Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kasus penculikan balita di Makassar menguak tabir adanya sindikat penculikan anak di Indonesia.

Saat ini, polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penculikan balita di Makassar.
Tiga tersangka mengaku telah beberapa kali melakukan penculikan dan menjual anak-anak.

Bagaimana tindak lanjut polisi usai menangkap tersangka kasus penculikan anak Bilqis di Makassar?

Kita sudah bersama Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana.

Baca Juga Warga Bekasi Jadi Admin Judi Online di Kamboja dan Korban TPPO Dapat Ancaman, Kini Dilindungi LPSK di https://www.kompas.tv/nasional/588087/warga-bekasi-jadi-admin-judi-online-di-kamboja-dan-korban-tppo-dapat-ancaman-kini-dilindungi-lpsk

#polisi #penculikan #makassar

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/629899/polisi-ungkap-fakta-terbaru-di-balik-sindikat-penculikan-anak-makassar-bahas-soal-modus-korban-lain
Transkrip
00:00Halo bagaimana tindak lanjut polisi usai menangkap tersangka kasus penculikan
00:03Balita di Makassar, kita sudah bersama dengan Kapolres Tabes Makassar,
00:07Kombes Arya Perdana. Selamat malam Pak Kapolres.
00:12Selamat malam, Mas.
00:14Pertama kami ingin menyampaikan apresiasi sudah bisa membongkar kasus ini
00:17dan juga bisa mengembalikan korban kepada keluarga Pak Kapolres Anda dan jajaran.
00:23Ini sejauh ini tindak lanjutnya bagaimana? Kabarnya dibuat tim sus ya?
00:30Iya, jadi setelah kami mendapatkan para pelaku,
00:38kan memang diakui ada yang sudah menjadi perantara.
00:43Jadi dari pelaku kedua, ada yang menjadi perantara sebaik tiga kali.
00:46Ada juga yang pelaku ketiga itu menyatakan bahwa sudah sembilan kali menjual bayi
00:50dan satu kali menjual anak.
00:52Nah dari hasil keterangan pelaku yang kami dapat ini,
00:57kami berupaya untuk berkoordinasi dengan bar es krim
01:00untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan korban-korban lain
01:06atau tindak pidana yang sama tetapi masih belum terungkap dari keterangan dari para pelaku.
01:13Oleh karena itu kemarin kami sudah membuat tim sus
01:16ya bersama-sama dengan pekerja sama dengan pihak bar es krim untuk mencari tahu
01:23apakah ada lagi kejahatan semacam ini yang terjadi
01:27atau mungkin belum dilaporkan atau mungkin memang ada yang belum terungkap.
01:31Sehingga upaya ini kami lakukan agar penyelidikan nanti ke depan bisa lebih...
01:36Temuan sementara bagaimana Pak Kapolres?
01:39Temuan sementara hasil tim sus?
01:42Hasil tim sus ya kami melihat ini, ada kecenderungan bahwa jaringan TPPO ini
01:49itu tidak hanya di satu kota tetapi sudah lintas provinsi.
01:54Nah yang kami dalamnya juga itu dari akun-akun Facebook.
01:58Akun-akun Facebook ini memang mereka menawarkan ya, menawarkan jasa untuk adopsi.
02:04Nah ini kami masih dalamnya lagi apakah itu terkait dengan pihak-pihak di luar negeri
02:09atau hanya di dalam negeri.
02:10Hanya masih melakukan searching misalnya itu.
02:12Sampai ada yang mengaku sembilan kali melakukan penjualan anak dan juga bayi.
02:18Bagaimana dilakukan di Mersus?
02:20Mersus tidak terjangkau patroli siber oleh polisi atau bagaimana ini bisa terjadi?
02:28Jadi kalau kita bicara masalah TPPO, TPPO atau perdagangan orang gitu ya.
02:35Penjualan anak ini tidak melulu, anaknya diculik, tidak melulu.
02:39Artinya ada juga orang tua yang tidak ingin punya anak ya.
02:43Misalnya married by accident gitu ya.
02:46Terus punya anak, anaknya lalu dijual ke orang.
02:48Atau mungkin ada orang yang memang dalam kondisi ekonomi tertentu,
02:52lalu menjual anaknya kepada seseorang.
02:54Nah ini melalui model-model semacam ini, lalu hal tersebut dilakukan.
02:59Nah yang kami dalami adalah yang terutama yang masalah penculikan.
03:02Walaupun yang tadi juga itu orang tua ya,
03:05atau mungkin pamannya atau kakeknya yang melakukan penjualan anak bayi
03:09terhadap pihak-pihak jaringan pelaku TPPO ini,
03:11ini juga merupakan pelanggaran hukum yang cukup berat.
03:14Ya sangat berat ya.
03:15Jadi ini juga kita dalami.
03:17Ini kan yang kemarin di Makassar juga terjadi melalui media sosial
03:22dengan modusnya adopsi.
03:25Artinya ada kemungkinan bukan hanya empat tersangka,
03:28bisa lebih dari itu lebih banyak lagi?
03:31Dalam kasus ini, empat tersangkanya memang.
03:34Jadi rangkaian ini memang begitu.
03:36Jadi ini kan jaringan ya,
03:39namanya tindak pidana pada orang itu adalah
03:42kejahatan transnasional terorganisir.
03:45Artinya memang mereka sudah terorganisir.
03:47Si penculik di awal itu memang sudah tahu dia harus menculik siapa,
03:51dan dia harus memposting di mana,
03:53dan dia sudah tahu pelanggan-pelanggannya siapa,
03:55atau jaringannya siapa.
03:56Karena tidak mungkin mereka akan memposting di sembarang tempat.
04:00Pasti diposting sudah di akun tertentu yang mereka sudah tahu.
04:03Itu satu.
04:03Lalu ada yang datang.
04:05Nah orang-orang yang datang ini memang orang yang sudah
04:07mempunyai pengetahuan tentang
04:09bagaimana cara mengambil anak untuk dijual.
04:13Baru setelah itu diambil,
04:15dioper lagi ke tempat lain,
04:16dan orang-orang yang menerima anak ini sebagai korban trafficking,
04:21itu juga mereka adalah satu jaringan yang
04:23sudah terorganisir sampai ke klien yang terakhir.
04:27Pak Kapolres.
04:28Nah itu yang kami dalami.
04:29Untuk pelaku dari anak milikis ini,
04:32empat.
04:33Pak Kapolres, tadi Anda menyebut
04:35Tadi Anda menyebut si pelaku ini
04:39sudah tahu siapa, menculik siapa tugasnya.
04:42Artinya mereka sudah memonitor calon korbannya?
04:47Iya, artinya siapa calon korbannya itu,
04:49bagaimana kondisi korbannya misalnya,
04:51siapa itu bukan namanya ya,
04:54bukan langsung terjadi pada orang kita,
04:55tapi siapa targetnya.
04:58Oh ini anak-anak yang tidak dalam pengawasan orang tua yang cukup,
05:02atau mungkin anak-anak yang mungkin berada di tempatan.
05:05Ini mereka sudah melakukan survei sebelumnya,
05:07karena tidak mungkin tak langsung begitu yang diambil.
05:10Nah ini kondisinya mereka sudah melakukan perencanaan.
05:13Kalau mas lihat, itu kan di CCTV ada
05:17si pelaku membawa juga dua orang.
05:20Dua orang, iya.
05:21Nah itu jemak sudah direncanakan.
05:23Kenapa?
05:23Karena tidak mungkin dia bisa mengambil seorang korban
05:28kalau memang tidak ada perencanaan yang matang,
05:30dan kalau mengambil secara paksa tentu anak akan bereaksi.
05:33Atau mungkin orang sekitarnya akan bereaksi.
05:36Sehingga dipancing melalui anaknya sendiri untuk bermain,
05:38lalu diajak untuk jalan, gitu ya.
05:41Setelah sudah sampai di rumahnya, baru dia melakukan aksinya.
05:44Oke.
05:45Baik.
05:46Ini tadi kembali soal,
05:48jika akarnya dari media sosial,
05:50karena ada permintaan juga,
05:51ada yang menawarkan,
05:53sudah disisir untuk saat ini?
05:55Media sosial yang ada dugaan TPPO-nya?
05:58Ya, kami bekerja sama juga dengan Direkturat Cyber, gitu ya,
06:05untuk melakukan penyisiran terhadap akun-akun yang berpotensi
06:10untuk melakukan penjualan orang khususnya anak,
06:14gitu ya, dengan modus-modus.
06:16Nah ini kalau masalah perdagangan orang kan modusnya tidak hanya adopsi,
06:20tapi juga dengan modus-modus yang ada penipuan,
06:22ada juga yang, apa, dengan bujuk rayu, dengan permaksaan,
06:26itu modusnya banyak, gitu ya.
06:29Tapi kami, untuk patroli cyber-nya itu,
06:31kami melakukan juga,
06:33tetapi mau terbatas karena kemampuannya,
06:35tetapi kerjasama dengan Direkturat Cyber.
06:38Oke, terakhir singkat,
06:39jadi untuk korban,
06:41berapa lagi korban yang saat ini diupayakan
06:43untuk bisa dikembalikan pada keluarganya?
06:46Apakah sudah ada catatannya, Pak Kapolres?
06:47Iya, jadi kalau dari pengakuan tersangka ini,
06:54rata-rata tersangka tidak mengenal korbannya.
06:57Itu pertama.
06:58Tapi kami berupaya untuk mencari tahu
07:01jejak dari jejak digitalnya,
07:05juga keterangan-keterangan yang mereka berikan kepada kami,
07:08kami akan lacak, gitu ya,
07:10dari mana mereka mendapatkan korbannya,
07:12dan disalurkan kemana.
07:13Itu yang sedang kami dalami sampai saat ini.
07:16Dan pemeriksaan masih intensif,
07:17kita lakukan secara berturut-turut.
07:20Baik, terima kasih Kapolres Tabas Makassar,
07:23Kombes Arya Perdana,
07:25telah menyampaikan informasi
07:26dan juga bergabung di program Komas Malam hari ini.

Dianjurkan