mengalami peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang. Perempuan berusia 23 tahun ini sempat dirawat di rumah sakit di Jepang selama sepekan sebelum meninggal dunia.

Adelia sebelumnya berangkat ke Jepang untuk bekerja, namun sayangnya ia berangkat secara ilegal. Selama di Jepang, ia juga tinggal di daerah yang dikenal banyak PMI overstay.

Untuk memulangkan jenazah Adelia, keluarga harus mengeluarkan uang hingga Rp200 juta. Setelah berkoordinasi dengan P3MI dan KBRI Tokyo, biaya pemulangan pun kini berkurang menjadi Rp85 juta. Sebagian biaya pemulangan jenazah ditanggung Pemerintah Provinsi Bengkulu, sebagian lain hasil dari donasi.

Pemerintah Bengkulu mengimbau warganya untuk tidak mudah percaya dengan iming-iming lowongan kerja ke luar negeri. Bagi yang hendak bekerja ke luar negeri, diminta berkoordinasi dengan pemerintah terlebih dahulu agar kasus PMI nonprosedural ini tak kembali terulang.

#jepang #bengkulu #pekerjamigran

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/629902/pekerja-migran-ilegal-asal-seluma-meninggal-di-jepang-keluarga-butuh-dana-untuk-pulangkan-jenazah
Transkrip
00:00Sedara seorang pekerja migran Indonesia yang berangkat secara ilegal ke Jepang meninggal dunia akibat sakit.
00:07Orang tua kesulitan memulangkan jenazah PMI tersebut karena tergendala biaya yang mencapai 200 juta rupiah.
00:18Adelia Meysiah, seorang pekerja migran Indonesia asal Seluma Bengkulu, meninggal dunia di Jepang,
00:25usai mengalami peradangan pada selaput otak dan syaraf tulang belakang.
00:29Perempuan berusia 23 tahun ini sempat dirawat di rumah sakit di Jepang selama sepekan sebelum meninggal dunia.
00:38Adelia sebelumnya berangkat ke Jepang untuk bekerja, namun sayangnya ia berangkat secara ilegal.
00:45Selama di Jepang, ia juga tinggal di daerah yang dikenal banyak PMI overstay.
00:50Untuk memulangkan jenazah Adelia, keluarga harus mengeluarkan uang hingga 200 juta rupiah.
00:57Setelah berkoordinasi dengan P3MI dan KBRI Tokyo, biaya pemulangan pun kini berkurang menjadi 85 juta rupiah.
01:07Sebagian biaya pemulangan jenazah ditanggung pemerintah Bengkulu, sebagian lain hasil dari donasi.
01:13Cuma karena itu overstay, sehingga ada biaya yang memang tidak bisa dikeluarkan secara resmi.
01:18Maka harus ditanggung oleh keluarga. Tapi kalau keluarga kan berat, makanya pemerintah provinsi hadir.
01:25Pemerintah Bengkulu mengimbau warganya untuk tidak mudah percaya dengan iming-iming lawungan kerja ke luar negeri.
01:32Bagi yang hendak bekerja ke luar negeri, diminta berkoordinasi ke pemerintah terlebih dahulu
01:36agar kasus PMI non-procedural ini tak kembali terulang.
01:41Bayazir Al-Raihan, Kompas TV, Bengkulu
01:44Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan